Anda di halaman 1dari 35

KELUARGA 5

A. Pengkajian Keluarga
Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Y
2. umur : 35 tahun
3. Alamat : RT 01 RW 01 Kelurahan Jatiranggang.
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh Bangunan.
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan


Kelamin dengan KK

1. Tn.Y L KK 35 SMP
2. Ny. L P Isteri 34 th SMP
3. An. S L Anak 16 STM
4. An. R L Anak 3,5 -

6. Ecomap
7. Tipe keluarga.
Type keluarga ini adalah nuclear family, dimana hanya terdiri dari
Tn, Y dan Ny. L serta kedua anaknya. Pada saat dilakukan pengkajian Tn.
Y sedang merantau (Bekerja diluar daerah)
8. Suku bangsa.
Sunda – Indonesia. Sehinnga keluarga sangat dipengaruhi oleh budaya
setempat. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa sunda, tetapi
menggunakan bahasa indonesia dapat dengan lancar.
9. Agama.
Seisi keluarga menganut agama Islam. Ny. L rutin jarang mengikuti
kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungannya karena repot dengan
anaknya yang masih umur 2 tahun.
10. Status sosial ekonomi keluarga.
Penghasilan keluarga perbulan + Rp. 500.000 – 700.000.- yang diperoleh
dari hasil kerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan yang ada cukup unuk
biaya makan, minum, berobat dan membeli pakaian.
11. Aktifitas rekreasi keluarga.
Menonton TV, dan main disekitar rumahnya saja, tidak pernah rekreasi
khusus bersama keluarganya.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan tahap
menghadapi anak remaja dimana anak pertama keluarga ini (An. S) yang
berusia 16 tahun masuk dalam usia remaja dan merupakan tahap yang
paling rawan karena anak akan mencari identitas dirinya dalam membentuk
kepribadiannya.
2. Tugas perkembangan keluarga saat ini:
Tugas perkembangan kelaurga dengan anak remaja diantaranya adalah:
– Memelihara sistem komunikasi keluarga
– Membantu kelanjutan studi
– Biaya meningkat
3. Mensosialisasikan anak
Dari kesemua tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga dengan
anak remaja tersebut, yang tidak dapat terpenuhi oleh keluarga ini adalah
membantu kelanjutan study anaknya adi wahyudi karena kendala masalah
biaya.
4. Riwayat keluarga inti :
Keluarga Tn. Y belum pernah menderita penyakt yang berat yang harus
menjalani perawatan di rumah sakit, namun An. R saat dilakukan
pengkajian terlihat pada sekit kulitnya gatal-gatal dan BB kurang daru
normal, menurut pengakuan ibunya An. N mengalami penurunan BB 1 kg
dari bulan sebelumnya yaitu 12 kg dan saat ini hanya 11 kg di usianya yang
3,5 tahun.
5. Riwayat keluarga sebelumnya :
Tidak ada anggota keluarga Tn. Y yang menderita penyakit keturunan
ataupun kelainan lainnya.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah yang ditempati + 36 m2 (6 m x 6 m), terdiri dari 1 ruang tamu
dang 1 tempat tidur, 1 kamar tidur dengan kondisi pengap dan kurang
terang, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi. Bangunan rumah tidak
permanen dengan lantai rumah hanya di plester dengan keadaan kurang
bersih dan lembab, penerangan dan ventilasi cukup kurang karena hanya
memiliku 2 jendela dikamar tidur dan di ruang tamu dan jarang dibuka.
Sumber air minum menggunakan sumur juga untuk keperluar mandi serta
mencuci.sedangkan untuk keperluan cuci dan WC menggunakan septic
tank yang terletak dibelakang rumah. Pembuangan air limbah di tampung
dibelakang rumahnya.
U

Gb. Denah Rumah Tn Y

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW 01


Tetangga sebelah kanan kiri rumah adalah saudara sendiri sehingga mereka
selalu berkumpul dalam waktu luang maupun membicarakan keperluan
masalah keluarga yang ringan-ringan. Keluarga Tn. Y termasuk keluarga
yang sudah akrab dan dikenal di sekitar lingkungannya walaupun Tn. Y
jarang dirumah dan bukan warga asli daerah Jatirenggang.
3. Mobilitas keluarga
Keluarga Tn. Y jarang berpindah-pindah rumah tinggal, rumah yang
ditempai sekarang adalah rumah sendiri. Tn. Y sering merantau ke luar
daerah untuk bekerja sebagai buruh bangunan, dan hanya 2-3 bulan sekali
pulang kecuali bila pekerjaannya di daerah yang dekat Tn. Y pulang setiap
harinya yaitu di sore hari.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Keluarga ini sering termasuk aktif dalam kegiatan masyarakat. Seperti
penimbangan balita setiap bulan selalu dilakukan. Juga Ny. L sebelum
mempunyai anak balitanya sering mengikuti acara-acara yang
diselenggarakan di kampungnya seperti jamiahan.
5. Sistem pendukung keluarga
Sistem Pendukung Keluarga cukup baik dimana seluruh keluarga saat
terjadi masalah terhadap kesehatannya selalu memberikan dorongan untuk
segera berobat. Fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau adalah
Puskesmas dan dokter praktek swasta. Dukungan sosial masyarakat cukup
baik serta secara psikologis keluarga sangat mendukung agar anggota
keluarga yang mengalami sakit dapat segera sembuh. Dalam pemanfaatan
fasilitas kesehatan oleh keluarga sudah baik. Dimana setiap ada anggota
keluarga yang menderita sakit selalu diajak berobat ke Puskesmas atau ke
dokter praktek. Setiap keluarga percaya dengan petugas dan fasilitas
kesehatan.
.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga :
Ny. L sekeluarga mengatakan komunikasi keluarga dilakukan secara
terbuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan dengan anggota keluarga yang
lain walaupun suaminya jauh namun tetap berkomunikasi dengan
menggunakan telepon dan pengambilan keputusan sangat demokratis yaitu
dengan musyawarah untuk keputusan yang baik.
2. Struktur peran keluarga :
a. Tn Y berperan sebagai sebagai kepala keluarga berperan sebagai
pencari nafkah dan pengambil keputusan utama dalam keluarga dan Ny.
L yang bertanggung jawab dalam membimbing dan mendidik anak-
anak serta mengatur rumah.
b. An. S sebagai anak pertama menemani An. R (3,5 tahun)
bermain sepulang sekolah dan sering keluar rumah untuk bermain
dengan teman sebayanya, serta sebagai pelajar An. S saat ini jarang
masuk sekolah karena punya keinginan untuk bekerja membantu biaya
hidup orang tuanya.
3. Struktur peran (formal dan informal) :
Tn. Y dan Ny. L hanya sebagai anggota masyarakat biasa.
4. Nilai dan norma keluarga :
Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit, bukan karena faktor
lainnya. Menurut Ny. L hal magis memang ada tetapi tidak terlalu
diperhitungkannya karena selama ini keluarganya tidak pernah
menyusahkan orang lain. Menurut Ny. L sekeluarga kita harus teguh pada
keyakinan agama. Oleh karena itu keluarganya sering berobat ke sarana
kesehatan bila sakit.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif :
Menurut Ny. L, mereka memandang dirinya masing-masing layaknya
manusia normal lainnya dan sampai saat ini belum pernah mengalami sakit
yang berat, bila terjadi masalah terhadap kesehatannya ia meminta bantuan
ke sarana kesehatan / petugas kesehatan.
2. Fungsi sosial :
Menurut keluarga, kehidupan mereka tidak lepas dari corak lingkungan
agamis muslim yang taat pada aturan ibadah, organisasi dan aktivitas
keagamaan.
3. Fungsi perawatan kesehatan :
Secara umum keluarga masih belum mampu mengenal penyakit yang
diderita dalam keluarganya, kemampuan memberikan perawatan pada
keluarga sudah cukup, kemampuan menciptakan lingkungan yang
meningkatkan status kesehatan masih kurang, demikian juga dengan
pemanfaatan sarana kesehatan sudah cukup baik dan konsisten.
4. Fungsi reproduksi :
Ny. L mempunyai dua orang anak dan mengatakan sudah cukup dulu, saat
ini untuk membatasinya Ny L tidak menggunakan alat kontra sepsi karena
suaminya tidak ada, namun bila suaminya dating Ny. L menggunakan KB
Suntik.
5. Fungsi ekonomi :
Ny. L dan keluarga mengatakan kondisi ekonomi keluarga seperti keadaan
saat ini sudah merupakan yang dialami sejak dulu sehingga tidak merasa
adanya suatu beban, oleh karena itu pemanfaatan keuangan seefisien
mungkin.

F. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang :
Menurut Ny. L selama ini anaknya terlihat sehat-sehat saja, namun pada 1
bulan terakhir BB An. R menurun jika dibandingkan dengan berat badan
sebelumnya, Ny. L tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dengan
adanya penurunan BB anaknya, menurut Ny. L, An. R susah sekali
makannya, tidak habis banyak. Ny. L juga menanyakan kondisi An. R
dengan BB 11 kg sehat atau tidak ?.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor :
Selain kepasrahannya Ny. L ingin agar keluarganya selamat di dunia dan
di akhirat. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan itu keluarga selalu
berhati-hati menjaga kesehatan. Diakuinya kalau persiapan dana untuk
antisipasi bila sakit tidak mempunyai.
3. Strategi koping yang digunakan :
Ny. L dan anaknya selalu berdiskusi untuk memecahkan problem keluarga
dengan cara musyawarah. Selain itu mereka mengatakan, disamping
berusaha juga berpasrah pada kehendak Yang Maha Kuasa. Kalau
kebutuhan yang sangat mendesak, keluarga selalu minta bantuan.
4. Strategi adaptasi disfungsional :
Menurut Ny. L dalam menghadapi permasalahan keluarga selalu
menyerahkan atau pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
G. Pemeriksaan Fisik.
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga (Tn. Y tidak ada di tempat / pergi keluar daerah)
1. Pada Ny. L
1) Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum Ny. L : keadaan umum baik, Penampilan terlihat rapi,
kebersihan diri baik.
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg.
Respirasi : 18 x/mnt
Nadi : 88 X/menit
Suhu : 36,6 0C
TB : 157 cm
BB : 52 Kg.
2) Pemeriksaan fisik khusus:
 Kepala dan leher
Pada pemeriksaan kepala, tidak terdapat adanya benjolan, bentuk
kepala normo chepalik.
 Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, tidak nyeri saat dilakukan penekanan
pada daerah oksipital.
 Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak
terdapat udema
 Hidung : tidak ada kelaianan yang ditemukan.
 Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda – tanda sianosis.
 Dada : Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1
dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada
ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
 Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik.
 Ektrimitas :Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema,
tidak terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan
persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara
sempurna.
2. An. S
1) Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum An S : keadaan umum baik, Penampilan terlihat
rapi, kebersihan diri baik.
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg.
Respirasi : 16 x/mnt
Nadi : 96 X/menit
Suhu : 36,5 0C
2) Pemeriksaan Fisik khusus
Pada An. S tidak ditemukan adanya kelainan fisik pada saat
dilakukan pemeriksaan fisik.
3. Pada An. R
1) Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum An. R : keadaan umum sedang, Penampilan terlihat
lemah, kebersihan diri kurang.
Tanda-tanda vital :
Respirasi : 22 x/mnt
Nadi : 100 X/menit
Suhu : 37,0 0C
TB : 85 cm
BB : 11 Kg. (seharusnya yang normal : 15,5 Kg)
2) Pemeriksaan fisik khusus:
 Kepala dan leher
Pada pemeriksaan kepala, tidak terdapat adanya benjolan, bentuk
kepala normo chepalik.
 Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, tidak nyeri saat dilakukan penekanan
pada daerah oksipital.
 Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak
terdapat udema
 Hidung : tidak ada kelaianan yang ditemukan.
 Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda – tanda sianosis.
 Dada : Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1
dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada
ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
 Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik.
 Ektrimitas :Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema,
tidak terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan
persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara
sempurna.
I. Analisa Data

Data Masalah (P) Penyebab (E)

Data subyektif : Ketidak efektifan Ketidaktahuan


 Ny. Tidak mengetahui kenapa penatalaksanaan aturan keluarga tentang
BB anaknya turun ? terapetik malnutrisi (Gizi
kurang) dan cara
Data Obyektif : perawatannya.
 Ibu menanyakan tentang
kondisi anaknya sehat tidak ?
Pemeriksaan fisik umum pada
An. R Usia 3,5 tahun:
 BB : 11 kg
 Tidak nafsu makan
(makan susah sekali)
 Terlihat kurus.

Data obyektif
 Kamar tidur terlihat kurang ketidaktahuan
terang Resiko terjadinya keluarga mengenal
 Kondisi dapur dan kamar tidur penyakit akibat kesehatan
tidak bersih lingkungan yang tidak lingkungan rumah
 Jendela tidak dibuka sehat pada An. R keluarga yang sehat
 Ventilasi kurang hanya berasal Tn. Y
dari pintu masuk
 Saluran pembuangan yang
terletak dibelakang rumah
ditampung

J. Metoda Penentuan Prioritas


a. Scoring
Setelah diketahui masalah dan penyebabnya berdasarkan data-data
hasil pengkajian, berikut perhitungan skoring dari masalah-masalah
kesehatan keluarga Tn. Y, pada tabel dibawah ini yaitu :
1) Gizi kurang (malnutrisi)

Perhitungan Skor Masalah


Gizi Kurang (malnitrisi)
No

Bobot

Pembenaran
Skor
Skala
Kriteria

Perhitungan
1 Sifat Tidak 1 3/3 x 1 1 An. R berumur 3,5 tahun tapi
Masalah sehat BB = 11 kg (masalah sudah
(3) terjadi harus segera diatasi)

2 Kemungkinan Sebagian 2 ½x2 1 Dengan peningkatan


masalah dapat (1) pengetahuan ketrampilan
dirubah keluarga dalam merawat
anak dengan malnutrisi
kurang walaupun hanya
sebagian
Ada kemauan dari keluarga
untuk memecahkan masalah
tetapi tidak tahu cara
mengatasinya
3 Potensi Rendah 1 1/3 x 1 1/3 Ketidaktahuan keluarga
masalah untuk (1) mengenai maslah tersebut
dicegah dan kurangnya sumber daya
keluarga mengatasi masalah
tersebut
Penyakit malnutrisi (kurang)
bukan penyakit menular dan
masih dapat disembuhkan
dengan therapi yang tepat.
4 Menonjolnya Masalah 1 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari ada
masalah berat masalah dan merasa perlu
harus untuk segera diatasi
segera
ditangani
(2)
TOTAL 3 1/3
2) Kesehatan Lingkungan

Perhitungan Skor Masalah Kesehatan


Kesehatan Lingkungan

Bobot
No Kriteria Skala Skor Pembenaran

Perhitungan
1 Sifat Masalah Ancaman 1 2/3 x 1 2/3 Keadaan yang dapat
(2) menimbulkan penyakit

