Anda di halaman 1dari 33

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PROFESI PENDIDIKAN

PRODI S1 PENDIDIKAN
FISIKA
SKOR NILAI :
JUDUL BUKU :

EDUCATIONAL ADMINISTRATION : THE ROLES OF LEADERSHIP AND


MANAGEMENT

TAHUN TERBIT : 2007

NAMA MAHASISWA : WISNU ABDURRAZAK

NIM :4153321045

DOSEN PENGAMP :Dr. YASARATODO WAU, M.Pd

MATA KULIAH :PROFESI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

MARET 2018
2
Excecutive Summary

Didalam buku ini yang saya analisis berjudul Educational Administration : The Roles of
Leadership And Managementkarya Theodore Creighton, Frederick Dembowski, Tony
Bush, Thomas Kaca, Zach Kelehear, John Hoyle, Celina Echols, dan Dewan Profesor
Nasional Administrasi Pendidikan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang
menarik. literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan
bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi
kepemimpinan dan sayarat-syarat menjadi pemimpin yang baik. Hal ini tentu saja
menarik bagi orang yang ingin mengetahui bagaimana caranya memimpin. Buku ini juga
bertujuan untuk memberikan uraian mengenai hal-hal yang baik tentang
kepemimpinan.

Berhasil atau gagal nya suatu organisasi ditentukan bagaimana pemimpin dari suatu
organisasi tersebut. Ada yang mengungkapkan bahwa pemimpin lah yang bertanggung
jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan ungkapan uang
mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting.

Seorang pemimpin apapun wujudnya , dimana pun letaknya akan selalu mempunyai
beban untuk mempertanggung jawabkan kepemimpinannya. Kepemimpinan
kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuat keputusan. Ada juga
yang mengartikan sebagai suatu inisiatif untuk bertindak menghasilkan suatu pola yang
konsisten dalam rangka mencari jalan keluar dari suatu permasalahan. Kepemimpinan
seringkali dipertanyakan oleh orang-orang apa bedanya dengan manajemen demikian
pula dengan pemimpin dan manajer. Konsep kepemimpinan dan kekuasaan sebagai
terjemahan dari power telah menurunkan suatu minat yang menarik untuk senantiasa
berdiskusi sepanjang evolusi pertumbuhan manajemen.
KATA PENGANTAR

Puji syukur terpanjatkan kepada Allah SWT, tuhan semesta alam yang mengatur
kehidupan dengan bijaksana. penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR).

Adapun tujuan pembuatan makalah kami ini adalah untuk memenuhi tugas
dalam matakuliah “Profesi Kependidikan”. Saya menyadari bahwa tugas CBR ini masih
jauh dari sempurna karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas-tugas kedepannya.

Meski telah disusun dengan sebaik mungkin, penyusun menyadari masih banyak
kesalahan dalam karya ini. Sehingga kami mengharapkan keridhoan pembaca sekalian
untuk memberikan kritik dan saran yang bisa kami jadikan sebagai bahan evaluasi.

Medan, 12 Maret 2018

Penyusun

Wisnu Abdurrazak
Daftar Isi

Excecutive Summay..................................................................................................................................... i

Kata Pengantar.............................................................................................................................................. ii

Daftar isi............................................................................................................................................................ iii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR............................................................................................................ 1


B. Tujuan Penulisan CBR............................................................................................................................ 1
C. Manfaat CBR.............................................................................................................................................. 1
D. Identitas Buku yang di Review........................................................................................................... 1

BAB II: RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB I : Peran Kepemimpinan dan Manajemenr.......................................................................... 2


B. BAB 2 : Perubahan Peran Kepemimpinan dan Manajemen dalam Administrasi
Pendidikan.................................................................................................................................................. 3
C. BAB 3 : Teori Managemen Pendidikan............................................................................................ 4
D. BAB 4 : Mempersiapkan dan Mengajarkan Inspektur untuk Misi Manajemen Eksekutif
.........................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................... 6
E. BAB 5 : Seni Sukses Managemen Berbasis Sekolah...................................................................8
F. BAB 6 : Mengapa Persiapan Kepemimpinan Sekolah harus Kompleks.............................10
G. BAB 7 : Tantangan Menghadapi Prinsipal Amerika Hitam: Percakapan tentang
Mengatasi Masalah.................................................................................................................................. 12
H. BAB 8 : Biografi Editor........................................................................................................................... 13

