2.1 Konsep Hipertensi 2.1.1 Definisi Hipertensi
2.1 Konsep Hipertensi 2.1.1 Definisi Hipertensi
1 Konsep Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg pada dua kali pengukuran dalam selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang (Kemenkes RI, 2014). Menurut
Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), sesorang dikatakan hipertensi jika memeliki tekanan
darah sistole 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolenya 90 mmHg atau lebih
darah sistole mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolenya mencapai 90 mmHg.
2003) :
b. Hipertensi menurut Eighth Joint National Committee (JNC 8) (Paul et al, 2014)
dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan
kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB) (Kemenkes
RI, 2014).
hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk terkena hipertensi
(Sani, 2008)
- Jenis kelamin :
Pria memiliki resiko lebih tinggi mengalami hipertensi dari pada wanita.
(Puspitorini, 2008).
- Usia :
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun
(Puspitorini, 2008).
- Obesitas/ kegemukan :
Individu yang mengidap obesitas jumlah darah yang beredar akan meningkat,
Garam dapur mengandung 40% natrium dan 60% klorida . asupan natrium
Individu yang memiliki aktifitas yang kurang akan cendrung memiliki curah
jantung yang tinggi. Semakin tinggi curah jantung maka semakin keras kerja
setiap kontraksi sehingga semakin besar oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel
tubuh. Kurang aktivitas fisik juga risiko meningkatkan kelebihan berat badan
(Aripin, 2015).
- Merokok
terserap oleh pembuluh kecil yang ada di paru-paru, lalu dibawa ke otak. Di
otak, nikotin akan merangsang kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin atau
- Stres :
Stres dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka pendek dengan cara
Hipertensi sering disebut the silent killer karena gejala pada tahap awal penyakit bersifat
asimpomatik, tetapi dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen pada organ-organ vital
tubuh. Manifestasi klinis yang dirasakan pada hipertensi tahap lanjut diantaranya sakit kepala
terutama ketika bagun pagi, penglihatan kabur, epistaksis dan depresi (Baredero, 2008).
manifestasi klinis yang timbul dapat berupa nyeri kepala saat terjaga yang kadang-kadang
disertai mual dan muntah akibat peningkatan tekanan darah intrakranial, penglihatan kabur
akibat kerusakan retina, ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan saraf,
nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus, edema dependen akibat
peningkatan tekanan kapiler. Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau
serangan iskemik transien yang bermanifestasi paralisis sementara pada satu sisi atau
Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan membatasi asupan garam tidak
bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-
25 menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-
Tabel 2.3 Modifikasi Gaya Hidup untuk Mencegah dan Mengatasi Hipertensi
Sistolik
100 meq/hari
badan
Jadi, modifikasi gaya hidup merupakan upaya untuk mengurangi tekanan darah,
Health, 2003).
b. Penatalaksanaan farmakologi
dicampur denngan obat lain. Obat-obatan ini diklasifikasikan menjadi lima katagori,
diantaranya :
a. Diuretik
diuretik.
(arteriosclerosis).
dan air.
Vasodilator yang bekerja langsung adalah obat tahap III yang bekerja dengan
retensi natrium dan air sehingga terjadi edema perifer. Diuretik dapat diberikan
Blood Pressure in Adults Report from the Panel Members Appointed to the Eighth
a. Rekomendasi 1
b. Rekomendasi 2
c. Rekomendasi 3
d. Rekomendasi 4
tekanan darah sistolik <140 mmHg dan tekanan darah diastolik <90 mmHg.
e. Rekomendasi 5
f. Rekomendasi 6
Populasi umum termasuk dengan diabetes, pengobatan antihipertensi meliputi
g. Rekomendasi 7
h. Rekomendasi 8
harus termasuk dengan ACEI atau ARB untuk meningkatkan kerja ginjal.
status diabetic.
i. Rekomendasi 9
kedua dari satu kelas. Jika tekanan darah yang diharapkan tidak tercapai
dengan dua obat, maka akan ditambahkan dan ditetapkan obat jenis ketiga.
Jangan gunakan ACEI dan ARB secara bersamaan pada satu pasien yang
sama. Jika targer tekanan darah yang diharapkan tidak tercapai dengan obat
dalam rekomendasi 6 karena kontraindikasi atau kebutuhan lebih dari tiga jenis
obat, obat antihipertensi dari kelas lain dapat digunakan (Paul et al, 2013).
Penatalaksanaan farmakalogi sangat penting dalam menjaga tekanan darah agar
c. Hipertrofi ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) atau LVH adalah mekanisme
prediktor independen dari kematian dini (aritmia ventrikel, gagal jantung, infark
sistolik).
Baradero, M. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskular : Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo Jr JL, et al. Seventh report
of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of
High Blood Pressure. Hypertension 2003;42:1206–52.
Dunitz,M. 2001. Treatrment of Hypertension in General Practice. Dallas : Blok Well Sciens Inc.
Gamez GG, Nieto-Roales JG, Lucino AG, San Pedro EM, Hernandez VV. A Longitudinal Study
of Symptoms Beliefs in Hypertension. 2015, 15.
Kemenkes RI. 2014. Infodantin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Hipertensi.
Jakarta.
Paul A. James, MD; Suzanne Oparil, MD; Barry L. Carter, PharmD; William C. Cushman, MD;
Cheryl Dennison-Himmelfarb, RN, ANP, PhD; Joel Handler, MD; Daniel T. Lackland,
DrPH; Michael L. LeFevre,MD, MSPH; Thomas D. MacKenzie,MD, MSPH; Olugbenga
Ogedegbe,MD, MPH, MS; Sidney C. Smith Jr, MD; Laura P. Svetkey,MD, MHS; Sandra J.
Taler, MD; Raymond R. Townsend, MD; Jackson T.Wright Jr,MD, PhD; Andrew S. Narva,
MD; Eduardo Ortiz, MD, MPH. Evidence-Based Guideline for the Management of High
Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint
National Committee (JNC 8). 2014.
Puspitorini, M. 2008. Hipertensi Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jogjakarta :
Image Press.