Anda di halaman 1dari 3

Material dan Metode

1. Desain Studi

Desain studi menggunakan cross-sectional terdiri dari paper-based-survey untuk


mengetahui mengenai pengetahuan, sikap dan praktik perawat ambulans.

2. Setting

Studi dilakukan di Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini


menggunakan 3 wilayah yang diberi kode dengan distrik A, B dan C dalam penelitian
ini. dari ketiga distrik tersebut memiliki variasi yang berbeda antara area, populasi dan
fasilits kesehatan yang dimiliki. ketiganya dipilih karena mewakili variasi perbedaan
distri dari daerah desa hingga kota. Distrik A adalah daerah yang palin berkembang dan
di perkotaan dibanding 2 distrik yang lannya. Distrik B adalah daerah paling pedesaan
sementara distrik C adalah antara distrik A dan b yaitu antara desa dan kota. Selain itu
pengembangan fasilitas kesehatan daerah distrik C berada diantara Distrik A dan B.
Ada 59 puskesmas dan 45 rumah sakit di 3 distrik. Karena kendala waktu, penellitian ini
melibatkan total 45 fasilitas kesehatan, yaitu 22 rumah sakit dan 34 puskesmas dari
ketiga distrik.

3. Partisipan

Penelitian ini menggunakan convenience sampling. Untuk tujuan analisis peserta dibai
menjadi tiga kelompok berdasarkan wilayah geografis, grup A, B dan C dan dibagi
menjadi dua subgroup untuk masing-masing wilayah yaitu yang bekerja di puskesmas
dan rumah sakit. Data dikumpulkan dari bulan Januari dampai Maret 2015 dan perawat
ambulans terdiri dari 3 grup dan 2 subgrup. Belum ada data spesifik mengenai jumlah
perawat ambulans di rumah sakit dan puskesmas di ketiga distrik. Namun pada 2013
menurut laporan dari provinsi jawa timur terdapat 3627 perawat bekerja di rumah sakit
dan 791 orang di puskesmas. Pada 2014, jumlah peawat di distrik Aadalah tertingi yaitu
2032, dibandingkan dengan distrik B dan C yaitu 1107 dan 271.

4. instrument
Kuisioner diadaptasi dari penelitian sebelumnya di india oleh Kumar et al. kuisioner asli
berisi 30 item dan 3 subskala dengan 10 pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap dan
praktik.

Untuk penelitian ini dimodifikasi agar sesuai dengan praktik di Indonesia. Modifikasi
termasuk keadaan dan ketersediaan perlengkapan medis dan praktik prehospital yang
tidak tersedia di Indonesia seperti mucous extractor termasuk sebagai alat basic
livesaving dan ketersediaan training EMS dan Centralised Accident and Trauma
Services (CATS). Modifikasi juga dibuat dengan menambahkankursus pelatihan yang
ada di Indonesia tetapi tidak dengan kuisioner asli seperti Trauma Nursing Care (TNC),
General Emergency Life Support (GELS), Triage Officer, Electrocardiography and
Resuscitation, dan perawatan prehospital cedera kepala, muskuloskeletal, dan cedera
spinal. Kuisioner diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh penulis.

Modifikasi dihasilakn total 41 skala pertanyan terdiri dari 133 untuk pengetahuan, 20
untuk sikap dan 8 untuk praktik.

5. Prosedur

Seluruh perawat ambulans di 45 servis pelayanan kesehatan, 22 rumah sakit dan 34


puskesmas di undang untuk mengikuti penelitian ini. Perawat yang terlibat dalam
penelitian ini jika bekerja di rumah sakit atau puskesmas mereka dilatih untuk staffing
ambulans di lembaga mereka. 1085 kuisioner di distribusikan untuk perawat ambulans
rumah sakit dan 372 kuisioner untuk perawat ambulans puskesmas.

Sesi informasi tentang penelitian disediakan oleh salah satu penulis di tiap lembaga.
Semua calon peserta diberikan penjelasan dan kuisioner. Ada kotak tersegel yang
disediakan untuk peserta mengembalikan kuisioner yang sudah selesai. Setelah semua
kuisioner selesai akan dikembalikan dan dipross untuk dianalisis.

6. etik

Persetujuan etis diberikan oleh dua komite etis yaitu Monash University Human
Research Ethics Committee (MUHREC) di Australia dan Komite Etika Penelitian
Kesehatan Kementrian Kesehatan Indonesia.
7. analisa data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social
Sciences Versi 22, IBM Corporation, Armonk, New York, U.S.A)

Anda mungkin juga menyukai