PEMBAHASAN
36
4.2 Komponen pada Jacking Oil
No. Nama Gambar Fungsi
Berfungsi untuk
mengukur besar kapasitas
Alat debit dari oil yang melaju
1. pengukur per menit dalam pipa
debit aliran guna memastikan pipa
layak operasi (tidak
terjadi kebocoran).
Memompa Jacking Oil
menuju Thrust Base
untuk mengangkat shaft
rotor dengan membuat
lapisan thick oil film guna
Motor
menjaga putaran rotor
AC/DC
2. agar tidak terjadi vibrasi
(Jacking
yang bisa merusak Thrust
Oil Pump)
Bearing. (AC motor
untuk pompa utama dan
DC motor untuk pompa
cadangan bila terjadi
Blackout).
Untuk mengukur tekanan
pada saluran jacking Oil
sebagai indikator
kenaikan tekanan dari 1.5
Pressure Bar menuju 145 Bar
3. Gauge pada supaya mampu membuat
Jacking Oil lapisan thick oil film yang
kuat mengangkat shaft
rotor agar tidak terjadi
vibrasi yang bisa merusak
thrust bearing.
37
Untuk menyaring oil
bekas pakai dari Thrust
Base maupun Thrust
Bearing supaya terbebas
dari kontaminan guna
merawat komponen
Thrust Base dan Thrust
4. Filter
Bearing supaya tidak
mudah rusak dan supaya
kontaminan tidak
menghambat aliran oil
pada pipa aliran di sistem
Jacking Oil.
38
Untuk mengukur tekanan
pada oil yang mengalir
setelah melewati filter
sebagai indikator
Pressure kebersihan filter, apabila
7. Gauge pada nilai tekanan di bawah
Filter 1.3 bar maka filter kotor
dan perlu dilakukan
maintenance supaya oil
yang disaring tetap
bersih.
Untuk menyaring ulang
oil dari Motor AC/DC
(Jacking Oil Pump) guna
terbebas dari kontaminan
Secondary
berupa partikel kecil dari
8. Filter untuk
korosi pada mesin motor
Jacking Oil
untuk menghindari
vibrasi pada rotor
sehingga tidak merusak
Thrust Bearing.
Berfungsi untuk membagi
aliran menjadi 2 jalur
pada sistem perpipaan
Klep Jacking Oil, dimana yang
pembagi satunya mengarah
9.
aliran pada langsung ke filter tanpa
Jacking Oil pendinginan dari Heat
Exchanger sedangkan
yang lain mengarah ke
Heat Exchanger.
39
Berfungsi untuk
menyaring air dari
High penstock dengan tekanan
10. Pressure tinggi berupa 10.5 Bar
Filter yang akan disalurkan ke
filter 60 mesh menuju
Heat Exchanger.
Berfungsi untuk
menyaring air dari High
Filter Pressure Filter dengan
ukuran 60 besar saringan 60 Mesh
11. Mesh pada yang akan disalurkan
Heat menuju Heat Exchanger
Exchanger sebagai media pendingin
oil.
40
4.3 Sistem Kerja Operasi Jacking Oil
Jacking Oil pada PLTA Kracak berfungsi untuk mengalirkan oil menuju
Thrust
Base untuk mengangkat rotor dengan lapisan thick oil film supaya rotor yang
dikopling pada Thrust Base dapat terangkat saat putaran rendah (starting / stoping)
sehingga tidak mengalami vibrasi yang dapat merusak Thrust Bearing dan
posisinya tetap tegak lurus saat rotor berputar dengan rpm rendah. Jika putaran
rotor sudah tinggi mendekati 75% dan stabil maka Jacking Oil pump dapat
dimatikan. Adapun cara kerjanya adalah :
1. Oil bekas pakai dari pengangkatan rotor keluar dengan temperatur
40o C melalui pipa output menuju 2 jalur pipa yakni Heat
Exchanger dan Filter.
2. Oil yang melalui pipa yang terhubung dengan Heat Exchanger
bercampur dengan oil dari sistem saluran Main Lube Oil dan Heat
Exchanger menukar panas dari oil dengan media air pendingin yang
dialirkan dari High Pressure Filter yang berada di lantai bawah
dekat turbin menuju Filter yang berukuran 60 Mesh untuk
pemurnian air.
3. Air yang mengalir dalam Tube Heat Exchanger menyerap panas
dari oil dengan prinsip aliran Counter Flow pada Tube berbentuk U
adapun temperatur oil turun menjadi 32o C. Sedangkan untuk oil
yang langsung menuju Filter disaring tanpa pendinginan.
4. Oil yang sudah didinginkan dari Heat Exchanger melaju menuju
Filter untuk dilakukan penyaringan supaya oil terpisah dari
kontaminan, dan bercampur dengan oil yang langsung menuju filter
tanpa pendinginan. Kemudian keduanya bercampur dan temperatur
oil yang langsung menuju filter tanpa pendinginan pun juga ikut
turun.
5. Lalu oil yang sudah disaring kemudian dipompa oleh AC motor
(jacking oil pump) yang terkopel dengan motor DC sebagai back-
up jika terjadi blackout, menuju ke secondary filter.
6. Secondary Filter menyaring oil kembali untuk memastikan bahwa
oil benar-benar terbebas dari kontaminan yang kemungkinan
dibawa oil setelah melewati AC/DC motor (Jacking oil pump) yang
41
bisa berupa karat, debu maupun korosi dari mesin. Supaya tidak
merusak pergerakan rotasi dari rotor yang tersambung dengan
Thrust Base yang dapat menyebabkan vibrasi akibat hambatan
partikel kontaminan.
42
Cek apakah tekanan
Sensor pada jacking oil berada
kelayakan posisi 145 Bar jika tidak
operasi maka ada kemungkinan
3.
Pressure ada kerusakan pada filter
Gauge pada atau secondary filter
Jacking Oil maupun pada pipa
jacking oil itu sendiri.
Cek batas waktu
pemakaian pada filter
apakah sudah mencapai
±3 bulan atau belum.
Jika iya maka alihkan
menuju fiter back-up
Inspeksi
jika beroperasi namun
kelayakan
4. jika unit tidak beroperasi
operasi pada
maka sebaiknya
Filter
dibersihkan dengan cara
membongkar casing
filter dan bersihkan
kawat-kawat penyaring
kontaminan dengan
kompressor.
Pastikan temperatur
aliran oil yang keluar
Sensor terbaca sebesar 40o C
kelayakan pada termometer output
5. operasi pada jika lebih daripada itu
Heat silahkan cek aliran pada
Exchanger tube Heat Exchanger
apakah terhalangi
sampah atau tidak.
43
Pastikan temperatur
aliran oil yang masuk
Sensor terbaca sebesar 32o C
6. kelayakan pada termometer input
operasi pada jika lebih daripada itu
Heat silahkan cek aliran pada
Exchanger tube Heat Exchanger
apakah terhalangi
sampah atau tidak.
Pastikan tekanan aliran
oil sebesar 1.3 bar pada
Sensor Pressure Gauge jika
kelayakan kurang daripada itu
7.
operasi pada kemungkinan kawat
Filter penyaring kontaminan
pada filter, sudah kotor
dan harus dibersihkan.
Cek batas waktu
pemakaian pada filter
apakah sudah mencapai
±3 bulan atau belum.
Jika iya maka bongkar
Secondary casing filter dan
8. Filter pada bersihkan kawat-kawat
Jacking Oil penyaring kontaminan
dengan kompressor
44
Pastikan temperatur
yang terbaca pada
termometer aliran output
dan input sesuai dengan
temperatur yang
diizinkan jika melebihi
Inspeksi maka besar
13. pada Heat kemungkinan aliran air
Exchanger pendingin dalam Heat
Exchanger tersumbat
oleh sampah plastik
sehingga oil tidak bisa
didinginkan secara
sempurna dan
dibutuhkan pembersihan.
45
4.5 Troubleshooting Anomali Durasi Pengoperasian Sistem Jacking Oil
Selama masa PKL yaitu pada hari Kamis tanggal 10 Agustus 2017 terjadi
permasalahan waktu operasi pada Jacking Oil unit 3 dimana Jacking Oil Pump yang
seharusnya bekerja saat unit start dan stop saja menjadi bekerja di setiap waktu.
Adapun penyebab dari kendala ini bisa dikategorikan menjadi 2 hal yaitu :
a. Bentuk Shaft pada rotor sudah tidak simetris (asimetris).
b. Rusaknya kontaktor pada Control Panel untuk Jacking Oil Pump.
46
cenderung akan terangkat dan putarannya menjadi stabil tanpa khawatir akan terjadi
gesekan dengan thrust bearing.
Adapun alasan mengapa hingga saat ini belum dilakukan maintenance
disebabkan karena menunggu jadwal maintenance dari Tender perusahaan asal
Jepang yang disewa jasanya oleh PT. Indonesia Power selain itu unit 3 PLTA Kracak
juga masih mampu beroperasi walaupun ada kerusakan pada shaft rotor hanya saja
perlu ditunjang dengan kerja dari Jacking Oil Pump di setiap waktu selama unit
beroperasi.
47