Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


GANGGUAN KELENJAR GONAD
Disusun Guna Memenuhi Tugas KMB I
Dosen Pengampu : Sri Handayani., S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh :

Nama : Haryanto
Nim : 16027
Tingkat
IIA

AKADEMI KEPERAWATAN
GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI
2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI DAN SUMBER HORMON................................
B. PENGERTIAN GONAD.....................................................
C. MEKANISME KERJA HORMON GONADOTROPIN....
D. HORMON – HORMON GONAD.......................................
1. OVARIUM (Estrogen, Progestin, Hormon-hormon Ovarium lainnya,
Kontrasepsi Oral)
2. TESTIS (ANDROGEN DAN TESTOTERON)
E. JENIS-JENIS PENGHAMBAT GONAD...........................
3. ANTIANDROGEN
F. SISTEM HORMON MANUSIA.........................................
G. HUBUNGAN SISTEM HORMON DENGAN SISTEM SARAF
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KELENJAR
ENDOKRIN(GONAD)”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Mineral Mikro atau
yang lebih khususnya membahas dampak kelebihan dan kekurangan mineral
mikro serta proses penyerapan dan metabolismenya dalam tubuh. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang mineral
mikro.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Wonogiri, November 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena
tidak memiliki saluran sendiri.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya,
kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi
hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu
hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar
gonad (ovarium atau testis).
Ovarium mempunyai fungsi gamettogenik penting yang diintegrasikan dengan
aktifitas hormonalnya. Pada wanita , gonad relatif tenang selama masa
pertumbuhan dan maturasi yang cepat.pada pubertas, ovarium memulai suatu
periode 30-40 tahun fungsi siklus yang di sebut siklus haid karena masa
perdarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang jelas. Ovarium ni
kemudian gagal memberikan respon terhadap gonadotropin yang disekresikan
oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut
“Menopause”.
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi ovarium pada
masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang
dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan
karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus,
pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan penghambat sel
eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan
hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone, GnRH) Pada
pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan
hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone,
FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh
hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah,analog
dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan
ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme umpan
balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat
kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur juga
sekresi hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan hormon
untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai hormon ini
menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di
klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon
somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin
(PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu
pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin)
berperan dalam pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi dan sumber dari hormon?
2. Jelaskan definisi dari Gonad?
3. Jelaskan mekanisme kerja dari hormon gonadotropin?
4. Sebutkan dan jelaskan Hormon – Hormon Gonad?
5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis penghambat gonad?
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dan sumber dari hormon.
2. Untuk mengetahui definisi dari Gonad.
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari hormon gonadotropin.
4. Untuk mengetahui Hormon – Hormon Gonad.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis penghambat gonad.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN SUMBER HORMON


Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang
masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara
spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari empat hormon
tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimimulati
ormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya merangsang
jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal hormon pertumbuahn lebih dari satu
organ menjadi terget sebab hormon pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis
jaringan dalam badan. Jaringan target suatu hormon sangat spesifik karena sel-
selnya mempunyai reseptor untuk hormon tersebut. Sumber hormon alami adalah
ternak sapi, babi dan biri-biri. Tetapi beberapa hormon demikian khas sifatnya
sehingga yang berasal dari binatang tidak efektif pada manusia misalnya hormon
pertumbuahan, FSH dan LH9 (luteinizing hormone). Hormon yang berasal dari
hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis. Saat ini uintuk menghasilkan
hormon alami dipakai cara rekayasa genetika. Melalui rekayasa genetika, DNA
mikroba dapat di arahkan untuk memproduksi rangkayan asam amino yang
urutnya sesui hormon manusia yang diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat
hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil
rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi imunologi karena sama dengan
hormon manusia asli. cara ini sangat membantu pengadaan hormon yang dialam
ini jumlahnya sangat sedikit misalnya hormon pertumbuhan.
C. PENGERTIAN GONAD
Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya
adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi
hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar
kelamin perempuan berada pada ovarium. Gonad (hormon kelamin) merupakan
kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang
disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang
mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle
stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu
hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat
berjalan tanpa hipofisis. Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein
(peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar
gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi
spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon
hipofisis. Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone
testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap
proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder
pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara
menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian
tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium.
Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH.
Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti
bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai
tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga
membantu dalam pembentukan lapisan endometrium. Bagi wanita, hormon
progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi
hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini
dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. FSH pada wanita
menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah
pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan
progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus
luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal
sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah
pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya
spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus,
LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.
D. MEKANISME KERJA HORMON GONADOTROPIN
Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon
Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada taraf
selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme berikut:
Hormon berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau
penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP ,selanjutnya
siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan
seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek
spesifik suatu hormon dapat terjadi. Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses
dalam sel,dan efek akhirnya bergantung dari kapasitas serta fungsi dari sel
tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang
terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein dalam sel.siklik AMP
mempengaruhi kecepatan proses ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5 AMP
dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik.dengan demikian zat-zat yang
menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya efek mirip
hormon.
E. HORMON – HORMON GONAD
1. OVARIUM (Estrogen, Progestin, Hormon-hormon Ovarium lainnya,
Kontrasepsi Oral)
Ovarium mempunyai fungsi gametogenik penting yang di integrasikan dengan
aktivitas hormionalnya. Pada wanita, gonad relatif tenang selama masa
pertumbuhan dan maturasi yang cepat. Pada masa puberitas, ovarium memulai
suatu periode 30-40 tahun fungsi siklus yang disebut siklus haid karena masa
pendarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang paling jelas. Ovarium ini
kemudian memberikan respon terhadap gonadotropin yang disektresikan oleh
kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut
menopause. Mekanisme yang bertanggung jawab bagi mula kerja fungsi ovarium
pada masa puberitas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang
dapat dirangsang oleh gonadotropi yang sudah ada di dalam hipotalamus dan
karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus.
2. ESTROGEN
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan
ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk
tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks
dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. Estrogen (alami) diproduksi
terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam
jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon
androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan,
diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Fungsi
lainnya sebagai berikut :
a) Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
b) Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
c) Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
d) Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur
distribusi lemak tubuh.
e) Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk
pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon
estrogen (sintetik) pengganti.
3. PROGESTERONE
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai
plasenta dapat membentuk hormon HCG. Progesteron (alami) diproduksi
terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal,
dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan
terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus,
yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika
terjadi implantasi.
4. GONADOTROPIN RELEASING HORMONE
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar
estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
5. FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) DAN LH
(LUTEINIZING HORMONE)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh
hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari
folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini
akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas
(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu
(sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar
1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar
10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus
luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan
awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau
urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli
Mainini, tes Pack, dsb).
F. TESTIS (ANDROGEN DAN TESTOTERON)
1. ANDROGEN DAN TESTOTERON
Pada manusia, androgen terpenting yang disekresikan oleh testis adalah
testoteron. Jalur sintesis testoteron didalam testis mirip dengan yang telah
digambarkan didalam ovarium dan adrenal.
Pada laki-laki, setiap hari dihasilkan sekitar 8 mg testoteron. Kira-kira 95 persen
diproduksi oleh sel leydig dan hanya 5 persen olh adrenal. Testis juga
mensekresikan dalam jumlah sedikit androgen kuat lainnya, dihidrotestoteron.
Juga androstenedion dan dehidropiandrosteron, y
ang merupakan androgen lemah. Pregnenolon dan progesteron serta turunanya 17-
hidrisilasi juga dilepaskan dalam jumlah kecil. Kadar testoteron dalam plasma
pada laki-laki kira-kira 0,6 /dl setelah puberitas dan tidak tampak bervariasi
secara bermakna sesuai umur.
