Anda di halaman 1dari 3

Berdirinya Gerakan Non Blok

Pada tahun 1955 bertempat di Bandung, Indonesia, 29 Kepala Negara Asia dan Afrika bertemu
membahas masalah dan kepentingan bersama, termasuk didalamnya mengupas secara serius
tentang kolonialisme dan pengaruh kekuatan “barat”. Pertemuan ini disebutkan pula sebagai
Konferensi Asia Afrika atau sering disebut sebagai Konferensi Bandung. Konferensi inilah
yang menjadi tonggak lahirnya Gerakan Non Blok.

Berdirinya GNB di dorong oleh beberapa hal yaitu :

1. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah menggalang solidaritas untuk


mengenyahkan kolonialisme.
2. Terjadinya perang dingin dan ketegangan dunia akibat persaingan antara blok Barat dan
blok Timur.
3. Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia.
4. Pada tahun 1961 terjadi pertemuan di Kairo sebagai persiapan KTT 1 GNB.

Gerakan Nonblok memiliki Prinsip-prinsip berikut ini :

1. Tidak berpihak dalam persaingan blok Barat dan blok Timur.


2. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme
3. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer
4. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power.

Menolak pendirian basis militer negara super power di wilayah masing-masingPrinsip dasar dan
tujuan GNB adalah mempersatukan Negara – Negara yang tidak ingin beraliansi dengan Negara
– Negara adidaya peserta perang dingin yaitu USA da Uni Sovyet. Mewujudkan pedamaian
dunia berdasarkan prinsip universal tentang kesamaan kedaulatan, hak dan martabat Negara –
Negara di dunia, menghormati Hak Asasi Manusia dan kemerdekaan fundamental. Gerakan
Nonblok menentang imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, perbedaan warna kulit, dan
segala bentuk ekspansi, dominasi, serta menolak segala pemusatan kekuasaan.

Kedudukan
Gerakan Non Blok (GNB) menduduki posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia pasal
Indonesia dari ketika awal mempunyai peran sentral dalam pendirian GNB. Konferensi Asia Afrika
yang diadakan di Bandung terhadap tahun 1955 merupakan evidensi peran serta kontribusi serius
Indonesia dalam mengawali penggagasan serta pendirian GNB. Secara khusus, Presiden Soekarno juga
diakui sebagai tokoh penggagas serta pendiri GNB. Indonesia menilai serius GNB tak sekadar dari
peran yang sepanjang ini dikontribusikan, tapi juga mengingat prinsip serta tujuan GNB merupakan
refleksi dari perjuangan serta sasaran kebangsaan Indonesia sebagaimana tertuang dalam UUD 1945.
Keanggotaan GNB
Pada waktu berdirinya, GNB hanya beranggota 25 negara. Setiap diselenggarakan KTT anggotanya
selalu bertambah, sebab setiap negara dapat diterima menjadi anggota GNB dengan memenuhi
persyaratan. Adapun syarat menjadi anggota GNB adalah sebagai berikut:
1) menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai;
2) mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan nasional;
3) tidak menjadi anggota salah satu pakta militer Amerika Serikat atau Uni Soviet.

Bidang kerja sama gerakan non blok bagi Indonesia

1. Meningkatkan kerjasama antar negara-negara anggota Gerakan Non Blok

Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia pada masa perkembangan Gerakan Non
Blok adalah dengan cara meningkatkan keeratan kerja sama yang telah dibangun antar sesama
negara anggota GNB, terutama dalam perkembangan kerjasama di bidang teknik dan ekonomi.
Hal tersebut merupakan perwujudan kerjasama Selatan-Selatan yang melibatkan negara-negara
maju maupun lembaga-lembaga keuangan internasional.

2. Berperan dalam penyelesaian masalah-masalah ekonomi internasional

Indonesia juga berperan dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam


hubungan ekonomi internasional yang berperan dalam menunjang pembangunan yang
berkelanjutan. Peran Indonesia tersebut salah satunya diwujudkan dengan meningkatkan dialog
Utara – Selatan berdasar pada kepentingan dan tanggung jawab bersama, semangat kemitraan,
saling ketergantungan, serta saling memberi manfaat.

3. Menjadi Pemimpin Gerakan Non Blok

Sejak tahun 1992 hingga tahun 1995, Indonesia mendapat kepercayaan untuk memimpin
organisasi GNB tersebut, yaitu dengan terpilihnya Soeharto yang saat itu merupakan presiden
Republik Indonesia ke-2 menjadi Sekretaris Jendral (SekJen) Gerakan Non Blok. Indonesia
menjadi negara yang selalu setia serta komitmen terhadap prinsip serta aspirasi Gerakan Non
Blok. Berbagai prestasi telah diraih Indonesia selama memimpin organisasi dunia tersebut,

Manfaat lembaga kerja sama bagi Indonesia

Tujuan utama GNB semula difokuskan pada upaya dukungan bagi hak menentukan nasib
sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan dan integritas nasional negara-negara anggota. Tujuan
penting lainnya adalah penentangan terhadap apartheid; tidak memihak pada pakta militer multilateral;
Keanggotaan Indonesia pada OI diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu antara lain
secara Politik : dapat mendukung proses demokratisasi, memperkokoh persatuan dan kesatuan,
mendukung terciptanya kohesi sosial, meningkatkan pemahaman dan toleransi terhadap perbedaan,
mendorong terwujudnya tata pemerintahan yang baik, mendorong pernghormatan, perlindungan dan
pemajuan HAM di Indonesia;
secara ekonomi dan keuangan : mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang
berkelanjutan, meningkatkan daya saing, meningkatkan kemampuan iptek, meningkatkan kapasitas
nasional dalam upaya pencapaian pembangunan nasional, mendorong peningkatan produktivitas
nasional, mendatangkan bantuan teknis, grant dan bantuan lain yang tidak mengikat;
secara Sosial Budaya : menciptakan saling pengertian antar bangsa, meningkatkan derajat
kesehatan, pendidikan, mendorong pelestarian budaya lokal dan nasional, mendorong upaya
perlindungan dan hak-hak pekerja migran; menciptakan stabilitas nasional, regional dan internasional;
segi kemanusiaan : mengembangkan early warning system di wilayah rawan bencana, meningkatkan
capacity building di bidang penanganan bencana, membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi daerah
bencana; mewujudkan citra positif Indonesia di masyarakat internasional, dan mendorong pelestarian
lingkungan hidup dan mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam usaha-usaha pelestarian
lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai