Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU


WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)
DAN
WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2016

INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
JANUARI 2016
A. Dasar Hukum

1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah;
3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 411 Tahun 2015 tentang Penerimaan
Penghargaan Unit Kerja dengan Kinerja Terbaik di Lingkungan Kementerian
Perhubungan.

B. Rangkuman Kegiatan

Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, sehingga
dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional. Dalam perjalanannya,
banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek
KKN, dan lemahnya pengawasan.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81
Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang
pelaksanaan program reformasi birokrasi. Peraturan tersebut menargetkan tercapainya tiga
sasaran hasil utama yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah
yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik. Dalam rangka
mengakselerasi pencapaian sasaran hasil tersebut, maka instansi pemerintah perlu untuk
membangun pilot project pelaksanaan reformasi birokrasi yang dapat menjadi percontohan
penerapan pada unit-unit kerja lainnya. Untuk itu, perlu secara konkret dilaksanakan
program reformasi birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona Integritas.

Kementerian Perhubungan telah melakukan pencanangan Pembangunan Zona Integritas


di lingkungan Kementerian Perhubungan pada tanggal 12 Desember 2012 bersamaan
dengan
Hari Anti Korupsi Dunia. Pencanangan tersebut menjadi titik awal pembangunan Zona
Integritas di Kementerian Perhubungan dengan harapan seluruh unit kerja di lingkungan
Kementerian Perhubungan dapat menjadi Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani.

Menindaklanjuti pencanangan tersebut, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan


sebagai leading sector pembangunan Zona Integritas di lingkungan Kementerian
Perhubungan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung kesuksesan
pencapaian pembangunan Zona Integritas tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi Preventif Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di lingkungan


Kementerian Perhubungan yang diselenggerakan pada 5 (lima) provinsi setiap Tahun
Anggaran dengan peserta seluruh pegawai pada Unit Kerja pada provinsi tempat
penyelenggaraan kegiatan. Pada tahun anggaran 2015, sosialisasi telah dilaksanakan pada
seluruh provinsi dengan lebih dari 2000 pegawai ikut berpartisipasi. Pada acara sosialisasi
tersebut didatangkan narasumber baik dari internal Inspektorat Jenderal maupun dari aparat
penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi maupun beberapa narasumber
merupakan justice collaborator pada kasus korupsi. Dengan diselenggarakannya sosialisasi
ini, diharapkan dapat memberikan wawasan tentang tindak pidana korupsi dan diharapkan
memiliki awaraness untuk mencegah dan menghindarinya;

2. Penilaian Unit Kerja dengan Kinerja terbaik di lingkungan Kementerian Perhubungan


dengan kriteria penilaian sesuai dengan Lembar Kerja Evaluasi pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Birokrasi Bersih dan Melayani.
Selanjutnya Unit kerja yang terpilih akan dibina untuk dipersiapkan mendapatkan
predikat Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani.
Penilaian tersebut telah dilaksanakan dimulai pada tahun anggaran 2012. Penilaian
Unit Kerja dengan Kinerja Terbaik terbagi kedalam tingkat eselon Unit Kerja (Eselon
II, III dan IV) agar dapat diperoleh penilaian yang sebanding sesuai beban kerja, tugas
dan fungsi. Proses penilaian Unit Kerja dengan Kinerja Terbaik dilakukan dengan
melalui dua tahap, yaitu:

- Seleksi Tahap I
Seleksi Tahap I dilakukan berdasarkan Laporan Hasil Audit (LHA) yang dilakukan
oleh APIP maupun auditor eksternal dan Tindak Lanjut Hasil Audit (TLLHA) yang
telah dilaksanakan Unit Kerja atas rekomendasi LHA tersebut. Berdasarkan
evaluasi terhadap kedua data tersebut, kemudian diberikan peringkat Unit Kerja
dan selanjutnya diplenokan untuk ditetapkan short list Unit Kerja yang lolos
Seleksi Tahap I yang terbagi kedalam kategori Eselon II, III dan IV.

Gambar Seleksi Tahap I

- Seleksi Tahap II
Seleksi Tahap II dilakukan terhadap Unit Kerja yang telah lolos Seleksi Tahap I. Seleksi
dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri PAN-RB nomor 52 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pelaksanaan seleksi
Tahap II dengan mendatangi Unit Kerja dan melihat secara langsung untuk melihat
bagaimana kelengkapan dan pemenuhan dokumen, pelaksanaan tugas dan fungsi dan
khususnya pelayanan publik yang diberikan.

Gambar Proses Penilaian Unit Kerja Dengan Kinerja Terbaik

Penetapan pemenang didasarkan pada hasil seleksi Tahap I dan Tahap II pada
masingmasing Kategori Eselon (Eselon II, III dan IV) dan Penyerahan Penghargaan
dilaksanakan bertepatan pada peringatan Hari Perhubungan Nasional tanggal 17
September setiap tahunnya.

Salah satu sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan Penilaian Unit Kerja dengan
Kinerja Terbaik tersebut adalah untuk mempersiapkan Unit Kerja yang terpilih
tersebut yang selanjutnya akan diajukan kepada Menteri PAN-RB untuk memperoleh
predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) pada tahun berikutnya.

