Papers - Penulisan Kajian Pustaka - Hazier
Papers - Penulisan Kajian Pustaka - Hazier
A. PENGANTAR
Kajian Pustaka merupakan salah satu rangkaian aktivitas penelitian yang jarang sekali
diperhatikan secara seksama, bahkan sering dianggap remeh padahal kajian pustaka merupakan
salah satu hal yang penting dalam sebuah penelitian. Mengingat dengan kajian pustaka, seorang
yang akan melakukan penelitian mendapatkan gambaran dan pengetahuan dalam mempertegas
penelitiannya.
Kajian pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil penelitian terdahulu (prior research)
tentang persoalan yang akan dikaji dalam tesis. Peneliti mengemukakan dan menunjukkan dengan
tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti sebelumnya atau perlu
pengembangan lebih lanjut.1 Dan menjelaskan hubungan antara penelitian tersebut dengan
perkembangan penelitian tersebut. Kajian pustaka bukanlah suatu kumpulan fakta dan perasaan
tapi merupakan argumentasi runtut yang mengarah kepada penjelasan usulan penelitian. Dengan
demikian kajian pustaka pada sebuah penelitian merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
membantu peneliti.
Kajian Pustaka adalah pengkajian kembali literatur-literatur yang terkait (review of related
literature). Sesuai dengan arti tersebut kajian pustaka berfungsi sebagai pengkajian kembali
(review) pustaka (laporan penelitian dan sebagainya) tentang masalah yang berkaitan, tidak selalu
1
Pedoman Penulisan Tesis, (Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2008), hlm. 2.
1
tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi, tetapi termasuk pula yang seiring dan
berkaitan.2
Dalam kajian pustaka dimuat uraian sistematis tentang hasil penelitian terdahulu yang
mempunyai relevansi terhadap penelitian yang akan diteliti. Dalam paparan tersebut hendaknya
ditunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan belum menyentuh aspek yang telah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya. Dengan demikian penelitiannya menjelaskan bahwa peneliti belum
penelitian lanjutan.3
Kajian pustaka diperlukan untuk memberikan pemantapan dan penegasan tentang ciri khas
penelitian yang hendak dikerjakan. Ciri khas penelitian ini akan tampak dengan menunjukkan
buku-buku, artikel, skripsi, tesis hingga disertasi yang ditelaah belum atau tidak menjawab
Pada sebuah proposal yang dirancang khususnya untuk Pengembangan Studi Islam, sering
terjadi: (a) ketika menjelaskan studi pustaka, maka penulis menyebutkan judul-judul buku tanpa
menjelaskan apa isi dari buku tersebut yang relevan dan terkait langsung dengan persoalan
akademik yang hendak dibahas oleh disertasi/tesis yang diajukan. Disini akan terlihat bahayanya
penggunaan istilah survey literatur, karena dalam istilah ini kalau tidak hati-hati akan dipahami
sebagai buku apa saja dapat diakses, dibaca, dimasukkan atau dipaksa masuk ke proposal. Oleh
karena itu M. Amin Abdullah menggunakan istilah Prior Research on Topic. Istilah ini
mengandung makna bahwa tidak semua buku yang dibaca harus masuk ke proposal atau naskah
2
http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/14/penulisan-kajian-pustaka/, akses 22 Oktober 2011, pukul
10.08 WIB.
3
Hartono, Bagaimana Menulis Tesis; Petunjuk Komprehensif Tentang Isi dan Proses, (Malang: UMM
Press, 2006), hlm. 43.
2
skripsi, tesis atau disertasi tetapi hanya buku-buku dan hasil penelitian terdahulu yang terkait
Dan (b) sering kali tidak menyebutkan karya yang sudah dikerjakan orang lain, seolah-olah
dirinya lah yang paling pertama mengerjakan materi yang dibahas itu (pioneer). Dan (c) kerangka
teori tidak mendapat prioritas penjelasan, padahal dalam penulisan skripsi, tesis maupun disertasi
Ketika tiga hal diatas terjadi, maka akan (a) batal lah kajian hipotesa yang sedang
dikerjakan, meskipun pada hakikatnya tidak menjiplak. Apalagi jika benar-benar menjiplak.
Demikian pula (b) ketidak jujuran ilmiah (c) kekosongan teoritis dan kemiskinan pustaka. 6
Kajian pustaka memiliki manfaat yang besar bagi calon peneliti untuk menelusuri lebih
jauh apa yang akan dipermasalahkan. Memilih masalah adalah mendalami masalah itu sendiri,
sehingga harus dilakukan secara sistematis dan komprehensif. Manfaat kajian pustaka yang
berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti
Tahap pengkajian pustaka ini mempunyai beberapa manfaat yang penting, diantaranya:
4
M. Amin Abdullah, Metodologi Penelitian untuk Pengembangan Studi Islam: Perspektif delapan poin
sudut telaah, hlm. 6, dalam Dr. H. Maksudin, M.Ag, Diktat Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pemebelajaran
Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2011).
5
Ibid,. hlm. 6-7.
6
Ibid,. hlm.7.
7
Leedy, Paul D. Practical Research: Planning and Design. Sixth Edition, Prectice Hall, Upper Saddle
River, New Jersey, Chapter 4: “The Review of Related Literature”, hlm. 71-91 dalam
http://mpkd.ugm.ac.id/weblama/homepageadj/support/materi/metlit-i/a05-metlit-kajian-pustaka.pdf.
3
1. Sebagai pengetahuan tentang penelitian-penelitian yang berkaitan sehingga memungkinkan
dalam perspektif yang tepat, agar adanya “contribution to knowledge” (sumbangan untuk
pengembangan keilmuan).
3. Peneliti dapat mengetahui prosedur dan instrumen mana yang telah terbukti kurang
Apabila peneliti mengetahui apa yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, maka ia
hasil penelitiannya ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada di lapangan, hasil
(positioning).8
Sebelum melangkah kepada penyusunan kajian pustaka, terlebih dahulu perlu mengetahui
pondasi bagi langkah penyusunan kajian pustaka tersebut. Dalam usaha mengenal pustaka,
1. Mempelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang lain dalam bidang
8
Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavieh, Introduction to Research in Education,
diterjemahkan oleh Arief Furchan pada Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional),
hlm. 96-98.
4
2. Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan, termasuk metode pengambilan
sampel, metode pengumpulan data, sumber data, satuan-satuan ukuran dan kriteria-
kriteria.
3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang ada yang berkaitan dengan proyek penelitian
Adapun tahapan-tahapan dalam kegiatan mengkaji ulang pustaka ini, adalah sebagai
berikut:
penelitian, seperti buku-buku, laporan penelitian (skripsi, tesis, dll) ensiklopedi, jurnal dan
sebagainya.
b. Melakukan pemilihan isi dalam pustaka.
c. Melakukan penelaahan terhadap tulisan dalam bahan pustaka. Penelaahan tersebut
dilakukan dengan cara pemilihan unsur-unsur informasi, terutama konsep dan teori, dan
tercantum dalam masalah dan pertanyaan penelitian. Ia merupakan bahan baku untuk
disajikan dalam rumusan kajian pustaka. Dalam rumusan ini dikemukakan tentang
beberapa pengertian, konsep, teori dan model penelitian yang lazim digunakan tentang
Berikut beberapa tips untuk merangkai kajian pustaka yang berkaitan agar tersaji secara
sistematis:
9
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 78-79.
10
Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi; Bidang Ilmu Agama
Islam, (Jakarta: Logos, 1998), hlm. 35.
5
1) Mulailah dengan studi-studi di bidang anda yang paling akhir dimuat dalam terbitan-
pengarang dan bagian mana yang merupakan susunan kata anda sendiri.11
Dan yang perlu diingat, sumber bacaan yang akan digunakan dalam kajian pustaka harus
dilakukan secara selektif, oleh karena nya ada dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih
sumber bacaan adalah prinsip kemutakhiran (recency) dan prinsip relevansi (relevance). Dan
secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sumber acuan
umum, yang berupa buku-buku teks, ensiklopedia dan sejenisnya. Dan sumber acuan khusus,
seperti kepustakaan yang berbentuk jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain.
