Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN KOMITE MEDIK

RS MARTHA FRISKA

TAHUN 2014 - 2017

1/1/1900
BAB I
PENDAHULUAN
Komite Medik RS Martha Friska merupakan suatu wadah profesional medik / dokter
fungsional yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf medik dan atau yang mewakili.
Komite Medik RS Martha Friska bertugas untuk : Memberikan saran kepada Direktur RS
Martha Friska berkaitan dengan pelayanan medik, mengkoordinasikan pelayanan medik dan
mengarahkan pelayanan medik sesuai Visi-Misi Rumah Sakit, menangani hal-hal yang
berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran, menyusun kebijakan baku pelayanan medis yang
harus dilaksanakan oleh semua KSM dan meningkatkan mutu program pelayanan,
pendidikan dan pelatihan serta menginisiasi kegiatan penelitian & pengembangan. Sebagai
Konsep Dasar dan Filosofi dari Komite Medik RS Martha Friska adalah Perpaduan antara
ketiga komponen yang terdiri dari Etika Profesi, Mutu Profesi dan Evidence-Based Medicine
(EBM).

A. Dasar hukum & Struktur Komite Medik RSMH. Kabupaten Bekasi


Keberadaan Komite Medik di RS Martha Friska merujuk pada pada :
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI, No. 1 Tahun 2002, Tentang Pedoman Susunan
Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 983/Menkes/XI/1992, Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 631/Menkes/SK/IV/2005, Tentang Pedoman
Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.
4. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. 811/2/2/VII/1993, Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. HK.00.06.2.3.750 tanggal
14 Juli 1995, Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Komite Medik di Rumah Sakit.

2
B. Kerangka Sistem & Alur Kebijakan Komite Medik RS Martha Friska
I. Kebijakan (Policy)
1. Visi dan Misi Komite Medik RS Martha Friska terkait erat dan menjadi satu kesatuan
dengan Visi dan Misi RS Martha Friska.
2. Sistem Komite Medik tentunya juga terintegrasi dan menjadi satu kesatuan dengan
Sistem RS Martha Friska di bidang profesi Medis.
3. Ketetapan Komite Medik RS Martha Friska merupakan pedoman bagi seluruh staf
dokter di lingkungan RS Martha Friska dalam menjalankan Fungsi Keprofesian di
bidang Pelayanan Medik.

II. Kode Etik Profesi Medis


1. Kode Etik Profesi Medik RS Martha Friska merupakan satu kesatuan dengan Kode
Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan Sumpah / Janji Dokter yang berlaku
mengikat bagi seluruh Profesi Medis di Indonesia.
2. Pembahasan Etika Profesi Komite Medik merupakan Rapat Komite Medik dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut hal Etika Profesi Medis di lingkungan RS
Martha Friska.
a. Peserta Rapat Etika Profesi Komite Medik terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Anggota Komite Medik. Ketua, dan Anggota Komite Medik mempunyai hak
bicara dan hak suara sedangkan Sekretaris Komite Medik hanya mempunyai hak
bicara.
b. Rapat Etika Profesi Komite Medik dipimpin oleh Ketua Komite Medik atau
anggota yang telah diberi wewenang oleh Ketua Komite Medik dengan
didampingi Sekretaris Komite Medik.
c. Keputusan Rapat Etika Profesi Komite Medik diambil secara musyawarah dan
mufakat berdasarkan penilaian dalam kerangka format tertentu yang disiapkan.
Dalam hal yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan
suara menurut suara terbanyak.
d. Keputusan Rapat Etika Profesi Komite Medis diserahkan kepada Ketua Komite
Medis untuk disampaikan dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan
pertimbangan Direktur.
e. Format Penilaian Rapat Etika Profesi Komite Medis dibuat tersendiri dan
disiapkan oleh Komite Medik.

