http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
Muhamad Syaichu
ABSTRAKSI
Dampak merger dan akuisisi terhadap kesejahteraan pemegang saham menunjukkan adanya
perbedaan hasil. Satu pihak mengakibatkan kenaikkan kesejahteraan pemegang saham dan disisi
lain menurunkan kesejahteraan pemegang saham. Merger dan akuisisi tepat untuk memenuhi
kekurangan sumber daya jika sumber daya yang dibutuhkan memiliki nilai stratejik yang tinggi,
adanya perbedaan yang kuat dengan sumber daya yang ada, adanya ketidakpastian pasar dan
teknologi yang moderat atau rendah. Merger dan akuisisi akan mengahasilkan kesejahteraan
pemegang saham dengan diperolehnya abnormal return yang positif bagi perusahaan pengakuisisi
maupun yang diakuisisi, jika kedua perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang bernilai
stratejik yang terkospesialisasi (cospecialized).
Kata Kunci: Merger dan akuisisi, kesejahteraan pemegang saham, dan cospecialized
periodenya terbatas (Abell. 1978). Dan juga Sekalipun adanya kekurangan joint
sumber daya yang samar, spesifik dan vemure memungkinkan memberikan
kompleks dari sumber daya yang ada alternatif yang bermanfaat untuk melakukan
mungkin menunjukkan pengembangan yang integrasi penuh karena adanya fleksibilitas.
berasal dari inovasi (Teece, 1986b). Isolasi Jika joint venture dianggap sebagai pilihan
mekanisme, terutama pada alur yang riil, maka dapat diinterpretasikan
ketergantungan, mungkin memproteksi sebagai strategi untuk mengembangkan
perusahaan dari tiruan untuk beberapa waktu sumber daya yang baru pada situasi
yang memungkinkan posisi sumber dayanya ketidakpastian yang tinggi. Joint venture
akan menghasilkan rente ekonomi. Namun dapat membantu menghasilkan informasi
proteksi ini berimplikasi pada perusahaan tentang kemungkinan nilai di masa yang akan
yang ingin menciptakan inovasi sumberdaya datang dari kombinasi sumber daya yang
yang sebenarnya akan dibatasi oleh adanya baru (Folta dan Miller, 2002). Sepanjang
isolasi mekanisme. ketidakpastian pasar dan teknologi tentang
sumber daya tinggi, joint venture akan
Pengembangan internal dari sumber
memberikan nilai. Kerja sama akan tepat
daya dan kapabilitas yang baru dibatasi oleh
untuk memenuhi kesenjangan sumber daya
sumberdaya dan kapabililas yang ada. Untuk
tatkala ketidakpastian pasar dan teknologi
mengembangkan sumber daya dan
tinggi.
kapabilitas yang baru dengan cepat,
perbedaan sumber daya yang ada dengan Merger dan Akuisisi
yang baru harus relatif kecil (Tripass dan
Untuk mendapatkan sumber daya dan
Gavetti, 2000). Sehingga sumber daya dan
kapabilitas yang baru melalui pasar faktor,
kapabilitasnya baru dapat dikembangkan
pengembangan internal dan keerja sama
secara internal. Sebagai konsekuensi untuk
terdapat kesulitan akibat keadaan yang
menambah sumber daya dan kapabilitas yang
membatasinya. Merger dan akuisisi
baru diperlukan akses melalui sumber lain
memberikan kemungkinan untuk
selain dari pasar faktor dan pengembangan
mendapatkan sistem pengetahuan secara
internal. Alternatif lain adalah kejasama antar
menyeluruh (Tsoukas, 1996) yang berakibat
perusahaan (Capron dan Mitchel, 2004).
pada kesatuan kontrol (Nelson dan Wintcr,
Kerja sama (Cooperation) 1982). Akuisisi sumber daya dan kapabilitas
memberikan kepada pengakuisisi
Joint venture dan bentuk lain kerja
pengendalian penuh dalam kesatuan institusi
sama dapat mempermudah pertukaran
yang penyebaran informasinya memberikan
sumber daya antar dua atau lebih perusahaan
keunggun. Pertukaran informas dan
dan memberikan keunggulan tambahan
keterampilan dalam satu perusahaan lebih
(Hogedoorn, 1993). Namun dari perspektif
mudah untuk mengorganisasikan dan akan
resourse base, joint venture mempunyai dua
lebih (efektif dari pada joint venture (Teece,
keterbatasan dalam memenuhi kekurangan
1986b) Dibandingkan dengan alternatif lain,
sumber daya, pertma. masuk ke dalam joint
sumber daya dan kapabilitas yang bernilai
venture memiliki risiko tersebarnya
stratejik relatif Iebih mudah ditransfer melaui
keterampilan (know how) (Bresser,1988). Ide
merger dan akuisisi.
