KESEHATAN REPRODUKSI
Pak Sahli
disusun Oleh :
Dwi Kurniawati
(2015200097)
Sasaran : Remaja
Hari/tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat :
A. Tujuan Penyuluhan/Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, remaja diharapkan dapat mengerti dan
memahami tentang Kesehatan Reproduksi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja dapat mengerti dan
memahami tentang kesehatan reproduksi :
a. Menyebutkan defenisi kesehatan reproduksi
b. Menyebutkan tujuan kesehatan reproduksi
c. Menjelaskan tumbuh kembang remaja
d. Menjelaskan usia reproduksi sehat
e. Menyebutkan fungsi reproduksi
f. Menjelaskan Perubahan Fisiologis dan Psikologis Masa Usia Subur
g. Menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi
h. Menyebutkan penyakit menular seks
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
Menyebutkan topik
penyuluhan
1. Ceramah / LCD
2. Tanya Jawab
E. Alat / Media
1. Lembar balik
F. Daftar Pustaka.
F. Evaluasi
1. Mampu menyebutkan defenisi kesehatan reproduksi
2. Mampu menyebutkan tujuan kesehatan reproduksi
3. Mampu menjelaskan tumbuh kembang remaja
4. Mampu menjelaskan usia reproduksi sehat
5. Mampu menyebutkan fungsi reproduksi
6. Mampu menjelaskan perubahan fisiologis dan psikologis masa usia subur
7. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
8. Mampu menyebutkan penyakit menular seks
A. Pengertian
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi serta
prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan
seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara
sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak
kemasa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk
kesehatan dunia)) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun pada usia remaja
seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi
remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih tergantung pada
orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja
(BKKBN,2007).
B. Tujuan Kesehatan Reproduksi
1. Umum
2. Khusus
a. Meningkatnya kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan
fungsi reproduksinya.
b. Meningkatnya hak dan tanggung jawab social wanita dalam
menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak antara kelahiran.
c. Meningkatkan peran dan tanggung jawab social laki-laki terhadap
akibat dari perilaku saksnya.
d. Dukungan yang menunjang wanita untuk membuatt keputusan
yang berkaitan dengan proses reproduksinya.
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya
perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan
pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut
penekanan yang cukup berarti. Dengan cara meyampaikan; jika mau
berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni
hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk
memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan
berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan
hal sex tersebut.
DAFTAR PUSTAKA