BAB III: PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


A. Pembahasan Bab 1 tentang “Peran Kepemimpinan dan Manajemen” .......................13
B. Pembahasan Bab 2 tentang “Perubahan Peran Kepemimpinan dan Manajemen
dalam Administrasi Pendidikan” ............................................................................................... 13
C. Pembahasan Bab 3 tentang “Teori Managemen Pendidikan”.........................................14
D. Pembahasan Bab 4 tentang “Mempersiapkan dan Mengajarkan Inspektur untuk
Misi Manajemen Eksekutif” ........................................................................................................ 14
E. Pembahasan Bab 5 tentang “Seni Sukses Managemen Berbasis Sekolah” ...............15
F. Pembahasan Bab 6 tentang “Mengapa Persiapan Kepemimpinan Sekolah harus
Kompleks”........................................................................................................................................... 15
G. Pembahasan Bab 7 tentang “Tantangan Menghadapi Prinsipal Amerika Hitam:
Percakapan tentang Mengatasi Masalah................................................................................. 16
H. Pembahasan Bab 8 tentang “Biografi Editor”.......................................................................17
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku
1. Aspek Tampilan Buku..................................................................................................................... 17
2. Aspek Layout dan Tata Letak serta Tata Tulis.....................................................................17
3. Aspek Materi atau Isi Buku........................................................................................................... 18
4. Aspek Tata Bahasa........................................................................................................................... 18

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................................................ 19
B. Rekomendasi............................................................................................................................................. 19

Daftar Pustaka............................................................................................................................................... 20
BAB I. PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam menganalisi, meringkas
dan membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan
memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.

Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan
misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat
CBR Kepemimpinan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi
terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan.
B. Tujuan Penulisan CBR
Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta
membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama.

C. Manfaat CBR

a. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan
buku tersebut.
b. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan, ciri-ciri
kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan lainnya.
c. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-
buku yang dianalisis tersebut.
D. Identitas Buku Yang Di Review :
1. Judul : Educational Administration : The Roles of Leadership And
Management
2. Koleksi edit : Dewan Nasional Guru Besar Administrasi Pendidikan
3. Pengarang : Theodore Creighton, Frederick Dembowski, Tony Bush, Thomas
Kaca, Zach Kelehear, John Hoyle, Celina Echols, dan Dewan
Profesor Nasional Administrasi Pendidikan
4. Penerbit : National Council of Professors of Educational Administration
5. Tahun terbit : 2007
6. Tebal buku : 1-174 hal

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB I : Peran Kepemimpinan dan Manajemen


Modul ini telah dikaji ulang, diterima, dan disetujui oleh Dewan Nasional
Profesor Administrasi Pendidikan (NCPEA) sebagai kontribusi ilmiah terhadap basis
pengetahuan dalam administrasi pendidikan.

B. BAB 2 : Perubahan Peran Kepemimpinan dan Manajemen dalam Administrasi


Pendidikan
Tujuan bab pendahuluan ini adalah untuk membahas peran dinamis
kepemimpinan, manajemen, dan administrasi yang berkaitan dengan organisasi
pendidikan. Ada banyak perdebatan mengenai topik ini, terutama mengenai peran
kepemimpinan dan manajemen, dan biasanya manajemen menjadi lebih buruk
karenanya. Biasanya, ketika praktisi bidang pendidikan atau profesor ditanya tentang
kepemimpinan dan manajemen, kepemimpinan akan dianggap sebagai perasaan positif
dan manajemen kemungkinan akan dipandang negatif. Tampaknya tidak ada
administrator pendidikan yang ingin dipandang sebagai manajer. Program persiapan
administrasi pendidikan sekarang biasanya ditempatkan di departemen kepemimpinan
pendidikan. Saat mencari kepala sekolah atau kepala pengawas baru, deskripsi posisi
kemungkinan besar akan mencari "pemimpin yang kuat dengan visi."

