A. Pengkajian Keluarga
Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Y
2. umur : 35 tahun
3. Alamat : RT 01 RW 01 Kelurahan Jatiranggang.
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh Bangunan.
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
6. Komposisi Keluarga :
1. Tn.Y L KK 35 SMP
2. Ny. L P Isteri 34 th SMP
3. An. S L Anak 16 STM
4. An. R L Anak 3,5 -
6. Ecomap
7. Tipe keluarga.
Type keluarga ini adalah nuclear family, dimana hanya terdiri dari
Tn, Y dan Ny. L serta kedua anaknya. Pada saat dilakukan pengkajian Tn.
Y sedang merantau (Bekerja diluar daerah)
8. Suku bangsa.
Sunda – Indonesia. Sehinnga keluarga sangat dipengaruhi oleh budaya
setempat. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa sunda, tetapi
menggunakan bahasa indonesia dapat dengan lancar.
9. Agama.
Seisi keluarga menganut agama Islam. Ny. L rutin jarang mengikuti
kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungannya karena repot dengan
anaknya yang masih umur 2 tahun.
10. Status sosial ekonomi keluarga.
Penghasilan keluarga perbulan + Rp. 500.000 – 700.000.- yang diperoleh
dari hasil kerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan yang ada cukup unuk
biaya makan, minum, berobat dan membeli pakaian.
11. Aktifitas rekreasi keluarga.
Menonton TV, dan main disekitar rumahnya saja, tidak pernah rekreasi
khusus bersama keluarganya.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah yang ditempati + 36 m2 (6 m x 6 m), terdiri dari 1 ruang tamu
dang 1 tempat tidur, 1 kamar tidur dengan kondisi pengap dan kurang
terang, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi. Bangunan rumah tidak
permanen dengan lantai rumah hanya di plester dengan keadaan kurang
bersih dan lembab, penerangan dan ventilasi cukup kurang karena hanya
memiliku 2 jendela dikamar tidur dan di ruang tamu dan jarang dibuka.
Sumber air minum menggunakan sumur juga untuk keperluar mandi serta
mencuci.sedangkan untuk keperluan cuci dan WC menggunakan septic
tank yang terletak dibelakang rumah. Pembuangan air limbah di tampung
dibelakang rumahnya.
U
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif :
Menurut Ny. L, mereka memandang dirinya masing-masing layaknya
manusia normal lainnya dan sampai saat ini belum pernah mengalami sakit
yang berat, bila terjadi masalah terhadap kesehatannya ia meminta bantuan
ke sarana kesehatan / petugas kesehatan.
2. Fungsi sosial :
Menurut keluarga, kehidupan mereka tidak lepas dari corak lingkungan
agamis muslim yang taat pada aturan ibadah, organisasi dan aktivitas
keagamaan.
3. Fungsi perawatan kesehatan :
Secara umum keluarga masih belum mampu mengenal penyakit yang
diderita dalam keluarganya, kemampuan memberikan perawatan pada
keluarga sudah cukup, kemampuan menciptakan lingkungan yang
meningkatkan status kesehatan masih kurang, demikian juga dengan
pemanfaatan sarana kesehatan sudah cukup baik dan konsisten.
4. Fungsi reproduksi :
Ny. L mempunyai dua orang anak dan mengatakan sudah cukup dulu, saat
ini untuk membatasinya Ny L tidak menggunakan alat kontra sepsi karena
suaminya tidak ada, namun bila suaminya dating Ny. L menggunakan KB
Suntik.
5. Fungsi ekonomi :
Ny. L dan keluarga mengatakan kondisi ekonomi keluarga seperti keadaan
saat ini sudah merupakan yang dialami sejak dulu sehingga tidak merasa
adanya suatu beban, oleh karena itu pemanfaatan keuangan seefisien
mungkin.
