Anda di halaman 1dari 5

Panduan Melakukan Prediksi Dalam Pertandingan Sepak

Bola
Tatkala menyaksikan perbandingan sepakbola pada layar kaca kita kadang kala disajikan
aksi tebak skor yang dikerjakan para pakar. Walau menarik, saya bukan percaya tumbuk
skor ialah sesuatu yang seharusnya dikerjakan.

Kalau setimbal untuk fun and games bolehlah, akan tetapi tentu bukan perlu dianggap serius
sebab tidak ada pokok logika yang cukup untuk menebak skor akhir 1 buah pertandingan.

Eksentrik dengan mereka siapa tim yang dengan menang -- atau bahwa pertandingan akan
berakhir beserta seri. Menetak seperti itu rutin saja dilakukan, walau di dalam akhirnya bola
itu buntar sehingga pemenang pun acap kali melenceng diprediksi. Kenapa? Karena terselip
tata caranya. Ada logikanya. Ada "di atas kertasnya".

Melalui vokal ini beta akan dukung beberapa trik membuat bayangan yang masuk. Bukan
berisi saya saja benar pada memprediksi 1 buah pertandingan. Tentu saja tidak, meski pun
dengan segelintir berbangga (sediiiikit saja) hamba memiliki rekor kebenaran bayangan yang
pas tinggi: hitung panjang 3 dari 4 bayangan saya serasi kenyataan.

2 bulan pra terjadi, aku memprediksi akan terjadi All German kesimpulan di Persatuan
Champions. Di final, dikategorikan di depan beribu-ribu warga Surabaya yang memadati
sebuah daftar nonton membarengkan, saya meneroka Bayern Munich akan mengontrol
Borussia Dortmund, dengan skor akhir 2-1, dan Arjen Robben serupa penentu kemajuan.
Sebelum itu saya pun meyakini bahwa Atletico Madrid akan menjuarai Copa Del Rey. Final,
saya mengempik Belanda mau mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0.

Yang ingin abdi tekankan disini adalah; perkiraan bisa benar bisa cela, tapi yang penting 1
buah prediksi telak harus memiliki dasar pikiran atau analisa yang make sense. Tanpa
analisa yang benar, satu buah prediksi hanyalah sebuah roll of the dice, 1 buah
keberuntungan semata.

Dengan analisa yang resmi maka faktor keberuntungan mengecil. Siapa pemenangnya tetap
aja tidak dapat diprediksi secara 100%, makin prediksi menyerempet skor pucuk. Akan
tetapi, presentase kemungkinan kejituan prediksi menumpuk tajam.

Saya ajak Anda untuk membahas beberapa dugaan terakhir abdi guna menceritakan
beberapa kepercayaan penting yang saya yakin akan produktif bagi Kamu saat menguji
memprediksi sayembara.

Di antara bayangan yang hamba sebut dalam atas, kesaksamaan soal Atletico saya akui
beruntung [karena tendangan Real Madrid berkali-kali mengenai mistar gawang Atletico].
Walaupun demikian siap logika dalam belakang perkiraan tersebut: Atletico juara meski pun
Real Madrid jauh kian berkualitas. Syarat masa menggemakan ketidakrukunan tokoh Madrid
beserta pelatihnya, Jose Mourinho, serta bahkan ketidakrukunan di antara pemain sendiri.

Atas media ganjil saya mendapat kabar bahwa Ronaldo & Mourinho pun tidak damai (berita
menyerempet hal tersebut baru merembes di Nusantara beberapa tenggat lalu). Sebagai
pelatih abdi paham benar arti kesentosaan tim di dalam dan di luar tempat dan dampaknya
bagi prestasi tim. Hal ini ditambah faktor Falcao yang selagi on fire, yang membuat saya keji
memilih Atletico sebagai pemimpin.

Tips dugaan 1: Pertimbangkan suasana di dalam tim, paling utama saat 1 buah turnamen
berlangsung di mana pemain mesti terus bertepatan tanpa bisa menghindari rekan-
rekannya.

Tip prediksi 2: Pertimbangkan kemonceran striker. Saat turnamen berlangsung / saat


pertentangan cup, kemonceran striker demikian menentukan. Tatkala pertandingan
perkongsian kualitas sela panjang striker menentukan (bukan kemonceran sesaat), beserta
segenap elemen menjulang lainnya. Tatkala laga cup/turnamen kemonceran striker lebih
menentukan, walau kekuatan keseluruhan tim juga kudu dipertimbangkan.