Secara historis, pada fase awal dialog ini, fokusnya adalah pada administrasi
(lihat Wilson [1887] yang mencatat bahwa studi administrasi ditambahkan ke
kurikulum universitas). Kemudian fokusnya adalah pada manajemen di administrasi
sekolah, seperti yang dicatat dalam karya Callahan (Cult of Efficiency). Selanjutnya, dan
berlanjut sampai sekarang, fokusnya adalah pada kepemimpinan. Banyak volume telah
ditulis mengenai topik ini. Saat ini, sejumlah ilmuwan dan praktisi lapangan telah lagi
membicarakan pentingnya manajemen dan kebutuhan akan keseimbangan antara
kepemimpinan dan manajemen.

C. BAB 3 : Teori Managemen Pendidikan

Proses penentuan tujuan organisasi adalah inti dari manajemen pendidikan. Di


beberapa tempat, tujuan diputuskan oleh kepala sekolah, sering bekerja sama dengan
rekan senior dan mungkin sekelompok kecil pemangku kepentingan awam. Namun di
banyak sekolah, penetapan tujuan adalah kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh
badan formal atau kelompok informal.

Membedakan Kepemimpinan dan Manajemen Pendidikan


Konsep manajemen tumpang tindih dengan dua istilah, kepemimpinan dan
administrasi yang serupa. "Manajemen" banyak digunakan di Inggris, Eropa, dan Afrika,
misalnya, sementara "administrasi" lebih disukai di Amerika Serikat, Kanada, dan
Australia. "Kepemimpinan" adalah kepentingan kontemporer yang besar di sebagian
besar negara di Dunia maju.

Pemimpin sekolah mengalami ketegangan antara unsur kepemimpinan,


manajemen dan administrasi yang bersaing. Terlepas dari bagaimana istilah-istilah ini
didefinisikan, pemimpin sekolah mengalami kesulitan dalam menentukan
keseimbangan antara tugas tingkat tinggi yang dirancang untuk meningkatkan kinerja,
kepemimpinan, dan kinerja siswa dan sekolah, pemeliharaan rutin operasi
(manajemen) dan tugas pesanan (administrasi) yang lebih rendah.

Kepemimpinan dan manajemen perlu diberi keunggulan yang sama jika sekolah
beroperasi dengan efektif dan mencapai tujuannya. "Memimpin dan mengelola berbeda,
tapi keduanya penting.

Konteks Pentingnya Pendidikan

Manajemen pendidikan sebagai bidang studi dan praktik berasal dari prinsip
manajemen yang pertama kali diterapkan pada industri dan perdagangan, terutama di
Amerika Serikat. Perkembangan teori sebagian besar melibatkan penerapan model
industri terhadap setting pendidikan.

Karakteristik Teori

Sebagian besar teori kepemimpinan dan manajemen pendidikan memiliki tiga


karakteristik utama:

1. Teori cenderung bersifat normatif karena mencerminkan kepercayaan tentang sifat


institusi pendidikan dan perilaku individu di dalamnya.
2. Teori cenderung selektif atau parsial karena mereka menekankan aspek-aspek
tertentu dari institusi tersebut dengan mengorbankan unsur-unsur lain. Dukungan
satu model teoritis mengarah pada pengabaian pendekatan lain.
3. Teori manajemen pendidikan sering didasarkan pada, atau didukung oleh,
pengamatan praktik di institusi pendidikan.

Adapun macam-macam kepemimpinana adalah :


a. Kepemimpinan manajerial
b. Kepemimpinan partisipatif
c. Kepemimpinan transaksional
d. Kepemimpinan postmodern
e. Kepemimpinan kontigen
f. Kepemimpinan moral

Adapun keterbatasan dalam model kepemimpinan adalah :

a. Keterbatasan model formal


b. Keterbatasan model Collegial
c. Keterbatasan model Subjektif
d. Keterbatasan model Ambiquitis
e. Keterbatasan model Budaya organisasi

D. BAB 4 : Mempersiapkan dan Mengajarkan Inspektur untuk Misi Manajemen


Eksekutif
Persiapan dan pelatihan pengawas tetap tidak berubah selama setengah abad.
Persyaratan sertifikasi negara mendorong konten dan kegiatan untuk program
persiapan yang berada di institusi pendidikan tinggi. Badan-badan negara tidak pernah
berpartisipasi dalam persiapan pengawas di luar pemberian sertifikasi untuk
mengepalai pendidik master yang menyelesaikan kursus studi "disetujui". Namun,
pengujian tingkat tinggi dan tekanan akuntabilitas sekarang menyebabkan beberapa
negara mempertimbangkan jalan tradisional untuk mendapatkan sertifikasi pengawas.
Illinois dan Washington telah "membuka" pengawasan kepada individu-individu tanpa
latar belakang pendidikan, manajerial, eksekutif, atau pendidikan tinggi. Apa dampak
dari upaya ini "untuk" menyediakan distrik sekolah lokal dengan
"pilihan pengawas" tidak jelas saat ini.
Kepribadian "manajerial" dan "kepemimpinan" ini digambarkan berkali-kali menjadi
oposisi dan konflik . Jika literatur organisasi bisnis ini menggambarkan secara tepat
kepemimpinan dan manajemen yang dibutuhkan di sekolah umum, sebuah paradoks
yang aneh dibuat untuk para pengawas

Pemimpin dan Manajer


Bennis dan Nanus (1985) dalam tinjauan mereka terhadap lebih dari 1.000 studi
kepemimpinan dan manajemen menemukan lebih dari 350 definisi kepemimpinan yang
efektif.
Drucker (1985) menyatakan bahwa pemimpin yang efektif membuat keputusan yang
relatif sedikit mengenai gambaran "total" dan masa depan organisasi. Jika ini benar,
maka pengawas di sebagian besar distrik diwajibkan oleh dewan untuk membuat
beberapa jenis keputusan manajemen "hari demi hari". Mungkin aksioma Drucker
paling sesuai dengan peran tim pengawas dewan yang dapat dilemparkan sebagai
"pemimpin visioner-efektif" distrik tersebut. Dalam konteks keputusan sekolah
Amerika yang menghasilkan luas.
Kebijakan dan prosedur di distrik sekolah sering kali tampak sebagai
pernyataan manajemen.
Pembagian antara inspektur, kepemimpinan, dan manajemen mungkin:
a. Kepemimpinan adalah "mempengaruhi" masyarakat, staf, dewan, dan siswa.
b. Kepemimpinan "membimbing" dalam menetapkan abstrak seperti tujuan, visi, dll.
c. Kepemimpinan adalah "membujuk" staf untuk mengesampingkan kepentingan diri
sendiri.
d. Manajemen adalah "membentuk" sistem pengelolaan kabupaten untuk
menghasilkan hasil.
e. Manajemen adalah "mengawasi" dan mengasuransikan produktivitas pekerja.
Kepemimpinan secara keseluruhan mengakui total distrik sekolah dan mencoba
memengaruhinya atau para pegawainya dalam arah tertentu. Manajemen
sebenarnya menyelesaikan tugas.
E. BAB 5 : Seni Sukses Managemen Berbasis Sekolah
Diselenggarakan di sekitar tujuh elemen kritik seni, penulis menggunakan
pendekatan berbasis seni untuk menenunkan gagasan tentang keterampilan
kepemimpinan berbasis penelitian untuk manajemen berbasis sekolah yang sukses
dengan standar kompetensi profesional seperti yang ditunjukkan oleh Konsorsium
Pelatih Interstate School Leaders (ISLLC) Standar untuk Pemimpin Sekolah. Dengan
menggunakan diskusi akal sehat tentang kepemimpinan ditambah dengan teori dan
penelitian dalam perspektif berbasis seni, penulis mendorong pembaca untuk terlibat
dalam masalah yang tampaknya terus-menerus dan uji coba manajemen sekolah lama
dari perspektif baru yang menghasilkan beberapa kemungkinan menyegarkan untuk
mendukung prestasi siswa di sekolah.
Sebagai hasil dari penyelidikan kualitatif mengenai sifat kepemimpinan untuk
sekolah hari ini, penulis mengundang visi baru untuk asumsi lama di sekolah, untuk
kepemimpinan guru, dan untuk pembelajaran siswa. Produk akhirnya dari penyelidikan
semacam itu mungkin merupakan visi baru untuk kepemimpinan sekolah yang "lebih
beragam dan setara" dan yang "dapat memperluas konsepsi kita tentang kognisi
manusia dan membantu kita mengembangkan bentuk praktik pedagogis baru".
Kepemimpinan di gedung sekolah merupakan inti kepemimpinan sekolah. Ada
di gedung sekolah, lorong-lorong, dan ruang kelas yang secara prinsipal paling
mempengaruhi perilaku guru. Pertanyaan yang muncul dari kepemimpinan belajar di
gedung sekolah bukan tentang apakah kepala sekolah dapat mempengaruhi pengajaran.
Perilaku melainkan dengan cara apa dan sejauh mana pelaku dapat
mempengaruhi perilaku mengajar, lingkungan sekolah, dan akhirnya belajar siswa
(Stronge, 2002). Dan ada konsensus yang berkembang dalam literatur, yang baru-baru
ini dilaporkan dalam "School Leadership Study" dari Stanford University (Davis, et al.,
2005) bahwa pemimpin sekolah yang sukses dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa dalam dua hal penting: (1) Dengan memilih, mendukung, dan mengembangkan
guru yang efektif; (2) Dengan mengelola, menerapkan, dan menyesuaikan lingkungan
organisasi yang efektif. Penulis lain dalam buku ini akan mencurahkan lebih banyak
waktu untuk elemen pertama kepemimpinan yang efektif. Dalam monograf ini, penulis
akan berfokus pada bagaimana pemimpin berbasis sekolah dapat secara efektif
mengelola tuntutan persaingan, dan terkadang bertentangan, yang mengarah pada
sekolah hari ini sehingga dapat memberikan lingkungan organisasi yang mendorong
pertumbuhan dan perkembangan siswa, guru, dan guru. administrator.

Perspektif Kepemimpinan:

Bagi pemimpin sekolah, garis berarti jelas tentang batasan dan parameter.
Pemimpin sekolah yang sukses menyampaikan harapan bagi siswa dan staf. Mereka
konsisten dengan penerapan pemahaman itu. Beberapa hal seperti demoralisasi ke staf
karena melihat pemimpin menerapkan peraturan secara tidak konsisten. Sekolah
menarik stabilitas, martabat, dan ketenangan dari penerapan peraturan dan harapan
yang konsisten dan adil. Line juga berfungsi untuk mengingatkan pimpinan peran
penting misi dan visi. Ketika guru jelas tentang ke mana sekolah tersebut pergi dan
bagaimana mereka akan sampai di sana, mereka mulai memahami peran mereka dalam
prosesnya. Sebaliknya, ketika arah sekolah tampak datar, atau horisontal, maka suasana
belajar menjadi stagnan dan tidak produktif.

Memahami peran guru dalam mengembangkan pengalaman belajar yang otentik


sangat penting untuk mendukung budaya sekolah yang berfokus pada pembelajaran
guru dan siswa. Pandangan tradisional bahwa guru adalah pembawa pengetahuan dan
kebenaran hanya sebagian benar. Newmann dan Wehlage (1995) dan Newmann, Marks
dan Gamoran (1996) menegaskan bahwa siswa belajar paling baik saat guru terlibat
dalam desain pedagogi yang otentik dan memberikan pengalaman belajar bahwa: 1)
mendorong siswa untuk membangun pengetahuan baru, 2) merangkul dan mendukung
penyelidikan disiplin , dan 3) memiliki nilai di luar setting sekolah. Menciptakan
pedagogi yang otentik semacam itu mendukung pengetahuan yang diyakini oleh siswa
lebih bermakna dan relevan daripada yang mungkin diungkapkan dalam tes pensil dan
kertas tradisional yang mencari jawaban hafalan untuk pertanyaan yang ditentukan.
Posisi ini tidak berarti bahwa pengetahuan hafalan selalu merupakan produk yang tidak
dikehendaki dari sekolah. Prakteknya saja, bagaimanapun, sama sekali tidak mencukupi.

F. BAB 6 : Mengapa Persiapan Kepemimpinan Sekolah harus Kompleks

Bab ini akan membuat penelitian kepemimpinan yang luas, mengeksplorasi


sebagian dari misteri dan mencoba mendefinisikan istilah "kepemimpinan."
menegaskan kesulitan dalam menghubungkan persiapan kepemimpinan di universitas
dan program pengembangan eksekutif dalam persiapan individu untuk menjadi
pemimpin yang sukses, memeriksa apa yang tampaknya hilang penelitian
kepemimpinan, siapa yang bertanggung jawab saat pemimpin turun dan bagaimana
pemimpinnya tetap bertahan organisasi di sisi yang tepat untuk produktivitas saat
berhadapan dengan politik yang tak terelakkan ketegangan antara anggota masyarakat,
dewan sekolah dan administrator sekolah?

Beberapa pemimpin menyesuaikan diri dengan situasi yang lebih baik daripada
yang lain, beberapa diantaranya adalah pengambil tes yang lebih baik, yang lain lebih
reflektif, beberapa pemimpin memiliki perasaan batin kapan dan bagaimana bertindak
di bawah tekanan dan bagaimana membimbing orang lain keluar dari kebingungan.

Ketika Arthur Levine dari Teacher's College dan kritikus lainnya menyerang
kepemimpinan program pendidikan, penulis ini menanggapi hal ini (Hoyle, 2005):
Persiapan kepala sekolah kepala sekolah dan kepala sekolah tidak pernah lebih baik.
Berdasarkan indikator prestasi akademik, seperti ujian masuk, nilai point rata - rata,
keragaman etnis dan gender, talenta mahasiswa pascasarjana administrasi pendidikan
meningkat setiap dekade.

Ketika Gerald Anderson menjadi inspektur distrik Brazosport, Texas School, dia
menemukan tingkat kegagalan dan angka putus sekolah yang tinggi di kalangan anak-
anak dengan warna dan kemiskinan.

Menurut Bertram Gross (1964), industrialis Perancis Henri Fayol (1841-1925)


menambah kecenderungan manajemen ilmiah dengan mendefinisikan kepemimpinan
administratif sebagai perencanaan, pengorganisasian, komando, koordinasi, dan
pengendalian. Istilah ini sudah sampai dikenal sebagai "Elemen Fayol" yang
mendefinisikan kepemimpinan terbaik di awal hingga pertengahan dua puluhabad.

Mengubah Definisi Kepemimpinan

Definisi kepemimpinan lebih banyak daripada yang menulis tentang topik.


Warren Bennis menunjukkan bahwa kepemimpinan itu seperti kecantikan, sulit
didefinisikan, namun jelas. Setiap semester di kelas kepemimpinan organisasi, saya
meminta siswa untuk mendefinisikan kepemimpinan. Definisi kepemimpinan telah
berevolusi dari waktu ke waktu. Setelah Perang Dunia I dan II yang menghancurkan,
Amerika memperoleh kembali kekuatan industri dan pemimpinnya industri,
pendidikan, dan pengembangan kebijakan nasional mengasumsikan sikap agresif
terhadap top-bawah kontrol Literatur kepemimpinan periode 1950-1970 berpusat pada
pengaruh orang untuk melakukan apa yang Anda ingin mereka lakukan atau, mengelola
orang lain untuk mengikuti Anda dalam menyelesaikan sebuah proyek, memenangkan
pertempuran, atau menciptakan produk baru. Definisi ini adalah mabuk dari teori
kepemimpinan "orang hebat" yang menarik orang-orang kuat yang memimpin industri
revolusi dan kampanye militer yang menekankan konsep antropomorfis fisik kecakapan
dan kepribadian yang berkuasa.

