Anda di halaman 1dari 9

Apa itu sinusitis?

Oleh Novita Joseph Data medis direview oleh dr. Tania Savitri.

 18Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)18


 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Definisi
Sinusitis adalah infeksi dan pembengkakan pada sinus akibat adanya penyumbatan di dalamnya.
Gejala sinusitis dapat terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya dalam jangka waktu yang
pendek (biasanya 4 minggu), dan hal itu biasanya disebut sinusitis akut.

Untuk kasus sinusitis yang lebih parah, yaitu peradangan sinus dalam waktu yang lama sekitar 3
bulan dan sering kambuh, ini disebut sinus kronis.
Sinusitis adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat terjadi pada semua orang. Kondisi ini
dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda
untuk informasi lebih lanjut.

Apa itu sinusitis kronis?


Sinusitis kronis adalah kondisi di mana rongga di sekitar saluran hidung (sinus) meradang dan
membengkak selama setidaknya 12 minggu, sulit untuk hilang walaupun telah dilakukan
perawatan.

Kadang, kondisi yang juga dikenal sebagai rhinosinusitis kronis ini bisa mengganggu saluran
pernapasan dan menyebabkan penumpukan lendir. Malah terkadang jika Anda bernapas melalui
hidung akan menjadi sulit, area di sekitar mata dan wajah dapat terasa bengkak, dan Anda dapat
mengalami nyeri pada wajah.

Kondisi sinus kronis dapat diakibatkan oleh infeksi, pertumbuhan pada sinus (polip hidung) atau
penyimpangan septum hidung. Kondisi ini paling umum menyerang dewasa muda dan dewasa,
namun juga dapat menyerang anak-anak.

Tanda-tanda & gejala


Apa gejala sinusitis?

Gejala sinusitis akut

Biasanya, gejala sinusitis akut berlangsung selama 4-12 minggu. Penyakit ini biasanya
disebabkan oleh flu biasa yang mengakibatkan infeksi virus. Seringnya, sinusitis akut bisa
diobati di rumah, tetapi jika tidak kunjung sembuh maka dapat berkembang menjadi infeksi dan
komplikasi serius.

Saat Anda memiliki radang sinus akut, Anda dapat menunjukkan gejala-gejala seperti:

 Lendir hidung (ingus) berwarna hijau atau kuning


 Wajah terasa nyeri atau tertekan
 Hidung mampet
 Indra penciuman memburuk (sulit menangkap bau)
 Batuk
 Bau mulut
 Kelelahan
 Sakit gigi

Gejala sinusitis kronis

Setidaknya diperlukan 2 dari 4 tanda-tanda dan gejala sinusitis kronis untuk konfirmasi
peradangan hidung, yaitu:
 Cairan kental berwarna yang keluar dari hidung atau adanya cairan mengalir dari
belakang tenggorokan (postnasal drainage)
 Penyumbatan hidung, menyebabkan kesulitan bernapas melalui hidung
 Nyeri, sensitif dan bengkak di sekitar mata, pipi, hidung atau kening
 Berkurangnya indera penciuman dan pengecap pada orang dewasa atau batuk pada anak-
anak

Tanda-tanda dan gejala sinusitis kronis lainnya dapat meliputi:

 Nyeri pada telinga


 Nyeri pada rahang atas dan gigi
 Batuk yang memburuk pada malam hari
 Radang tenggorokan
 Napas bau (halitosis)
 Kelelahan atau mudah marah
 Mual

Gejala sinusitis kronis dan akut memiliki tanda-tanda yang serupa, namun sinusitis akut adalah
infeksi sementara dan sering dikaitkan dengan munculnya demam. Tanda-tanda dan gejala dari
sinus kronis berlangsung lebih lama dan sering kali menyebabkan kelelahan berlebih.

Demam bukanlah gejala umum dari sinusitis kronis, namun Anda dapat mengalaminya dengan
sinusitis akut. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.

Apa bedanya sinusitis dengan flu atau pilek biasa?


Flu biasanya dimulai dengan sakit tenggorokan, yang biasanya akan hilang setelah 1-2 hari.
Suara sengau, hidung berair, hidung tersumbat, dan bersin-bersin atau batuk-batuk biasanya akan
hilang setelah 4-5 hari. Pada orang dewasa, demam yang menyertai flu biasanya jarang terjadi.
Lain ceritanya dengan anak-anak, biasanya anak-anak terkena demam yang disertai pilek.