3
BAB II

RUANG LINGKUP
Keanggotaan Komite Medik RS Martha Friska terdiri dari : Ketua Komite Medis
dan anggota Komite Medis di Rumah Sakit. Susunan Keanggotaan Komite Medik terdiri dari
;
1. Ketua Komite Medis
2. Sekretaris Komite Medis
3. Ketua Sub Komite Kredensial
4. Ketua Sub Komite Mutu Profesi
5. Ketua Sub Komite Etika dan Disiplin
6. Anggota Sub Komite Kredensial
7. Anggota Sub Komite Mutu Profesi
8. Anggota Sub Komite Etika dan Disiplin

Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Medik membentuk Sub-Komite sesuai dengan


keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit. Dalam mengelola suatu Program Khusus / Masalah
khusus yang mempunyai lingkup kerja bersinggungan dengan profesi dokter.
Berikut dibawah ini adalah Sub-Komite dan Panitia yang koordinasinya berada
dibawah Komite Medik RS Martha Friska, yaitu :
1. Sub-Komite Kredensial
2. Sub-Komite Mutu Profesi
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi

Komite Medik RS Martha Friska secara organisasi berada dibawah Direktur RS


Martha Friska, adapun Tugas kewenangan dan tanggung jawab dari Komite Medik RS
Martha Friska adalah untuk Menjamin Pelayanan Medik yang sesuai dengan Standar Mutu
Pelayanan Profesi, Pelayanan Medik yang berdasarkan pada Evidence Base Medicine,
berpayung pada Kaidah Etika Profesi dengan pendekatan Patient Safety.

A. Tugas Komite Medik


Meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di RS dengan cara :
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan
medis di RS
b. Memelihara mutu profesi staf medis

4
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

B. Wewenang Komite Medik


Wewenang Komite Medis di RS Martha Friska terdiri dari :
 Wewenang Komite Medis yaitu :

o Bekerjasama dengan Direktur menyusun medical staff rules and


regulations / peraturan layanan medis
o Meningkatkan profesionalisme staf medis rumah sakit
o Membentuk dan merekomendasikan komponen Sub Komite kepada
Direktur Rumah Sakit
o Memantau kegiatan pelayanan medis
o Mengembangkan program, pelayanan dan pelatihan

 Wewenang Komite Sub-Kredensial yaitu :


o Melaksanakan Penelitian dan Pengujian atas data – data tenaga
medis yang bersangkutan
o Merekomendasikan penempatan tenaga medis kepada Direktur
Rumah Sakit

 Wewenang Komite Sub-Mutu Profesi yaitu :


o Merencanakan , melaksanakan serta mengevaluasi sistem
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit secara berkala
o Memberikan saran / usulan pemecahan atas berbagai permasalahan
terkait dengan peningkatan mutu pelayanan medis.

 Wewenang Komite Sub-Etika dan Disiplin yaitu:

o Melaksanakan pembinaan etika dan disiplin profesi kepada semua


jajaran yang terlibat dalam kegiatan Rumah Sakit
o Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan etika dan disiplin
rumah sakit
o Memberikan usulan / saran pemecahan atas berbagai permasalahan
terkait dengan etika dan disiplin profesi

C. Tanggung Jawab
1. Ketua Komite Medik bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugas dan Wewenangnya
kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Ketua Sub-Komite bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugasnya kepada Ketua
Komite Medik.

5
D. Masa Kerja Komite Medis
Masa Kerja Kepengurusan Komite Medik RS Martha Friska selama satu periode
adalah 3 (tiga) tahun.
Selesai masa kepengurusan, Ketua Komite Medik memberikan laporan kegiatan pada
Rapat Anggota Komite Medik, dan Ketua Komite Medik dapat dipilih kembali maksimal
2 (dua) kali berturut-turut bila sebagian besar para anggota menghendaki.

E. Biaya Operasional Komite Medis


Biaya operasional Komite Medik dibebankan pada Anggaran Rumah Sakit

6
BAB IV
TATALAKSANA

Setiap Tahun Komite Medis akan memberikan Rencana Program dari masing-
masing Sub Komite. Rencana program tersebut akan dipilih oleh Ketua Komite Medis
dan Direktur Utama yang mana yang akan dilaksana terlebih dahulu dalam satu tersebut.

Jika tiba-tiba ada permasalahan tertentu yang berhubungan dengan Komite Medis
maka kasus tersebut akan ditelaah. Maka program yang telah direncanakan dapat
dimundur samapi waktu yang idak ditentukan. Dan penjalanan program kembali setelah
mendapat rekomendasi dari Ketua Komite Medis.

A. Alur Pengelolaan Masalah


1. Masalah dari dalam / internal

MASALAH INTERNAL

KOMITE MEDIK DIREKTUR


RSMF

SUB KOMITE

Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan
pelayanan medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau Direktur
Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan merespon
masalah, maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik dan selanjutnya
memberikan disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk menyelesaikan masalah
tersebut dari sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik dengan
SubKomite yang terkait masalah untuk membahasnya.

