Anda di halaman 1dari 41

PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN INSTALASI

LISTRIK,AIR,VENTILASI,DAN GAS.
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :0
SOP Tgl.Diberlaku : 4 Maret 2016
Halaman :1

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Instalasi adalah penjaringan pipa kabel untuk fasilitas listrik,air bersih air
limbah,telpon dll.yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pelayanan
kesehatan.Pemeliharaan instalasi terdiri dari peraatan rutin dan perbaikan
/rehab .Perawatan rutin dilakukan secara rutin dan berkala sedangkan
perbaikan/rehab dilakukan hanya terhadap instalasi yang rusak.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pedoman pemeliharaan
dan pemantauan instalasi listrik,air,ventilasi,gas dan system lain bagi
seluruh pengelola unit kerja dilingkungan Puskesmas.
3. Kebijakan TATACARA PEMELIHARAAN LISTRIK:
1. Diupayakan agar tidak terjadi hubungan arus silang atau arus balik.
2. Jaringan instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi syarat
estetika.
3. Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus.
4. .Pengoprasian instalasi sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditentukan.
5. Konstruksi instalasi diupayakan agar sesuai dengan standard yang berlaku.
6. Pelaksanaan perbaikan /rehab dilakukan oleh pihak lain yang berkompeten.

TATACARA PEMELIHARAAN AIR:


1. .Air bersih dapat diperoleh dari Perusahaan Air Minum yang telah diolah
Sehingga memenuhi syarat kesehatan.
2. Tersedia air bersih untuk kebutuhan pasien dan tenaga kesehatan
Puskesmas Sesuai dengan persyaratan kesehatan .
3. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran
Fisik,kimia,dan bakteriologi.
4. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber ,bak penampungan
dan keran.

TATACARA PEMELIHARAAN VENTILASI.


1. Menjaga suhu dan kelembaban udara setiap ruanagan di PuskesmasDengan
menggunakan ,ventilasi,dan alat piñata udara seperti,AC,kipas angin,Dll.
2. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan
kesilauan dan intensitas yang sesuai.
3. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimal.
4. Bola lampu yang mulai atau berkurang fungsinya segera dilakukan
Penggantian .

TATACARA PEMELIHARAAN GAS>


Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruangan tidak melebihi
konsentrasi maksimum perlu dilakukan:
a. Pertukaran udar diupayakan dapat berjalan dengan baik.
b. Ruangan pelayanan tidak berhubungan langsung dengan dapur.
c. Tabung oksigen diletakan ditempat yang aman.
d. Pemberitahuan dilarang merokok/menyalakan api di ruangan/gedung
e. Puskesmas .
f. Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkanbau yang
menyengat.

4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentag Kesehatan.


2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentag Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3. Peraturan Pemerintah Noor 82 Tahun 2001.Tentang Pengelolaan Kwalitas Air
Dan Pencemaran Lingkungan
4. Keputusan Mentri Kesehatan Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002.
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.

5. Prosedur / Pemeliharaan Listrik:


Langkah-
1. Pemeriksaan instalasi listrik untuk mengetahui keadaan keamanan listrik.
langkah
2. Perawatan instalasi listrik yaitu merawat keadaan instalasi seperti kabel dll
3. Perbaikan instalasi listrik,yaitu segera memperbaiki jika ada kerusakan.

PERSYARATAN PELAYANAN :

JANGKA WAKTU PELAYANAN :


TARIF / BIAYA :

PRODUK PELAYANAN
PEMELIHARAAN AIR
1. Pemeriksaan instalasi air,untuk mengetahui keadaan sarana apakah ada
masalah pada sarana air.
2. Perawatan,instalasi dilaksanakan secara baik agar sarana instalasi tersebut
Selalu dalam keadaan baik.
3. .Perbaikan instalasi jika ada kerusakan segera diperbaiki agar kegiatan
Pelayanan pasien tetap terlaksana dengan baik.adakan kerjasama
denganTenaga yang kompeten.
PEMELIHARAAN VENTILASI:
1. Pemeriksaan,yaitu agar melaksanakan pemeriksaa pada instalas ventilasi Agar
iika adamasalah/kerusakan segera dapat ditindak lanjuti.
2. Perawatan pada instalasi ventilasi selalu dilasanakan untuk melindungi Saraa
tersebut agar tetap dala kondisi baik.
3. Perbaikan ,jika ada kerusaka segera adakan perbaikan pada pihak yang
Berkompeten.

PEMELIHARAA TABUNG GAS.


1. Pemeriksaan,dilaksanakan agar apabila ada kerusakan segera diketahui.
2. Perawatan ,yaitu agar selalu dilaksanakan perwatanagar ventilasi selalu
Dalam keadaan baik dan tetap befungsi.
3. Perbaikan jika terjadi kerusakan /kebocoran tabung Segera dilakukan
penukara

SARANA / PRASARANA & FASILITAS :


yaitu,sarana rawat jalan,poli gigi,poli KIA, KIE,poli MTBS,laboratorium
IFA,PAL ,Lactasi,Loket pendaptaran,apotek,dan gudang.