Saat pilek, hidung Anda akan berair dipenuhi oleh cairan yang berasal dari sekresi rongga hidung
hanya untuk beberapa hari. Setelah itu, cairan ini akan mengental dan warnanya menjadi lebih
gelap. Ingus kental ini terjadi secara natural. Perlu diingat, ingus yang mengental tak selalu
berarti Anda terkena sinusitis.

Kalau Anda hanya terserang flu biasa, biasanya Anda memerlukan tissue ataupun obat flu untuk
beberapa hari saja. Tapi, pada ada umumnya, pilek atau flu akan sembuh sendirinya setelah
sepuluh hari atau bahkan kurang dari waktu tersebut. Berikut merupakan tanda atau gejala
lengkapnya:

 Sakit tenggorokan
 Batuk-batuk
 Sakit kepala
 Hidung tersumbat
 Bersin-bersin
 Lemas
 Hidung beringus
 Bengkak pada rongga hidung
 Demam

Apa bedanya sinusitis dan rhinitis?


Banyak orang tak bisa membedakan antara rhinitis dan sinusitis Memang apa bedanya sinusitis
dan rhinitis?

Hubungan rhinitis dan sinusitis adalah seperti adanya hubungan sebab-akibat. Tersumbatnya
saluran pernapasan yang terjadi ketika seseorang memiliki rhinitis, sering kali menyebabkan
terjadinya infeksi, dan salah satu penyebab sinusitis adalah adanya infeksi pada jalur pernapasan
Anda.

Beberapa gejala yang ditunjukkan sinus dan rhinitis memiliki kemiripan, seperti hidung
tersumbat, lemas, hingga terasa adanya tekanan pada kepala Anda. Selain itu, baik rhinitis
maupun sinus sama-sama terjadi akibat adanya sebuah peradangan.

Bedanya, peradangan rhinitis terjadi dalam rongga hidung Anda, sedangkan peradangan sinusitis
adalah terjadi pada rongga udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi (sinus).

Rhinitis adalah peradangan yang terjadi pada dinding hidung Anda. Rhinitis terbagi menjadi
rhinitis yang disebabkan oleh alergen (hay fever atau allergic rhinitis) dan rhinitis yang bukan
disebabkan oleh alergen (non-allergic rhinitis).

Rhinitis alergi disebabkan oleh adanya alergen seperti debu dan serbuk sari bunga yang terbawa
udara lalu terhirup oleh organ pernapasan Anda. Sedangkan rhinitis non-alergi terjadi karena
adanya paparan dari polutan yang menyumbat hidung Anda, seperti asap rokok, aroma yang
terlalu menyengat, hingga suhu yang terlalu dingin.

Seperti yang telah diuraikan di atas, sinusitis adalah pembengkakan atau peradangan yang terjadi
pada rongga sinus. Berbeda halnya dengan rhinitis, peradangan sinus ini umumnya terjadi karena
infeksi yang disebabkan oleh keberadaan bakteri, jamur maupun virus, hingga kondisi di mana
salah satu bagian hidung berukuran lebih kecil dari bagian yang lainnya (deviasi septum).

Gejala sinusitis dan rhinitis hampir sama, tapi tetap berbeda

Meskipun ada beberapa kemiripan gejala sinusitis dan gejala, namun gejala rhinitis (baik yang
allergic maupun yang non-allergic) biasanya dapat dikenali dengan timbulnya gejala seperti
sering bersin, hidung yang terasa gatal, dan hidung memerah yang disebabkan penyumbatan
pada hidung hingga akhirnya mengalami iritasi.

Pada allergic rhinitis, gejala-gejala ini timbul sebagai hasil perlindungan diri terhadap alergen
(imun tubuh), yang dilakukan oleh suatu senyawa kimia yang terdapat dalam tubuh Anda yang
dikenal dengan histamin.
Sedangkan pada sinusitis, setelah hidung mengalami penyumbatan, hidung menjadi wadah yang
sesuai bagi kuman untuk tumbuh dan berkembang. Gejala berlanjut dengan munculnya rasa sakit
kepala dan keluarnya cairan berwarna kuning kehijauan dari hidung Anda. Hidung yang
tersumbat membut Anda kesulitan dalam bernapas dan menghirup aroma seperti biasanya,
hingga timbulnya rasa sakit dan pembengkakan pada area mata, pipi dan kening.

Penyebab
Apa penyebab sinusitis?

Sinusitis seringnya disebabkan oleh bakteri, alergi, polusi, atau polip hidung (pertumbuhan
daging jinak di hidung yang bisa bikin Anda tersumbat saat bernapas).

Selain itu, sinusitis sering terjadi setelah Anda terkena flu, atau setelah mengalami kontak
dengan alergen (seperti makan, minum, menghirup, atau menyentuh). Sedangkan sinusitis kronis
dapat disebabkan oleh sinus sempit bawaan atau sinus yang terlalu kering.

Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena sinusitis?

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena sinusitis, seperti:

 Kontak langsung dengan alergen atau pencemaran lingkungan


 Mengalami gangguan kekebalan tubuh seperti HIV / AIDS, fibrosis kistik
 Memiliki asma
 Merokok

Obat & diagnosis


Apa obat sinusitis yang biasa digunakan?

Untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sinusitis, biasanya digunakan
obat sinusitis semprot atau obat sinusitis tetes dekongestan. Untuk efek sakit kepala yang ringan,
Anda dapat menggunakan obat sinusitis yang mengandung penghilang rasa sakit, biasanya
mengandung paracetamol.

Dokter mungkin akan meresepkan antihistamin atau obat sinusitis yang disemprot ke hidung,
biasanya obat kortikosteroid guna mengurangi pembengkakan sinus. Metode ini sangat efektif
jika Anda menderita polip hidung.

Biasanya, peradangan pada sinus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh infeksi, dan dokter
pun akan meresepkan obat sinusitis yang mengandung antibiotik. Selain itu, dokter juga mungkin
melakukan prosedur pembedahan pada kasus sinus yang disebabkan oleh infeksi jamur, septum
hidung yang menyimpang, atau polip hidung.

Apa saja tes yang dilakukan untuk mendiagnosis sinusitis?

Umumnya, dokter akan memeriksa telinga, hidung dan tenggorokan, dan dada Anda
menggunakan stetoskop medis untuk mendiagnosis adanya sinusitis. Selain itu, dokter akan
melakukan endoskopi pada hidung, CT scan atau MRI pada sinus, hal ini dilakukan jika Anda
dicurigai memiliki infeksi atau peradangan sinus karena jamur atau tumor lainnya.

Untuk menentukan penyebab kondisi ini, dokter akan bertanya tentang frekuensi sinusitis yang
Anda alami tiap tahunnya, dan aktivitas apa yang Anda lakukan sebelum gejala didiagnosis.
Sehingga nantinya, dokter dapat merekomendasikan rontgen atau melakukan tes lain jika
diperlukan.

Pengobatan Alami
Apa saja pengobatan alami untuk sinusitis yang bisa dilakukan di rumah?

Sinusitis yang belum sampai tahap kronis mungkin bisa diobati sendiri di rumah dengan berbagai
cara, termasuk penggunaan obat seperti yang telah dijelaskan di atas tadi. Beberapa pengobatan
di rumah untuk sinusitis adalah:

 Menghirup uap. Anda bisa menyiapkan air panas di mangkuk besar dan hiruplah uap
yang keluar dari air panas tersebut. Hal ini akan memberi sedikit kelegaan untuk jalan
napas Anda. Cara ini belum terbukti secara ilmiah dapat menyembuhkan sinusitis, tetapi
mungkin bisa sedikit membantu Anda.
 Membersihkan saluran hidung. Cara ini dilakukan dengan cara membersihkan atau
membilas hidung dengan air garam.
 Kompres air hangat. Anda bisa mengompres bagian hidung dan sekitar hidung Anda
dengan air hangat. Hal ini dapat meringankan beberapa gejala dan menjadi obat sinusitis
sederhana.
 Tidur dengan kepala diangkat. Anda bisa memakai beberapa bantal untuk menopang
kepala Anda lebih tinggi dari biasanya saat tidur. Hal ini dapat mengurangi jumlah
tekanan di sekitar sinus dan mengurangi ketidaknyamanan akibat rasa sakit.
 Meminum obat sinusitis atau dekongestan tablet. Obat ini dapat mengurangi
pembengkakan dan membantu mengurangi penyumbatan pada sinus.
 Memakai obat sinusitis semprot (dekongestan). Memiliki manfaat yang sama seperti
tablet dekongestan. Namun, penggunaan dalam waktu lama (lebih dari satu minggu)
justru dapat menyebabkan penyumbatan pada sinus bertambah buruk.

Jika Anda sudah melakukan pengobatan atau memakai obat sinusitis seperti di atas tetapi tidak
kunjung sembuh setelah satu minggu atau justru bertambah buruk, sebaiknya periksakan segera
ke dokter.
Bagaimana cara mencegah agar radang sinus tidak kambuh?

Jika Anda memiliki riwayat sinusitis, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
radang sinus Anda kambuh kembali.