7
d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian dibuatkan
rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

2. Masalah dari luar / eksternal

MASALAH

DIREKTUR RSMF

KOMITE MEDIK

SUB KOMITE

Penjelasan Alur Penanganan


1. Masalah yang datang dari luar / eksternal akan diterima dan direspon oleh
Direktur Rumah Sakit.
2. Direktur Rumah Sakit akan menyeleksi kasus perkasus, kasus yang berhubungan
dengan pelayanan dokter akan dikoordinasikan dan di disposisikan ke Ketua
Komite Medik.
3. Ketua Komite Medik mengadakan pertemuan untuk membahas masalah dengan
Sub-Komite yang terkait masalah tersebut.
4. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian
direkomendasikan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

8
3. Pembahasan Kasus Kematian ( Death Case) / Kasus Sulit

DIREKTUR

KASUS

Tim PPM-KPRS

DIREKTUR RSMF
KOMITE MEDIK

RSUD
Dilaporkan
SUB KOMITE MUTU PROFESI KSM
Kembali

Tatalaksana

9
Prosedur Pembahasan Kasus

1. Kasus kematian (Death Case) / kasus sulit yang dimunculkan untuk dibahas
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Pada saat datang dirawat di RS, tanda-tanda vital dan kesadaran pasien masih
dalam batas normal tetapi keadaan pasien memburuk terjadi di atas 48 jam
setelah dalam perawatan dokter tanpa diketahui penyebabnya.
b. Diagnosa saat pasien masuk sampai perawatan dokter berakhir sangat
meragukan atau belum jelas.
c. Kasus pasien yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan penanganan
multidisiplin.
d. Terdapat dugaan adanya masalah pada Prosedur Pelayanan Medis.

2. Kelompok Staf Medis yang mempunyai kasus :


a. Untuk kasus kematian pasien yang bermasalah dan setelah ditelaah oleh tim
PPM-KPRS terdapat kelalaian dari dokter Komite Medik paling lambat 2
minggu setelah pasien tersebut meninggal.
b. Sedangkan untuk kasus sulit dengan kemungkinan yang bermasalah harus
melapor ke Komite Medik.
3. Komite Medik mendisposisikan ke Sub-Komite Mutu Profesi untuk mengadakan
pertemuan ilmiah.
4. Sub-Komite Mutu Profesi dibantu Sekretaris Komite Medis untuk membuat surat
pemberitahuan kepada Kelompok Staf Medis terkait untuk menghadiri acara
ilmiah.
5. Hasil pembahasan kasus dan kesimpulan di buat oleh Sub-Komite Mutu Profesi
yang ditanda tangani oleh Ketua Sub Komite Mutu Profesi dan diketahui ketua
oleh Ketua Komite Medik.
6. Dari Ketua Komite Medik hasil pembahasan kasus tersebut dibuat
rekomendasinya untuk diserahkan kepada Direktur RSMF untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

10
BAB V

PENCATATAN ( DOKUMENTASI & PELAPORAN )

Dokumen Panduan Komite Medis adalah

1. Daftar Hadir Anggota Komite Medis


2. Notulen Hasil Rapat Komite Medis

11
Lampiran :

STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS


KOMITE MEDIK RS MARTHA FRISKA
A. Struktur Organisasi

'Ketua Komite Medik


dr. Harry Soedjatmiko, Sp. BTKV

Sekretaris Komite Medik


dr. Wina Bella

Ketua Sub-Komite Ketua Sub-Komite Ketua Sub-Komite


Kredensial Mutu Profesi Etik&Disiplin
dr. Azwarto Lubis, Sp B dr. Rita Evalina M. Ked ( Ped ), Sp. Dr. Sumiardi Karakata, Sp. U
A(K)

Anggota Sub-Komite Etik &


Anggota Sub-Komite Kredensial: Anggota Sub-Komite Mutu Profesi :
Disiplin:
dr. Gerhard Panjaitan, Sp.B (Onk) ( K) dr. Widi Rahardjo, Sp. P ( K )
dr. Zuhrial Zubir, Sp.PD, KAI,
dr. Bistok Sihombing, Sp. PD dr. Ayu Nur Qomariyati, Sp. M FINASIM
dr. Nizam Zikri Akbar, Sp. JP ( K ), dr. Denny Rifsal Siregar, Sp. B (Onk) dr. Yamato Satria Dharma, Sp. OT
FIHA (K)
dr. Hj. Nurdiani, Sp. A

12
13

Anda mungkin juga menyukai