Pada tahun 2016 ini, direncanakan untuk pertama kali Kementerian Perhubungan akan
mengajukan Unit Kerja yang berpredikat Wilayah Bebas Korupsi kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Unit Kerja yang diajukan
adalah tiga Unit Kerja yang ditetapkan sebagai Unit Kerja dengan Kinerja Terbaik Tahun
2015. Unit Kerja yang lolos Seleksi Tahap I Penilaian Unit Kerja dengan Kinerja Terbaik
Tahun 2015 sebanyak 21 Unit Kerja dengan rincian sebagai berikut:

NO UNIT KERJA HASIL


SELEKSI
TAHAP I
ESELON II

1. Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan Ditjen Perhubungan Udara 78.75


2. PP SDM Aparatur Perhubungan BPSDM Perhubungan 72.50
3. Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara 70.00
4. STTD Bekasi BPSDM Perhubungan 66.43
5. KSOP Kelas I Benten Ditjen Perhubungan Laut 61.67
6. Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali Ditjen Perhubungan Udara 61.43
ESELON III

1. UPP Kelas I Tanjung Laut Ditjen Perhubungan Laut 86.25


2. Disnav Kelas II Semarang Ditjen Perhubungan Laut 83.50
3. Balai LLAJSDP Jambi Ditjen Perhubungan Darat 80.83
4. Disnav Kelas II Benoa Ditjen Perhubungan Laut 77.83
5. Balai Kesehatan Kerja Pelayaran Ditjen Perhubungan Laut 77.25
6. Otorita Bandar Udara Wilayah VI Padang Ditjen Perhubungan Udara 73.92
7. Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Ditjen Perhubungan Udara 69.55
8. Bandar Udara Kelas III Binaka Ditjen Perhubungan Udara 78.39
ESELON IV

1. UPP Kelas III Karimunjawa Ditjen Perhubungan Laut 97.50


2. UPP Kelas III Jepara Ditjen Perhubungan Laut 86.25
3. UPP Kelas III Juwana Ditjen Perhubungan Laut 81.79
4. KSOP Kelas IV Padang Bai Ditjen Perhubungan Laut 80.83
5. Bandara Kelas III Naha Tahuna Ditjen Perhubungan Darat 73.93
6. Bandara Kelas III Sultan Bantilan Ditjen Perhubungan Udara 78.17
7. Bandara Kelas III Batom Papua Ditjen Perhubungan Udara 77.50

Terhadap 21 Unit Kerja tersebut, kemudian dilakukan Seleksi Tahap II dengan melakukan
peninjauan lapangan (on the spot) menggunakan kriteria penilaian mengacu pada Peraturan
Menteri PAN dan RB nomor 52 tahun 2014 dan menghasilkan nilai sebagai berikut:
NO UNIT KERJA TINGKAT HASIL HASIL NILAI TOTAL
ESELON SELEKSI SELEKSI (I + II)
TAHAP I TAHAP II
1. Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan Ditjen Perhubungan Udara II 78.75 90 85.5
2. PP SDM Aparatur Perhubungan BPSDM Perhubungan II 72.5 82 78.2
3. Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara II 70 85 79
4. STTD Bekasi BPSDM Perhubungan II 66.43 80 74.572
5. KSOP Kelas I Benten Ditjen Perhubungan Laut II 61.67 79.5 72.368
6. Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali Ditjen Perhubungan Udara II 61.43 85 75.572
7. UPP Kelas I Tanjung Laut Ditjen Perhubungan Laut III 86.25 82 83.7
8. Disnav Kelas II Semarang Ditjen Perhubungan Laut III 83.5 91.25 88.15
9. Balai LLAJSDP Jambi Ditjen Perhubungan Darat III 80.83 79 79.732
10. Disnav Kelas II Benoa Ditjen Perhubungan Laut III 77.83 97 89.332
11. Balai Kesehatan Kerja Pelayaran Ditjen Perhubungan Laut III 77.25 80 78.9
12. Otorita Bandar Udara Wilayah VI Padang Ditjen Perhubungan Udara III 73.92 82 78.768
13. Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Ditjen Perhubungan Udara III 69.55 88 80.62
14. Bandar Udara Kelas III Binaka Ditjen Perhubungan Udara III 78.39 80 79.356
15. UPP Kelas III Karimunjawa Ditjen Perhubungan Laut IV 97.5 70 81
16. UPP Kelas III Jepara Ditjen Perhubungan Laut IV 86.25 80 82.5
17. UPP Kelas III Juwana Ditjen Perhubungan Laut IV 81.79 85 83.716
18. KSOP Kelas IV Padang Bai Ditjen Perhubungan Laut IV 80.83 78 79.132
19. Bandara Kelas III Naha Tahuna Ditjen Perhubungan Darat IV 73.93 80 77.572
20. Bandara Kelas III Sultan Bantilan Ditjen Perhubungan Udara IV 78.17 84 81.668
21. Bandara Kelas III Batom Papua Ditjen Perhubungan Udara IV 77.5 70 73
Hasil rapat pleno dilakukan untuk menentukan tiga unit kerja terbaik untuk setiap kategori
eselon dan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 411 Tahun 2015
tentang Penerimaan Penghargaan Unit Kerja dengan Kinerja Terbaik di Lingkungan
Kementerian Perhubungan, Penghargaan Unit Kerja dengan Kinerja Terbaik diberikan
kepada:

NO KATEGORI ESELON II ESELON III ESELON IV


1 Terbaik I Otoritas Bandar Distrik Navigasi UPP Kelas III
(Pertama) Udara Wilayah II Kelas II Benoa Juwana
Medan
2 Terbaik II Direktor Angkutan Distrik Navigasi UPP Kelas III
(Kedua) Udara Kelas II Semarang Jepara
3 Terbaik III Pusat UPP Kelas I Bandar Udara
(Ketiga) Pengembangan Tanjung Laut Kelas III Sultan
SDM Aparatur Bantilan
Perhubungan

Berdasarkan surat Inspektur Jenderal nomor UM.008/1/2/ITJEN-2016 tanggal 30 Maret


2016 perihal Penunjukan Unit Kerja Menjadi Kandidat Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
Tahun 2016 mengajukan Unit Kerja yang memperoleh penghargaan Unit Kerja dengan
Kinerja Terbaik untuk menjadi kandidat WBK Kementerian Perhubungan Tahun 2016,
yaitu:
- Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan Ditjen Perhubungan Udara (Eselon II);
- Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara (Eselon II); dan - Distrik
Navigasi Kelas I Benoa Ditjen Perhubungan Laut (Eselon III).

Selain itu, diajukan pula Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno-Hatta Ditjen
Perhubungan Udara dan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor
(BPLJSKB) Bekasi Ditjen Perhubungan Darat sebagai kandidat Wilayah Bebas Korupsi
(WBK). Kemudian, berdasarkan arahan dan pertimbangan Menteri Perhubungan pada
Rapat Pimpinan tanggal 31 Maret 2016, penunjukan kandidat Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) Kementerian Perhubungan Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Unit Kerja Eselon I);
2. Direktorat Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Unit Kerja Eselon
II); dan
3. Subdirektorat Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Sarana Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat (Unit Kerja Eselon III).

Dalam rangka mendukung kesiapan ketiga unit kerja tersebut dalam menghadapi penilaian
Wilayah Bebas Korupsi (WBK) oleh Tim Penilai Nasional (TPN) yang terdiri dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB),
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI),
Inspektorat Jenderal telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pendampingan persiapan
penilaian tersebut yang terdiri dari:

1. Rapat Persiapan Penilaian Wilayah Bebas Korupsi yang diselenggarakan pada tanggal
6 April 2016 di Ruang Rapat Brawijaya (Gd. Karsa Lantai 6) sesuai dengan Surat
Undangan Sekretaris Inspektorat Jenderal nomor UM.202/4/19/ITJEN-2016 perihal
Undangan Rapat Persiapan Penilaian WBK yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal dan
dihadiri perwakilan dari ketiga Unit Kerja yang menjadi Kandidat WBK Kementerian
Perhubungan. Dalam rapat disepakati timeline penilaian WBK serta peran dan
tanggung jawab ketiga Unit Kerja dimaksud dengan Inspektorat Jenderal sebagai
pendamping;

2. Rapat Pendampingan pengisian Self Assessment Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani yang diselenggarakan pada tanggal 11 April 2016 di Ruang Rapat Sekretaris
Inspektorat Jenderal;

3. Melengkapi data dukung LKE ZI-WBK pada tanggal 18 April 2016 oleh ketiga
kandidat dan diperiksa oleh Tim Penilai Internal.

4. Studi Banding Penilaian WBK pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta
Kementerian Pertanian sebagai salah satu Unit Kerja yang telah memperoleh predikat
Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Studi Banding dilaksanakan oleh perwakilan ketiga
Unit Kerja kandidat WBK dan Inspektorat Jenderal pada tanggal 20-21 April 2016.

Gambar Studi Banding ZI-WBK ke BKP Yogyakarta


5. Pengajuan ketiga Unit Kerja kandidat WBK Kementerian Perhubungan kepada
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) oleh
Menteri Perhubungan sesuai dengan surat Menteri Perhubungan nomor UM.007/2/9A
Phb-2016 tanggal 21 April 2016 perihal Penyampaian Unit Kerja Berpredikat Wilayah
Bebas Korupsi (WBK) Tahun 2016.

6. Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani kepada seluruh pegawai Direktorat Jenderal
Perkeretaapian, Direktorar Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut dan Subdirektorat
Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Sarana Ditjen Perhubungan Darat yang
disampaikan oleh Inspektur Jenderal pada tanggal 11 Mei 2016 di Ruang Mataram.

Gambar Sosialisasi Zi-WBK Tanggal 11 Mei 2016

Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan Unit Kerja kandidat WBK dapat memiliki
kesiapan administrasi dan teknis dalam menghadapi penilaian Tim Penilai Nasional yang
akan diselenggarakan pada bulan Juli – September 2016.

Anda mungkin juga menyukai