Data obyektif
Kamar tidur terlihat kurang ketidaktahuan
terang Resiko terjadinya keluarga mengenal
Kondisi dapur dan kamar tidur penyakit akibat kesehatan
tidak bersih lingkungan yang tidak lingkungan rumah
Jendela tidak dibuka sehat pada An. R keluarga yang sehat
Ventilasi kurang hanya berasal Tn. Y
dari pintu masuk
Saluran pembuangan yang
terletak dibelakang rumah
ditampung
Bobot
Pembenaran
Skor
Skala
Kriteria
Perhitungan
1 Sifat Tidak 1 3/3 x 1 1 An. R berumur 3,5 tahun tapi
Masalah sehat BB = 11 kg (masalah sudah
(3) terjadi harus segera diatasi)
Bobot
No Kriteria Skala Skor Pembenaran
Perhitungan
1 Sifat Masalah Ancaman 1 2/3 x 1 2/3 Keadaan yang dapat
(2) menimbulkan penyakit
b. Prioritas Masalah
Setelah hasil perhitungan scoring, maka dapat diketahui prioritas
masalah kesehatan Keluarga Tn. D yaitu :
1. Gizi Kurang : 3 1/3
2. Kesehatan Lingkungan : 2 1/2
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data di atas maka diagnosa keperawatan keluarga yang muncul pada keluarga Tn.Y adalah :
1. Ketidak efektifan aturan terapetik berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga tentang malnutrisi (kurang) dan cara
perawatannya
2. Resiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat pada An. R dan keluarga Tn. Y berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal kesehatan lingkungan rumah yang sehat
C. Perencanaan
RENCANA INTERVENSI BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Rencana intervensi
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan Keluarga Tn. Y tentang Malnutrisi (gizi
kurang)
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Keluarga tn. Umar dapat :
a) Menjelaskan pengertian malnutrisi
b) Menyebutkan penyebab malnutrisi
c) Menyebutkan klasifikasi malnutrisi
d) Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi malnutrisi
e) Menjelaskan tentang gejala-gejala malnutrisi
f) Menjelaskan penatalaksnaan malnutrisi kurang dan berat
3. Materi
g) Pengertian malnutrisi
h) Penyebab malnutrisi
i) Klasifikasi malnutrisi
j) Factor-faktor yang mempengaruhi malnutrisi
k) Gejala-gejala malnutrisi
l) Penatalaksnaan malnutrisi kurang dan berat
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
6. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
SAP dan ATK.
Penentuan waktu
Penentuan tempat
Pemberitahuan kepada warga
Pengorganisasian panitia kecil dari masyarakat
c. Evaluasi Hasil
Keluarga dapat menjawab dengan benar 75% dari pertanyaan penyuluh.
A. PENGERTIAN
Malnutrisi atau gizi salah merupakan istilah umum untuk kelainan yang
disebabkan oleh gangguan gizi baik itu kekurangan atau kelebihan gizi.
B. PENYEBAB MALNUTRISI
1. Kekurangan kalori/protein
2. Kelebihn kalori/protein
C. KLASIFIKASI MALNUTRISI
Menurut derajat keadaan gizi :
1. Gizi lebih
2. Gizi baik
3. Gizi kurang : malnutrisi ringan dan sedang
4. Gizi buruk/malnutrisi berat : marasmus, kwahsihorkor, campuran marasmus
dan kwahsihorkor
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 1997, Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Indonesia, Jakarta, Depkes
Depkes RI, 2000, Pedoman Tata Laksana Kurang Energi Protein Pada Anak Di
Puskesmas dan Rumah Tangga, Jakarta, Depkes
III. SASARAN
Keluarga Tn. Y
IV. MATERI
1. Pengertian Nutrisi
2. Zat Gizi Yang terkandung dalam Makanan
3. Cara Pemberian Makan Selama Anak Sakit dan Sehat.
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. MEDIA
SAP
ATK
VIII. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
SAP dan ATK
Penentuan waktu
Penentuan tempat
A. PENGERTIAN
Nutrisi atau zat makanan adalah merupakan bagian dari makanan termasuk
didalamnya air, protein dan asam amino yang membentuknya, lemak dan asam
lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin.
4. Karbohidrat
Gula dan zat tepung merupakan sumber utama energi manusia.