Untuk tesis berjudul “Proses Pembelajaran Bahasa Arab di MAN Yogyakarta III Ditinjau
Dari Teori Multiple Intelligences (Sebuah Studi Kasus)”, dari hasil penelusuran yang telah
dilakukan, ditemukan beberapa buku yang membahas tentang teori Multiple Intelligences
(Kecerdasan Majemuk). Adapun buku-buku tersebut adalah: Pertama, buku karya Julia Jasmine
yang telah diterjemahkan oleh Purwanto yang berjudul “Mengajar dengan Kecerdasan
11
Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavieh,……………………… hlm. 102.
6
Majemuk”, (Bandung: Nuansa, 2007). Buku ini memberikan suatu tinjauan singkat atas teori
Multiple Intelligences yang dicetuskan oleh Howard Gardner, seperti membahas definisi Multiple
Intelligences, sampai pada tahap implementasi dalam kurikulum, metodologi serta penilaian.
Kedua, buku karya Thomas Amstrong yang telah diterjemahkan oleh Yudhi Murtanto yang
(Bandung: Kaifa, 2003). Buku ini menawarkan strategi pengajaran bagi tiap-tiap kecerdasan,
penyusunan kurikulum gaya baru berbasis Multiple Intelligences, pengembangan karir dengan
Ketiga, buku karya Howard Gardner yang telah diterjemahkan oleh Alexander Sindoro
yang berjudul “Kecerdasan Majemuk: Teori dan Praktek”, (Batam: Interaksa, 2003). Isi buku
tersebut memberikan gambaran akan adanya saling keterkaitan logis mengenai aplikasi pendidikan
dari teori Multiple Intelligences dari berbagai proyek di sekolah dan riset formal.
1. Tesis karya Irma Wati, mahasiswa prodi Pendidikan Islam dengan judul penelitian
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Tesis ini membahas tentang multi kecerdasan
Pendidikan Islam.
2. Tesis karya Siti Aminah, mahasiswa prodi Pendidikan Islam dengan judul “Peran Orang
Tua untuk Mengembangkan Multi Kecerdasan Anak Didik dalam Perspektid Pendidikan
Islam”. Tesis ini membahas tentang peran orang tua sebagai pendidik pertama dalam
mengoptimalkan potensi anak didik melalui penerapan teori multi kecerdasan. Dengan
7
demikian, pembahasannya hanya meliputi pendidikan dalam keluarga dan menitikberatkan
“Kurikulum KTSP Mata Pelajaran Bahasa Arab Tingkat Tsanawiyah dalam Tinjauan
Kecerdasan Majemuk”. Tesis ini menelaah mata pelajaran bahasa Arab tingkat
Tsanawiyah ditinjau dari teori kecerdasan majemuk. Adapun tesis ini hanya meneliti
kurikulum yang lebih bersifat teoritis yang kemudian dianalisa dari tinjauan kecerdasan
majemuk.
Adapun penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang ada sebelumnya seperti
telah disebutkan diatas. Dalam hal ini, belum ditemukan adanya penelitian yang berkaitan dengan
teori Multiple Intelligences dalam proses pembelajaran Bahasa Arab. Yang ada hanyalah
kurikulum mata pelajaran bahasa Arab yang lebih bersifat teoritis ditinjau dari teori kecerdasan
majemuk. Adapun penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus yang membahas proses
pembelajaran bahasa Arab di MAN Yogyakarta III ditinjau dari teori Multiple Intelligences.
F. KESIMPULAN
Kajian pustaka atau tinjauan pustaka atau studi kepustakaan (literature review) adalah
salah satu aktivitas kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Bahkan bisa dikatakan,
sebagai separuh dari aktivitas penelitian itu sendiri. Dalam menyusun nya yang paling utama
adalah membaca dan mencari bacaan yang banyak dan terkait dengan penelitian yang akan
8
DAFTAR PUSTAKA
Bisri, Hasan, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi; Bidang Ilmu
Agama Islam, Jakarta: Logos, 1998.
Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavieh, Introduction to Research in Education,
diterjemahkan oleh Arief Furchan pada Pengantar Penelitian dalam Pendidikan,
Surabaya: Usaha Nasional.
Hartono, Bagaimana Menulis Tesis; Petunjuk Komprehensif Tentang Isi dan Proses, Malang:
UMM Press, 2006.
Pedoman Penulisan Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2008.
http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/14/penulisan-kajian-pustaka/.