untuk melakukan kerja sama karena adanya
keunggulan khusus yang dimiliki partner ke Sumber daya yang diperoleh dari
dalam kombinasi baru. Hasil interaksi dari merger dan akuisisi memiki keunggulan
sumber daya dan kapabilitas pada joint karena tidak dibatasi sumber daya dan
venture memberikan partner untuk kapabilitas yang ada (Krishnan, et al., 2004).
mengakses sumber daya orisinil dan yang Dan tidak ada batasan untuk memperluas
telah ditransformasikan. Kedua, joint venture sekalipun sumber daya baru yang diperoleh
memungkinkan bertambahnya konflik antar berbeda dengan yang dimiliki saat ini.
partner. Perbedaan pengetahuan menjadi
PEROLEHAN NILAI DARI MERGER
dasar terjadinya kolaborasi individu dalam
DAN AKUISISI
joint venture yang memungkinkan akan
menghasilkan penilaian dan ekspektasi yang Penggunaan merger dan akuisisi untuk
berbeda. memenuhi kekurangan sumber daya tidak
menghasilkan abnormal return yang positif
JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI Volume 3, Nomor 2, Juli, Tahun 2006, Halaman 63
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
adalah: (1) sinergi aliran kas yang akibat penggabungan dua atau lebih
memberikan nilai individual dan unik, (2) perusahaan dalam satu industri. Eckbo's
sinergi aliran kas yang memberikan nilai (1983) melakukan studi untuk menguji
yang tidak dapat ditiru dan unik dan (3) hipotesis ini dan temuannya menunjukkan
sinergi aliran kas yang memberikan nilai tidak adanya dukungan terhadap the
yang tidak diperkirakan (Barney, 1988) monopoly hypothesis.
SUMBER-SUMBER KEUNTUNGAN Efisiensi Manajerial
POTENSIAL DARI MERGER DAN The Inefficiency Hypothesis
AKUISISI
menjelaskan bahwa dengan merger dan
Strategi merger dan akuisisi akuisisi akan dapat memperbaiki buruknya
dimaksudkan untuk memperoleh mananfaat kinerja manajemen akibat bergabungnya
dengan meningkatnya nilai kesejahteraan perusahaan yang manajemennya jelek
pemegang saham atau untuk meningkmkan (Hannan et al., 1992). Dari berbagai
nilai bagi manajer yang diterangkan dengan penelitian (Dodd dan Ruback, 1977; Manne,
management self-interest hypothesis. Namun, 1965; dan Mualler, 1969), konsep efisiensi
pertanyaan seputar apakah merger dan manajerial menjadi dasar mekanisme
akuisisi memiliki nilai dalam meraih penggantian manajer yang tidak kompeten.
keuntungan operasonal dan finansial masih Berger, Hunter dan Timme (1993)
menjadi topik yang menjadi bahasan dalam mengatakan bahwa keuntungan potensial
literatur merger dan akuisisi. Berikut akan yang berasal dari scale and scope economies
diuraikan sumber-sumber keuntungan didominasi oleh keuntungan yang berasal
potensial yang berasal dari merger dan dari eleminasi manajemen yang tidak
akuisisi. kompeten.
Keuntungan Sinerjik Diversifikasi
Dalam synergy hypothesis dijelaskan Salah satu alasan melakukan merger
bahwa dua perusahaan akan memperoleh dan akuisisi adalah untuk mendiversiIikasi
keuntungan lebih besar ketika keduanya baik secara geografis atau finansial. Hannan
melakukan penggabungan dibandingan kalau dan Wolken (1989) menjelaskan bahwa
beroperasi sendiri-sendiri. Kombinasi aset hilangnya batas-batas geografis
dari dua perusahaan akan meningkatkan nilai memungkinkan bank untuk merealisasikan
pasar agregat (Dodd & Ruback, 1977). Efek keuntungan yang berasar dari diversifkasi
sinergi berasal dari meningkamya efisiensi geografis yang sebelumnya tidak didapat.
akibat adanya economies of scope atau Cornett clan Tehranian (1992) menemukan
economies of scale (Mueler, 1980). bahwa terdapat kenaikan yang signiflkan
pada cash flow return untuk pemegang
Pengujian terhadap synergy hypothesis
saham yang direalisasikan melalui memger.
dilakukan oleh Seagall (1968) yang
Liang dan Rhodes (1988) dalam
menunjukkan bahwa adanya penurunan biaya
penelitiannya menemukan bahwa risiko
akibat merger. Adapaun Mueller (1980)
mengalami penurunan dengan melakukan
dalam penelitiannya menunjukkan tidak
diversfikasi geografis. Benston, Hunter dan
adanya dukungan terhadap synergv
Wall (1995) menjelaskan the earning
hypothcsis. Peneliti lainya, Bedingfield,
diversification hypothesis yang menunjukkan
Rockers dan Stagliano (1984) juga gagal
bahwa perusahaan pengakuisisi mencari
menunjukkan adanya sinergi yang berasal
keuntungan diversfikasi dalam usaha untuk
dari merger bank. Dekade sebelumnya juga
menghasilkan aliran kas pada level yang
diiakukan pengujian terhadap synergy
lebih tinggi untuk tingkat risiko tertentu.
hypothesis yang juga gagal menunjukkan
adanya sinergi yang berasal dari merger dan KESIMPULAN
akuisisi (Hogarty, 1970).