Sejak akhir 1950-an definisi kepemimpinan secara bertahap berubah dari satu
memaksa yang lain untuk mematuhi pemodelan jalan bagi orang lain meskipun
penggunaan pemberdayaan, persuasi, pengembangan profesional, dan dorongan.
Perubahan paling dramatis dalam administrasi kepemimpinan terjadi sebagai akibat
Gerakan Hak Sipil didukung oleh Brown vs Topeka Dewan Pendidikan, hak perempuan,
undang-undang untuk orang cacat dan permintaan yang meningkat keadilan sosial
dalam sistem hukum, perusahaan dan pendidikan kita.

G. BAB 7 : Tantangan Menghadapi Prinsipal Amerika Hitam: Percakapan tentang


Mengatasi Masalah
Berikut adalah beberapa fakta dasar yang mempertimbangkan data tersebut di
atas yang membahas keberhasilan kepala sekolah (Ferrandino, 2000; Lewis, 2000;
Page,1991; PR Newswire, 2003).

 Ada peningkatan jumlah anak warna yang meningkat dan luar biasa sekolah negeri
A.S.
 Sebagian besar kepala sekolah berasal dari jajaran pengajar dan sedikit orang Hitam
yang memasuki profesi mengajar
 Kurang dari 2% dari hampir 3 juta guru sekolah negeri adalah laki-laki Hitam,
menurut hasil survei 1999-2000 dari Departemen Pendidikan Nasional A.S. Pusat
Statistik Pendidikan.
 Statistik sensus menunjukkan bahwa 42% dari semua anak laki-laki Hitam telah
gagal dalam kelas setidaknya satu kali. Saat mereka sampai di SMA. Dan 60% pria
kulit hitam yang masuk SMA di kelas 9 lakukan tidak lulus, menurut sebuah laporan
oleh Schott Foundation for Public Education.

Pada saat bersamaan, keberhasilan para kepala sekolah di sekolah A.S.


dipengaruhi olehdemografi, ada isu sosio-ekonomi lain yang harus dipertimbangkan.
kepala sekolah biasanya mencoba mengerahkanfungsi kepemimpinan mereka dengan
cara yang sesuai dengan nilai pribadi, mentor danpengalaman anak didik, dan pelatihan
profesional. Bersamaan, mereka alamitekanan dari bawahan, atasan, dan masyarakat
untuk bertindak dengan cara yang konsistendengan harapan mereka Kunci penting
untuk kesuksesan utama adalah perspektif itu. Keefektifannya sejalan dengan
kepemimpinan transformasional.Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan
untuk mengartikulasikan visi dan menginspirasi futuristik dan tinggi berpikir kognitif di
antara orang-orang yang beragam untuk budaya sekolah yang kuat secara keseluruhan.
Kepemimpinan yang efektifjuga termasuk pemodelan yang tepat, stimulasi intelektual,
evaluasi, evaluasi ulang, danrefleksi. Sementara mode operasional utama untuk
prinsipal adalah kepemimpinan instruksional,Leithwood berpendapat bahwa model ini
tidak lagi memadai untuk menanggapi tantangan yang dihadapipemimpin sekolah
Modelnya juga tidak memadai yang tidak merangkul unsur perawatan, pengasuhan,dan
keterlibatan konstituen.

H. BAB 8 : Biografi Editor


TENTANG EDITOR Frederick L. Dembowski
Frederick L. Dembowski adalah Profesor Hibernian Endowed, dan Kepala
DepartemenKepemimpinan dan Teknologi Pendidikan di Southeastern Louisiana
University di Hammond,Louisiana. Ia menerima gelar EdD dari University of Rochester,
New York. Dia telah melayani sebagai seorangprofesor, kepala departemen dan dekan
selama lebih dari 25 tahun di Purdue University, SUNY Albany, LynnUniversitas dan
Universitas Nasional Somalia, Afrika. Karyanya terfokus pada bisnis sekolahmanajemen,
manajemen, dan pengembangan internasional organisasi pendidikan. Dia saat ini
menjabat sebagai Editor Jurnal AASA Scholarship and Practice. Dia jugaMengelola Editor
Proyek NCPEA / CONNEXIONS. Dia memiliki lebih dari 100 publikasi
termasuk:Manajemen Sekolah Sekolah yang Efektif (1999), diterbitkan oleh AASA dan
Scarecrow Press; danUnbridled Spirit: Praktik Terbaik dalam Administrasi Pendidikan -
THE 2006 NCPEA YEARBOOK(2006), diterbitkan oleh Dewan Nasional Guru Besar
Administrasi Pendidikan.