LANGKAH – LANGKAH :
1. Pemeriksaan semua jenis instalasi.
2. Pemeliharaan semua jenis instalasi
3. Perbaikan semua jenis instalasi1

PENGAWASAN INTERNAL :Pengawasan dilaksanakan oleh tim audit


internal Puskesmas Kotaagung.

6. UnitTerkait UNIT TERKAIT :Sarana Puskesmas,PDAM,PLN,


DOKUMEN TERKAIT :Adanya MOU dengan lintas terkait.
7. UnitTerkait Ruangan yang terkait adalah:
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan Farmasi
c. Pelayanan laboratorium

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
INVENTARISASI PENGELOLAAN
PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN
BERBAHAYA
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :0
SOP Tgl.Diberlaku : 4 Maret 2016
Halaman :4

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Yaitu pelaksanaan prosedur penanganan bagaimana cara menangani bahan
berbahaya di Puskesmas secara terorganisir dan benar.
2. Tujuan Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan bahan berbahaya di
Puskesmas tidak menimbulkan masalah /pencemaran dan membahayakan
lingkungan ,sehingga jika terjadi sesuwatu hal pencemaran/dampak bahan
berbahaya dapat segera d.itelusuri penyebabnya.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Inventarisasi
Pengelolaan Penyimpanan,dan Penggunaan Bahan Berbahaya.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan lingkungan
hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 1405.Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

5. Prosedur / 1. Melaksanakan pemantauan semua ruangan


Langkah- 2. Mengecek checklist yag harus diisi oleh pelaksana inventarisasi
langkah
pengelolaan penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya..
3. Menindak lanjuti hasil chek list jika ada yang harus tindak lanjuti.misalnya
ada kebocoran pada IPAL dll.

6. Hal- Hal yang


perlu
Chek list petugas inventarisasi harus berjalan dengan semestinya.
diperhatikan

7. UnitTerkait 1. Ruangan yang terkait adalah:


d. Pelayanan pemeriksaan umum
e. Pelayanan Farmasi
f. Pelayanan laboratorium

8. Dokumen -
terkait
9. Rekam
historis No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
SOP JIKA TERJADI KEBAKARAN
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :0
SOP Tgl.Diberlaku : 4 Maret 2016
Halaman :6

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Yaitu langkah yang harus di tempuh jika terjadi kebakaran di Puskesmas
Kotaagung
2. Tujuan Menyelamatkan jiwa pasien dan petugas Kesehatan serta menyelaatkan
sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kotaagung Tentang jika terjadi
kebakaran.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan lingkungan
hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 1405.Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

5. Prosedur / 1. Petugas menyelamatkan pasien dan ditempatkan ditempat yang aman.


Langkah- 2. Menyelamatkan sarana dan prasarana yang bias diselamatkan.
langkah
3. Padamkan listrik serta lakukan pemadaman kebakaran setempat untuk
mendapat pertolongan/gunakan damkar yang ada
4. Jika dirasa perlu agar menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran setempat
untuk mendapat pertolongan.Setelah kebakaran bias diatasi ,dibawah
koordinasi pihak Puskesas ,pasien dan seluruh peralatan yang ada diletakan
ditempatpenampungan sementara.
5. Lakukan pendataan kerugianPuskesmas untuk bahan laporan

6. Hal- Hal yang


perlu Chek alat DAMKAR kapan kadaluarsanya,jika APAR kosong,dll.
diperhatikan

7. UnitTerkait Semua ruangan di puskesmas kota Agung

8. Dokumen -
terkait
9. Rekam
historis No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
KONSELING PENDERITA PENYAKIT
KERACUNAN MAKANAN
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman :8

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara pasien penderita Keracunan Makanan
dengan petugas konseling,untuk membantu pasien mengenali dan
mengatasi masalah timbulnya penyakit Keracunan Makanan yang dihadapi.

2. Tujuan Membantu pasien agar mau mengikuti saran konseling dalam pemecahan
masalah dan pengambiln keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kebijakan Keputusan Kepalaa UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Konseling
Penderita penyakit Keracunan Makanan.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor75 Tahun 2015 Tentang Puskesmas.
2. Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 13 Tahun
2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkugan di Puskesmas

5. Prosedur / 1. Menyapa pasien dengan 5 S(Senyum,sapa,salam,sopan,santun)


Langkah- 2. Menyiapkan formulir konseling.
langkah
3. Mengisi register/identitas pasien
4. Menyiapkan sop /bahan yang akan ditanyakan pada pasien penderita
penyakit Keracunan Makanan
5. Menanyakan daftar pertanyaan yang ada pada konseling penderita penyakit
Keracunan Makanan
6. Memberikan saran kepada pasien Penyakit Keracunan Makanan .Membuat
kesepakatan jika diperlukan untuk kapan dilakukan kunjungan rumah
bersama lintas program terkait.
7. Melaksanakan tindak lanjut jika diperlukan .

6. Hal- Hal yang Melaksanakan perubahan prilaku/Ber PHBS.


perlu
diperhatikan

7. UnitTerkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Pelayanan MTBS
3. Pelayanan Kesehatan Ibu.
4. Pelayanan Laboratorium

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
KONSELING PENDERITA PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DENGUE
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 10

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara pasien penderita Demam Berdarah
Dengue dengan petugas konseling,untuk membantu pasien mengenali dan
mengatasi masalah timbulnya penyakit Demam Berdarah Dengue yang
dihadapi.
2. Tujuan Membantu psien agar mau mengikuti saran konseling dalam pemecahan
masalah dan pengambiln keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepalaa UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Konseling
Penderita penyakit Demam Berdarah Dengue(DBD)
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 13
Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkugan di
Puskesmas

5. Prosedur / 1. Menyapa pasien


Langkah-
2. Menyiapkan formulir konseling.
langkah
3. Mengisi registerklinik sanitasi
4. Menyiapkan sop /bahan yang akan ditanyakan pada pasien penderita
penyakit Demam Berdarah Dengue.
5. Menanyakan daftar pertanyaan yang ada pada konseling penderita penyakit
Demam Berdarah Dengue(DBD)
6. Memberikan saran kepada pasien Demam Berdarah Dengue
7. Membuat kesepakatan jika diperlukan untuk kapan dilakukan kunjungan
rumah bersama lintas program terkait.
8. Melaksanakan tindak lanjut jika diperlukan.

6. Hal- Hal yang Melaksanakan perubahan prilaku/Ber PHBS


perlu
diperhatikan

7. UnitTerkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Pelayanan MTBS
3. Pelayanan Kesehatan Ibu/KB
4. Pelayanan Laboratorium

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PENYAKIT KERACUNAN BAHAN
KIMIA/PESTISIDA
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 12

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara pasien penderita Keracunan Bahan
Kimia dengan petugas konseling,untuk membantu pasien mengenali dan
mengatasi masalah timbulnya penyakit Keracunan Makanan yang dihadapi.

2. Tujuan Membantu psien agar mau mengikuti saran konseling dalam pemecahan
masalah dan pengambiln keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepalaa UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Konseling
Penderita penyakit Keracunan Bahan Kimia.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Kesehatan
2. Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 13 Tahun
2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas.

5. Prosedur / Menyapa pasien dengan 5 S (Senyum,sapa,salam,sopan,santun)


Langkah- 1. Menyiapkan formulir konseling./Identitas
langkah
2. Mengisi register Pelayanan Pemeriksaan Umum
3. Menyiapkan sop /bahan yang akan ditanyakan pada pasien penderita
penyakit Keracunan Bahan Kimia
4. Menanyakan daftar pertanyaan yang ada pada konseling penderita penyakit
Keracunan Bahan Kimia
5. Memberikan saran kepada pasien Penyakit KeracunanBahan Kimia.Membuat
kesepakatan jika diperlukan untuk kapan dilakukan kunjungan rumah
bersama lintas program terkait.
6. Melaksanakan tindak lanjut jika diperlukan .

6. Hal- Hal yang


perlu
diperhatikan
Melaksanakan perubahan prilaku/Ber PHBS

7. UnitTerkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum.


2. Pelayanan MTBS
3. Pelayanan Kesehatan Ibu.
4. Pelayanan Laboratorium

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
KONSELING PENDERITA PENYAKIT
MALARIA
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 14

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara pasien penderita malaria dengan
petugas konseling,untuk membantu pasien mengenali dan mengatasi
masalah timbulnya penyakit malaria yang dihadapi.
2. Tujuan Membantu psien agar mau mengikuti saran konseling dalam pemecahan
masalah dan pengambiln keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepalaa UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Konseling
Penderita malaria
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi Lampiran .Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor.13
Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas.

5. Prosedur / 1. Menyapa pasien dengan 5S


Langkah- 2. Menyiapkan formulir konseling.
langkah
3. Mengisi registerklinik sanitasi
4. Menyiapkan sop /bahan yang akan ditanyakan pada pasien malaria
5. Menanyakan daftar pertanyaan yang ada pada konseling penderita malaria.
6. Memberikan saran
7. Membuat kesepakatan jika diperlukan untuk kapan dilakukan kunjungan
rumah bersama lintas program terkait.
8. Melaksanakan tindak lanjut jika diperlukan.

6. Hal- Hal yang


perlu
Melaksanakan perubahan prilaku/Ber PHBS.
diperhatikan

7. UnitTerkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum


2. Pelayanan MTBS
3. Pelayanan Kesehatan Ibu/KB
4. Pelayanan Laboatorium

8. Dokumen -
terkait
9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 16

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian 1. Pelayanan Kesehatan lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan
yang ditujukan untuk mewujudkan kwalitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik,kimia,biologi,maupun sosisl guna mencegah penyakit dan /atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor resiko lingkungan.
2. Pasien adalah .Setiap orang yang melakukan konsultasi masalahkesehatan
untuk memperolehleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,baik secara
langsung atau tidak langsung di puskesmas.
3. 3.Konseling adalah hubungan komunikasi antara tenaga kesehatan
lingkungan untuk dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.

2. Tujuan 1. Umum.
Dengan terselenggaranya pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya preventi,promotif,kuratip yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
2. Khusus.
Menurunkan angka kesakitan dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor resiko lingkungan dan meningkatnya kuwalitas
kesehatan lingkungan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala .UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengeloleh faktor lingkungan
hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75.Tahun 2014 Tentang
Puskesmas.(Berita Negara Repoblik Indonesia Tahun 2014Nomor
1676)Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas.
5. Prosedur / 1. Menyapa Pasien dengan 5 S (senyum,sapa,salam ,sopan,santun)
Langkah- 2. Mengisi register/ientitas
langkah
3. Mengisi Frmulir Kujungan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
4. Menyiapkan SOP.
5. Memberikan Konseling.
6. Membuat perjanjian kunjungan jika perlu.
7. Menindak lanjuti kegiatan jika perlu

6. Hal- Hal yang 1. Sumber daya manusia.


perlu 2. Sarana dan prasarana yang diperlukan;ruang konseling,yang terintegrasi
diperhatikan
dengan layanan konseling lain,peralatan,yang dibutuhkan dalam intervensi
kesehatan lingkungan, komuniksi,informi.s,dan edukas
3. Pendanaan yang memadai.

7. UnitTerkait Ruangan yang terkait adalah:


a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan MTBS
c. Pelayanan Kesehaan Ibu/KB
d. Pelayanan .Laboratoriu

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PEMELIHRAAN DAN PEMANTAUAN
INSTALASI LISTRIK,AIR,VENTILASI DAN
GAS
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 18

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian 1. Pelayanan Kesehatan lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan
yang ditujukan untuk mewujudkan kwalitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik,kimia,biologi,maupun sosisl guna mencegah penyakit dan /atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor resiko lingkungan.
2. Pasien adalah .Setiap orang yang melakukan konsultasi masalahkesehatan
untuk memperolehleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,baik secara
langsung atau tidak langsung di puskesmas.
3. 3.Konseling adalah hubungan komunikasi antara tenaga kesehatan
lingkungan untuk dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.

2. Tujuan 1. Umum.
Dengan terselenggaranya pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
preventi,promotif,kuratip yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
2. Khusus.
Menurunkan angka kesakitan dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor resiko lingkungan dan meningkatnya kuwalitas kesehatan
lingkungan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala .UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Pelayanan


Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengeloleh faktor lingkungan
hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75.Tahun 2014 Tentang
Puskesmas.(Berita Negara Repoblik Indonesia Tahun 2014Nomor
1676)Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas.

5. Prosedur / 1. Menyapa Pasien dengan 5 S (senyum,sapa,salam ,sopan,santun)


Langkah- 2. Mengisi register/ientitas
langkah
3. Mengisi Frmulir Kujungan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
4. Menyiapkan SOP.
5. Memberikan Konseling.
6. Membuat perjanjian kunjungan jika perlu.
7. Menindak lanjuti kegiatan jika perlu

6. Hal- Hal yang Sumber daya manusia.


perlu 1. Sarana dan prasarana yang diperlukan;ruang konseling,yang terintegrasi
diperhatikan
dengan layanan konseling lain,peralatan,yang dibutuhkan dalam intervensi
kesehatan lingkungan, komuniksi,informi.s,dan edukas
2. Pendanaan yang memadai.

7. UnitTerkait Ruangan yang terkait adalah:


a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan MTBS
c. Pelayanan Kesehaan Ibu/KB
d. Pelayanan .Laboratoriu

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK
PUSKESMAS
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 20

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Aktifitas yang dilakukan untuk memastikan lingkungan fisik dalam kondisi
bersih pada ruangan /gedung dan halaman dalam keadaan siap untuk
digunakan,higienis dan nyaman
2. Tujuan Untuk memastikan pemantauan lingkungan scara fisik yaitu,mengenai
kebersihan lingkungan Puskesmas selalu terjaga sehingga proses pelayanan
berlangsung dengan nyamandan higienis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas KotaagungTentang Pemantauan
Lingkungan Fisik Puskesmas.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan lingkungan hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 1405.Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

5. Prosedur / 1.Melaksanakan pemantauan semua ruangan


Langkah-
langkah
2.mengecek checklist yag harus diisi oleh pelaksana kebersihan.
3.Menindak lanjuti hasil chek list jika ada yang harus diperbaiki atau diganti.

6. Hal- Hal yang


perlu
diperhatikan
Chek list petugas kebersihan harus berjalan

7. UnitTerkait Semua ruangan di puskesmas kota Agung

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA

Nomor : SOP/27/B/ / /01/2018


No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : Januari 2018 Maret
Halaman : 1/2

UPT dr.Theresia hutabarat


NIP. 198002232009022003
PUSKESMAS
PASAR
SIMPANG
1. Pengertian Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah berbahaya oleh
semua unit pelayanan di Puskesmas.
2. Tujuan Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah berbahay a tidak
menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan ,sehingga jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan dapat ditelusuri penyebabnya.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas pasar simpang Tentang
Penanganan limbah berbahaya.
Nomor :
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentangKesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentangpengelolaanlingkunganhidup
3. PeraturanPemerintahNomor 23 Tahun 1996 Tentangtenagakesehatan.
4. Keputusan MentriKesehatanRepoblik Indonesia Nomor 1405.Tentang
PersyaratanKesehatanLingkunganKerjaPerkantorandanIndustri

5. Prosedur / 1. Melaksanakan pemantauan semua ruang


Langkah- 2. Mengecek checklist yang harus diisi oleh pelaksana/penanggung jawab.
langkah
3. Menindaklanjuti hasil chek list jika ada yang harus ditindaklanjuti.

6. Hal- Hal yang Chek list pemantauan,pelaksanaan dan kebijakan prosedu penanganan bahan
perludiperhati
berbahaya harus berjalan dan dilaksanakan.
kan

7. UnitTerkait Semua ruangan Puskesmas dan lingkungungan Puskesmas

8. Dokumenterk -
ait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 22

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Pemantauan,pemeliharaan,perbaikan sarana dan peralatan dilakukan dalam
upaya teredianya sarana kerja dan peralatan dengan persyaratan kesehatan
dalam penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas.

2. Tujuan Tersedianya sarana kerja yang nyaman dan pealatan yang berada dalam
kondisi baik
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Kotaagung tentang
Pemantauan,Pemeliharaan,dan perbaikan sarana dan peralatan
Nomor : /SK/26/AK-KTA/2016
4. Referensi

5. Langkah- 1. Memeriksa secara berkala sarana dan peralatan yang digunakan.


langkah/
2. Menerima pengaduan dari pasien maupun petugas kesehatan mengenai sarana
Prosedur
dan peralatan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan.
3. Menginventarisir sarana dan peralatan yang harus dilakukan perbaikan.
4. Merencanakan perbaikan sarana dan peralatan bekerjasama dengan sanitarian.
5. Mengusulkan perbaikan sarana dan peralatan ke Penanggung jawab pelaksana
kemudian ke Kepala Puskesmas

6. Hal-hal yang Segera melaporkan hasil pemantauan dan melaksanakan tindak lanjut,jika
perlu
diperhatikan
ada peralatan atau sarana yang rusak atau hilang.

7. Unit Terkait Seluruh ruangan dan lingkunganPuskesmas Kotaagung


8. Dokumen
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PEMERIKSAAN PERUMAHAN
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 23

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Pemeriksaan Perumahan adalah merupakan salah satu kegiatan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal.Untuk memperoleh rumah yang
sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan.Yaitu Sarana air
bersih,Jamban sehat,Spal,dan tempat pembuangan sampah.
2. Tujuan Untuk mewujudkan prilaku masyarakat yang hygienis dan saniter secara
mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakatyang
setinggi-tingginya.
3. Kebijakan Surat Keputusan .Kepala UPT Puskesmas Koaagung Tentang Pemeriksaan
Perumahan.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan lingkungan hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 1405.Tentang
Persyaratan Kesehatan Ligkungan Kerja Perkantoran dan Industri

5. Prosedur / 1. Membuat rencana kegiatan perumahan.


Langkah-
2. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.
langkah
3. Mlaporkan hasil kegiatan.
4. 4Melaksanakan tindak lanjut

6. Hal- Hal yang Yaitu sarana sanitasi yang terdapat pada perumahan .
perlu
diperhatikan

7. UnitTerkait Semua pekon

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
KONSELING PENDERITA
PENYAKIT DIARE
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 24

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara pasien penderita diare dengan petugas
konseling,untuk membantu pasien mengenali dan mengatasi masalah
timbulnya penyakit diare yang dihadapi.
2. Tujuan Membantu psien agar mau mengikuti saran konseling dalam pemecahan
masalah dan pengambiln keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kebijakan Keputusan Kepalaa UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Konseling
Penderita Diare
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Peratura Mentri Keehatan Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Kesehatan
2. Lampiran Peraturan Mentri Kesehatn Repoblik IndonesiaNomor 13 Tahun 2015
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.

5. Prosedur / 1. Menyapa pasien dengan 5 S(senyum,apa,salam,sopan,santun)


Langkah-
2. Menyiapkan formulir konseling./Identitas
langkah
3. Mengisi register Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
4. Menyiapkan sop /bahan yang akan ditanyakan pada pasien diare
5. Menanyakan daftar pertanyaan yang ada pada konseling penderita diare.
6. Memberikan saran
7. Membuat kesepakatan jika diperlukan untuk kapan dilakukan kunjungan rumah
bersama lintas program terkait.
8. Melaksanakan tindak lanjut jika diperlukan.

