Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERKULOSIS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga V

Disusun oleh :

DIDA YUNIAR

( 10115055 )

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA

PRODI D III KEPERAWATAN

TASIKMALAYA

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA KELUARGA BAPA. U DI MARGALAKSANA RT/RW 02/06

KAHURIPAN KOTA TASIKMALAYA

Pokok Bahasan : Tuberkulosis

Sub Pokok Bahasan :

Sasaran : Keluarga Bapa. U

Target : Bapa U

Hari/tanggal : Sabtu, 05 Mei 2018

Waktu : 1 x 30 menit

Tempat : Rumah keluarga Bapa. U

A. Latar Belakang
Data WHO (2014) Tuberkulosis merupakan salah satu masalah utama
yang terjadi dalam kesehatan global dan merupakan penyakit infeksi umum di
dunia dengan perkiraan 2,5 juta orang meninggal setiap tahun (Mandal, 2008).
TB menjadi peringkat kedua penyebab kematian didunia setelah HIV. Data
WHO pada tahun 2011 penderita TB di dunia sekitar 12 juta dan setiap tahunnya
ditemukan 8,5 juta dengan kematian sekitar 1,1 juta (Muhamad, 2017). Data
WHO (2014) menunjukan angka kematian TB tahun 2014 mencapai 1.500.000
jiwa. Mengestimasi sebanyak 9.600.000 kasus TB baru yang 5.400.000
diantaranya adalah pria, 3.200.000 adalah wanita dan 1.000.000 adalah anak-
anak (Nurayni, 2016).
Data dari Kemkes (2015) Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi
menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat
menyerang berbagai organ dan jaringan lain, namun organ yang lebih sering
terserang adalah paru-paru TB memiliki karakteristik cara penularan yang
mudah melalui udara yaitu percikan dahak atau droplet (Nurayni, 2016).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap 6 anggota
keluarga, diperoleh suatu data bahwa tidak semua keluarga mengetahui tentang
penyakit TB Paru. Dari 6 keluarga yang di wawancara di dapatkan hasil
sebanyak 4 keluarga yang masih kurang mengenal penyakit TB Paru seperti
pengertian TB Paru, tanda dan gejala TB Paru, cara penularan TB Paru dan cara
pencegahan TB Paru, sedangka 2 keluarga sudah mengenal dan mengetahui
tentang pengertian TB Paru, tanda dan gejala TB Paru, cara 5 penularan TB
Paru dan cara pencegahan TB Paru melalui informasi dari koran, televisi, dan
tenaga kesehatan.
Pencegahan dapat dilakukan oleh keluarga. Peran dari keluarga sangat
penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan. Melalui perawatan kesehatan
keluarga yang berfokus pada peningkatan perawatan diri (self care, pendidikan
kesehatan dan konseling perawatan yang dapat mengurangi risiko akibat pola
hidup serta upaya keperawatan yang dapat mengurangi risiko akibat pola hidup
dan bahaya lingkungan (Ali, 2010).

B. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan 1 x 30 menit keluarga Bapa. M mampu
mengetahui dan mampu menanggulangi diare, dengan kriteria :
1. Keluarga Bapa.U mampu menjelaskan pengertian tuberkulosis
2. Keluarga Bapa.U mampu menjelaskan tanda gejala tuberkulosis
3. Keluarga Bapa.U mamapu menjelaskan penyebab tuberkulosis
4. Keluarga Bapa.U mampu menjelaskan pencegahan tuberkulosis
5. Keluarga Bapa.U mampu menjelaskan cara penularan tuberkulosis

C. Strategi Pelaksanaan
1. Metode : Ceramah
2. Media : Leafleat
3. Garis Besar Materi :- Pengertian tuberkulosis
- Tanda gejala tuberkulosis
- Penyebab tuberkulosis
- Pencegahan tuberkulosis
- Cara penularan tuberkulosis

D. Proses Pelaksanaan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


1 Pembukaan  Salam  Menjawab salam 7 menit
 Mendengarkan
 Penyampaian tujuan  Mendengarkan
 Apersepsi
2 Kerja  Menyampaikan garis besar  Menyikapi dan 20 menit
materi memahami
 Memberi kesempatan untuk  Bertanya dan
bertanya menjawab
 Menjawab pertanyaan
 Evaluasi
3 Penutup  Menyimpulkan  Mendengarkan 3 menit
 Salam penutup  Menjawab salam

E. Setting Tempat

Penyuluh

Peserta

F. Evaluasi
1. Jenis Evaluasi : Sumatif
2. Bentuk Evaluasi : Tanya jawab
3. Butir Pertanyaan : - Apa pengertian tuberkulosis ?
- Sebutkan tanda gejala tuberculosis ?
- Bagaimana pencegahan tuberculosis ?
4. Butir Jawaban :
a. Pengertian diare
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan
Mycrobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir
seluruh organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran
pernapasan dan saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka pada kulit.
Tetapi paling banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang
yang terinfeksi bakteri tersebut (Sylvia A.Price).
b. Tanda gejala diare
1. Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi kadang-
kadang dapat mencapai 40-41°C. Serangan demam pertama dapat
sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulah
seterusnya sehingga pasien merasa tidak pernah terbebas dari
demam influenza ini.
2. Batuk/Batuk Darah
Terjadi karena iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
membuang produk-produk radang keluar. Keterlibatan bronkus
pada tiap penyakit tidaklah sama, maka mungkin saja batuk baru ada
setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah
berminggu-minggu atau berbulan-bulan peradangan bermula.
Keadaan yang adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh
darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada tuberkulosis terjadi
pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
3. Sesak Napas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak
napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut,
yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-paru.
4. Nyeri Dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi
radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan
napasnya.
5. Malaise
Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise
sering ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan), badan
makin kurus (berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot,
dan keringat pada malam hari tanpa aktivitas. Gejala malaise ini
makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak
teratur.
6. Nafsu makan menurun
7. Berat badan menurun
8. Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan aktivitas.
c. Pencegahan tuberkulosis
1. Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan sapu tangan atau tissue
2. Tidakk meludah sembarangan tempat, tetapi diwasah yang berisi air
sabun atau Lysol, kemudian dibuang pada lubang dan ditimbun
dengan tanah
3. Menjemur alat tidur secara teratur pada pagi hari
4. Membuka jendela pada pagi hari agar rumah dapat udara bersih
cahaya matahari yang cukup
5. Dan berikan imunisasi BCG
LAMPIRAN