Judi Saat memprediksi kontrol Belanda 3-0 atas Indonesia saya melawan hati nurani.
Dengan subjektif hamba membela Nusantara tentunya. Namun, saat mengenakan kacamata
berpanggilan objektivitas, aku semua wajar setuju bahwa Belanda senggang di bagi
Indonesia. Dulu mengapa bukan memprediksi skor akhir yang lebih transparan?
Pertimbangannya, Belanda tidak akan teralu bersemangat namun Indonesia hendak bermain
sesak gairah, sehingga akan sanggup mereduksi perlawanan kualitas. Oleh karena itu, skor
tipis atau gede bisa sekadar diprediksi secara sound logic -- akan tetapi kebenaran skor
akhir yang spesifik, yaitu 3-0, merupakan keberuntungan semata.

Tips dugaan 3: Hindari membela satu buah tim ketika membuat bayangan. Kita boleh selalu
bertafakur tim kesayangan kita menang, tapi ketika membuat antisipasi tentu pikiran harus
diutamakan di bagi fanatisme membenang.

Saya tersenyum saat membaca di sebuah media tanda tentang persamaan-persamaan final
Liga Champions tahun ini secara tahun 1997 saat Dortmund menjadi unggul terakhir kali.
Banyak pembaca saya serius terpancing untuk memprediksi kelebihan Dortmund
berdasarkan fakta-fakta tersebut. Mereka meleng bahwa fakta-fakta tersebut menarik dan
betul2 benar memilikinya, namun tidak memiliki kolerasi apapun beserta pertandingan
kesimpulan Liga Champions kali ini. Menghubung-hubungkan sebuah kelurusan hati dengan
fakta yang lain ialah salah satu kaca dari sekian banyak ulah fallacy of logic.

Tips prediksi 4: Jangan terperosok para wartawan yang seringkali mengungkapkan hal-hal
yang karakternya sebatas entertainment (menarik), namun dijual seakan akan pantas
menjadi limbung membuat satu buah prediksi festival.

Dalam tulisan yang sama statistik pertandingan antara Dortmund vs Bayern pun
dimunculkan muncul bertahun-tahun kincit. Karena cerita statistik Dortmund memang
impresif saat menentang Bayern, tidak sedikit yang kemudian menilai BVB akan mampu
mengalahkan Bayern di pucuk Eropa. Hal ini menumpurkan. Mengapa? Karena statistik
zaman "Hindia Belanda" tidak ada hubungannya dengan masa kini. Statistik awal musim
pula biar tidak mampu dengan rambang menjadi tolok ukur. Perkembangan kedua tim
semenjak pertemuan terakhir perlu dipertimbangkan.

Tips perkiraan 5: Gunakan statistik terkini. Artinya, fokuskan perhatian Anda pada statistik
pertandingan sempang kedua kru yang paling dekat beserta saat ini. Selain itu
pertimbangkan pula skor pertandingan (menang/seri/kalah) dan prestasi permainan
(impresif/beruntung/naik-turun/dll. ) kedua tim secara keseluruhan (melawan siapa saja),
untuk masa akhir-akhir ini sekadar.

Karena perkiraan saya kadang kala saya munculkan di twitter (@coachtimo), tidak sedikit
pihak minta saya meneka berbagai perbandingan lainnya. Kebanyakan saya abaikan atau
beta tolak dengan alasan redup paham menyerempet kekuatan kedua tim. Kausa saya itu
senafas dengan tips antisipasi berikut.

Tips prediksi 6: Jangan sok tahu. Hindari mencoba-coba membuat dugaan tanpa dilatar
belakangi laporan dan saran yang elok mengenai menyunggi atau perkongsian tersebut.
Bahwa bukan pakarnya English Premiere League, misalnya, hindari membuat prediksi
mengenai MU vs Chelsea. Kalian mustahil menjadi pakar mengenai semua persatuan yang
ada. Akui saja.

Tips dugaan 7: Kalian juga bukan seharusnya meneka setiap perbandingan. Ada waktunya
pertandingan amat sulit diprediksi. Analisa Kamu deadlock. Prosentase kemenangan untuk
kedua menjimbit menurut Anda 50-50. Lamun sudah demi tahan pribadi, hindari mengempa
diri membuat prediksi. Beserta demikian prosentase kejituan antisipasi anda mau meningkat.

Masih banyak usulan lainnya yang bisa & patut diterapkan dalam memproduksi sebuah
antisipasi yang terhormat. Karena keterbatasan tempat abdi berhenti datang di sini dulu.

Ingat: satu prediksi yang berkelas gak melulu ditentukan oleh kesahan prediksi tersebut.
Sebuah prediksi yang berkelas, baik resmi maupun lengah, seharusnya dinilai dari reason
atau kualitas analisa yang ada dalam belakangnya.

Anda mungkin juga menyukai