6. Hal- Hal yang Melaksanakan perubahan prilaku/Ber PHBS.


perlu
diperhatikan

7. UnitTerkait 1.Pelayanan Pemeriksaan Umum.


2.Pelayanan MTBS.
3.Pelayanan Kesehatan Ibu.
4.Pelayanan Laboratorium.
8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
KONSELING PENDERITA PENYAKIT
KECACINGAN
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 26

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara pasien penderita Penyakit kecacingan
dengan petugas konseling,untuk membantu pasien mengenali dan mengatasi
masalah timbulnya penyakit kecacingan yang dihadapi.
2. Tujuan Membantu psien agar mau mengikuti saran konseling dalam pemecahan
masalah dan pengambiln keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kebijakan Keputusan Kepalaa UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Konseling
Penderita penyakit Kecacingan.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 13 Tahun
2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkugan di
Puskesmas

5. Prosedur / 1. Menyapa pasien dengan 5 S(senyum,sapa,salam,sopan,santun)


Langkah-
2. Menyiapkan formulir konseling./Identitas
langkah
3. Mengisi register Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
4. Menyiapkan sop /bahan yang akan ditanyakan pada pasien penderita penyakit
Kecacingan
5. Menanyakan daftar pertanyaan yang ada pada konseling penderita penyakit
Kecacingan
6. Memberikan saran kepada pasien pendeita Penyakit Kecacingan.Membuat
kesepakatan jika diperlukan untuk kapan dilakukan kunjungan rumah bersama
lintas program terkait.
7. Melaksanakan tindak lanjut jika diperlukan

6. Hal- Hal yang


perlu Melaksanakan perubahan prilaku/Ber PHBS.
diperhatikan

7. UnitTerkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum.


2. Pelayanan MTBS
3. Pelayanan Kesehatan Ibu.
4. Pelayanan Laboratorium

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PENDOKUMENTASIAN KEGIATAN
PERBAIKAN KINERJA
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 28

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian 1. Dokumentasi adalah suatu pencatatan dan pelaporan informasi tentang
kondisidan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan(bidan,dokter,,perawat,dan petugas
kesehatan yang lain.
2. Yang dimaksud pendokumentasian pada poin pertama adalah sebagai berikut:
a. Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang esensial untuk menjaga
kemungkinan yang bias terjadi untuk suatu priode tertentu..
b. Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadianyang diperhitungkan melalui
lembaran catatan dokumen.
c. Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan pelayanan
,mengidentifikasi,masalah pasien,merencanakan,menyelenggarakan,dan
mengevaluasi.
d. Memantau catatanfrofesional dan data dari pasien.Kegiatan pelayanan
pengembangan pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil kegiatan pasien.
e. Melaksanakan kegiatan keperawatan ,misalnya pencegahan
penyakit,peningkatan kesehatan,perawatan penurunan penderita.

2. Tujuan Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan perbaikan kinerjamulai dari


penilaian kinerja, analisis kinerja,penyusunan rencana perbaikan,pelaksanaan
perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaik dan kinerja perlu
didokumentasikan untuk menunjukan kesinambungan perbaikan kinerja dan
merupakan sarana pembelajaran bagi penanggung jawab upaya lintas sector
terkait.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kotaagung Tentang
Pendokumentasian Kegiatan Perbaikan Kinerja.
Nomor : /SK/26/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia No 75 Tahun 2015 Tentang
Akriditasi Puskesmas.
5. Prosedur / Menyiapkan kegiatan yang terkait.
Langkah- a. Menyiapkan monitoring kegiatan.
langkah
b. Melaksanakan penilaian kinerja.
c. Menganalisa kinerja.
d. Mengevaluasi kegiatan perbaikan kinerja.
e. Melaporkan hasil kegiatan prrbaikan kinerja

6. Hal- Hal yang Membuat bukti kegiatan hasil pelaksanaan pendokumentasian kegiatan
perlu
pendokumentasian perbaikan kinerja.
diperhatikan

7. UnitTerkait Semua pemegang program UKM

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PENDOKUMENTASIAN KEGIATAN
PENINGKATAN KINERJA
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 30

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian 1. Dokumentasi adalah suatu pencatatan dan pelaporan informasi tentang
kondisidan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan(bidan,dokter,,perawat,dan petugas
kesehatan yang lain.
2. Yang dimaksud pendokumentasian pada poin pertama adalah sebagai berikut:
a. Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang esensial untuk menjaga
kemungkinan yang bias terjadi untuk suatu priode tertentu..
b. Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadianyang diperhitungkan melalui
lembaran catatan dokumen.
c. Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan pelayanan
,mengidentifikasi,masalah pasien,merencanakan,menyelenggarakan,dan
mengevaluasi.
d. Memantau catatanfrofesional dan data dari pasien.Kegiatan pelayanan
pengembangan pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil kegiatan pasien.
e. Melaksanakan kegiatan keperawatan ,misalnya pencegahan
penyakit,peningkatan kesehatan,perawatan penurunan penderita.

