Anda di halaman 1dari 44

 Evaluasi Hasil Test Beton

Evaluasi Hasil Test :


 Mengetahui terpenuhinya kualitas beton yang
ada
 Untuk kontrol kualitas

 Menilai/ verifikasi mix design :


 terlalu tinggi/ over designed atau

 terlalu rendah

 Menghindari penundaan yang tidak perlu :


 Bongkar bekisting

 Pekerjaan lanjutan

 Menghindari penolakan beton baik


 Menghindari biaya test lanjutan
 Kekuatan Beton :
 Hasil test kekuatan di laboratorium dan
 Hasil test kekuatan di lapangan
-Tidak bisa didapat hasil yang persis sama
-Banyak variabilitas yang mempengaruhi
-Kesalahan pada testing akan menghasilkan
mutu beton rendah

 Untuk hasil yang baik, variabilitas harus


ditekan sekecil mungkin
Sumber Variabilitas
A. Variasi sifat-sifat Beton
B. Variasi metode pengetesan/ prosedur
testing
A. Variasi sifat-sifat beton :

 Perubahan w/c atau w/c+p


 Kurang kontrol pemakaian air

 Perubahan m/c aggregat

 Penambahan air

 penambahan semen
Variasi kebutuhan air

Gradasi aggregat

Absorbsi

Bentuk partikel

Sifat2 semen dan admixture


Kandungan udara

Waktu pengiriman dan


Temperatur

 Variasi karakteristik dan proporsi bahan
 Aggregat

 Semen

 Pozzolan

 Admixture

 Variasi pada :
 penimbangan,
 pencampuran,
 pengangkutan,
 pelaksanaan pengecoran,
 pemadatan

 Variasi temperatur dan perawatan


B. Variasi Metode Pengetesan

 Prosedur sample tidak sesuai


 Pengambilan beton untuk benda uji
 Sample harus dari truck yang sama
 Dilakukan pengadukan terlebih dahulu/ re-mix
 Dambil setelah diaduk merata

 Variasi akibat teknik fabrikasi


 Cetakan (mold) silinder dan kubus
 Baja
 Besi cor
 Plastik/ PVC
 Kualitas cetakan
 Kehalusan permukaan
 Kevertikalan
 kekuatan
 Pembuatan, penanganan benda uji baru
 Pemadatan/ konsolidasi harus sesuai prosedur
 Lapis demi lapis
 Peralatan harus standard
 Perawatan
 Direndam dalam bak rendam
 Diangkat/ dikeluarkan dari air satu hari sblm pengetesan
 Dibiarkan kering udara
 Penundaan pengambilan benda uji dari ke lab
 Perubahan dalam perawatan beton
 Variasi temperatur
 lebih rendah dari standar, mengurangi kekuatan
 Lebih tinggi dari standar akan menaikkan kekuatan awal,
tapi kekuatan akhir terganggu
 Variasi kelembaban
 Kelembaban yang kurang akan mengurangi kekuatan
 Harus dilindungi/ ditutup
 Gangguan pada benda uji selama perawatan
 Prosedur testing yang tidak baik
 Prosedur transportasi

 Posisi sample tidak tetap/ bisa bergerak


 Waktu loading dilempar, ditumpuk
 Capping benda uji (silinder)
 Permukaan kasar mempengaruhi hasil test
 Pembuatan serata mungkin
 Diratakan terlebih dahulu sebelum capping
 Penempatan yang kurang tepat pada mesin test
 Mesin test tidak sesuai spesifikasi
 Kecepatan mesin testing yang tidak benar

Dengan variabilitas yang tinggi :


kekuatan rata2 hasil test beton harus
lebih tinggi dari kekuatan minimum
yang dibutuhkan
Analisis data test kekuatan beton

 Benda uji
 Hasil test individu
 Hasil test kekuatan : rata2 dua atau
lebih hasil test individu
 Kisaran/range : perbedaan maksimum
dan minimum hasil test
 Test record : kumpulan hasil- hasil test
individu dari beton yang sama
Evaluasi hasil test
 Dibutuhkan sejumlah benda uji yang
cukup
 Analisa statistik untuk interpretasi hasil
 Rata –rata dari minimum 2 benda uji untuk
tiap test
 Distribusi Normal
Distribusi Normal
 Pusat kurva pada rata2 hasil test
 Area dibawah kurva mewakili 100% hasil test
 Kurva tajam  variabilitas rendah
 Kurva landai  variabilitas tinggi
 Parameter : rata-rata dan standard deviasi
 Visualisasi normal distribution
% di bawah 1 standar deviasi (s). % di
bawah 2 standar deviasi (2s).
Evaluasi statistik
 Kekuatan rata-rata :

X = X1 +X2 +X3 +……+Xn


N

X = kekuatan rata –rata


X1,X2,X3….Xn = kekuatan individu
n= jumlah test
Standard deviasi :
--------------------------------------------------------------------------
 s = √(X1-X)² +(X2-X)² + (X3-X)²+ (Xn-X)²
--------------------------------------------------------------------------
n-1

s = standard deviasi
X1,X2,X3…Xn : hasil test individu
X : rata-rata kekuatan seluruh test
n = jumlah test
Variasi kekuatan
 Within test variation: variasi pada sampling,
cetakan,pemadatan, pengangkutan,
perawatan, capping, testing
 Rata-rata dari > 10 hasil test
 Test individu tdk cukup mewakili
 Variasi batching
 Karakteristik dan sifat-sifat material
 Penimbangan, pengadukan, pembuatan sample
Kriteria evaluasi
 Rata-rata kekuatan beton harus lebih
besar dari spesifikasi
 Rata-rata kekuatan didapat dari
minimim 30 hasil test benda uji
 Hasil test 30 benda uji dari batching yang
berbeda dengan mutu yang sama
 Hasil statistik 30 rata-rata 2 benda uji
 Kurang dari 30 benda uji  pakai faktor
modifikasi
Spesifikasi kekuatan beton

 Specified strength / kekuatan tekan yang


direncanakan
 Average strength / kekuatan tekan rata-
rata
 Tidak lebih dari 1 test yang gagal dari 10
test, … dst
Pemilihan kekuatan beton

 Kekuatan tekan rata-rata > specified


strength
fcr = f’c + ps

fcr : kekuatan rata-rata yang dibutuhkan


f’c : kekuatan rencana
p : factor kemungkinan
s : standard deviasi
Pengontrolan kekuatan beton

 Average strength vs project average


strength
Jika project average strength < average
strength  strength hrs dinaikkan

 Evaluasi kekuatan beton


 Hasil test rata2 min 2 benda uji pada batch
yang sama
Evaluasi Benda Uji
 PBI
 Tegangan Karakteristik harus lebih besar dari
tegangan yang dinginkan
 Dari minimum 20 benda uji maksimum yang gagal
hanya 1 buah (5%)
 ACI, dianut SNI
 Tegangan rata-rata dari 3 hasil test yang
berurutan harus sama atau lebih besar dari
tegangan yang diinginkan
 Tidak ada hasil test individu yang jatuh < 3.5 Mpa
(500 psi) dari tegangan yang diinginkan
EVALUASI MUTU BETON

GRADE K650
BENDA UJI KUBUS
CARA ACI

NO. TGL COR kg/cm2 (1) kg/cm2 (2) Rata2 Rata2 3 benda uji

(1) (2) kg/cm2


1 22-Feb 781.6 774.7 778.2

2 22-Feb 771.2 785.1 778.2

3 23-Feb 781.6 776.1 778.9 778.4

4 23-Feb 771.2 785.1 778.2 778.4

5 24-Feb 771.2 781.6 776.4 777.8

6 29-Feb 686.1 690.7 688.4 747.7

7 29-Feb 683.9 679.3 681.6 715.5

8 29-Feb 690.7 692.9 691.8 687.3

9 29-Feb 682.5 686.1 684.3 685.9

10 29-Feb 692.9 688.4 690.7 688.9

11 29-Feb 679.3 692.9 686.1 687.0

12 29-Feb 683.9 682.5 683.2 686.7

13 29-Feb 686.1 689.7 687.9 685.7

14 29-Feb 690.7 679.3 685.0 685.4

15 29-Feb 686.1 702.0 694.1 689.0

715.9 719.1 717.5 714.9

Syarat :
1. Rata2 3 benda uji berurutan, sama atau melebihi kekuatan yang dispesifikasikan
2. Tidak ada test individu yang berada dibawah kekuatan yang dipesifikasikan
lebih dari 3.5 Mpa atau 36 kg/cm2 atau 500 psi

Anda mungkin juga menyukai