Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN

1. jauh sebelum agama hindu, Buddha, dan islam masuk ke Indonesia,


masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaannya sendiri. Dalam
perkembangannya mereka juga mengenal sistem kepercayaan yang disebut
animism dan dinamisme.
2. Sebelum agama dan kebudayaan islam masuk mulai abad ke-7 dan
berkembang pesat sejak abad ke-13, pengarug Hindu-Buddha sudah
berlangsung selam berabad- abad. Agama dan kebudayaan Hindu-buddha
sudah menjadi bagian dari agama dan kebudayaan masyarakat Indonesia,
bahkan telah mengakar dan mempengaruhi semua sendi kehidupan
masyarakat melalui proses similasi dan akulturasi.
3. hasil interaksi dengan kebudayaan lokal melalui asimilasi dan akulturasi
terlihat dalam hal-hal seperti aksara, sistem kepercayaan, kesusastraan,
pemerintahan, kesenian, sistem bangunan tata kota, bidang seni rupa, dan
sistem kalender.
4. Dalam bidang aksara, terjadi proses asimilasi. Para penduduk Nusantara
yang sebelumnya tidak mengenal aksara (tulisan) akhirnya mengenal
aksara setelah kedatangan orang-orang India yang membawa budaya tulis,
dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
5. Dalam hal sistem kepercayaan, interaksi antara kebudayaan lokal dan
kebudayaan Hindu-Buddha merupakan proses akulturasi. Sebagai contoh,
dalam upaya pemujaan terhadap para dewa di candi, terlihat adanya unsur
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Sedangkan dalam bidang
kesusastraan, hadirnya karya-karya sastra India memicu para pujangga
Nusantara untuk menghasilkan karya-karya sastra. Awalnya berupa
penerjemahan dan penggubahan karya-karya sastra India, dalam
perkembanganya mereka juga menulis karya-karya sendiri.
6. dalam hal sistem pemerintahan, kebudayaan Hindu-Buddha telah
mengenalkan sistem kerajaan, dengan konsep Dewa Raja. Konsep ini
memposisikan raja sebagai titisan para dewa.
7. dalam hal kesenian terjadi proses asimilasi. hal itu terlihat dalam rupa
bangunan candi yang struktur dan fungsinya mirip dengan dolmen, punden
berundak, dan menhir pada masa sebelum Hindu-Buddha.
8. Sistem bangunan tata kota merupakan bentuk akulturasi. Pada zaman
sebelum Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia belum mengenal bangunan
dan tata kota yang kompleks, tertata, dan bernilai seni tinggi. Singkatnya,
belum mengenal apa yang disebut aristektur. sejak Hindu-buddha kita
mengenal apa ynag disebut arsitektur. Sejak Hindu-Buddha kit mengenal
sistem bangunan yang lebih kompleks, tertat rapi, dan bernilai tinggi
dibandingkan sebelumnya. Bangunan itu adalah Keraton.
9. Dalam bidang seni rupa juga terjadi proses akulturasi. Kalau pada masa
sebelum Hindu-Buddha masyarakat kita terbiasa melukis di gua-gua
(lukisan gua) entah gambar hewan, manusia, atau jari tangan, pada masa
Hindu-Buddha masyarakat kita diperkenalkan dengan apa yang disebut
relief.
10. Proses akultuasi juga terjadi pada sistem kalender, yaitu dalam bentuk
penggunaan sistem Kalender saka.
11. Ketika agama dan kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia terjadi
proses akulturasi dan asimilasi dengan budaya lokal. Hasil proses
akulturasi dan asimilasi itu kemudian berakulturasi dan berasimilasi lagi
denga agama dan kebudayaan Islam yang masuk beberapa abad kemudian.
hal itu membawa perubahan terhadap tatanan sosial-budaya dan politik di
Indonesia, seperti tampak dalam bidang aksara, sosial, pemerintahan, seni
bangunan, seni rupa, kesusastraan, pertunukkan, upacara, dan sistem
kalender.
12. Akulturasi kebudayaan Indonesia dan Islam dalam hal aksara diwujudkan
dengan berkembangnya tulisan Arab Melayu di Indonesia, yaitu tulisan
Arab yang dipakai untuk menulis dalam bahas melayu.
13. Dalam bidang sosial, masyarakat pada Zaman Hindu-Buddha mengnal
sistem kasta. Dengan masuknya agama dan kebudayaan Islam, sistem
kasta perlahan-lahan menghilang.
14. Dalam bidang pemerintahan terjadi proses akulturasi. Pada masa
perngaruh Islam, gelar raja diganti menjadi sultan atau susuhunan. Konsep
Dewa Raja yang memandang raja sebagai keturunan atau titisan dewa
diganti dengan konsep sultan sebagai khalifah.
15. Dalam hal seni bangunan juga tampak jelas terjadi proses akulturasi. Hal
ini nyata, misalnya pada bangunan makam. Kalau pada masa pra aksara
pemujaan terhadap arwah nenek moyang diwujudkan dengan bangunan
punden berundak, pada masa Hindu-Buddha diwujudkan dalam bentuk
candi. Wujud akulturasi lain adalah dalam hal ukiran bangunan makam
dan bangunan masjid.
16. Agama dan kebudayaan Islam di Indonesia membawa pengaruh dan
perubahan pada bidang seni rupa, terutama seni lukis, seni ukir, relief, dan
kaligrafi. Di antara semua itu, seni kaligrafi yang paling menonjol.
17. Dalam hal kesusastraan sangat nyata terjadi proses akulutrasi dengan
kebudayaan Hindu-Buddha. Pengaruh kesusastraan Hindu terhadap
kesusastraan Islam terutama berasal dari dua kisah epos terkenalnya, yaitu
Mahabharata dan Ramayana, serta cerita panji. Selain hikayat, ada juga
jenis lain kesusastraan zaman islam yang mendapat pengaruh kuat dari
Hindu-Buddha dan jawa yaitu suluk.

EVALUASI
Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat
1. Di antara pilihan-pilihan dibawah ini, yang bukan kemampuan yang
dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia menjelang akhir masa pra
sejarah adalah ......
A. Membuat peralatan dari batu
B. membangun tempat pemujaan
C. bercocok tanam
D. Mengenal seni gamelan
2. Kedatangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Nusantara
membawa pengaruh besar terhadap tatanan sosial budaya di Nusantara, di
antaranya ..................

3.

Anda mungkin juga menyukai