Anda di halaman 1dari 5

STIKES INSONESIA MAJU

2018/2019
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN INFUS
DI RUANG DAHLIA RS PMI BOGOR

Initial pasien :
Tanggal :
Jam :

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN INFUS

1. Tindakan Yang Dilakukan

Melakukan pemasangan infus yaitu pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh


melalui sebuah jarum kedalam pembuluh vena untuk menggantikan cairan atau zat-zat
makanan dari tubuh agar cairan tubuh pada pasien terpenuhi.

2. Dasar Pemikiran (Secara Teori)

Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung elektrolit,


vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui
oral, memberikan keseimbangan asm basa, memperbaiki volume komponen darah dan
memberikan nutrisi saat system pencernaan diistirahatkan.

3. Prinsip-prinsip tindakan

Prinsip pemasangan terapi intravena (infus) memperhatikan prinsip steril, hal ini
yang paling penting dilakukan tindakan untuk mencegah kontaminasi jarum intravena
(infus).
Indikasi pemasangan infus:

a. Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang memungkinkan pemberian obat
langsung ke dalam Intra Vena
b. Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-menerus melalui intra
vena
c. Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit
d. Pasien yang mendapatkan tranfusi darah
e. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar
dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi
syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
f. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps
(tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
g. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan dengan
injeksi intramuskuler.

4. Analisa Tindakan Keperawatan

a. Tahap Pre Interaksi

1) Persiapan pasien

a) Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan


dilakukan

b) Posisi pasien tidur terlentang

c) Cek program terapi cairan pasien

2) Perispan alat

a) Standar infus

b) Cairan steril sesuai instruksi

c) Set infus steril

d) Albocath dengan nomor yang sesuai

e) Bidai
f) Perlak

g) Tourniquit

h) Kapas alkohol

i) Plester

j) Gunting

k) Bengkok

l) Kassa

m) Sarung tangan

n) Salf antibiotic

b. Tahap Orientasi

1) Berikan salam, panggil nama pasien dengan namanya

2) Perkenalkan diri, jelaskan prosedur dan tujuan tindakan

3) Berikan kesempatan untuk bertanya

c. Tahap Kerja

1) Cuci tangan

2) Bebaskan lengan klien dari lengan baju

3) Letakkan tourniquit 5-15 cm diatas tempat tusukan

4) Letakkan perlak dibawah lengan pasien

5) Hubungkan cairan infuse dengan selang infuse sehingga tidak ada udara
didalamnya’Kencangkan klem sampai infuse tidak menetes dan pertahankan
kesterilannya sampai pemasangan pada tangan disiapkan

6) Kencangkan tourniquit
7) Anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya palpasi dan pastikan tekanan
yang akan ditusuk

8) Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, arah melingkar


dari dalam keluar lokasi tusukan

9) Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm dibawah tusukan

10) Pegang jarum pada posisi 30 derajat pada ven ayang akan ditusuk, setelah
pasti masuk lalu tusuk perlahan dengan pasti

11) Rendahkan posisi jarum sejajar dengan dan tarik jarum sedikit lalu teruskan
plastik i.v catether kedalam vena

12) Tekan dengan jari ujung plastic i.v catether

13) Tarik jarum infuse keluar

14) Buka klem infuse sampai sampai cairan mengalir lancar

15) Oleskan zalf antibiotik siatas penusuakn kemudian ditutup dengan kassa steril

16) Fiksasi posisi plastic i.v catether dengan plester

17) Atur tetesan infuse sesuai ketentua, pasang stiker yang sudah diberi tanggal

d. Tahap Terminasi

1) Evaluasi hasil kegiatan

2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

3) Pasien nyaman

4) Akhiri kegiatan dan bereskan alat

5) Cuci tangan

e. Dokumentasi

1) Tanggal, jam dan nama terang

2) Respon pasien terhadap prosedur


5. Bahaya Yang Muncul

a. Hematoma

b. Infiltrasi

c. Tromboflebitis/bengkak (inflasi pada pembuluh vena)

d. Emboli udara

e. Perdarahan

f. Reaksi alergi

6. Rasionalisasi tindakan

Setelah dilakukan pemasangan infus diharapkan pemenuhan kebutuhan cairan


tubuh pasien dapat terpenuhu secara optimal dan monitor tetesan infus.

7. Kesenjangan

Tidak terdapat kesenjangan anatara praktek dan teori dalam asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai