Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN REPRODUKSI

disusun untuk memenuhi Tugas Promosi kesehatan yang diampu oleh

Pak Sahli

disusun Oleh :
Dwi Kurniawati
(2015200097)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP)

Diagnosa: defisiensi kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya


pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi

Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Kesehatan Reproduksi

Sasaran : Remaja

Hari/tanggal :

Waktu : 30 menit

Tempat :

Penyuluh : Dwi Kurniawati

A. Tujuan Penyuluhan/Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, remaja diharapkan dapat mengerti dan
memahami tentang Kesehatan Reproduksi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja dapat mengerti dan
memahami tentang kesehatan reproduksi :
a. Menyebutkan defenisi kesehatan reproduksi
b. Menyebutkan tujuan kesehatan reproduksi
c. Menjelaskan tumbuh kembang remaja
d. Menjelaskan usia reproduksi sehat
e. Menyebutkan fungsi reproduksi
f. Menjelaskan Perubahan Fisiologis dan Psikologis Masa Usia Subur
g. Menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi
h. Menyebutkan penyakit menular seks
B. Materi Penyuluhan

Terlampir

C. Proses Penyuluhan / Kegiatan

No Tahapan Kegiatan Waktu


Penyuluh Peserta
1 Pembukaan Mengucapkan salam Mendengarkan 5 menit
pembuka dan
 Memperkenalkan diri memperhatikan

 Menyebutkan topik
penyuluhan

2 Penyajian  Menjelaskan materi Mendengarkan 25


sesuai dengan topik dan menit
penyuluhan memperhatikan
 Memberikan
kesempatan pada untuk
bertanya
 Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
remaja
3 Penutup  Menyimpulkan materi 5 menit
yang disajikan.
 Melakukan evaluasi
terhadap remaja dengan
menganjukan beberapa
pertanyaan secara lisan
 Mengucapkan salam
penutup
D. Metode

1. Ceramah / LCD
2. Tanya Jawab
E. Alat / Media
1. Lembar balik

F. Daftar Pustaka.

1. Nugroho Dian, Boyke. 2004.Apa Yang Ingin Diketahui Remaja


Tentang Seks. Jakarta:PT Bumi Aksara
2. Kasdu, Dini. 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa.Puspa Swara
Anggota. Jakarta: IKAPI

F. Evaluasi
1. Mampu menyebutkan defenisi kesehatan reproduksi
2. Mampu menyebutkan tujuan kesehatan reproduksi
3. Mampu menjelaskan tumbuh kembang remaja
4. Mampu menjelaskan usia reproduksi sehat
5. Mampu menyebutkan fungsi reproduksi
6. Mampu menjelaskan perubahan fisiologis dan psikologis masa usia subur
7. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
8. Mampu menyebutkan penyakit menular seks

KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA

A. Pengertian
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi serta
prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan
seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara
sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak
kemasa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO ( badan PBB untuk
kesehatan dunia)) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun pada usia remaja
seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi
remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja masih tergantung pada
orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan kedalam kelompok remaja
(BKKBN,2007).
B. Tujuan Kesehatan Reproduksi
1. Umum

Meningkatkan kemandirian dalam mengatur fungsi dan proses


reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya sehingga hak-hak
reproduksi dapat terpenuhi

2. Khusus
a. Meningkatnya kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan
fungsi reproduksinya.
b. Meningkatnya hak dan tanggung jawab social wanita dalam
menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak antara kelahiran.
c. Meningkatkan peran dan tanggung jawab social laki-laki terhadap
akibat dari perilaku saksnya.
d. Dukungan yang menunjang wanita untuk membuatt keputusan
yang berkaitan dengan proses reproduksinya.

C. Tumbuh Kembang Remaja


Masa remaja dibedakan dalam :
1. Masa remaja awal, 10-13 tahun
2. Masa remaja tengah, 14- 16 tahun
3. Masa remaja akhir , 17-19 tahun
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja
laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan
pergaulan dan tanggung jawab yaitu :
1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua
3. Remaja ingin menonjolkan diri atu bahkan menutup diri
4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung
pada kelompoknya
D. Usia Reproduksi Sehat
1. Usia Reproduksi Wanita

Reproduksi adalah sesuatu proses kehidupan proses kehidupan


manusia yang menghasilkan keturunan, untuk itu sudah menjadi kodrat
wanita untuk hamil dan menghasilkan keturunan. Kehamilan yang baik
adalah kehamilan yang tidak akan menimbulkan gangguan jasmani dan
rohani untuk ibu maupun calon anak yang akan dilahirkan salah satu
faktor yang penting dalam kehamilan ataupun umur ibu wanita hamil
yang baik.

Untuk keselamatan ibu maupun janin adalah :

a. Umur 10-15 tahun dianggap seperti berbahaya untuk kehamilan


sebab secara fisik tubuh ibu diperhatikan pertumbuhan organ-organ
reproduksi masih sangat muda dan belum kuat sekali.
b. Umur 15-20 tahun ini masih sangat berbahaya meskipun berkurang
resiko bahayanya dibandingkan dengan umur sebelumnya, hal ini
meskipun secara fisik alat reproduksi relatif lebih kuat tetapi secara
fisiologi dianggap masih belum cukup matang dan dewasa untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan.
c. Umur 20-30 tahun adalah kelompok umur yang dianggap paling baik
untuk hamil karena secara fisik dan cukup juga dari segi mental
wanita tersebut sudah cukup dewasa. Dari penelitian-penelitian yang
ada menunjukkan bahwa resiko kehamilan rendah baik untuk bayi
maupun ibu.
d. Umur 30-35 tahun ini dianggap sudah berbahaya, fisik mulai
menurun apalagi jumlah kelahiran sebelumnya lebih dari 2 kali. Ibu
yang hamil pada usia muda, perkembangan fisiknya belum sempurna
masih tidak dapat mencapai hasil yang optimal, sering dapat bahwa
terkadang panggul ibu belum terbentuk dengan sempurna, sehingga
menimbulkan kesulitan dalam proses persalinan karena adanya
ketidaksamaan antara kepala anak dengan panggul ibu.
2. Usia Reproduksi Pria
Seorang laki-laki dapat dikatakan dewasa, apabila sudah mencapai
usia akhil baliq, seperti mimpi basah berarti sel sperma sudah matang
dan bisa membuahi sel telur (biasanya sekitar usia 15-17). Seorang pria
tidak bisa menentukan masa subur seperti layaknya seorang wanita
yang mudah dikenali dengan adaanya siklus menstruasi dan perubahan
lainnya yang dapat dilihat secara fisik.
E. Fungsi Reproduksi
1. Reproduksi Wanita
Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :
a. Mulai menstruasi
b. Payudara dan bokong membesar
c. Indung telur membesar
d. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat
e. Vagina mengeluarkan cairan
f. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina
g. Tumbuh bertamabah tinggi
2. Reprodusi Laki-laki
Pertumbuhan fisik pada remaja laki-laki:
a. Pertumbuhan jakun
b. Dada tampak lebih berbidang
c. Tumbuh rambut di daerah ketiak dan kemaluan
d. Suara menjadi lebih berat dan besar
e. Mulai mengalami mimpi basah
f. Pembuangan minyak lambat, mulai tumbuh jerawat
g. Hormon seks makin matang menghasilkan organ seks laki-laki
h. Bahunya melebar dan otot-otot berisi
F. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Masa Usia Subur
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa. Pubertas dimulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir
pada saat ovarium sudah berfungsi mantap dan teratur. Pubertas pada wanita
mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun. Kejadian penting pada masa ini adalah
pertumbuhan badan yang cepat, timbul ciri-ciri kelamin sekunder, menarche,
dan perubahan fisik. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh estrogen.
Berbagai macam perubahan selama pubertas normal berjalan selama 1,5-6
tahun, meliputi:
1. Thelarche (perkembangan payudara)
Terjadi paling awal, kadang pada usia kurang dari 10 tahun (8-13 tahun).
Stadium perkembangan payudara diklasifikasikan menurut Tanner
(1962). Payudara matang dicapai sekitar usia 14-15 tahun (12-18 tahun).
2. Adrenarche/pubarche (perkembangan rambut aksila/pubis)
mulai sekitar usia 11 tahun (10-14 tahun). Mungkin juga menjadi tanda
pubertas pertama, mendahului perkembangan payudara. Klasifikasi juga
menurut Tanner (1962). Pertumbuhan rambut pubis dewasa dicapai juga
pada usia 14-15 tahun (12-18 tahun).

