(HOME VISIT)
Di Susun Oleh :
LISTYA SEKAR SIWI
SRP 113020125
A. Identitas Klien
Inisial Klien : Tn. Rahmanto
Usia : 30 tahun
Agama : Katolik
Pendidikan : SMA
Nomor Register :
Masuk RSK : Juni 2013
Nama Penanggung Jawab : Tn. Liko
Alamat :
Hari/tanggal Kunjungan : Kamis, 20 Juni 2013
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien
selama di rumah sakit.
b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan data
sekunder (rekam medik) mengenai :
- Alasan masuk atau dirawat di Rumah Sakit.
- Faktor predisposisi dan presipitasi.
- Genogram keluarga.
- Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita klien.
- Support system dalam keluarga.
b. Kontrak
Selama 1 jam (jam 16.00-17.00 WIB) perawat dan keluarga akan berdiskusi
tentang cara perawatan klien yang seharusnya dilakukan keluarga selama dirumah,
memberi informasi tentang kondisi klien di Rumah Sakit, validasi data dari
keluarga dan kesiapan keluarga terhadap kepulangan klien.
2. Fase kerja
Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan PERILAKU
KEKERASAN
a. Tujuan Keperawatan
Klien mendapat dukungan dari keluarga dan diharapkan keluarga dapat merawat
klien dengan perilaku kekerasan dirumah.
b. Tindakan Keperawatan
SP 1 Keluarga :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
2. Menjelaskan pengertian PK, penyebab, tanda dan gejala, akibat PK.
3. Menjelaskan cara merawat pasien PK
SP 2 keluarga :
1. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat pasien PK.
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pasien dengan perilaku
kekerasan
SP 3 keluarga :
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat
(perencanaan pulang)
2. Menjelaskan tindak lanjut pasien setelah pulang
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
- Menanyakan perasaan kepada bapak/ibu setelah berbincang-bincang
- Menanyakan kembali kepada keluarga tentang hal-hal yang baru saja
didiskusikan
2) Evaluasi Objektif
- Menanyakan kembali kepada keluarga tentang tanda dan gejala serta
penyebab halusinasi, akibat yang akan terjadi apabila tidak ditangani,cara
keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien dalam merawat klien
- Mengobservasi ekspresi keluarga selama pembicaraan dan respon perilaku
terhadap kunjungan
- Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara merawat serta
dukungan keluarga dengan klien
D. Stratregi Komunikasi
SP 1 Keluarga :
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak/bu”
”Perkenalkan saya perawat L...., saya yang merawat ipar bapak”
”Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?”
” Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana keadaan ipar bapak
sekarang?”
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah ipar bapak dan
cara perawatannya”
”Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama Bapak punya waktu? Bagaimana
kalau setengah jam?”
b. Evaluasi Validasi
“Bapak/ibu bagaimana kondisi R sebelum dibawa ke RSK?"
c. Kontrak
- Topik : Berbincang – bincang dengan keluarga klien tentang pengertian
PK, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dialami pasien
besertas proses terjadinya
- Waktu : “Bapak / Ibu mau berapa lama kita berbincang-bincang ?”
- Tempat : “Bapak / Ibu, dimana kita kira-kira dapat berbincang-bincang ?
Diteras, apa diruang tamu ?”
2. Fase Kerja
”Kira-kira bapak tahu apa yang terjadi dengan anak bapak? Apa yang sudah
dilakukan?”
“Masalah yang dialami oleh R disebut perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan adalah
suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang, baik secara fisik
maupun psikologis”.
” Tanda-tandanya antara lain klien muka merah dan tegang, pandangan tajam,
mengepal tangan, bicara kasar, mengancam secara verbal atau fisik, melempar atau
memukul benda/orang lain, tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilaku
kekerasan.”
”Biasanya masalah ini muncul karena klien pernah mengalami tindakkan
penganiayaan/ kekerasan sebelumnya, tidak terpenuhinya kepuasan dan rasa aman
dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang
rendah, serta mungkin adanya bisikan-bisikan yang menyuruh klien untuk melakukan
perilaku kekerasan yg disebut halusinasi. Nah, apabila masalah ini tidak diatasi maka
seseorang bisa mengalami perilaku kekerasan, yaitu mememukul bahkan melukai
orang lain.”
“Untuk menghadapi keadaan yang demikian bapak/ibu dan anggota keluarga lainnya
harus tetap tenang, bicara lembut, tetapi tegas, jangan lupa jaga jarak dan jauhkan
benda-benda tajam dari sekitar bapak/ibu seperti gelas dan pisau.”
”Dan untuk merawat anak bapak, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Yang
pertama mengajarkan cara mengendalikan marah dengan cara fisik, verbal, spiritual,
dan obat yang teratur.”
”Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu”
” Sekarang kita akan coba latihan bersama-sama ya pak?”
”Masih ingat pak, bu kalau tanda-tanda marah sudah bapak/ibu rasakan maka yang
harus dilakukan bapak adalah…….?”
”Ya.. betul, kemudian bapak/ibu anjurkan anak bapak/ibu duduk lalu tarik napas dari
hidung, tahan sebentar lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut seperti
mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup
melalui mulut.” Nah coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang
saya contohkan”
”Bagus, Pak. Bapak telah memperagakan dengan baik sekali”
”Cara yang kedua kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar
bapak? Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan
lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal.”
”Nah, coba bapak contohkan dengan ibu, berikan bapak semangat ya bu. Ya, bagus
sekali bapak melakukannya”.
“Cara yang ketiga adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya
pak/bu, coba praktekkan langsung kepada ibu cara bicara ini:
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar, misalnya: ‘Bu, Saya perlu uang untuk beli rokok! Coba
bapak praktekkan. Bagus pak”.
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada
kerjaan’. Coba bapak praktekkan. Bagus pak”
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal
bapak dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu’. Coba
praktekkan. Bagus”
“Cara berikutnya adalah kalau bapak sedang marah apa yang harus dilakukan?”
“Baik sekali, bapak coba langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga
marahnya rebahkan badan agar rileks, setelah itu ajarkan juga cara berdoa kepadsa
tuhan menurut agam dan keyalinan yang bapak anut”
“Cara terakhir adalah minum obat teratur ya pak, bu agar pikiran bapak jadi tenang,
tidurnya juga tenang, tidak ada rasa marah”
“Bapak coba jelaskan berapa macam obatnya! Bagus. Jam berapa minum obat?
Bagus. Apa guna obat? Bagus. Apakah boleh mengurangi atau menghentikan obat?
Wah bagus sekali!”
“Dua hari yang lalu sudah saya jelaskan terapi pengobatan yang bapak dapatkan, ibu
tolong selama di rumah ingatkan bapak untuk meminumnya secara teratur dan jangan
dihentikan tanpa sepengetahuan dokter”
”Sampai sini ada yang ditanyakan Pak”
2. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
“ Bagaimana perasaan bapak / ibu setelah kita berdiskusi tentang pengertian
pengertian ; tanda dan gejala PK yang dialami pasien beserta
proses terjadinya dan cara merawatnya.
2) Evaluasi Objektif
“ Dapatkah bapak / ibu menjelaskan kembali masalah tentang pengertian ;
tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dialami pasien besertas proses
terjadinya dan cara merawatnya.
3. Terminasi Akhir
“Pak / bu saya mengadakan kunjungan rumah ini hanya dua kali, mudah-mudahan
bapak / ibu dapat menerapkan semua yang telah kita diskusikan, saya permisi.’’
Mengetahui,