Anda di halaman 1dari 28

Epita Sarah Pane

Conservative Department – FKG USU


2008

ENDODONTIC MICROBIOLOGY
Semua bakteri yang ada dalam
kavitas oral memiliki kapasitas
menginvasi saluran akar
selama dan sesudah nekrosis pulpa
dan berpartisipasi dalam infeksi
saluran akar
Sundqvist 1994
Dahulu kala……..
Antony van Leewenhoek 1632-1723

Ada mahluk hidup yang menyebabkan rusaknya


jaringan pulpa

Miller 1853-1907

Pemeriksaan smear jaringan pulpa


terinflamasi terlihat berbagai variasi
bentuk bakteri
+
Bakteri pada kamar pulpa yang terbuka
berbeda dengan yang ada di saluran akar
Teknik kultur anaerob
ditemukan, bakteri
dilindungi dari oksigen

Sundqvist 1976:
Ditemukan 90% bakteri
obligat anaerob pada saluran
akar terinfeksi
BAKTERI DALAM SALURAN AKAR
PADA GIGI DENGAN LESI
PERIAPIKAL
Fusibacterium nucleatum
Streptococcus species
Bacteroides species
Prevotella intermedia
Peptostreptococcus species
Eubacterium species
Lactobacillus species
Capnocytophaga ochracea
Veilonella parvula
Porphyromonas endodontalis
Prevotella oralis
Prevotella buccae
Dll…..
Syarat hidup bakteri dalam
saluran akar :

1. Ketersediaan nutrisi, seperti protein,


jaringan pulpa, darah, plasma, dll….
2.Kadar Oksigen yang rendah (bakteri
fakultatif) dan tidak ada Oksigen (bakteri
obligat anaerob)
3. Interaksi bakteri untuk memproduksi
metabolit tertentu
Hubungan bakteri – patologi
periapikal
Kakehashi et al. 1965

Menemukan peran primer mikroorganisme


sebagai etiologi periodontitis.
Menggunakan penelitian tikus konvensional
vs. steril
Nekrosis pulpa + granuloma periapikal hanya
terjadi pada tikus dengan mikroflora
konvensional
Penyembuhan pada pulpa terjadi pada tikus
steril
Hubungan bakteri – patologi
periapikal
Kantz dan Henry 1974

Mempelajari bakteri pada 24 gigi non vital


dengan kamar pulpa tertutup
Menggunakan teknik anaerob
Menemukan bakteri anaerob dalam jaringan
pulpa nekrotik untuk pertama
Hubungan bakteri – patologi
periapikal
Sundqvist 1976

Mempelajari bakteri pada 32 gigi non vital


dengan kamar pulpa tertutup
Menggunakan teknik anaerob
Menemukan 90% bakteri obligat anaerob
Pertama kali menemukan hubungan
keberadaan bakteri dalam saluran akar dengan
periodontitis apikalis pada manusia dalam
jaringan pulpa nekrotik untuk pertama
Hubungan bakteri – patologi
periapikal
Fabricius et al. 1982

Mempelajari perubahan bakteri saluran akar 24


gigi monyet yang di devitalisasi secara mekanis,
dibiarkan terbuka 1 mingu dan kemudian ditutup
Sampling dilakukan secara periodik sampai 1060
hari
Terjadi perubahan flora saluran akar berdasarkan
waktu
Sampel terakhir : obligat anaerob
Infeksi saluran akar &
symptom

Infeksi saluran akar mixed anaerob menyebabkan:


•Inhibisi neutrophil chemotaxis dan phagocytosis
•Mengganngu antibiotik sensitivitas
•Produksi enzim dan endotiksin

Lesi periapikal yang


sakit persisten
Didapati hubungan antara bakteri
saluran akar dengan symptom
klinis seperti:

Rasa sakit
Pembengkakan
Rasa sakit perkusi
Bau
Keberadaan bakteri di daerah
periapikal

Secara umum tidak ada bakteri bisa


bertahan di daerah periapikal, kecuali
dalam kondisi:

1. Abses akut
2. Aktinomikosis periapikal
3. Ekstrusi debris pada waktu perawatan sal. Akar
4. Ada fistula
Bertahannya bakteri di
apikal
Bakteri di saluran akar dengan lesi
periapikal kronis asymptomatik dipisahkan
dari jaringan periapikal oleh
dinding kuat polymorphonuclear leukocytes
atau
sel epitel foramen apikal

Nair, 1987
Apabila bakteri masuk ke jaringan periapikal

Leukocytes + macrophages + lymphocyes + bahan aktif


biologis akan aktif

Bakteri harus memiliki mekanisme khusus untuk


bertahan, seperti:
1. Mengatasi lysis oleh complement
2. Mengatasi lysis oleh leukocytes
3. Mengatasi keterbatasan makanan
Jalur masuk bakteri ke pulpa

