DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 TK 6B
2016/2017
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................................... 12
2
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Pujisyukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Demokrasi Di Indonesia”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi makalah ini, untuk itu saya menyampaikan ucapan mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penyampaiannya. Saya ucapkan pula rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pergaulan yang berarti hidup bermasyarakat perlu latihan sejak dini, bahkan sejak
seseorang mengenal orang lain di luar dirinya sendiri. Sejak usia anak-anak hingga menjadi
orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun dalam kehidupannya tidak lepas dari apa yang
disebut dengan pergaulan. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam pergaulan, yaitu
kemungkinan diterima secara baik atau ditolak oleh kelompok, lingkungan, bahkan di dalam
masyarakat luas pada umumnya. Jika seseorang di dalam bergaul dapat diterima dengan baik
di dalam komunitasnya, maka seseorang itu akan lebih percaya diri, timbul semangat untuk
lebih berkarya dan berprestasi. Harga diri akan meningkat dengan sendirinya. Penghargaan
demi penghargaan akan diperoleh dan kepercayaan akan terus meningkat yang datang dari
komunitasnya. Meskipun demikian diperlukan pengendalian diri dengan: selalu mendekatkan
diri kepasa Tuhan Yang Maha Esa seraya memohon petunjukNya agar selalu diberikan
bimbingan ke arah yang lebih baik.
Keterampilan bergaul dapat dilihat sejak kanak-kanak hingga dewasa. Ketika masih
kanak-kanak seseorang suka berkenalan dengan cara yang paling sederhana, yaitu tersenyum
dan menyapa kawan-kawan yang baru dijumpainya. Ini merupakan awal terbentuknya rasa
percaya diri dengan dunia pergaulan dilingkungannya yaitu dunia anak. Sampai saatnya
seseorang memasuki dunia remaja dan dewasa, untuk belajar sesuai dengan usianya, karena
pergaulan akan membawa kesuksesan di masa yang akan datang.
4
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. TUJUAN
D. BATASAN MASALAH
Makalah ini akan membahas tentang pentingnya etika pergaulan dalam kehidupan
sehari-hari baik itu dalam keluarga maupun masyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu,
penulis menyusun makalah ini dengan judul “ETIKA PERGAULAN”. Dalam makalah ini,
masalah yang akan kami bahas adalah bagaimana etika pergaulan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai
dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma
agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah
“kuper” atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang
bahkan kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di
sekolah maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan
berita.
Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan
bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Orang yang lebih
tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda
harus kita sayangi.
Dalam etika pergaulan antar manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
6
B. BAGAIMANA BERSIKAP DALAM PERGAULAN?
Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan, seseorang
perlu bersikap antara lain:
2. Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan, teman sebaya harus dihargai
dan yang lebih muda harus kita sayangi.
11. Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dari orang lain.
Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor
umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
7
1. Faktor umur
Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak berbeda
dengan usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut dan sebaginya. Dapat dikatakan
baik, apabila bentuk pergaulan itu dilakukan oleh dan untuk umur sebaya.
2. Faktor pekerjaan
Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku pergaulan antara
orang-orang kantor akan berbeda dengan orang-orang di lapangan, pekerja pabrik, pekerja
bangunan, pekerja di terminal dan sebagainya.
3. Faktor keterikatan
Faktor keterikatan, misalnya pelaku organisasi sosial, organisasi partai politik, peserta
didik tentu cara bergaulnya juga akan berbeda.
4. Faktor lingkungan
1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku sehingga mampu
membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
8
3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu
meningkatkan rasa percaya diri.
4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan sehingga
bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.
Memilih pergaulan yang tepat memang tidaklah mudah, sebab kadangkala pergaulan
yang negatif justru lebih menyenangkan sehingga mudah terlena dan sulit menyadari bahwa
apa yang dilakukan menyimpang. Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan
yang salah antara lain:
1. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas serta menyukai hal-hal yang melanggar
norma sosial.
2. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misal: kecanduan narkoba,
terlibat dalam tindak kriminal dan sebagainya.
3. Dijauhi masyarakat sekitar akibat dari pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
sosial yang berlaku.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur mencemari
diri individu antara lain:
1. Membangkitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan adalah
menyimpang.
2. Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang menyebab
ia berperilaku menyimpang.
3. Melakukan pengawasan sebagai control secara terus menerus agar terhindar dari perilaku yang
menyimpang.
4. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasehat secara persuasif, sehingga anak tidak
merasa bahwa ia di bawah proses pembimbingan.
9
E. APA UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN POLA PERGAULAN YANG
SEHAT?
Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah
dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut.
Langkah ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui kemampuan dan prestasi anda.
Sebarkan informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh sikap
menyombongkan diri.
Saat butuh sesuatu anda haru tahu kemana mencari batuan. Pikirkan tujuan yang ingin anda
capai. Setelah itu buka daftar jaringan anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi
hasil cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tidak memberi solusi
instan, anda haruss sedikit sabar. Tunggu samapi kapan ia menghubungi anda.
Buatlah rekan anda merasa senang dan merasa nyaman bekerja atau berhubungan dengan
anda.
4. Bersosialisasi
Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja. Sesekali hirup udara segar di luar
sana. Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir anda.
Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan
dengan sabar, jangan sampai terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’ untuk berbicara.
10
Biarkan ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak anda bisa membuat
relasi bicara, makin banyak informasi yang anda dapatkan.
Jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berposisi lebih
rendah dari pada anda.
Buat relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadi.
Banyak perkumpulan, organisasi atau klub professional yang didirikan dengan tujuan untuk
membangun jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai
dengan anda. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan kontak
dengan orang-orang yang bisa membantu perkembangan karir anda.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan
situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
2. Cara yang baik bersikap dalam pergaulan adalah bagaimana seseorang tersebut
mengutamakan perilaku yang sopan santun saat berhubungannya dengan setiap orang.
3. Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur,
pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
4. Dampak positif dari pergaulan adalah Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa
diterima di berbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu
yang pantas diteladani.
5. Dampak negatif dari pergaulan adalah tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian
yang menyimpang.
6. Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah dengan
jadilah humas untuk diri sendiri, membidik sasaran yang tepat, berbagi hal yang
menyenangkan, bersosialisasi, buang sikap angkuh, biarkan mereka bicara, buat mereka
merasa penting dan bergabunglah dalam berbagai kegiatan.
B. SARAN
1. “http://sahabatrhysayku.blogspot.co.id/2013/02/makalah-tentang-aborsi.html “
2. “https://www.scribd.com/document/25144186/ETIKA-DALAM-PERGAULAN “
3. “https://www.scribd.com/doc/74579252/Etika-Pergaulan-Dalam-Masyarakat”
13