Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Stase anestesi urologi merupakan stase yang harus dijalani oleh PPDS
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK USU semester 3.
Pada stase ini kami diperkenalkan, diberikan pemahaman dan keterampilan
melakukan tindakan dalam lingkup anestesi urologi. Berbagai jenis operasi yang
terdapat dalam lingkup urologi memilki potensial masalah yang berbeda-beda
sehingga kita harus memahami. Oleh karena itu, pilihan anestesi kita sangat
tergantung dari jenis operasi, posisi pasien, lama operasi, daerah bagian tubuh yang
akan dilakukan operasi. Jalur konsultasi kepada para senior dan pembimbing harus
dilakukan agar penanganan dan pemilihan anestesi yang diberikan dapat tepat dan
benar.
Kasus yang ditangani ialah pasien elektif di COT pagi hari dan kasus
emergency sewaktu mendapat tugas jaga mulai dari PS ASA 1 sampai ASA 4.
Penanganan secara paripurna meliputi sumber daya manusia (dokter, perawat),
peralatan kamar operasi, obat, laboratorium, dan radiologi, respon time serta
kerjasama tim akan menghasilkan hasil yang baik pada pasien.

Tempat dan waktu stase

1. Tempat :
a. Instalasi Bedah Pusat (IBP) RSUP H. Adam Malik, Medan
b. Kamar Bedah Emergensi (KBE) lantai 1 IGD, RSUP H. Adam Malik
Medan.
c. Instalasi Gawat Darurat RSUP H. Adam Malik, Medan

2. Waktu :
Kegiatan stase berlangsung 1 bulan mulai tanggal 1 Juni – 30 Juni 2011.

B. Konsultan Stase
Konsultan Stase ialah Dr. Asmin Lubis, DAF, SpAn, KAP, KMN

C. Konsultan Harian
Konsultan harian ialah konsultan yang bertugas di kamar bedah pada operasi
elektif dan konsultan jaga pada operasi emergency.

BAB II
TINDAKAN ANESTESI YANG DITANGANI

II.1. Jumlah Kasus

1 Laporan: Stase Anestesi Urologi


Jumlah kasus yang ditangani: 85 kasus

II.3. Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase


< 1 bulan - -
II.2. Berdasarkan Physical
< 1 tahun 6 7%
Status American Society of
1-5 tahun 4 4,7 %
6-10 tahun 3 3,5 % Anaesthesiologist (PS-ASA):
11-18 tahun 9 10,5 %
19-65 tahun 52 61 % PS ASA Jumlah Kasus Persentase
≥ 65 tahun 11 13 % 1 13 15,2 %
Jumlah 85 100 % 1E - -
II.4. Berdasarkan jenis tehnik Anestesi 2 32 37,6 %
2E 20 23,5 %
3 12 14,1 %
Tehnik Jumlah Persentase
3E 7 8,2%
Anestesi Kasus
4E 1 1,1%
GA TIVA 6 7%
Jumlah 85 100 %
GA ETT 32 37,6 %
RA SAB 39 45,8 %
RA Epidural 4 4,7 %
Ankle Blok 1 1,1 %
II.4. Berdasarkan jenis tindakan
Caudal Blok 3 3,5 %
operasi:
Jumlah 85 100 %

Jenis Jumlah Persentase


Pembedahan Kasus
Urologi 55 64,7 %

Ortophaedi 10 11,7 %

Digestif 9 10,5 %

Anak 6 7,5 %
II.5. Berdasarkan jenis kelamin
ObsGin 3 3,5 %

Onkologi 1 1,1 %

Gigi Mulut 1 1,1 % Jenis Jumlah Persentase


Kelamin Kasus
Jumlah 85 100 %
Perempuan 27 32 %
2 Laki- lakiLaporan: 58
Stase Anestesi
68 Urologi
%
Jumlah 85 100 %
BAB III
PENUTUP

Demikianlah laporan stase anestesi urologi ini saya sampaikan, besar


harapan saya untuk mendapatkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman
yang lebih banyak lagi dari para pasien serta dari para konsultan, sehingga
dapat kami pergunakan dengan sebaik-baiknya bagi pasien kami kelak.
Ucapan terima kasih tak terhingga saya sampaikan kepada guru-guru
kami yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada kami.

Medan, Juni 2011


Hormat Saya,

EKO WASKITO

3 Laporan: Stase Anestesi Urologi

Anda mungkin juga menyukai