G. JENIS-JENIS PENGHAMBAT GONAD
Penghambat gonad merupakan suatu senyawa atau jenis obat yang digunakan
untuk menghambat hormon kelamin.meliputi:
1. ANTI ESTROGEN Antiestrogen adalah senyawa yang mampu
meniadakan sebagian atau seluruh kerja dari estrogen. Adapun jenis
antiestrogen meliputi:
a) KLONIFEN
Klonifen suatu antiestrogen bersifat antagonis murni pada semua
jaringan. Pada jaringan klonifen terikat pada ligand/ dinding
tockhet akan menghambat aktifitas glikoprotein dari beberapa
penelitian telah terbukti bahwa klonifen dapat meningkatkan
amplitido sekresi LH dan FSH tanpa mempengaruhi sekresinya
yang umumnya bersifat pulsatif. Ini menandakan bahwa klonifen
bekerja pada hipofisis anterior untuk menghambat umpan balik
terhadap sekresi gonadotropin. Karena preparat ini di indikasikan
untuk infertilitas wanita. Pada pria pernah di gunakan juga tetapi,
penggunaan klinik untuk infertilitas pria masih membutuhkan
banyak uji klinik. Pemberian klonifen sitrat oral akan segera di
absorbsi pada saluran cerna, metabolismenya di hepar masa
paruhnya panjang serkitar 5-7 hari. Dosis untuk infertilitas wanita
adalah 1-2 kali 50 mg di mulai pada hari ke 5 perdarahan haid
selama 7 hari. Efek samping yang sering timbul pada pemakaian
jangka panjang kista ovarium, rasa kembung, mual, muntah,
gangguan penglihatan, dan sakit kepala. Efek samping akan
menghilang bila pemakaian di hentikan. Efek samping yang timbul
pada pria yaitu mual, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan
gangguan tubulus seminiferus. Mekanisme kerja Klomifen yaitu
menyebabkan bertambahnya pembebasan hormon GnRH dengan
mempengaruhi umpan balik estrogen pada hipotalamus dan
hipofisis akibat blokade reseptor sehingga LH/FSH yang
dibutuhkan untuk menstimulasi pematangan ovarium tinggi terus.
Nama dagang: Profertil, Provula, Ofertil,dll.
b) TAMOKSIFEN
Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen yang berasal dari
inti stilden seperti dietil stilbestrol. Tamoksifen berefek anti –
estogenik di kelenjar mamae dan agonis estrogen ditulan dan
endometrium. Tamoksifen mengantagonis estrogen di reseptor
jaringan. Pada wanita premenopause yang sehat dapat menurunkan
kadar prolaktin mungkin karena meniadakan efek hambatan
estrogen terhadap prolaktin di hipofisis. Di klinik di gunakan
sebagai terapi ajupan kanker mamae stadiuym awal atau lanjut.
Efek samping antara lain mual, trombosis, dan dapat meningkatkan
resiko kanker endometrium. Tamoksifen berpengaruh pada
Pertumbuhan payudara normal dirangsang oleh estrogen,sehingga
pada kanker payudara. Peningkatan/penurunan estrogen dapat
memicu terjadinya kanker payudara. Mekanisme kerja Tamoksifen
(Obat Antiestrogen) adalah bersaing untuk mengikat reseptor
estrogen dan digunakan untuk pengobatan kanker payudara yang
telah lanjut pada wanita pasca menopause, Indikasi : pengobatan
kanker payudara.
c) RALOKSIFEN
Raloksifen merupakan hormon nonsteroid yang bekerja sebagai
agonis dan antagonis. Variasi efek ini di duga karena adanya
variasi reseptor estrogen dan jumlahnya di jaringan yang berbeda
bersifat antagonis estrogen di jaringan uterus dan kelenjar mamae
karena adanya rantai samping. Efek samping penggunaan obat ini,
gangguan saluran cerna, hipersensifitas, dan gangguan reaksi kulit.
2. ANTIPROGESTIN
Fungsi progestin adalah dalam perkembangan sekresi endometrium,
sehingga dapat menampung implantasi embrio yang baru terbentuk. Dan
fungsi untuk mengurangi kontraksi. Macam-macam antiprogestin;
a) MIFERISTON
Miferiston adalah salah satu obat antiprogesti (antagonis progestin)
dengan aktivitas agonis parsial. Kegunaan miferiston untuk
kontrasepsi sebulan sekali selama fase pertengahan luteal siklus
haid jika progesteron normal tinggi. Dan digunakan pada abortus
tidak lengkap sehingga jika diberikan pada awal kehamilan
menyebabkan abortus. Selain itu efek samping miferiston adalah
perdarahan uterus dan abortus tak lengkap sehingga diberikan
misoprostol oral setelah pemberian dosis tunggal oral
mifepriston, efektif mengakhiri kehamilan. Mekanisme kerja
Miferiston adalah memblokir reseptor progestin sehingga progestin
tidak dapat melaksanakan fungsinya dalam perkembangan
endometrium dan mengurangi kontraksi uterus. Jadi Miferiston
dapat menghambat perkambangan endometrium dan meningkatkan
kontraksi uterus.
3. ANTIANDROGEN
Antiandrogen menghambat kerja hormonal laki-Laki dengan mempengaruhi
sintesa androgen atau menghambat reseptornya.misalnya, pada dosis tinggi,
antifungal, ketokonazol menghambat beberapa enzim sitokrom P-450 yang
terlibat dalam sintesa steroid. Finasterid sepeti steroid yang baru2 ini disetujui
untuk pengobatan hipertrofi prostat jinak (BPH) menghambat 5-α-reduktase
mengakibatkan pegurangan ukuran prostat. Selain itu siproteron untuk pengobatan
hirsutisme pada perempuan dan flutamid untuk karsinoma prostat pada pria.
H. SISTEM HORMON MANUSIA
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan
atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak
(sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang
tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa
kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan
proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan
berfungsi menjadi lebih baik.
Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon.
Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang
tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui
secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak
seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya.
Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah
melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang. Kelenjar
dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Kelenjar eksoktrin
Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam
penyaluran hasil sekretnya/getahnya.
Example : kelenjar-kelenjar pencernaan
2. Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus
dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya.
Example : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.
Fungsi Hormon adalah:
1. Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
2. Memacu reproduksi.
3. Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis.
4. Mengatur tingkah laku.
Macam-macam kelenjar :
1. Berdasarkan aktivitasnya :
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa.
Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang
kehidupan manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada
kehidupan pada manusia tersebut. Sehingga tidak terbatas pada
usia.
Ex : Hormon metabolisme.
b. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu.
Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum
mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau proses
pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan
sel akan terjadi pada saat usia tertentu seperti pada saat usia
pubertas.
Ex : Hormon kelamin.
c. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu.
Hormon golongan ini bekerja pada saatn manusia itu dilahirkan
sampai pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses
pertumbuhan dari seluruh oragn-organ tubuh manusia sampai
dengan penyempurnaan organ. Sehingga masing-masing organ
tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kecuali organ
yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel. Hormon ini akan
berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai memperlambat atau
menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja
pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa pertumbuhan).
Ex : Hormon pertumbuhan, kelenjar tymus.
2. Berdasarkan letaknya :
a. Kelenjar hipophysis/pituitary di dasar cerebrum, dibawah
hypothalamus.
b. Kelenjar pineal/epiphysis di cerebrum.
c. Kelenjar thyroid di daerah leher.
d. Kelenjar parathyroid di dekat kelenjar thyroid.
e. Kelenjar thymus di rongga dada.
f. Kelenjar adrenal/suprarenalis di atas ren.
g. Kelenjar pulau langerhans/pankreas di rongga perut.
h. Kelenjar Usus dan lambung di rongga perut.
Kelenjar kelamin :
a. Ovarium di rongga perut.
b. Testis di rongga perut bawah.