Merger dan akuisisi tepat untuk
Keuntungan Monopolistik memenuhi kekurangan sumber daya jika
sumber daya yang dibutuhkan memiliki nilai
The monopoly hypothesis menjelaskan
stratejik yang tinggi. Disamping hal tersebut
bahwa market power dan keuntungan pasar
juga disyaratkan adanya perbedaan yang kuat
yang terkait akan mengalami peningkatan
JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI Volume 3, Nomor 2, Juli, Tahun 2006, Halaman 65
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
dengan sumber daya yang ada, serta adanya Berger, A., Demsetz, R., & Strahan, P.
ketidakpastian pasar dan teknologi yang (1998). The consolidation of the
moderat atau rendah. Merger dan akuisisi financial services industry: Causes,
akan mengahasilkan kesejahteraan pemegang consequencys, and implication for
saham dengan diperolehnya abnormal return future. Federal Reserve Bank of New
yang positif bagi perusahaan pengakuisisi York, 23 (55), p.1-45.
maupun yang diakuisisi, jika kedua
Bhagat, S., Shleifer, A. and Vishny, R.
perusahaan tersebut memiliki sumber daya
(1990). Hostile takeovers in the 1980s:
yang bernilai stratejik yang terkospesialisasi
The return to corporate specialization.
(cospecialized).
In M. Baily and C. Winston (eds.)
REFERENSI Brookings papers on economic activity.
Microeconomics. Washington:
Akhavein, J. D., Berger, A.N. dan
Brookings Institution, p: 1–84.
Humpherey, D.B. (1997), “ The effects
of megamergers on efficiency and Bowman, E. and Singh, H. (1993). Corporate
prices: Evidence from a bank profit restructuring: Reconfiguring the firm.
function”, Federal Reserve Working Strategic Mangement Journal,
Paper, p. 97-99. 14(Summer Special Issue): p. 5–14.
Abell, D. (1978). Strategic windows. Journal Bradly, Michael. (1980), “ Interfirm tender
of Marketing, 42(3): p. 21–26. offers and the market for corporate
control”. Journal of Business. Vol. 53,
Amit, R. and Schoemaker, P. (1993).
p. 345-376
Strategic assets and organizational rent.
Strategic Management Journal, 14: p. 33– Bresser, R. (1988). Matching collective and
46. competitive strategies. Strategic
Management Journal, 9: 375–385.
Asquith, P. (1983),” Merger bias,
uncertainty, and stockhoder return”, Capron, L., Dussauge, P. and Mitchell, W.
Journal of Financial Economics, (1998). Resource redeployment
Vo.11, p. 121-139. following horizontal acquisitions in
Europe and North America. Strategic
Barney, J. (1986). Strategic factor markets:
Management Journal, 19: p. 631–661.
Expectations, luck and business strategy.
Management Science, 32: p. 1231–1241. Capron, L. and Mitchell, W. (2000). Internal
versus external knowledge sourcing:
Barney, J. (1988). Returns to bidding firms in
Evidence from telecom operators in
mergers and acquisitions:
Europe. Working Paper, University of
Reconsidering the relatedness
Michigan.
hypothesis. Strategic Management
Journal, 9(Winter Special Issue): p. Capron, L. and Mitchell, W. (2004). Where
71–78. firms change: Internal development
versus external capability sourcing in
Barney, J. (1991). Firm resources and
the global telecommunications
sustained competitive advantage.
industry. European Management
Journal of Management, 17: p. 99–120.
Review, 1: p. 157–174.
Baumol, W., Panzar, J. and Willig, R. (1988).
Capron, L. and Pistre, N. (2002). When do
Contestable markets and the theory of
acquirers earn abnormal returns?
industry structure. San Diego:
Strategic Management Journal, 23: p.
Hardcourd.
781–794.
Benston, G. J., Hunter, W. C. dan Wall, L.D.
Chang, Y. and Thomas, H. (1989). The
(1995), “ Motivations for bank mergers
impact of diversification strategy on
and acquisitions: Enhancing the deposit
risk-return performance. Strategic
insurance put option versus earnings
Management Journal, 10: p. 271–284.
diversivication. Journal of Money,
Credit, and Banking, Vol. 27, p. 777- Chatterjee, S. (1986). Types of synergy and
788. economic value: The impact of
JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI Volume 3, Nomor 2, Juli, Tahun 2006, Halaman 66
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo