Anda di halaman 1dari 7

1. Keluarga Tn.

B adalah sebuah keluarga yang sudah berlangsung kurang lebih 20 tahunan


ini, ketika keluarga Tn. B ada masalah, maka anggota keluarga Tn. B selalu beranggapan
dan berprinsip bahwa Tn. B-lah yang dipandang mampu untuk mengontrol keluarga dan
anggota keluarga (anak-anaknya). Berdasarkan hal tersebut maka kekuasaan yang
dimiliki oleh keluarga Tn. B adalah:
a. Reward power.
b. Legitimate power
c. Referen power,
d. Ekspert power
e. Informational power

2. Keluarga Tn. F selalu mendasarkan keputusan kepada ayahnya (Tn. F), setiap masalah
diselesaikan oleh Tn. F hal ini didasarkan kepada pemahaman keluarga bahwa Tn. F
memiliki sumber penghasilan yang tinggi, kemampuan, dan pengalaman yang besar
dibanding Ny. F sebagai istrinya. Jika dilihat dari tipe kekuasaan maka kekuasaan yang
dimiliki oleh keluarga Tn. F adalah:
a. Coersif power.
b. Ekspert power
c. Legitimate power
d. Informational power
e. Referen power

3. Keluarga T. E adalah keluarga yang sederhana, maklum yang menjadi tulang punggung
keluarga hanya Tn. E. Keluarga Tn. E. tidak mampu menyisihkan sebagian dari
penghasilan untuk ditabung karena memang hanya cukup untuk makan. Untuk makan
daging/ikan/telur hanya mampu kurang lebih satu minggu sekali, sedangkan untuk
memiliki satu stel pakaian baru bisa dicukupi dalam setahun. erdasarkan kasus tersebut
maka kategori keluarga Tn. E adalah keluarga:
a. Pra Sejahtera
b. Sejahtera 1
c. Sejahtera 2
d. Sejahtera 3
e. Sejahtera 3 plus
4. An. J adalah seorang remaja, yang dikehendaki oleh orang tuanya kelak menjadi anak
yang taat dan berbakti kepada orang tuanya, namun situasi dan kondisi berbicara lain,
An. J tidak ingin diproteksi oleh kedua orang tuanya, dia menginginkan pribadi yang
bebas dan lepas dari pengaruh orang tuanya. Konflik peran yang terjadi pada An. J
adalah:
a. Konflik antar peran.
b. Intersender role conflict
c. Person role conflict
d. Interpersonal role conflict
e. Personal role conflict

5. Tn. B bekerja di derahnya sebagai seorang penjual soto ayam, karena dagangannya
sering tidak laku Tn. B beserta dengan keluarga memutuskan untuk membawa keluarga
pindah ke luar daerah dengan maksud untuk mendapatkan pengalaman baru. Peran
informal yang dijalankan Tn. B adalah:
a. Inisiator
b. Pioner
c. Pendorong
d. Kontributor
e. Motivator

6. An B anggota keluarga Tn M, berusia 5 tahun mengalami diare . Hasil pengkajian


didapatkan data. Suhu 36oC, Nadi 96 X/mnt, RR 24 x/mnt . BAB encer 5x/hr. Anak
rewel, tidak mau makan, BB 18 Kg. Anak tidak pernah ke posyandu, dan Tn M
mempunyai perilaku setiap kali ada anggota keluarga yang sakit, hanya dibelikan jamu
atau obat di warung terdekat. Menurut asuhan keperawatan komunitas, sikap seperti Tn
M ini banyak juga dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di desa tersebut.
Apakah masalah keperawatan komunitas yang terjadi pada kasus di atas?
A. Risti penularan penyakit
B. Perilaku kurang sehat masyarakat
C. Risti timbulnya penyakit berulang
D. Pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang tidak seimbang
E. Komunikasi kesehatan tidak efektif masyarakat dengan pelayanan kesehatan
7. Saat perawat laki-laki melakukan kunjungan rumah kepada klien laki-laki berusia 54
tahun sering mengeluh lemas, pusing, sering merasa haus dan kencing pada malam hari.
Hasil pemeriksaan kadar gula darah di rumah sakit 1 minggu yang lalu 180 gr/dl,
tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 88 x/menit. Klien tersebut bertanya kepada perawat
tentang apa yang terjadi pada dirinya.
Apakah rencana tindakan keperawatan yang paling tepat ?
a. Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang risiko timbulnya DM
b. Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi keluarga yang sakit
c. Diskusikan dengan keluarga tentang adanya masalah hipertensi
d. Ajarkan cara perawatan untuk mengatasi DM kepada keluarga
e. Berikan penyuluhan tentang pengertian dan penyebab DM

8. Sebuah keluarga terdiri dari suami (36 tahun), istri (34 tahun), anak pertama perempuan
12 tahun, anak kedua laki-laki 5 tahun. Suami bekerja sebagai pedagang kain keliling,
suku sunda, beragama islam, dan berpenghasilan rata-rata Rp 800.000 per bulan.
Interaksi dalam keluarga sering dilakukan pada malam hari. Anggota keluarga saling
mendukung, suami berperan sebagai kepala keluarga, dan keluarga menerapkan nilai-
nilai agama pada setiap anggota keluarganya. Apakah yang perlu ditanyakan pada
struktur keluarga kasus diatas?
a. Pola Komunikasi Keluarga, Struktur kekuatan keluarga, struktur peran,Nilai dan
norma keluarga
b. Pola Komunikasi Keluarga, Struktur kekuatan keluarga, Harapan keluarga, Nilai dan
norma keluarga
c. Pola Komunikasi Keluarga, Lingkungan, struktur peran,Nilai dan norma keluarga
d. Pola Komunikasi Keluarga, Fungsi keluarga, struktur peran,Nilai dan norma
keluarga
e. Pola Komunikasi Keluarga, Struktur kekuatan keluarga, struktur peran,stress dan
koping keluarga

9. Tn. A adalah seorang yang aktif sebagai pengurus yayasan pendidikan dan keagamaan di
daerahnya, secara teratur dan sukarela Tn. A seringkali memberikan sumbangan bagi
kegiatan sosial kemasyarakatan baik dalam bentuk finansial maupun material. Dilihat
dari kategori keluarga, maka keluarga Tn. A adalah keluarga:
a Sejahtera 2
b Sejahtera 3
c Sejahtera 3 plus
d Pra Sehatera
e Sejahtera 1

10. Sebuah keluarga memiliki 2 orang anak yaitu perempuan usia 12 tahun dan laki-laki usia
8 tahun dan masing-masing duduk di kelas 6 dan 2 SD. Anak ke 2 sejak 1 minggu yang
lalu dirawat di Puskesmas DTP. Keluarga merasa bingung dan bersalah atas kejadian
yang menimpa anak. Dua hari sebelum kejadian, keluarga tidak merasa curiga terhadap
demam dan bintik-bintik merah yang muncul pada kulit anaknya. Mereka menganggap
hanya sebatas kejadian biasa seperti terkena ulat bulu. Selama dirawat di Puskesmas,
anak terlihat sangat lemah serta tidak mau makan dan hanya mau minum susu. Apakah
diagnosa keperawatan keluarga tersebut adalah?
a. Keluarga dengan anak menderita DHF
b. Keluarga dengan anak mengalami gangguan rasa nyaman
c. Keluarga dengan anak mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan fisiologis
(makan)
d. Keluarga yang mengalami kecemasan terhadap anaknya yang dirawat
e. Keluarga yang mengalami gangguan peran sebagai orang tua.
1. Hasil pengkajian di desa Suka sehat, bulan November tahun 2015 didapatkan lansia Sakit
ada 72% (rematik 39%, Hipertensi 15%, Asma 15%, TB 4%, dan Katarak 4%), lansia
yang berobat ke pelayananan kesehatan 74%, lansia menggunakan waktu luangnya
dengan berkebun 86%.
Apakah perencanaan yang bisa diambil pada diagnosis NANDA yang dapat muncul, pada
permasalahan tersebut di atas?
A. Lakukan pengkajian komunitas ulang
B. Lakukan pendidikan kesehatan pada lansia
C. Lakukan Koordinasi dengan lansia yang sakit
D. Lakukan revitalisasi posyandu lansia di komunitas
E. Lakukan evaluasi kesehatan komunitas khususnya perawatan lansia

2. Hasil MMD dari desa Glundengan bulan September tahun 2015, didapatkan data
penduduk kebiasan MCK di sungai 71%, sumber air minum dari PAM 51,1%, sumur
40,4%, air mineral 8,5%, keluarga yang memiliki jamban 26%, 74% tidak memiliki, WC
umum 2 jamban per dusun tidak terpakai karena tidak ada air, kondisi WC tidak terawat,
7 (58,3%) berfungsi baik, 5 (41,7%) jamban rusak.
Apakah diagnosis NANDA yang muncul pada permasalahan tersebut di atas?
A. Defisiensi kesehatan komunitas
B. Ketidakefektifan manajemen rumah sehat
C. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan komunitas
D. Defisiensi kesadaran pemeliharaan lingkungan sehat
E. Ketidakefektifan pendidikan kesehatan komunitas tentang lingkungan sehat

