PUSKESMAS PASUNDAN
I. PENDAHULUAN
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan
dalam bentuk kegiatan pokok. Program KIA-KB termasuk satu dari enam program pokok (basic six).
Program UKM KIA-KB meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan
komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonates, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan
balita. Keberhasilan program KIA menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka
kematian ibu dan bayi di Kalimantan timur sudah dibawah target MDG’s 2015 yaitu angka kematian
bayi 23/1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup
Dari tahun ke tahun, secara nasional, akses dan kualitas terhadap pelayanan kesehatan ibu
cenderung semakin membaik. Hal ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
ibu dari hasil Riskesdas 2010 dan 2013. Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal
telah meningkat dari 92,7% pada tahun 2010 menjadi 95,2% pada tahun 2013. Cakupan persalinan
yang ditolong tenaga kesehatan juga meningkat dari 79,0% pada tahun 2010 menjadi 86,9% pada
tahun 2013.
Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, yaitu menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI). Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012
menunjukkan AKI di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Apabila dibandingkan dengan kondisi pada tahun 1990 sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup,
maka terlihat AKI sudah berhasil kita turunkan. Namun, target MDG tahun 2015 sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup diperkirakan sulit tercapai tanpa kerja ekstra keras.
RAN PP AKI menekankan 3 (tiga) tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam upaya
mempercepat penurunan AKI, yaitu 1) Akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah
membaik, tetapi cakupan dan kualitas belum optimal, 2) Terbatasnya ketersediaan sumber daya
strategis untuk kesehatan ibu dan neonatal, dan 3) Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
Pada tahun 2013, berdasarkan hasil laporan kegiatan sarana pelayanan kesehatan, jumlah kematian
bayi yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 526 dari 43.065 kelahiran hidup , sehingga
didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 12,21 per 1000 KH. Jika dibandingkan dengan
target MDGs dimana tahun 2015 target AKB sebesar 23 per 1.000 KH, maka AKB Provinsi
Angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) menunjukkan penurunan yang cukup berarti yakni
pada tahun 2008 sebesar 228 per seratus ribu kelahiran hidup, dan pada tahun 2009 ini menjadi 99
dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan sampai dengan posisi di tahun 2010
adalah 90 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2011-2012 Angka Kematian Ibu
(AKI) meningkat menjadi 17 per 100.000,(Angka Absolut AKI thn 2012 yakni 111.Untuk tahun
2013 sebasar : 125 kematian. pada tahun 2012-2013 Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat menjadi
14 per 100.000.
Untuk kota samarinda pada tahun 2012 terdapat 10 kasus kematian ibu dan untuk Puskesmas
Pasundan dari bulan Januari sampai Desember terdapat 5 kasus kematian bayi. Puskesmas Pasundan
terdiri dari 3 kelurahan dan banyak penduduk yang keluar masuk wilayah Puskesmas karena
termasuk ke dalam wilayah kota sehingga pendataan sasaran ibu hamil,ibu nifas dan neonatus sangat
diperlukan. Pelayanan kesehatan pada kelompok ini pun harus menjangkau hingga ke masyarakat
luas, sehingga puskesmas harus bersikap aktif dalam menjangkau kelompok ini. Salah satu usahanya
adalah melalui Usaha Kesehatan Masyarakat yang berfokus dalam meningkatkan kondisi kesehatan
ibu dan anak. Oleh karena itulah diperlukan suatu kerangka acuan dalam pelaksanaan program UKM
KIA-KB
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus :
PAUD dan TK
a. Perencanaan
i. Pengorganisasian
1. Pembentukan tim
VI. SASARAN
Kegiatan Sasaran
mempersiapkan persalinan
Pemantauan ibu nifas resiko tinggi Terpantaunya kondisi 6 orang ibu nifas resiko
tinggi/bulan
resiko tinggi
dikunjungi
jadwal
jadwal
mengenai pneumonia
VII. JADWAL KEGIATAN
1. Tanggung jawab
2. Professional
3. Disiplin
4. Kerjasama
5. ramah
Pendataan ibu hamil di wilayah puskesmas Peran serta dari ibu-ibu PKK RT,PKK
Posyandu
Kunjungan rumah pada ibu hamil trimester III Peran serta dari ibu-ibu PKK RT,PKK
Pemantauan ibu nifas resiko tinggi Peran serta BPS dan RS jejaring Puskesmas
Promosi KB dan kesehatan reproduksi di posyandu Peran serta PLKB dari kelurahan serta ibu ibu
PKK
Pendataan bayi dan Neonatus di wilayah puskesmas Peran serta BPS dan RS jejaring Puskesmas
Deteksi Dini Stimulasi dan Tumbuh Kembang Peran serta guru-guru TK dan PAUD di wilayah
pelaksanaan kegiatan
a. PENCATATAN
pelaksana program KIA-KB pada format yang telah disediakan oleh Dinas
Kesehatan
b. PELAPORAN
Laporan kegiatan program harus diserahkan pada minggu ketiga setiap bulan kepada:
c. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi kegiatan dilakukan 1 bulan sekali dan disampaikan pada minilok bulanan
Evaluasi kegiatan secara menyeluruh dilakukan pada akhir tahun pada minilok
puskesmas dan lintas sector sebagai bahan untuk penyusunan RUK tahun berikutnya.
Evaluasi kegiatan menampilkan laporan pelaksanaan kegiatan program KIA-KB