2. Virus HIV
a. Penyebab
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung
antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh
yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal,
dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal,
ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi
selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-
cairan tubuh tersebut.
b. Gejala
c. Pekerja yang menderita
Siapapun berisiko terkena HIV (human immunodeficiency virus). Virus ini pun
menyebar dengan berbagai cara. Populasi kunci yang berisiko tinggi terkena
HIV/AIDS adalah wanita pekerja seks (WPS): pelanggan pekerja seks (HRM) waria:
lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain (MSM): serta pengguna narkoba
suntik dan pasangannya (IDU).
d. Upaya Pencegahan
e. Upaya Penanggulangan
f. Kompensasi yang didapat
· 3. Flu burung
a. Penyebab
Flu burung atau virus H5N1 adalah penyakit menular yang pada umumnya
ditemukan pada unggas (ayam, kalkun, bebek, dan telur-telurnya) dan di sejumlah
tempat ditemukan juga pada babi, harimau dan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh
virus influenza tipe A. Penyakit ini dapat muncul dari bentuk yang ringan sampai
berat.
Infeksi ini dapat terjadi dengan penghisapan/penghirupan barang-barang yang
terinfeksi dengan virus. Manusia dapat terinfeksi apabila bersentuhan langsung dan
bernapas dekat dengan anggota tubuh dan kotoran unggas yang terinfeksi serta benda-
benda dan tempat yang terkontaminasi.
b. Gejala
1) Gejala pada unggas
jengger berwarna biru
borok di kaki
kematian mendadak
2) Gejala pada manusia
demam (suhu badan diatas 38 derajat celcius)
batuk dan nyeri tenggorokan
radang saluran pernapasan (pneumonia).
3) Pekerja yang berisiko menderita
Pekerja yang sering terkena virus flu burung: Kelompok berisiko tinggi (pekerja
peternakan dan pedagang).
4) Upaya Pencegahan
Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yangterinsfeksi fluburung
Menggunakan alat pelindung diri (contoh : masker dan pakaian kerja).
Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.e. Membersihkan kotoran unggas setiap
hari.
Imunisasi.
5) Upaya Penanggulangan
Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama7 hari.
4. Flu babi
a. Penyebab
H1N1 influenza atau flu babi (swine influenza) adalah infeksi oleh satu atau
beberapa jenis virus influenza babi. Virus influenza babi (swine influenza virus, SIV)
merupakan ancaman bahaya dari keluarga virus influenza yang endemik pada babi. Virus
flu babi terdapat umum pada populasi babi di seluruh dunia.
Penularan virus tersebut dari babi ke manusia tidak umum dan tidak selalu
menyebabkan flu pada manusia, seringkali hanya menyebabkan produksi antibodi dalam
darah. Jika penularan dari babi menyebabkan flu pada manusia, ia disebut flu babi
zoonotik. Orang yang sering berdekatan dengan babi memiliki resiko terkena infeksi flu
babi. Daging hewan yang mengidap flu babi tidak memiliki resiko infeksi jika dimasak
dengan benar. Flu babi menular antar manusia, sehingga dapat menyebar dengan cepat.
Penularan antar manusia memiliki cara yang sma dengan penularan flu pada umumnya
yaitu dari kontak fisik dan udara (batuk atau bersin).
Pengertian penyakit ditempat kerja akibat factor biologi
Pengertian penyakit ditempat kerja akibat factor biologi biasanya disebabkan oleh
makhluk hidup sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja yang terpajan.
Penyakit biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber
biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dan binatang.
Bakteri dan virus juga merupakan makhluk yang sangat mudah berkembang biak dan
penyakit yang disebabkannya sangat mudah menular. Saat ini sejumlah penyakit menular dan
mematikan telah berpindah dari hewan ke manusia dan dari manusia ke hewan.
c. Gejala
Bila penularan melalui kulit atau selaput lender,timbul bercak kemerahan pada
daerah kulit yang cepat berubah menjadi bintil atau benjolan yang berair dengan
warna ungu kehitaman di bagian tengahnya.kulit di sekitar membengkak dan
muncul bintil-bintil baru,kelenjar getah bening di sekitarnya membesar.penderita
mengalami lesu demam,sakit kepala,mual dan muntah
Bila melalui pernapasan penderita akan menalami demam,sakit kepala ,lemah dan
sesak napas. serta terjadi pneumonia(radang paru-paru).
d. Pekerja yang berisiko menderita
Mengkonsumsi produk hewan yang terkena anthrax atau melalui udara yang
mengandung spora, misalnya, pada pekerja di pabrik wool atau kulit binatang
(Woolsorters disease).
e. Upaya Pencegahan
Tidak memakan daging tercemar Anthrax.
Tidak menyembelih hewan yang sakit, atau jatuh karena sakit.
Tidak memanfaatkan atau bersentuhan dengan daging, jerohan, kulit, tanduk
tulang, dan rambut atau bagian tubuh lainnya dari hewan/ternak penderita
Anthrax.
Mencuci bersih bahan makanan sebelum dimasak.
Memasak daging dan jerohan sampai matang, karena spora dapat dimusnahkan
pada suhu 90 derajat C selama 45 menit atau 100 derajat C selama 10 menit.
Mencuci tangan sebelum makan.
2. TBC
a. Penyebab
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air
daribersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberculosis.
6. Cara Penanggulangan Penyakit Kerja Yang Berhubungan Dengan Virus dan Biologi
Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi dan
desinfeksi.
Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan dalam keadaan
sehat badani, punya cukup kekebalan alami untuk bekrja dengan bahan infeksius, dan
dilakukan imunisasi.
Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang benar (Good Laboratory
Practice)
Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.
Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen
secara benar
Pengelolaan limbah infeksius dengan benar
Kebersihan diri dari petugas.
DAFTAR PUSTAKA
http://ebhy12bhybeh.blogspot.co.id/2013/11/penyakit-akibat-kerja-yang-berhubungan.html