Anda di halaman 1dari 1

BIOGRAFI ABDURRAHMAN BIN AUF

`Abdurrahmân bin `Auf bin `Abdi `Auf bin `Abdil Hârits Bin Zahrah bin Kilâb bin al-
Qurasyi az-Zuhri Abu Muhammad adalah salah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam yang sangat dermawan dan yang sangat memperhatikan dakwah Islam, dan
mendapat rekomendasi masuk surga. Dia juga salah seorang dari enam orang Sahabat
Radhiyallahu anhum yang ahli syurga.

Abdurrahman Bin Auf dilahirkan kira-kira sepuluh tahun setelah tahun Gajah dan termasuk
orang yang terdahulu masuk Islam. Dia berhijrah sebanyak dua kali dan ikut serta dalam
perang Badar dan peperangan lainnya. Saat masih jahilillah, ia bernama `Abdul Ka`bah atau
`Abdu `Amr; kemudian diberi nama `Abdurrahmân oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Ibunya bernama Shafiyah. Sedangkan ayahnya bernama `Auf bin `Abdu `Auf bin
`Abdul Hârits bin Zahrah.

Abdurrahman bin Auf termasuk garda terdepan penerima ketauhidan yang dibawa
oleh Rasulullah Saw. Ia adalah sahabat Abu Bakar dan termasuk orang kelima yang di
Islamkan olehnya. Sebagai seorang pengusaha, ia tidak apatus dengan peperangan. Ia
mendapatkan 20 hujaman dan giginya rontok dalam perang Uhud. Ia menyadari,
pengorbanan yang harus diberikan kepada Islam bukan hanya harta tetapi juga jiwa.

Ikut berhijrah

Berhijrah ke Habasyah adalah salah satu tugasnya dalam menjalankan roda


dakwah Rasulullah Saw. Sesungguhnya hijrah yang pertama dilakukan oleh kaum Muslimin
adalah ke Habasyah. Mereka berpindah karena gangguan dari kaum musyrikin Quraisy yang
semakin menjadi. Ada yang menganggap kepergiannya adalah refleksi dari kegentarannya
menghadapi ujian keimanan. Namun, Allah Swt. Menjelaskan, hijrah adalah sesuatu yang
diharuskan jika tantangan di tempat asal sudah sangat besar.

Dengan kemampuannya dalam berbisnis, Abdurrahman bin Auf juga membawa seluruh
kekayaannya ketika berhijrah ke Madinah. Di perjalanan kekayaannya dirampas oleh
Quraisy, penguasa Mekkah. Ia dan Suhaib Ar Rumi kehilangan seluruh harta kekayaannya.

Menikah

Dalam keadaan demikian, Abdurrahman bin Auf tidak menyerah. Rasulullah Saw.
mempersaudarakan orang-orang yang berhijrah yang kebanyakan pedagang dengan orang-
orang asli Madinah yang mayoritas petani. Di Madinah, Abdurrahman bin Auf
dipersaudarakan dengan Sa’ad ibnu Arabi Alausani. Ia memberikan sebagian harta dan
menawarinya seorang calon istri. Abdurrahman bin Auf hanya berkata, “Semoga Allah Swt.
memberkahi hartamu dan keluargamu, tunjukkanlah kepadaku di mana pasar.”

Abdurrahman bin Auf memang pebisnis yang handal. Dengan modal secukupnya ia berjualan
keju dan minyak samin, bangkit dan mampu menikah dengan salah satu perempuan Anshar.

Anda mungkin juga menyukai