Kelenjar KELAMIN/GONAD
a. Menghasilkan hormon dan sel kelamin
b. Macamnya ada 2 sel kelamin :
1. Sel Testis
Menghasilkan Hormon Androgen, Ex : Hormon Testosteron,
merupakan satu hormon yang terpenting dalam pembentukan
sel spermatozoa.
Fungsi Hormon Testosteron :
a. Mengatur ciri kelamin sekunder.
b. Mempertahankan proses spermatogenesis.
2. Sel Ovarium
Menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita :
a. Hormon Estrogen
Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin
sekunder wanita.
b. Hormon Progesteron
Hormon ini berfungsi :
Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding
uterus.
Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.
c. Hormon Relaksin
Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam
kontraksi otot.
G. HUBUNGAN SISTEM HORMON DENGAN SISTEM SARAF
Kedua sistem ini mempunyai hubungan yang sangat erat. Walaupun
sistem endokrin/sistem hormon diatur oleh master of glands/kelenjar hipofisis
tetapi hal tersebut tidaklah mutlak atau bersifat otonom. Hal ini karena kerja
dari kelenjar hipofisis tersebut dipengaruhi oleh hypothalamus.Berikut ini
adalah hubungan sistem hormon dengan sistem saraf yang digambarkan
dalam bentuk skema atau bagan :
Releasing Factor/Faktor pembebas adalah faktor yang memperbaiki situasi
atau kondisi tubuh, sehingga kondisi tubuh menjadi lebih baik. Faktor
tersebut adalah hormon-hormon yang mencegah terjadinya kondisi tubuh
tersebut.
Inhibitor Factor/Faktor penghambat adalah faktor yang terus mendukung
situasi atau kondisi tubuh, sehingga kondisi tubuh menjadi tidak
baik/memperburuk kondisi tubuh. Faktor tersebut adalah hormon-hormon
yang mendukung terjadinya kondisi tubuh tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk
ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik.
Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh
gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis
mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu
hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing
hormone).
Hormon – Hormon Gonad diantaranya adalah estrogen, progesteron (pada
wanita), dan androgen (pada pria) dll.
Penghambat gonad merupakan suatu senyawa atau jenis obat yang digunakan
untuk menghambat hormon kelamin.meliputi:antiestrogen,antiprogestin dan
antiandrogen.
B. Saran
Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya
semua mahasiswa keperawatan STIKES MW dapat mengetahui serta memahami
apa itu Hormon, Hormon serta Penghambat Gonad.
DAFTAR PUSTAKA

Adashi EY; peptides; stimulators and inhibitors of follikuler growth and


diferentiation. Endocrinol metab clin north Am 1992; 21 : 1
Baird DT, Glasier AF: Hormonal contraception. N Engl j Med 1993 ; 328; 1543.
Bardin W, Swerdloff RS, santen RJ: Androgens: Risks and benefits, J Clin
Endocrinol Metab 1991; 73; 4.
Bagdade JD et al: Effects of tamoxifen teratment on plasma lipds and lipoprotein
lipid concentrasion. J Clin Endocrinol Metab 1990; 70; 1132.
Barbieri RL, Ryan KJ; Danazol; Endocrinol Pharmakology and therapiutic
application. AM J Obstet Gynecol 1981; 141; 453. Ahmad. 2003. Kamus Lengkap
Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80 Amien, M. Et al.
1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah
Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232. Encyclopaedia
Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit
Yudhistira, Jakarta.h.
65-66, 68. Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 –
58, 60 – 61 Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI
Untuk SMA Kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h.
305 – 308.
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press,
Surabaya. h. 14, 80.
Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2.
Penerbit Balai
Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232.
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit
Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 -
61.
Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA
Kelas IIA2
Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.
Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition.
Longman Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. h. 16, 114,
158, 175, 246, 306, 320, 406 – 408.
Microsoft Encarta Reference Library 2009.

Anda mungkin juga menyukai