Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ikhtiologi mengenai Ikan Hiu (Carcharhinus sp.) dilaksanakan


pada Kamis, 10 Mei 2017 pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB yang
bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan Air (FHA) Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kab. Sumedang.
3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ikhtiologi ini adalah:
a. Ikan Hiu (Carcharhinus sp.)
b. Cawan petri
c. Mistar/penggaris
d. Gunting bedah
e. Pinset
f. Nampan/baki
g. Jarum tusuk
h. Pisau bedah
i. Timbangan
j. Alat tulis
k. Logbook praktikum ikhtiologi
3.3 Prosedur
Adapun prosedur dari praktikum ikhtiologi kali ini yaitu:
a. Alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan.
b. Ikan hiu ditimbang dan dicatat beratnya.
c. Ikan hiu diletakkan di atas nampan dan didokumentasikan.
d. Sifat morfometrik ikan hiu diukur (total length, fork length, standard
length, head length, snout length, orbit diameter, caudal peduncle
length, caudal peduncle depth, body depth, dorsal fin length 1, dorsal
fin length 2, dorsal fin base 1, dorsal fin base 2, pectoral fin length,
ventral fin length, anal fin length, dan anal fin base) dan dicatat
hasilnya.
e. Insang ikan hiu dihitung jumlahnya, dicatat, diambil salah satu,
disimpan di cawan petri, dan didokumentasikan.
f. Ikan hiu dikuliti agar sistem otot ikan hiu dapat terlihat. Setelah otot
terlihat, otot didokumentasikan.
g. Ikan hiu dibedah dengan gunting bedah, dimulai dari lubang anus lalu
gunting ke bagian perut hingga organ-organ dalam ikan dapat terlihat.
Pembedahan dilakukan dengan hati-hati.
h. Ikan hiu yang telah dibedah didokumentasikan.
i. Organ-organ dalam ikan diambil menggunakan pinset dengan hati-hati
dan disimpan di cawan petri. Organ-organ tersebut diidentifikasi.
j. Panjang usus diukur menggunakan penggaris dan dicatat hasil
pengukurannya.
k. Organ-organ ikan hiu yang berada di cawan petri dan usus ikan hiu
didokumentasikan.
l. Setelah pembedahan selesai, alat-alat yang digunakan dicuci hingga
bersih, dikeringkan, dan dikembalikan kepada asisten laboratorium.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah ikan hiu memiliki bentuk
torpedo dengan mulut yang letaknya subterminal, berada di sebelah ventral dari
kepala, kulit diliputi sisik placoid, bertulang rawan, terdapat sepasang sirip pectoral,
sirip anal, sirip ventral, 2 buah sirip dorsal, dan sirip caudal yang berbentuk
heterocercal. Adapun anatominya terdiri atas insang, jantung, lambung, hati, usus,
pankreas, gonad, dan anus. Ikan hiu memiliki alat bantu pernapasan yaitu celah
insang dan spiracle. Pada hiu jantan terdapat clasper yang terletak di ujung rawan
basal, yang mana gunanya adalah untuk memijah dan membantu menyalurkan
sperma.
5.2 Saran
Praktikum Ikhtiologi yang dilaksanakan di Jurusan Perikanan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran telah memberikan banyak
manfaat dan ilmu yang berguna bagi para mahasiswa. Saran yang dapat kami
berikan untuk praktikum ini adalah agar praktikan lebih memahami teori-teori
sebelum praktikum agar bagian-bagian yang diamati lebih mudah untuk dipahami.

Anda mungkin juga menyukai