2 Kemungkinan Sebagian 2 1/2 x 2 1 Ada keinginan dari


masalah dapat (1) keluarga untuk mengatasi
dirubah masalah tetapi sumber daya
perekonomian keluarga
tidak mencukupi
3 Potensi Rendah 1 1/3 x 1 1/3 Keluarga tidak memahami
masalah untuk (1) sifat, beratnya masalah
dicegah
4 Menonjolnya Ada 1 1/2x 1 1/2 Keluarga merasakan
masalah masalah adanya masalah tetapi tidak
tetapi tahu cara untuk
tidak perlu menyelesaikan masalahnya
segera
ditangani
(1)
TOTAL 2 1/2

b. Prioritas Masalah
Setelah hasil perhitungan scoring, maka dapat diketahui prioritas
masalah kesehatan Keluarga Tn. D yaitu :
1. Gizi Kurang : 3 1/3
2. Kesehatan Lingkungan : 2 1/2
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data di atas maka diagnosa keperawatan keluarga yang muncul pada keluarga Tn.Y adalah :
1. Ketidak efektifan aturan terapetik berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga tentang malnutrisi (kurang) dan cara
perawatannya
2. Resiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat pada An. R dan keluarga Tn. Y berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal kesehatan lingkungan rumah yang sehat

C. Perencanaan
RENCANA INTERVENSI BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Rencana intervensi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 Ketidak efektifan Setelah Setelah dilakukan 1. Re 1. Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan keluarga
penatalaksanaan aturan dilakukan asuhan kunjungan 3 kali : spon verbal menyebutkan tentang malnutrisi pada anak.
therapeutik b.d keperawatan 1. Keluarga mampu : dengan benar 2. Berikan penyuluhan pada
ketidaktahuan keluarga keluarga mampu menyebutkan : Keluarga pengertian keluarga tentang :
tentang malnutrisi merawat anggota - pengertian mengatak- malnutrisi, - Pengertian malnutrisi
(kurang) dan cara keluarga yang malnutrisi kan sudah penyebab, - Penyebab malnutrisi
perawatannya sakit - penyebab mengerti klasikasi faktor – - Klasifikasi malnutrisi
malnutrisi tentang faktor yang - Faktor – faktor yang
- faktor yang informasi mempengaruhi mempengaruhi terjadinya
mempengaruhi yang telah terjadinya malnutrisi
terjadinya dijelaskan malnutrisi, gejala – - Gejala – gejala malnutrisi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
malnutrisi perawat. gejala pemeriksaan - Pemeriksaan penunjang pada
- gejala penunjang yang malnutrisi
malnutrisi diperlukan, - Komplikasi yang dapat
- pemeriksaan komplikasi yang terjadi
penunjang dapat terjadi serta - Penatalaksanaan pada
- komplikasi penatalaksanaan malnutrisi / gizi kurang
- penatalaksana- pada anak dengan 3. Dorong keluarga agar
an pada malnutrisi menyebutkan kembali
manutrisi (kurang). informasi yang telah
dijelaskan oleh perawat

2. Keluarga mampu 2. Verbal 2. Keluarga dapat 4. Observasi diet makanan


Demons-
melakukan memberikan keluarga termasuk untuk
trasi
perawatan pada makanan dengan anggota keluarga yang sakit.
anggota keluarga diet yang tepat. 5. Dorong keluarga rutin
yang sakit 3. Keluarga dapat memberikan vitamin untuk
memberikan obat anak
(vitamin) pada 6. Dorong keluarga memberikan
anggota keluarga An R porsi makan kecil tapi
yang sakit dengan sering.
teratur.
3. Keluarga dapat Verbal 4. Keluarga 7. Dorong keluarga agar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
menggunakan menyatakan memberikan makanan
fasilitas yankes bersedia mengajak tambahan pada anggota
(Posyandu) An. R rutin keluarga yang sakit
secara tepat menimbang BB di 8. Jelaskan kepada keluarga
Posyandu tentang yankes yang dapat
dimanfaatkan posyandu, PKM
/ Puskesmas, RS
9. Dorong keluarga agar rutin
menimbang anak R. di
Posyandu setiap bulan.
2 Resiko terjadinya penyakit Lingkungan di 5. Keluarga Tn. Verbal Keluarga Tn. Y a. Jelaskan tentang pentingnya
akibat lingkungan yang sekitar rumah Y mampu Psikomotor mampu memelihara menjaga lingkungan rumah
tidak sehat pada An. R dan Tn. Y bersih dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat bagi keluarga
keluarga Tn. Y berhubungan memenuhi lingkungan rumah yang sehat bagi b. Diskusikan dengan keluarga
dengan ketidaktahuan standar yang mendukung keluarga: persyaratan lingkungan rumah
keluarga mengenal kesehatan kesehatan  jendela kamar yang sehat.
kesehatan lingkungan rumah keluarga dibuka setiap hari. c. Motivasi keluarga untuk
yang sehat  Langit – langit menjaga kebersihan
rumah dan ventilasi lingkungan rumah.
bersih dari debu dan
sarang laba – laba.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
 lantai rumah
disapu atau dipel
setiap hari.
 seprai dan
sarung banta diganti
setiap 1 minggu
sekali atau setiap
kali kotor.
 kasur dan
bantal dijemur
minimal 2 minggu
sekali.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gizi Kurang (Malnutrisi)


Hari / Tanggal: Sabtu, 09 Juni 2007
Tempat : Rumah Tn. Y Rt 01 RW 01 Jatirenggang
Sasaran : Kelaurga Tn. Y
Waktu : 30 menit

1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan Keluarga Tn. Y tentang Malnutrisi (gizi
kurang)

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Keluarga tn. Umar dapat :
a) Menjelaskan pengertian malnutrisi
b) Menyebutkan penyebab malnutrisi
c) Menyebutkan klasifikasi malnutrisi
d) Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi malnutrisi
e) Menjelaskan tentang gejala-gejala malnutrisi
f) Menjelaskan penatalaksnaan malnutrisi kurang dan berat

3. Materi
g) Pengertian malnutrisi
h) Penyebab malnutrisi
i) Klasifikasi malnutrisi
j) Factor-faktor yang mempengaruhi malnutrisi
k) Gejala-gejala malnutrisi
l) Penatalaksnaan malnutrisi kurang dan berat

4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 18


5. Alat Bantu
 SAP dan ATK
Proses Penyuluhan
No Fase Kegiatan Waktu

1. Pra Interaksi 1. Menyiapkan satuan acara 5 menit


penyuluhan dan leaflet.

2. Kerja 1. Memperkenalkan diri 20 menit


2. Menentukan kontrak waktu
dengan Keluarga
3. mahasiswa memberikan salam
pembuka
4. Mahasiswa menjelaskan
materi
5. Mahasiswa memberikan
kesempatan kepada ibu untuk
mengajukan pertanyaan
6. Mahasiswa memberikan
kesempatan kepada keluarga
untuk mengajukan pertanyan.
7. Mahasiswa menyimpulkan
kembali penjelasan yang telah
diberikan

3. Terminasi Mengucapkan terima kasih 5 menit


dan memberikan salam

6. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
SAP dan ATK.
Penentuan waktu
Penentuan tempat
Pemberitahuan kepada warga
Pengorganisasian panitia kecil dari masyarakat

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 19


b. Evaluasi Proses
Keluarga datang tepat waktu
Kegiatan penyuluhan berjalan tertib.
Keluarga mengajukan pertanyaan
Keluarga mengikuti kegiatan sampai selesai

c. Evaluasi Hasil
Keluarga dapat menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh.

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 20


MALNUTRISI PADA ANAK

A. PENGERTIAN
Malnutrisi atau gizi salah merupakan istilah umum untuk kelainan yang
disebabkan oleh gangguan gizi baik itu kekurangan atau kelebihan gizi.

B. PENYEBAB MALNUTRISI
1. Kekurangan kalori/protein
2. Kelebihn kalori/protein

C. KLASIFIKASI MALNUTRISI
Menurut derajat keadaan gizi :
1. Gizi lebih
2. Gizi baik
3. Gizi kurang : malnutrisi ringan dan sedang
4. Gizi buruk/malnutrisi berat : marasmus, kwahsihorkor, campuran marasmus
dan kwahsihorkor

D. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA


MALNUTRISI
1. Ekonomi misalnya perekonomian yang rendah ( miskin )
2. Sosial budaya misalnya adanya pantangan makanan tertentu seperti tidak
makan daging ( vegetarian ).
3. Lingkungan misalnya lingkungan yang kotor mempermudah anak menderita
penyakit sehingga menjadi tidak nafsu makan dan lama kelamaan akan
mengalami malnutrisi.
4. Perilaku misalnya penghentian pemberian ASI terlalu dini.
5. Kurang pengetahuan dan keterampilan dan pengetahuan keluarga/orang tua
dalam pemilihan dan pengolahan makanan yang memiliki kandungan gizi
yang tepat untuk anak.

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 21


E. GEJALA-GEJALA MALNUTRISI
1. Gizi lebih
Berat badan mengalami kenaikan lebih dari 110% dari normal, anak tampak
gemuk, lingkar lengan atas tampak besar, jaringan lemak subkutan tebal.
2. Gizi kurang : malnutrisi ringan
Berat badan mengalami penurunan 70-79% dari berat badan normal, kadang
anak tampak kurus.
3. Gizi kurang : malnutrisi sedang
Berat badan mengalami penurunan 60-69% dari berat badan normal, anak
tampak kurus, kurang aktiv beraktivitas, penurunan perhatian.
4. Gizi buruk/malnutrisi berat :
Berat badan mengalami penurunan lebih dari 60% dari berat badan normal,
badan anak tampak kurus sekali, adapula yang tampak gemuk tapi tubuh anak
sebenarnya bengkak (udim), sering/mudah terkenan penyakit infeksi seperti
diare, penyakit defisiensi vitamin A, kadang terjadi gangguan pertumbuhan
dan perkembangan.

F. KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI PADA ANAK MALNUTRISI


1. Mudah terkena penyakit infeksi : Diare. Tuberkulosis, parasitosis dan lain-
lain.
2. Terjadi gangguan tumbuh kembang.
3. Jatuh pada kondisi malnutrisi kronis

G. PENATALAKSANAAN PADA MALNUTRISI KURANG DAN BERAT


1. Pemberian diet tinggi kalori, protein, mineral, dan vitamin
 Kalori : 100-200 Kkal/kg BB/hari
 Protein : 3 – 5 gram/Kg BB/Hari

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 22


2. Diet MODISCO

JENIS ISI TIAP 100 CC KALORI/100 CC


10 gr susu skim, 5 gr Gula, 2.3 gr Minyak
MOD ½ 80
kelapa
10 gr susu skim, 5 gr Gula, 4.6 gr Minyak
MOD I 100
kelapa
10 gr susu skim, 5 gr Gula, 5.6 gr
MOD II 100
Margarine
10 gr susu fuul cream, 7 gr Gula, 5.5 gr
MOD III 140
Minyak kelapa/margarin
Catatan: dimulai dari Jenis yang paling rendah, jika tidak ada keluhan dilanjutkan ke
jenis yang lebih tinggi tapi jika ada keluhan seperti diare turunkan diet ke jenis
modisco yang lebih rendah kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 1997, Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Indonesia, Jakarta, Depkes

Depkes RI, 2000, Pedoman Tata Laksana Kurang Energi Protein Pada Anak Di
Puskesmas dan Rumah Tangga, Jakarta, Depkes

Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta, EGC

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Stud : Keperawatan Keluarga

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 23


Topik : Nutrisi Pada Anak
Sub topik : Anjuran pemberian makanan selama anak sakit dan sehat
Sasaran : Keluarga Tn. Y
Tempat : Dirumah Tn. Y
Hari/Tanggal : Sabtu, 09 Juni 2007
Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, ibu dan keluarga dapat mengetahui nutrisi yang
perlu diberikan kepada anaknya baik selama sakit maupun anak tersebut sehat.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari nutrisi
2. Menyebutkan zat gizi yang terkandung dalam makanan
3. Mengerti cara pemberian makan selama anak sakit dan sehat.

III. SASARAN
Keluarga Tn. Y

IV. MATERI
1. Pengertian Nutrisi
2. Zat Gizi Yang terkandung dalam Makanan
3. Cara Pemberian Makan Selama Anak Sakit dan Sehat.

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. MEDIA
 SAP
 ATK

VII. PROSES PENYULUHAN

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 24


Proses Penyuluhan

No Fase Kegiatan Waktu


(1) (2) (3) (4)
1. Pra Interaksi 1. Menyiapkan satuan acara 5 menit
penyuluhan dan leaflet.

2. Kerja 1. Memperkenalkan 20 menit


diri
2. Menentukan
kontrak waktu dengan
Keluarga
3. mahasiswa
memberikan salam pembuka
4. Mahasiswa
menjelaskan materi
5. Mahasiswa
memberikan kesempatan
kepada ibu untuk mengajukan
pertanyaan
6. Mahasiswa
memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
mengajukan pertanyan.
7. Mahasiswa
menyimpulkan kembali
penjelasan yang telah
diberikan

3. Terminasi Mengucapkan terima kasih 5 menit


dan memberikan salam

VIII. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
SAP dan ATK
Penentuan waktu
Penentuan tempat

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 25


Pemberitahuan kepada warga
Pengorganisasian panitia kecil dari masyarakat
b. Evaluasi Proses
Keluarga datang tepat waktu
Kegiatan penyuluhan berjalan tertib.
Keluarga mengajukan pertanyaan
Keluarga mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
Keluarga dapat menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku


Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta,
1998.
Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 1991
Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta,
1994

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 26


Materi Penyuluhan

NUTRISI PADA ANAK

A. PENGERTIAN
Nutrisi atau zat makanan adalah merupakan bagian dari makanan termasuk
didalamnya air, protein dan asam amino yang membentuknya, lemak dan asam
lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin.

ZAT GIZI YANG TERKANDUNG DALAM AKANAN


1. Air
Kebutuhan tubuh akan air merupakan urutan kedua setelah kebutuhan
oksigen. Fungsi dari air bermacam-macam. Air merupakan komponen terpenting
dari struktur tubuh dan dalam fungsinya sebagai pelarut, maka air memainkan
peranan dasar dalam reaksi seluler. Air mengatur suhu tubuh dengan mengambil
panas yang dihasilkan pada reaksi seluler dan mendistribusikannya ke seluruh
tubuh. Air penting sebagai pelumas tubuh misalnya saliva, memungkinkan
makanan masuk ditelan.

2. Protein dan Asam Amino


Fungsi protein adalah :
a. Penunjang pertumbuhan, protein merupakan bahan padat utama dari otot,
organ dan glandula endokrin. Merupakan unsur utama dari matrix tulang dan
gigi, kulit, kuku, rambut, sel darah dan serum.
b. Pengaturan proses tumbuh, protein mempunyai fungsi yang sangat khusus
dalam pengaturan proses-proses tubuh misalnya, Hb melakukan peranan vital
membawa oksigen ke jaringan
c. Energi, protein merupakan sumber energi potensial, setiap gramnya
menghasilkan 4 Kkal (0,01 MJ), jika protein digunakan untuk energi maka
tidak akan dipakai untuk kebutuhan sintesis.
Sumber protein :
 Kandungan protein tinggi pada susu, daging, ikan, unggas, keju, biji-bijian
 Kandungan protein menengah pada telur, kacang-kacangan, tepung, biji-
bijian, susu cair.
 Kandungan protein rendah sebagian besar pada buah-buahan dan sayur-
sayuran.