Terbukanya Terbukanya Ligamen Darah/


tubulus dentin pulpa periodontal
Anakoresis

•Karies 1. Pulpa ke Kontroversial


•Retak ligamen
•Fraktur 2. Ligamen ke
•Abrasi pulpa
•Erosi
•Atrisi Kondisi:
•Kelainan anatomi •Saku gusi
•Preparasi kavitas •Root planning
•Celah restorasi ekstensif
BAKTERI DI DENTIN

REAKSI DI PULPA:
INFILTRASI SEL INFLAMATORI KRONIK
(SIK) KARIES MAKIN DEKAT PULPA, MAKA SIK
MACROPHAGES MAKIN BANYAK
LYMPHOCYTES
SEL PLASMA

PULPA MENGELUARKAN SEL IMUNOKOMPETEN & SEL


PULPA TERBUKA
PENGENAL ANTIGEN ASING

INTERAKSI DENGAN BAKTERI :


DILEPASKAN MEDIATOR INFLAMASI
SEL DOMINAN •NEUROPEPTIDE
POLYMORPHON •VASOACTIVE AMINE
UKLEAR •ARACHIDONIC ACID METABOLITES
LEUKOCYTES •KININS
(PMN) •KOMPONEN COMPLEMENTS
INFEKSI RINGAN PERUBAHAN PADA PULPA TIDAK SIKNIFIKAN

INFEKSI SEDANG PELEPASAN MEDIATOR INFLAMASI


- BERAT

•PERMEABILITAS VASKULAR NAIK


•VASKULARISASI STATIS
•MIGRASI LEUKOSIT KE JARINGAN

DAERAH MIKRO
ABSES DAN ALIRAN DARAH LOKAL TERGANGGURUSAK
NEKROSIS DENGAN KELUARNYA ENZIM LYSOSOMAL
LOKAL OLEH LEUKOSIT
INFEKSI TAK NEKROSIS TOTAL + KOLONISASI BAKTERI
TERKONTROL DI SELURUH SISTEM SALURAN AKAR

STIMULASI ANTIGEN DI PERIAPIKAL

PELEPASAN VASOAKTIVE AMINE

AKTIVASI SISTEM
KOMPLEMEN
JARINGAN RESPON INFALAMTORY DI PERIAPIKAL
PERIRADIKULAR

RESORBSI TULANG
PERAWATAN SALURAN AKAR

KONTROL DAN ELIMINASI BAKTERI DALAM SALURAN AKAR

1. SANITASI DAN ISOLASI DAERAH KERJA


2. PENGGUNAAN INSTRUMEN STERIL
3. EKSTIRPASI JARINGAN PULPA
4. PREPARASI SALURAN AKAR
5. IRIGASI SALURAN AKAR
6. DRESSING SALURAN AKAR
7. OBTURASI SALURAN AKAR
8. RESTORASI SEMENTARA DAN TETAP
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA SISTEMIK

 Infeksi pulpa bersifat polimikrobial


 Antibiotika yg diindikasikan: Penicillin V
 Bila abses periapikal akut: Metronidazole
atau Clindamycin
 Bila alergi penicillin: Erythromycin
 Bila resisten: tetracyclin
Indikasi antibiotika sistemik

 Pulpa nekrosis sedikit atau tidak dapat


dimasuki medikasi sistemik
 Pemberian antibiotika sistemik harus disertai
perawatan saluran akar rutin, drainasi, diserta
insisi bila diperlukan.
 Indikasi: infeksi berada di luar saluran akar,
disertai demam dan malaise.
Prophylactic Antibiotic

 Diberikan pada pasien beresiko tinggi yang


hendak melakukan perawatan invasif
 Perawatan saluran akar:
 Diagnosa (probing)
 Anastesi
 Pemasangan isolasi rubber dam
 Overinstrumentasi
 Pemasangan matrix sub gingival
 Dll
Teknik deteksi mikrobial

 Kultur
 Pemeriksaan mikroskopis / Staining
 Teknik imunologis
 Probe DNA
Teknik kultur

 Membantu diagnosa, pemilihan perawatan,


kontrol perawatan.
 Indikasi:
 simtom persisten,
 pasien dengan masalah medis umum,
 pemeriksaan prosedural
 Pengambilan sampel dari saluran akar
dengan paper point steril dan dimasukkan
kedalam medium transport, dikultur.
 Pengambilan sampel eksudat: insisi abses,
isolasi dan bersihkan lesi, aspirasi dalam lesi
dengan syringe.
 Kelemahan teknik kultur: false positif dan
negatif.
Teknik smear (gram staining)

 Menunjukkan morfologi mikroba dan reaksi


gram saja.
 False negatif dan positif tinggi
 Tidak bisa digunakan untuk pemilihan
antibiotika
 Paper point steril dimasukkan ke saluran akar
, smear pada slide kaca , staining dan dilihat
dibawah mikroskop.
Kepustakaan

 Dental Pulp – Seltzer and Bender’s 2002


 Pulpal Infections including caries
 Pathway of the Pulp – Cohen and Burns 2002
 Endodontic Microbiology and Treatment of
Infections

Anda mungkin juga menyukai