3. Pengkajian data demografi masyarakat Glundengan tahun 2015, didapatkan adanya


sungai yang dibagi menjadi dua aliran (besar dan kecil): Besar untuk MCK dan yang kecil
untuk buang air besar, karakteristik air sungai: warna keruh, kadang-kadang banjir,
ketinggian air aliran kecil setinggi lutut orang dewasa, aliran besar setinggi perut, sifat
aliran deras, pembuangan sampah: dibakar 14%, ditimbun 21%, sembarang tempat 7%, di
sungai 48%, pemanfaatan MCK di sungai 67 %.
Apakah perencan dari diagnosis yang mungkin timbul dari permasalahan tersebut di atas?
A. Lakukan penyuluhan tentang PHBS
B. Lakukan koordinasi dengan MUSPIKA
C. Lakukan pelatihan pemicu PHBS warga
D. Lakukan kegiatan bersih sungai setiap jumat
E. Lakukan koordinasi dengan remaja untuk kerja bakti

4. Data desa Pakis haji setelah dilakukan pengkajian th 2015, didapatkan data Pasangan
Usia Subur ada 42 %, PUS yang menjadi akseptor KB 84%, kontrasepsi yang diikuti Pil
73%, Suntik 20%, IUD 3%, implant 6%. Apakah diagnosis NANDA yang muncul pada
data di atas?
A. Defisiensi PUS
B. Kesiapan peningkatan hubungan PUS
C. Ketidakefektifan peningkatan hubungan PUS
D. Defisiensi PUS yang menggunakan KB IUD
E. Defisiensi kader posyandu dalam penanganan PUS

5. Perawat berkunjung disebuah keluarga. Dalam keluarga tersebut terdapak Tn. X berumur
35 tahun dan Ny. Y berumur 30 tahun serta dua orang anak perempuan. Tn. X
menceritakan bahwa seminggu yang lalu di ukur tekanan darah 150/90 mmHg. Tingkat
pencegahan apa yang dapat dilakukan dalam keluarga tersebut untuk mencegah dampak
yang lebih jauh.
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan sekunder
c. Melakukan skrining
d. Pencegahan tersier
e. Rehabilitasi

6. Di negara-negara berkembang maupun negara maju, tenaga perawat profesional banyak


dNy.tuhkan. Seiring adanya tantangan tersebut, muncul isu bahwa di beberapa instansi
pendidikan kesehatan di luar negeri menyediakan family nurse practitioner program
dengan masa studi dua tahun dan menjanjikan upah sebesar $64 Ny. per tahun ketika
bekerja.
Manakah kebijakan tentang keperawatan keluarga yang saat ini diakui dan ada di
Indonesia?
a. Home care
b. Perawatan Palliative
c. Care giver
d. Care taker
e. Rehabitasi

7. Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) diharapkan dapat menjadi sarana


pemecahan masalah yang ada di Masyarakat. Untuk menjamin ketercapaian tersebut di
butuhkan sumberdaya manusia kesehatan yang mampu menjalankan program. Maka
perlu dibuat beberapa alternatif strategi sebagai acuan untuk menuju rangkaian
pemecahan masalah sehingga terwujudnya peningkatan kemampuan/keterampilan
petugas Perkesmas. Apakah strategi yang tepat untuk pernyataan diatas?
a. Melaksanakan pembuatan petunjuk teknis pelajaran.
b. Melaksanakan studi banding ke Puskesmas teladan.
c. Melaksanakan pelatihan petugas perkesmas.
d. Melaksanakan pembinaan
e. Melaksanakan pelatihan
8. Saat pengkajian di Desa Makmur Perawat E bertemu dengan anggota keluarga M yang
mengidap TBC. Dalam pengkajiannya rumah klien, padat pemukiman ,ventilasi terbatas
Komponen utama lingkungan apa saja yang harus dikaji berkaitan dengan kasus diatas?
a. Pencahayaan
b. Sirkulasi udara
c. Sumber air
d. Saluran pembuangan
e. Kandang Ternak

9. Perawat A bertugas di wilayah sebuah desa miskin. Permasalahan yang dihadapi adalah
rendahnya akses pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat desa tersebut
karena rendahnya penghasilan.
Apakah Tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat A diatas adalah
a. Penguatan Program BPJS-PBI
b. Penguatan individu
c. Penguatan komunitas dengan pengembangan masyarakat
d. Advokasi dan memfasilitasi kebutuhan untuk mendapatkan akses
e. Penguatan diri perawat sendiri untuk mempertahankan motivasi dalam membantu

10. Perawat komunitas melakukan intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan


bersamaan dengan masyarakat melalui pembentukan peer atau sosial support
untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi pada kelompok remaja di
masyarakat yang berdasar pada kondisi dan kebutuhan masyarakat. Apakah
Strategi intervensi yang dilakukan perawat tersebut berdasarkan pendekatan
community as partner model?
a. Proses kelompok
b. Kemitraan
c. Pemberdayaan
d. Pengorganisasian
e. Pembuatan grup

Anda mungkin juga menyukai