2. Tujuan Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan perbaikan kinerjamulai dari


penilaian kinerja, analisis kinerja,penyusunan rencana perbaikan,pelaksanaan
perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaik dan kinerja perlu
didokumentasikan untuk menunjukan kesinambungan perbaikan kinerja dan
merupakan sarana pembelajaran bagi penanggung jawab upaya lintas sector
terkait.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kotaagung Tentang
Pendokumentasian Kegiatan Perbaikan Kinerja.
Nomor : /SK/26/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia No 75 Tahun 2015 Tentang
Akriditasi Puskesmas.
5. Prosedur / Menyiapkan kegiatan yang terkait.
Langkah- a. Menyiapkan monitoring kegiatan.
langkah
b. Melaksanakan penilaian kinerja.
c. Menganalisa kinerja.
d. Mengevaluasi kegiatan perbaikan kinerja.
e. Melaporkan hasil kegiatan prrbaikan kinerja

6. Hal- Hal yang Membuat bukti kegiatan hasil pelaksanaan pendokumentasian kegiatan
perlu
pendokumentasian perbaikan kinerja.
diperhatikan

7. UnitTerkait Semua pemegang program UKM

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN
LIMBAH BERBAHAYA
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 32

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian 1. Limbah Puskesmas adalah semua limbah yng dihaslkan dari kegiatan
Puskesmasdalam bentuk padat dan cair.
2. Limbah padat Puskesmas adalah semua limbah Puskesmas yang terdiri dari
limbah padat yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan puskesmas yang
terdiri dari limbah medis padat dan non medis.
3. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri limbah benda
tajam,limbah farmasi.
4. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang di hasilkan dari kegiatan di
Puskesmas diluar medis yang berasal dari perkantoran,taman dan halaman
yang dapat dimanfaatkan kembali apabila diolah di olah dengan tekhnologinya.
5. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja,yang berasal dari
kegiatan Puskesmas yang kemungkinan mengandung mikro organisme bahan
berbahaya bagi kesehatan.

2. Tujuan 1. Untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakanlingkungan


yang diakibatkan oleh limbah berbahaya.
2. Agardapat menjaga kuwalitas lingkungan agar tidak tercemar.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Pengendalian


dan Pembuangan Limbah Berbahaya.
Nomor : /SK/26/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan lingkungan hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 1405.Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.

5. Prosedur / 1. Melaksanakan pemantauan semua ruangan pemakai bahan yang berbahaya.


Langkah- 2. Mengecek checklist yang harus diisi oleh pelaksana harian.
langkah.
3. Menindak lanjuti hasil chek list jika ada yang harus diperbaiki sarananya.

6. Hal- Hal yang


perlu Chek list petugas yang ditunjuk harus dilaksanakan dengan baik.
diperhatikan
7. Unit Terkait Semua ruangan di puskesmas kota Agung

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam
historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
KONSELING PENDERITA PENYAKIT
KULIT
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 34

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara pasien penderita Penyakit Kulit dengan
petugas konseling,untuk membantu pasien mengenali dan mengatasi masalah
timbulnya penyakit Kulit yang dihadapi.
2. Tujuan Membantu psien agar mau mengikuti saran konseling dalam pemecahan
masalah dan pengambiln keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepalaa UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Konseling
Penderita penyakit Kulit.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Peaturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Ksehatan
2. Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 13 Tahun
2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkugan di Puskesmas

5. Prosedur / 1. Menyapa pasien Pasien dengan 5S (seyum,sapa ,salam,sopan,santun)


Langkah-
2. Menyiapkan formulir konseling./Identitas pasien
langkah
3. Mengisi register Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
4. Menyiapkan sop /bahan yang akan ditanyakan pada pasien penderita penyakit
Kulit Menanyakan daftar pertanyaan yang ada pada konseling penderita
penyakit Kulit Memberikan saran kepada pasien pendeita Penyakit
Kecacingan.Membuat kesepakatan jika diperlukan untuk kapan dilakukan
kunjungan rumah bersama lintas program terkait.
5. Melaksanakan tindak lanjut jika diperlukan .

6. Hal- Hal yang Melaksanakan perubahan prilaku/Ber PHBS.


perlu
diperhatikan

7. UnitTerkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum.


2. Pelayanan MTBS.
3. Pelayanan Kesehata ibu.
4. Pelayanan Laboratorium.

8. Dokumen -
terkait
9. Rekam No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
historis
KONSELING PENDERITA PENYAKIT
TB PARU
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 36

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Proses komunikasi dua arah antara pasien penderita Penyakit TB Paru
dengan petugas konseling,untuk membantu pasien mengenali dan mengatasi
masalah timbulnya penyakit TB Paru yang dihadapi.
2. Tujuan Membantu psien agar mau mengikuti saran konseling dalam pemecahan
masalah dan pengambiln keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepalaa UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Konseling
Penderita penyakit TB Paru
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 13 Tahun
2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkugan di
Puskesmas
5. Prosedur / 1. Menyapa pasien 5 S(Senyum,sapa,salam,sopan,santun)
Langkah-
2. Menyiapkan formulir konselingIdentitas.
langkah
3. Mengisi register Pelayaaa Kesehatan Lingkungan di Puskesmas. 4.Menyiapkan
sop /bahan yang akan ditanyakan pada pasien penderita penyakit TB Paru
4. Menanyakan daftar pertanyaan yang ada pada konseling penderita penyakit TB
Paru
5. Memberikan saran kepada pasien Penyakit TB Paru.Membuat kesepakatan jika
diperlukan untuk kapan dilakukan kunjungan rumah bersama lintas program
terkait.
6. Melaksanakan tindak lanjut jika diperlukan.

