PENDAHULUAN
b. Tujuan khusus
1) Mengetahui devenisi atau pengertian dari terapi aktifitas kelompok
2) Mengetahui manfaat dari terapi aktivitas kelompok pada lansia
3) Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari terapi aktivitas kelompok
pada lansia.
2.1 Pengertian
Terapi aktivitas kelompok merupakan kegiatan yang diberikan kelompok klien
dengan tujuan memberi terapi bagi anggotanya. Dimana berkesempatan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon sosial. Terapi ini diupayakan
dalam mengubah perilaku yang maladaptif menjadi adaptif (Depsos RI, 2007)
Dalam konsep stress adaptasi penyebab perilaku maladaptif dikonstruksikan
sebagai tahapan mulai adanya faktor predisposisi, faktor presipitasi dalam bentuk
prosesor pencetus, kemampuan penilaian terhadap stressor, sumber koping yang
dimiliki, dan bagaimana mekanisme koping yang dipilih oleh deorang individu.
Darisini kita dapat menentukan apakah perilaku individu tersebutadaptif atau
maladaptif.
Dalam konsep stres adaptasi penyebab perilaku mal adaptif dikostrukkan
sebagai tahapan mulai adanya predisposisi, faktor presipitasi dalam bentuk stresor
pencetus, kemampuan penilaian terhadap stresor sumber koping yang dimiliki dan
bagaimana mekanisme koping yang dipilih seorang individu.
Teknik Relaksasi
Teknik nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang dalam
hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam,
nafas lambat dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat
menurunkan nyeri, teknik nasfas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenisasi darah (smeltzer dan Bare,2002).
Manfaat teknik relaksasi :
a. Meningkatkan pemahaman ketegangan otot
b. Meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kegiatan yang terjadi dengan
sendirinya
c. Meningkatkan kemampuan untuk menguasai kegiatan kognitif , melalui
pemusatan perhatian.
d. Meningkatkan kemampuan untuk menguasai ketegangan otot.
e. Menurunkan ketegangan otot.
f. Menurunkan denyut nadi, tekanan darah, frekuensi nafas dan keringat.
g. Menurnkan perasaan cemasdan emosi lain yang negative.
h. Menurunkan kekhawatiran.
1. Terapi Musik
Terapi music adalah keahlian menggunakan music dan elemen music oleh
seorang terapis yang terakreditasi untuk meningkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual,
Terapi music adalah suatu bentuk terapi dengan mempergunakan music secara
sistematis, terkontrol dan terarah di dalam penyembuhannya. Terapi music bahkan
dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan melengkapi fungsi
mati rasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anak-anak
serta pasien yang menjalani prosedur pembedahan.
Manfaat terapi music :
a. Dapat membantu menyeimbangkan fungsi antara otak kiri dan kanan
b. Efek Mozart adalah salah satu istilah efek yang bisa dihasilkan sebuah music
yang dapat meningkatkan hormone serotonin
c. Refresing
d. Motivasi
e. Perkembangan kepribadian
f. Mempermudah komunikasi
2. Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi
keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga. Teori keluarga
memiliki pandangan bahwa keluarga adalah fkus unit utama. Tujuan umum terap
keluarga adalah meningkatkan komunikasi karena keluarga bermasalah sering percaya
pada pemahaman tentang arti penting komunikasi.
Terapi keluarga mengajarkan penyelesaian tanpa paksaan, mengajarkan oaring
tua untuk menetapkan kedisiplinan, mendorong tiap anggota keluarga untuk
berkomunikasi secara jelas satu sama lain, mendidik anggota keluarga dalam prinsip
perubahan perilaku, tidak menekankan kesalahan pada satu anggota akan tetapi
membantu anggota keluarga apakah harapan terhadap anggota yang lain masuk akal.
3. Terapi lingkungan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Agar pada pembuatan makalah selanjutnta lebih melengkapi materi-materi
yang ada sebelumya. Untuk pembuatan tugas ini kami menyadari masih
banyak kekurangan. Kami berharap pada pemaca untuk dapat memberikan
masukan guna menyempurnakan tugas ini.
DAFTAR PUSTAKA
Fefendy. 2008. Pengaruh terapi aktifitas kelompok. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Reni, Yuli Aspiani. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Jilid 2. Jakarta :
Cv Trans Info Media