3. Lemak dan Asam Lemak


Fungsi utama lemak adalah memberikan energi, Lemak bertindak sebagai
karier dari vitamin A,,D ,E, K, yang larut dalam air dan memberikan rasa yang
menyenangkan dan memberikan perasaan kenyang karena kecepatan
pengosongan dari lambung.
Sumber makanannya adalah baik susu ASI dan sapi mengandung sekitar
50% kal lemak. Sekitar 4% dari kalori total dalam ASI diberikan oleh asam

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 21


linoleat. Sumber makanan lain adalah minyak, LARD, mentega, margarine dan
bumbu selada yang merupakan sumber lemak yang paling pekat.

4. Karbohidrat
Gula dan zat tepung merupakan sumber utama energi manusia.
Fungsi karbohidrat :
a. energi, setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kal.
Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glukose, akan digunakan secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan energi jaringan. Sebagian kecil disimpan sebagai
glikogen dalam hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan
adiposa.
b. Aksi pencadangan protein, tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai
sumber utama energi, karena itu jika terdapat defisiensi kalor dalam diet maka
akan digunakan jaringan adiposa dan protein
c. Pengaturan metabolisme lemak, diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diet
sehingga oksidasi lemak dapat berlangsung dengan normal. Jika karbohidrat
dalam diet terbatas, maka lemak akan dimetabolisir lebih cepat daripada
penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini. Jika lemak tidak
dioksidasi dengan lengkap maka akan terbentuk keton.
d. Peranan dalam fungsi gastrointestinal, diduga laktosa mempercepat
pertumbuhan bakteri yang diperlukan dalam usus kecil, bakteri ini berguna
untuk sintesis vit B kompleks dan vit K.
Sumber Karbohidrat : pada diet bayi muda laktosa merupakan karbohidrat
predominan yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi. Dengan semakin besarnya
anak-anak ditambahkan biji-bijian, roti dan makanan lain seperti kentang.

CARA PEMBERIAN MAKAN SELAMA ANAK SAKIT DAN SEHAT


1. Umur 0 – 4 Bulan
 Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari, siang maupun malam.
 Jarngan diberikan makanan atau minuman lain selain ASI

2. Umur 4 – 6 Bulan
 Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari, siang maupun malam.
 Beri makanan pendamping ASI 2 kali sehari, tiap kali 2 sendok makan
 Pemberian makanan pendamping ASI dilakukan setelah pemberian ASI
 Makanan pendamping ASI adalah :
 Bubur tim lumat ditambah kuning telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.

3. Umur 6 – 12 Bulan
 Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak
 Berikan bubur nasi ditambah telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging sapi/
wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak.

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 22


 Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sebagai
berikut :
Umur 6 Bulan : 6 sendok makan
Umur 7 Bulan : 7 sendok makan
Umur 8 Bulan : 8 sendok makan
Umur 9 Bulan : 9 sendok makan
Umur 10 Bulan : 10 sendok makan
Umur 11 Bulan : 11 sendok makan
 Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti :
bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.

4. Umur 12 – 24 Bulan
 berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai keinginan anak
 Berikan nasi lembik yang ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.
 Berikan makan tersebut 3 kali sehari
 Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti:
 Bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.

5. Umur 2 Tahun atau Lebih


 Berikan makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang
terdiri dari nasi, lauk,pauk,sayur dan buah.
 Berikan juga makanan yang bergizi sebagai selingan 2 kali sehari diantara
waktu makan seperti :
 Bubur kacang hijau
 Biskuit
 Nagasari.

Catatan : Cucilah tangan sebelum menyuapkan makanan anak).


Gunakan bahan makanan yang baik dan aman, peralatan masak yang bersih
dan cara memasak yang benar).

Anjuran Pemberian Makan untuk anak dengan Diare Persisten :


 Jika masih mendapatkan ASI, berikan lebih sering dan lebih lama, siang
dan malam.
 Jika anak mendapat susu selain ASI :
 Gantikan dengan meningkatkan pemberian ASI atau
 Gantikan dengan setengah bagian susu dengan bubur nasi dan
ditambah tempe
 Jangan diberi susu kental manis.
 Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makanan yang sesuai
dengan umur anak.

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 23


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Upaya Mencapai Lingkungan Sehat


Hari / Tanggal: Sabtu, 09 Juni 2007
Tempat : Rumah Tn. Y Rt 01 RW 01 Jatirenggang
Sasaran : Kelaurga Tn. Y
Waktu : 30 menit
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan Keluarga Tn. Y tentang kebiasaan hidup
dengan sehat

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Keluarga Tn Y dapat :
m) Menyebutkan syarat rumah sehat
n) Menyebutkan cara pembuangan sampah yang baik
o) Menyebutkan syarat sarana air bersih
p) Menyebutkan jamban/WC yang memnuhi syarat
q) Menjelaskan tentang kebiasaan hidup sehat

3. Materi
a) Syarat rumah sehat
b) Cara pembuangan sampah yang baik
c) Syarat sarana air bersih
d) Jamban/wc yang memenuhi syarat
e) Kebiasaan hidup sehat