6. Hal- Hal yang


perlu Melaksanakan perubahan prilaku/Ber PHBS.
diperhatikan

7. UnitTerkait 1. Pelayanan Pemeiksaan Umum


2. Pelayanan MTBS.
3. Pelayanan Kesehatan Ibu
4. Pelayaanan Laboratori

8. Dokumen -
terkait
9. Rekam No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl
historis
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK
PUSKESMAS
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 38

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Aktifitas yang dilakukan untuk memastikan lingkungan fisik dalam kondisi
bersih pada ruangan /gedung dan halaman dalam keadaan siap untuk
digunakan,higienis dan nyaman
2. Tujuan Untuk memastikan pemantauan lingkungan scara fisik yaitu,mengenai
kebersihan lingkungan Puskesmas selalu terjaga sehingga proses pelayanan
berlangsung dengan nyamandan higienis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tentang Pemantauan Lingkungan Fisik
Puskesmas.
Nomor : ?SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan lingkungan hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 1405.Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

5. Prosedur / 1. Melaksanakan pemantauan semua ruangan


Langkah-
2. Mengecek checklist yag harus diisi oleh pelaksana kebersihan.
langkah
3. Menindak lanjuti hasil chek list jika ada yang harus diperbaiki atau diganti

6. Hal- Hal yang


perlu
diperhatikan
Chek list petugas kebersihan harus berjalan

7. UnitTerkait Semua ruangan di puskesmas kota Agung

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl


historis
SOP SANITASI TOTAL BERBASIS
MASYARAKAT
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 39

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalahpendekatan untuk
mengubah prilaku hygiene dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat
dengan cara pemicuan.
2. Tujuan Untuk mewujudkan prilaku masyarakat yang hygienis dan saniter secara
mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakatyang
setinggi-tingginya.
3. Kebijakan Surat Kepala.Kepala UPT Puskesmas Kotaagung Tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang pengelolaan lingkungan hidup
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
4. Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 1405.Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

5. Prosedur / 1. Melaksanakan pemicuan.


Langkah- 2. Semua pekon diharapkan melaksanakan kegiatan pemicuan.
langkah

6. Hal- Hal yang a. Membuat rencana kegiatan pemicuan.


perlu b. Melaksanakan Kegiatan Pemicuan.
diperhatikan
c. Melaporkan hasil kegiatan.

7. UnitTerkait Semua pekon

8. Dokumen -
terkait

9. Rekam No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl


historis
ISPEKSI SANITASI TTU, TPM, TP3,
DAN DAM
Nomor : /SOP/29/AK-KTA/2016
No.Revisi :
SOP Tgl.Diberlaku : 04 Maret 2016
Halaman : 40

UPT dr. InteKumalnasari


NIP. 19810204200804 2 002
PUSKESMAS
KOTAAGUNG
1. Pengertian Suatu tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan
menyimpan dan menjual makanan dan minuman ditempat usaha tersebut.
-Punya tempat /bangunan permanen .
-Tempat tersebut punya 1.Fasilitas kerja pengusaha.2.Fasilitas sanitasi
SAB,JAGA,SPAL,TPS.
2. Tujuan Mencegah penularan penyakit berbasis lingkungan dan keracunan makanan.
Mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari TTU,TPM,TP3DAM
,terutama keracunan dan penularanpenyakit.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Kotaagung ,tentang prosedur
pedoman pelayanan Insfeksi sanitasi TTU,TPM,TP3,DAM
Nomor : /SK/29/AK-KTA/2016…
4. Referensi Peraturan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia
No.1096/Menkes/Per/VI/2011.Tentang Hygiene Sanitasi Jasa boga.
Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia
No.942/Menkes/SK/VII/2003.
Keputusan Mentri Kesehatan Repoblik Indonesia
NO.1098/MenKes/SK/VII/2003.Tentang Perssyaratan Hygiene SAnitasi
Rumah Makan dan Restoran.
Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum.
5. Langkah- 1. Membuat rencana kegiatan Inspeksi sanitasi TTU,TPM,TP3,dan Depot Air
langkah/ Minum.
Prosedur 2. Pelaksanaankegiatan
a. Menyiapkan formulir kegiatan.
b. Mengunjungi sarana
c. Mengisi Formulir
d. Memberikan saran.
e. Mengevaluasi hasil kegiatan
f. Membuat laporan hasil kegiatan

6. Unit Terkait
Seluruh sarana TPM (Rumah makan/Restoran,Jasa Boga,Depot air minum)
dan Tp3,
7. UnitTerkait Semua pekon
8. Dokumen -
terkait

9. Rekam No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl


historis

Anda mungkin juga menyukai