Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Kebutuhan akan pendidikan kesehatan reproduksi saat ini sangat penting karena
permasalahan remaja kian kompleks dan memprihatinkan. Penanganan masalah ini tidak
dapat dilakukan oleh orangtua atau pemerintah saja namun perlu kerjasama dari berbagai
pihak yang peduli terhadap permasalahan tersebut, yaitu orangtua, guru dan lembaga
lainnya. Kami memberikan program ini sebagai wujud kepedulian terhadap
pengembangan pribadi peserta didik. Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi bukan
berarti membuka peluang untuk perilaku seks bebas melainkan lebih menekankan
mengenai perbedaan lelaki dan perempuan secara seksual, kapan terjadi pembuahan, apa
dampaknya jika berperilaku seks tanpa dilandasi tanggung jawab termasuk risiko terkena
infeksi menular seksual.

Tujuannya

Menumbuhkan kesadaran akan perlunya menjaga kesehatan organ reproduksi dan


perlunya membina relasi seksual yang sehat. Jadi, selama cara dan materi yang
disampaikan tepat, maka banyak manfaat yang akan didapat.

Manfaat
Mengajarkan anak untuk berperilaku sesuai gendernya
Pengenalan organ tubuh
Bagaimana merawat dan menjaga kebersihan organ reproduksinya,
Bagaimana melindungi diri dari pelecehan seksual.”
Memberi pengertian tentang konsekuensi dari setiap prilaku seksual
Membantu pengambilan keputusan yang matang dalam masalah seksual yang muncul
Apa itu kecanduan seks?
Para ahli menyimpulkan bahwa kecanduan seksual adalah aktifitas seksual yang
kemudian menjadi tak terkontrol. Kecanduan terhadap seks memaksa si ‘penderita’ untuk
selalu mencari peluang dan bisa berhubungan seksual tiap saat, yang bisa berpengaruh
terhadap diri sendiri, hubungan sosial dan lingkup pekerjaan.

Bagi Pria pecandu seks, hal ini dapat mendatangkan ‘malapetaka’ bagi dirinya sendiri,
apalagi bila tidak disertai pikiran yang dewasa. Masalahnya pecandu seks umumnya
merasa tidak ada yang salah dengan dirinya. Kebanyakan dari Pecandu seks akan
menyangkal jika ada yang mengatakan dirinya bermasalah. Alasan yang ‘pintar’pun
kerap terucap dari pecandu seks, jika pada mereka ditanyakan alasan mengapa baginya
seks adalah segalanya.

Kecanduan seks bentuknya bisa macam-macam, tapi pada umumnya berupa perilaku di
luar kontrol. Perilaku tersebut misalnya :
- Menyukai hal-hal berbau pornografi secara berlebihan
- Ekshibisionis dan sejenisnya
- Terlalu sering masturbasi
- Suka Telepon atau internet seks
- Affair yang dilakukan dengan banyak orang
- Seks beresiko (high risk sex)

Seks dapat menjadi satu ‘ketergantungan’ sama halnya saat Anda tergantung pada
alkohol dan minuman keras lainnya. Selama melakukan hubungan seks, tubuh kita
menghasilkan satu reaksi kimia yang membuat kita merasa ‘nyaman’ dan tenang.

Beberapa orang menjadi kecanduan terhadap ‘khasiat’ dari reaksi kimia ini dan menjadi
terobsesi untuk selalu mendapatkan sensasi seks yang lebih tinggi lagi. Dan tubuhpun
terbiasa dengan reaksi kimia ini, sehingga para ‘pecandu’ itu selalu berusaha untuk
mempertahankan kegiatan seksualnya, agar mendapatkan ‘kondisi’ yang telah terbiasa
itu.

Bedanya pecandu seks dan penikmat seks, pecandu seringkali tidak peduli jika dirinya
dalam bahaya saat ingin melakukan aksi seksualnya. Penikmat seks masih bisa berpikir
‘lurus’ dan mundur jika aksi seksualnya akan mendatangkan bahaya atau malu, baik pada
dirinya ataupun pada pasangannya. Sedangkan pecandu akan jalan terus dan tidak peduli
dengan konsekuensinya.

Anda mungkin juga menyukai