3. Pertumbuhan tinggi badan lebih cepat ( maximal growth) biasa terjadi 2


tahun sesudah thelarche atau 1 tahun sebelum menarche. Dipengaruhi
growth hormone, estradiol dan insulin-like growth factor (IGF-I) atau
somatomedin- C. Pertumbuhan bisa ,mencapai 5-10 cm dalam 1 tahun.
4. Menarche ( Haid pertama)
Variasi normal antara usia 9-16 tahun, dengan rata-rata 12-13 tahun. Haid
pertama umunya anovulatior, ireguler, ini dapat terjadi sampai selama 12
bulan. Dengan pertambahan usia, siklus haid normal makin teratur dan
disertai ovulasi. Ovulasi dicetuskan dengan adanya feedback positif
estrogen terhadap hipotalamus-pituitari, mengakibatkan terjadinya cetusan
LH (LH surge) yang menstimulasi ovulasi.
5. Pubertas Prekoks
Terjadinya perubahan karakteristik pubertas pada usia kurang dari 8 tahun.
Umumnya ditandai pertumbuhan tinggi badan maksimal sebagai first sign.
Fisiologi sistem reproduksi masa seproduksi merupakan masa terpenting
pada wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling
teratur dan bermakna untuk kemungkinan kehamilan.
Masa reproduksi ditandai dengan siklus menstruasi yang disertai
pematangan folikel, ovulasi, dan pembentukan korpus luteum, selama 30-
40 tahun sesudah pubertas.
Siklus menstruasi normal ditandai dengan :
a. Koordinasi pelepasan gonadotropin
b. Steroidogenesis folikel dan ovulasi
c. Siklus/fluktuasi hormonal yang teratur dan karakteristik
d. Pematangan folikel dan ovulasi
e. Perubahan histologis fissiologis jaringan endometrium uterus.
G. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi
Secara garis esar dapat dikelompokkan 4 golongan faktor yang
mempengaruhi kesehatan reproduksi, antara lain:
1. Faktor sosial- ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan
seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang
terpencil),
2. Faktor budaya dan lingkungan (misaklnya, praktik tradissonal yang
berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak
anak banyak rejeki, informasi tentang reproduksi yang
membingungkan anak dan remaja karena berlawanan satu dengan
yang lain).
3. Faktor Psikologis ( dampak pada keretakan orang tua pada remaja,
depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga
wanita pada pria yang membeli kebebasannya secara materi).
4. Faktor Biologis ( cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi,
pasca penyakit menular seksual).
H. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit
menular seksual, yakni :
1. Gonore

Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrho


Gejalanya :
a. Pada laki-laki antara lain :
1) Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi
2) Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari
b. Pada perempuan antara lain :
1) Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai
keputihan dengan bau tidak sedap
2) Alat kelamin terasa bau dan gatal
3) Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah
melakukan hubungan seksual.
2. Sipilis (Raja Singa)
Penyebab : kuman treponema pallidum
Gejalanya :
a. Timbul benjolan disekitar alat kelamin
b. Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan
menghilang dengan sendirinya tanpa diobati.
3. Herpes
Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
a. Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
b. Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar
kemerahan dan jika pecah menimbulkan lika lecet yang terbuka dan
sangat nyeri
c. Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
d. Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. Kandidiasis Vagina
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :
a. Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
b. Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5. Trikomoniasis
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
a. Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau
busuk
b. Gatal pada kemaluan
c. Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6. HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
a. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan
berbagai penyakit akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.
b. Cara penularannya :
1) Darah ,bisa berbentuk luka
2) Cairan sperma
3) Cairan vagina
c. AIDS tidak ditularkan melalui :
1) Hidup serumah dengan penderita AIDS
2) Berjabat tangan atau cium pipi
3) Berenang dikolam renang
4) Menggunakan fasilitas bersama
5) Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
6) Bersin
d. Bagaimana pencegahannya
1) No free Sex
2) Not to use second spuit
3) Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
4) Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
5) Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada
bayinya (jangan beri ASI)

Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya
perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan
pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut
penekanan yang cukup berarti. Dengan cara meyampaikan; jika mau
berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni
hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk
memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan
berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan
hal sex tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho Dian, Boyke. 2004.Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang


Seks. Jakarta:PT Bumi Aksara

Kasdu, Dini.2005.Solusi Problem Wanita Dewasa.Puspa Swara Anggota.


Jakarta: IKAPI

Anda mungkin juga menyukai