Fungsi karbohidrat :
a. energi, setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kal.
Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glukose, akan digunakan secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan energi jaringan. Sebagian kecil disimpan sebagai
glikogen dalam hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan
adiposa.
b. Aksi pencadangan protein, tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai
sumber utama energi, karena itu jika terdapat defisiensi kalor dalam diet maka
akan digunakan jaringan adiposa dan protein
c. Pengaturan metabolisme lemak, diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diet
sehingga oksidasi lemak dapat berlangsung dengan normal. Jika karbohidrat
dalam diet terbatas, maka lemak akan dimetabolisir lebih cepat daripada
penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini. Jika lemak tidak
dioksidasi dengan lengkap maka akan terbentuk keton.
d. Peranan dalam fungsi gastrointestinal, diduga laktosa mempercepat
pertumbuhan bakteri yang diperlukan dalam usus kecil, bakteri ini berguna
untuk sintesis vit B kompleks dan vit K.
Sumber Karbohidrat : pada diet bayi muda laktosa merupakan karbohidrat
predominan yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi. Dengan semakin besarnya
anak-anak ditambahkan biji-bijian, roti dan makanan lain seperti kentang.
2. Umur 4 – 6 Bulan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari, siang maupun malam.
Beri makanan pendamping ASI 2 kali sehari, tiap kali 2 sendok makan
Pemberian makanan pendamping ASI dilakukan setelah pemberian ASI
Makanan pendamping ASI adalah :
Bubur tim lumat ditambah kuning telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.
3. Umur 6 – 12 Bulan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak
Berikan bubur nasi ditambah telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging sapi/
wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak.
4. Umur 12 – 24 Bulan
berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai keinginan anak
Berikan nasi lembik yang ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.
Berikan makan tersebut 3 kali sehari
Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti:
Bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Keluarga Tn Y dapat :
m) Menyebutkan syarat rumah sehat
n) Menyebutkan cara pembuangan sampah yang baik
o) Menyebutkan syarat sarana air bersih
p) Menyebutkan jamban/WC yang memnuhi syarat
q) Menjelaskan tentang kebiasaan hidup sehat
3. Materi
a) Syarat rumah sehat
b) Cara pembuangan sampah yang baik
c) Syarat sarana air bersih
d) Jamban/wc yang memenuhi syarat
e) Kebiasaan hidup sehat
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. Alat Bantu
Leaflet
ATK
SAP
6. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
Leaflet, SAP dan ATK.
Penentuan waktu
Penentuan tempat
Pemberitahuan kepada warga
Pengorganisasian panitia kecil dari masyarakat
b. Evaluasi Proses
7. Daftar Pustaka
a. Depkes RI, 1998, Kesehatan Lingkungan dan Taman rekreasi, Jakarta
b. Depkes RI, 2000, Pedoman Kesehatan Lingkungan Rumah, Jakarta
c. Depkes RI, 2000, Rumah Sehat, Jakarta
A. Rumah Sehat.
Rumah yang baik mempunyai beberapa persyaratan, sebagai berikut:
1. Pencahayaan
Terang, disemua ruangan bisa untuk membaca
Cukup sinar
2. Atap
Rapat dan tidak bocor
3. Dinding
Bersih kering dan kuat
4. Jamban
Tersedia jamban keluarga yang memenuhi syarat
5. Tersedia sarana air bersih
Tersedia sarana air bersih (sumur pompa tangan)
6. Pengudaraan
Segar banyak udara yang masuk
7. Lantai
Bersih, teratur dan rapi
Ada dinding pemisah (kamar)
Bebas tikus dan nyamuk
8. Sarana pembuangan air limbah
Dirumah yang sehat:
Halaman selalu dibersihkan
Terdapat lubang sampah
Cuci, buang air besar ditempat yang telah disediakan
Jendela dibuka pada siang hari
Pencahayaan cukup terang
Pencegahan adanya tikus di rumah dapat dilakukan dengan cara:
1. Lobang bambu yang ada dirumah ditutup
2. Menutup makanan
3. Memelihara kebersihan kamar