1. Rajin cuci tangan

Mungkin tanpa sadar, Anda sering kali menyentuh mata, hidung, dan mulut. Akibatnya, kuman
dapat masuk ke dalam tubuh lewat tiga “pintu” utama ini dan membuat Anda sakit. Oleh karena
itu, cuci tangan adalah langkah paling penting untuk menghindari sakit dan penyebaran kuman
atau virus ke orang lain.

Bahkan, menurut sebuah studi menujukkan bahwa rajin mencuci tangan dapat mengurangi
gangguan pernapasan, seperti pilek, hingga 16-21%.

2. Perbanyak minum air

Minum air mineral dengan cukup setiap harinya, adalah cara yang efektif untuk menjaga selaput
lendir yang lembap dan tipis karena dapat mencegah saluran hidung kering. Selaput lendir harus
tetap terhidrasi supaya bisa bekerja secara efisien, sehingga dapat mengurangi risiko tertular
infeksi virus.

Selain itu, memperbanyak konsumsi air di saat Anda sedang flu dapat membantu Anda untuk
lebih cepat sembuh.

3. Dapatkan vaksin flu tahunan

Menurut CDC, dengan Anda mencegah flu berarti Anda juga mencegah sinusitis. Vaksin
influenza selalu didesain ulang untuk mencocokkan rantai virus yang selalu mengalami
perubahan setiap tahunnya. Vaksin flu direkomendasikan untuk:

 Semua anak usia 6-18 tahun


 Orang dewasa >65 tahun
 Orang dewasa yang berisiko tinggi mengalami komplikasi influenza
 Petugas kesehatan

Vaksin juga bisa “mengajarkan” tubuh Anda bagaimana mengidentifikasi virus dan bisa juga
dijadikan obat sinusitis untuk melawan penyebab tertentu. Kemudian, ketika Anda datang ke
dalam kontak dengan virus yang sebenarnya, sistem kekebalan tubuh Anda dengan cepat
mengenalinya dan melakukan perlawanan.

Sayangnya, mendapatkan vaksin flu bukanlah jaminan bahwa Anda tidak akan terkena flu,
namun setidaknya, vaksin flu dapat memberikan Anda hampir lebih dari setengah “porsi”
kekebalan tubuh dan membuat gejala yang muncul jadi lebih ringan. Dan, meskipun mungkin
tidak sempurna, vaksin flu adalah pertahanan terbaik yang Anda dapat lakukan untuk mencegah
sinusitis.
4. Hindari stres

Secara medis, ketika Anda sedang stres, antibodi Anda akan siap bereaksi. Semakin lama stres
bertahan, maka antibodi akan semakin melemah. Dan biasanya, ketika stres beberapa orang akan
menggosok hidung lebih sering dari biasanya. Hal tersebut dapat menyebabkan iritasi pada
daerah hidung, sehingga menjadi pintu masuk untuk peradangan sinus.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegah sinusitis adalah menghindari stres dengan
melakukan hal-hal yang Anda senangi seperti pergi ke bioskop, jalan-jalan, dan berolahraga,

5. Konsumsi makanan bergizi

Konsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah-buahan dapat menjaga tubuh Anda tetap
dalam keadaan prima. Menurut Harvard Medical School, kondisi tubuh yang prima dapat
menjaga sistem kekebalan tubuh Anda. Oleh karena itu, Anda perlu memerhatikan makanan
yang Anda konsumsi untuk mencegah sinusitis. Makanan yang mungkin dapat Anda konsumsi
adalah buah-buahan dan sayuran berwarna gelap yang kaya akan antioksidan.

6. Hindari alergen di lingkungan

Orang yang menderita sinusitis kronis harus menghindari daerah-daerah dan kegiatan yang dapat
memperburuk kondisi mereka. Hal yang bisa dialkukan untuk mencegah gejala sinusitis adalah
dengan menghindari asap rokok, cerutu, dan pipa asap yang dapat mengganggu peradangan
lanjut membran dalam hidung dan sinus.

Anda tidak perlu menjauhi orang yang pilek dan yang memiliki infeksi saluran pernapasan atas,
namun, setelah Anda melakukan kontak dengan mereka, cucilah tangan Anda dengan sabun.

7. Menjaga kesehatan mulut

Infeksi sinus juga dapat muncul akibat gigi berlubang atau trauma di ruang sinus. Oleh karena
itu, menjaga kesehatan mulut dengan rajin gosok gigi, berkumur, menggosok lidah, serta
menggunakan benang gigi, dapat mencegah sinusitis.

Anda mungkin juga menyukai