A. Pengertian
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan
Mycrobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh
organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan dan
saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka pada kulit. Tetapi paling banyak
melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang yang terinfeksi bakteri tersebut
(Sylvia A.Price).

B. Tanda gejala diare


1. Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi kadang-kadang
dapat mencapai 40-41°C. Serangan demam pertama dapat sembuh sebentar,
tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulah seterusnya sehingga
pasien merasa tidak pernah terbebas dari demam influenza ini.
2. Batuk/Batuk Darah
Terjadi karena iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk membuang
produk-produk radang keluar. Keterlibatan bronkus pada tiap penyakit
tidaklah sama, maka mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit
berkembang dalam jaringan paru yakni setelah berminggu-minggu atau
berbulan-bulan peradangan bermula. Keadaan yang adalah berupa batuk
darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah
pada tuberkulosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus
dinding bronkus.
3. Sesak Napas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak napas.
Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang
infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-paru.
4. Nyeri Dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang
sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan
kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan napasnya.
5. Malaise
Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering
ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan), badan makin kurus
(berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan keringat pada
malam hari tanpa aktivitas. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan
terjadi hilang timbul secara tidak teratur.
6. Nafsu makan menurun
7. Berat badan menurun
8. Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan aktivitas.

C. Penyebab diare
Penyebab tuberkulosis adalah Mycrobacterium tubercolosis. Basil ini tidak
berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan sinar
ultraviolet. Ada dua macam mikrobakteria tuberculosis yaitu :
a. Tipe Bovin
Berada dalam susu sapi yang menderita mastitis tuberkulosis usus.
b. Tipe Human
Berada di bercak ludah (droplet) dan di udara yang berasal dari penderita
TBC dan orang yang terkena rentan terinfeksi bila menghirupnya (Wim de
Jong).
Setelah organism terinhalasi dan masuk paru-paru bakteri dapat bertahan
hidup dan menyebar kenodus limfatikus lokal. Penyebaran melalui aliran darah
ini dapat menyebabkan TB pada orang lain, dimana infeksi laten dapat bertahan
sampai bertahun-tahun. (Patrick Davey)
Dalam perjalanan penyakitnya terdapat 4 fase :
1) Fase 1 (Fase Tuberculosis Primer) : Masuk kedalam paru dan berkembang
biak tanpa menimbulkan reaksi pertahanan tubuh.
2) Fase 2
3) Fase 3 (Fase Laten) : Fase dengan kuman yang tidur bertahun-tahun/seumur
hidup) dan reaktifitas jika terjadi perubahan keseimbangan daya tahan tubuh
dan bisa terdapat di tulang panjang, vertebra, tuba fallopi, otak, kelenjar limf
hilus, leher dan ginjal.
4) Fase 4 : Dapat sembuh tanpa cacat atau sebaliknya, juga dapat menyebar ke
organ yang lain dan yang kedua ke ginjal setelah paru.

D. Pencegahan Tubekulosis
1. Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan sapu tangan atau tissue
2. Tidakk meludah sembarangan tempat, tetapi diwasah yang berisi air sabun
atau Lysol, kemudian dibuang pada lubang dan ditimbun dengan tanah
3. Menjemur alat tidur secara teratur pada pagi hari
4. Membuka jendela pada pagi hari agar rumah dapat udara bersih cahaya
matahari yang cukup
5. Dan berikan imunisasi BCG

E. Cara Penularan Tuberkulosis


Tuberculosis tergolong airbone disease yakni melalui droplet nuclei yang
dikeluarkan ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali
penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nuclei. Penularan
umumnya terjadi didalam ruangan dimana droplet nuclei dapat tinggal di udara
dalam waktu lebih lama. Di bawah sinar matahari langsung basil tuberkel mati
dengan cepat tetapi dalam ruangan yang gelap lembab dapat bertahan sampai
beberapa jam. Dua faktor penentu keberhasilan pemaparan Tuberculosis pada
individu baru yakni konsentrasi droplet nuclei dalam udara dan panjang waktu
individu bernafas dalam udara yang terkontaminasi tersebut disamping daya
tahan tubuh yang bersangkutan.
Disamping penularan melalui saluran pernafasan (paling sering), M.
Tuberkulosis juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan
luka terbuka pada kulit (lebih jarang) (Abdul, 2013).
1. Langsung
Bila penderita batuk atau bersin berhadapan dengan orang lain, terhisap ke
dalam paru-paru yang sehat.
2. Tidak langsung
Bila penderita batuk da meludah ditempat teduh dan lembab, ludah
tersebut akan mongering dan diterbangkan angin kemudian terhisap oleh
orang sehat.
Sumber

http://www.scribd.com/satuan-acara-penyuluhan-TBC/ (online) diakses


tanggal 03 Mei 2018 pukul 19.00
http://www.scribd.com/laporan pendahuluan TBC / (online) diakses
tanggal 03 Mei 2018 pukul 19.00
http://www.scribd.com/pencegahan tuberkulosis/ (online) diakses tanggal
03 Mei 2018 pukul 19.00

Anda mungkin juga menyukai