Anda di halaman 1dari 3

Penyuluhan Kelompok

Tempat :

Tanggal :

Materi : Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia secara umum adalah memiliki arti tidak cukupnya sel darah merah yang
sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika jaringan tubuh kita
tidak mendapatkan cukup oksigen, maka fungsinya akan terganggu.
Ibu hamil memang rentan terkena anemia, karena meningkatnya kebutuhan
nutrisi guna memproduksi sel darah merah yang lebih banyak yaitu untuk dirinya
sendiri dan janin yang dikandungnya. Umumnya, Anemia selama kehamilan
tergolong ringan dan mudah ditangani jika ditemukan pada kondisi dini. Namun,
dapat menjadi berbahaya bagi ibu dan janinnya, apabila lama tidak ketahuan dan tidak
diobati. Di sinilah pentingnya untuk rutin periksa kehamilan sesuai yang dijadwalkan.

Gejala Anemia Pada Kehamilan Gejala anemia pada ibu hamil sering luput dari
perhatian, karena umumnya begitu ringan pada awalnya. Namun, karena terus
berlangsung, maka gejalanya menjadi memburuk. Oleh karena itu kita harus
mengenalinya secara dini. Beberapa gejala anemia pada ibu hamil yang harus dikenali
antara lain:

1. Kelemahan atau kelelahan

2. Pusing

3. Sesak napas

4. Denyut jantung Cepat atau berdebar-debar

5. Nyeri dada

6. Tampak pucat pada bibir, kuku, dan kulit

7. Tangan dan kaki dingin


8. Sulit berkonsentrasi

Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil Ada banyak penyebab anemia sesuai dengan
jenisnya, dan daftar di bawah ini merupakan jenis penyebab anemia pada ibu hamil
yang paling utama:

1. Anemia defisiensi besi

Ini merupakan penyebab anemia pada ibu hamil yang paling banyak. Sekitar 15%
sampai 25% dari seluruh kehamilan mengalami kekurangan zat besi. Zat Besi
merupakan mineral yang ditemukan dalam sel-sel darah merah (hemoglobin) dan
digunakan untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Ketika asupan
zat besi kurang, maka hemoglobin darah akan menurun dan terjadilah anemia.
Kurangnya zat besi dalam makanan sebagai akibat dari tidak makan makanan kaya zat
besi yang cukup atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap zat besi yang
dikonsumsi. Untuk itu, selalu penuhi kebutuhan zat besi dengan konsumsi
sumber-sumber zat besi. Kebutuhan akan zat besi yang meningkat karena Kehamilan
itu sendiri, selain untuk produksi sel-sel darah merah ibu, Zat besi diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah janin. Oleh karena itu suplementasi besi selama
kehamilan diperlukan.

2. Anemia defisiensi folat Folat atau asam folat

Ini merupakan vitamin yang larut dalam air yang dapat membantu mencegah cacat
tabung saraf pada janin jika kebutuhannya dipenuhi selama kehamilan. Asam folat
merupakan suplemen yang wajib diminum oleh wanita hamil, tetapi asam folat juga
dapat ditemukan dalam makanan seperti sereal, sayuran berdaun hijau, pisang, melon,
dan kacang-kacangan. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan Anemia,
karena berperan dalam produksi sel darah merah.

3. Kekurangan vitamin B12

Vitamin B-12 juga merupakan vitamin yang diperlukan tubuh untuk membantu
produksi sel darah merah. Meskipun beberapa wanita cukup mengkonsumsi vitamin
B-12 melalui makanannya, akan tetapi mungkin saja tubuh memiliki kemampuan
yang rendah dalam menyerapnya sehingga tetap kekurangan.

Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia selama kehamilan dapat dengan mudah diobati dengan menambahkan zat
besi atau suplemen vitamin sebagai rutinitas harian. Dengan cara seperti ini biasanya
masalah anemia pada kehamilan dapat teratasi. Namun, dalam kasus yang sangat
jarang, wanita dengan anemia berat mungkin memerlukan transfusi darah. Bicarakan
dengan dokter tentang suplemen yang mungkin diperlukan untuk Anda.

Pencegahan anemia selama kehamilan

Anemia pada ibu hamil dapat dicegah dengan mudah, profesional medis
menganjurkan wanita hamil mengonsumsi 30 mg zat besi (setidaknya tiga porsi)
setiap hari. Contoh makanan kaya zat besi antara lain:

1. Daging merah dan unggas T

2. elur Sayuran berdaun hijau (seperti brokoli dan bayam)

3. Kacang-kacangan dan biji-bijian

4. Tahu dan tempe

Karena banyaknya kendala asupan saat hamil, terutama untuk makan lebih banyak zat
besi, maka mengkonsumsi suplemen zat besi dianjurkan juga selain mengkonsumsi
makanan ini. Makanan yang tinggi vitamin C juga dapat membantu tubuh menyerap
zat besi yang lebih banyak, sehingga sangat bermanfaat juga.

Makanan kaya vitamin C antara lain: Buah jeruk dan jus, Stroberi, Kiwi, dan Tomat.

Anda mungkin juga menyukai