4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

5. Alat Bantu
 Leaflet
 ATK
 SAP

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 24


Proses Penyuluhan
No Fase Kegiatan Waktu

1. Pra Interaksi 1. Menyiapkan satuan acara 5 menit


penyuluhan dan leaflet
2. Kerja 1. Mempe 20 menit
rkenalkan diri
2. Menent
ukan kontrak waktu dengan
Keluarga
3. mahasi
swa memberikan salam
pembuka
4. Mahasi
swa menjelaskan materi
5. Mahasi
swa memberikan kesempatan
kepada ibu untuk mengajukan
pertanyaan
6. Mahasi
swa memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
mengajukan pertanyan.
7. Mahasi
swa menyimpulkan kembali
penjelasan yang telah diberikan

3. Terminasi Mengucapkan terima kasih dan 5 menit


memberikan salam

6. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
Leaflet, SAP dan ATK.
Penentuan waktu
Penentuan tempat
Pemberitahuan kepada warga
Pengorganisasian panitia kecil dari masyarakat

b. Evaluasi Proses

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 25


Keluarga datang tepat waktu
Kegiatan penyuluhan berjalan tertib.
Keluarga mengajukan pertanyaan
Keluarga mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
Keluarga dapat menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh.

7. Daftar Pustaka
a. Depkes RI, 1998, Kesehatan Lingkungan dan Taman rekreasi, Jakarta
b. Depkes RI, 2000, Pedoman Kesehatan Lingkungan Rumah, Jakarta
c. Depkes RI, 2000, Rumah Sehat, Jakarta

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 26


MATERI PENYULUHAN

A. Rumah Sehat.
Rumah yang baik mempunyai beberapa persyaratan, sebagai berikut:
1. Pencahayaan
Terang, disemua ruangan bisa untuk membaca
Cukup sinar
2. Atap
Rapat dan tidak bocor
3. Dinding
Bersih kering dan kuat
4. Jamban
Tersedia jamban keluarga yang memenuhi syarat
5. Tersedia sarana air bersih
Tersedia sarana air bersih (sumur pompa tangan)
6. Pengudaraan
Segar banyak udara yang masuk
7. Lantai
Bersih, teratur dan rapi
Ada dinding pemisah (kamar)
Bebas tikus dan nyamuk
8. Sarana pembuangan air limbah
Dirumah yang sehat:
Halaman selalu dibersihkan
Terdapat lubang sampah
Cuci, buang air besar ditempat yang telah disediakan
Jendela dibuka pada siang hari
Pencahayaan cukup terang
Pencegahan adanya tikus di rumah dapat dilakukan dengan cara:
1. Lobang bambu yang ada dirumah ditutup
2. Menutup makanan
3. Memelihara kebersihan kamar

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 27


4. Saluran air kotor diberi jeruji
5. menyimpan makanan ditempat yang tertutup
6. Lingkungan yang selau dibersihkan

B. Cara membuang sampah yang baik:


1. Lubang galian sampah (tanah digali)
2. Dibakar
3. Kotak sampah
4. Drum/tongsampah
5. keranjang sampah
6. Bak sampah

C. Sarana Air Bersih


Secara umum kualitas fisik air memenuhi syarat antara lain:
Jernih
Tidak berbau
Tidak berasa
Tidak berwarna
Sumur gali dan sumur pompa tangan yang memenuhi syarat menjamin kebersihan
dan kualitas air sehingga aman untuk digunakan dengan kualitas fisik air seperti
diatas.
Sumber air bersih yang memenuhi syarat paling sedikit jaraknya 10 meter dari
pengotoran seperti:
Kandang
Penampungan air kotor
Sungai
Tempat pebuangan sampah
Jamban/kakus
Cara Memperoleh air minum yang sehat
Ambil air dari sumber air yang bersih
Tangan dan tempat penampungan air harus bersih
Wadah penyimpangan air harus selalu tertutup dan sering dibersihkan

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 28


Gayung pengambilan air harus bersih
Masaklah air sampai mendidih sebelum diminum
Gunakan alat – alat munim yang bersih

D. Jamban/WC yang sehat


Jamban/WC yang memenuhi syarat:
 Kotoran tidak mencemari permukaan tanah, air tanah dan air permukaan
 Cukup terang
 Tidak menjadi sarang serangga (Nyamuk, lalat, lipas dan kecoak)
 Selalu dibersihkan agar tidak menimbulkan bau tidak sedap
 Cukup lobang angina
 Tidak menimbulkan kecelakaan
Pemanfaatan dan pemeliharaan jamban/WC
 Jamban leher angsa
 Selesai buang air besar harus disiram sampai betu-betul bersih
 Jamban Cemplung
 Selesai buang air besar lubang harus ditutup agar tidak berbau dan tidak dimasuki
lalat/kecoa

E. Kebiasaan Hidup sehat


 Mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun
 Menggosol gigi sehabis makan dan sebelum tidur malam hari
 Mengganti pakaian sehari sekali dan jangan menggunakan baju terlalu
sempit
 Berolahraga secara teratur
 Pakaian dicuci sampai bersih dengan menggunakan sabun
 Mandi/cuci rambut paling sedikit seminggu sekali atau setiap kali
rambut kotor
 Menutup hidung dan mulut waktu bersin atau batuk
 Tidur dengan waktu yang cukup

PPN Keperawaran Keluarga By Muadi 29

Anda mungkin juga menyukai