Editor mengucapkan terima kasih kepada istrinya yang cantik, Ronnie, atas
dukungannya sepanjang karirnya.

A. Pembahasan Isi Buku


a. Pembahasan Bab 1 tentang “Peran Kepemimpinan dan Manajemen”
Menurut buku yang saya review pada buku “Educational Administration : The
Roles of Leadership And Management” Editor Dewan Nasional Guru Besar
Administrasi Pendidikan pada Bab 1 hanya mengatakan bahwa modul ini telah dikaji
ulang, diterima, dan disetujui oleh Dewan Nasional Profesor Administrasi
Pendidikan (NCPEA) sebagai kontribusi ilmiah terhadap basis pengetahuan dalam
administrasi pendidikan dan belum membahas materi.
Pembahasan Bab 2 tentang “Perubahan Peran Kepemimpinan dan
Manajemen dalam Administrasi Pendidikan”

Menurut buku yang saya review pada buku “Educational Administration : The
Roles of Leadership And Management” Editor Dewan Nasional Guru Besar
Administrasi Pendidikan pada Bab 2 hanya membahas tujuan membahas peran
dinamis kepemimpinan, manajemen, dan administrasi yang berkaitan dengan
organisasi pendidikan.
Peran atau fungsi dari menejemen pendidikan juga ada beberapa didalam buku
“Menejemen Sekolah” karya Kisbiyanto menyatakan bahwa sebagai perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan(actuating) dan, pengawasan
(controlling).
Sedangkan pada buku pembanding 1 “Manajemen Pendidikan” pengarang Dr.
Muhammad Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri, Rena Lestari sudah membahas mengenai
“Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen pendidikan” terdapat beberapa sub bab
yaitu : Konsep Dasar Kepala Sekolah, Syarat-Syarat Menjadi Kepala Sekolah, Ciri-Ciri
Kepala Sekolah Efektif, Tugas Dan Tangggung Jawab Kepala Sekolah, Fungsi Kepala
Sekolah Sebagai Manajer, Peran Kepala Sekolah.

b. Pembahasan Bab 3 tentang “Teori Managemen Pendidikan”


Dalam bab ini buku utama “Educational Administration : The Roles of
Leadership And Management” Editor Dewan Nasional Guru Besar Administrasi
Pendidikan, pada bab ini lebih membahas mengenai Membedakan Kepemimpinan
dan Manajemen Pendidikan, teori kepemimpinan dan manajemen pendidikan,
macam-macam kepemimpinana, keterbatasan dalam model kepemimpinan.
Sedangkan pada buku pembanding 1 “Manajemen Sekolah” pengarang
Kisbiyanto tidak ada membedakan kepemimpinan dan menagemen. Sama hal nya
dengan buku 2 membahas tentang perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan(actuating) dan, pengawasan (controlling). Lalu ditambah
dengan managemen lingkungan dan pemberdayaan managemen.
Sedangkan pada buku pembanding 2 “Manajemen Pendidikan” pengarang Dr.
Muhammad Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri, Rena Lestari sudah membahas mengenai
“Fungsi-Fungsi Manajemen” terdapat beberapa sub bab yaitu : Perencanaan
Pengorganisasian, Penggerakkan, Pengawasan.

c. Pembahasan Bab 4 tentang “Mempersiapkan dan Mengajarkan Inspektur


untuk Misi Manajemen Eksekutif”
Pada buku utama “Educational Administration : The Roles of Leadership And
Management” Editor Dewan Nasional Guru Besar Administrasi Pendidikan bab ini
membahas “Mempersiapkan dan Mengajarkan Inspektur untuk Misi Manajemen
Eksekutif” adapun penjelasan dari bab ini ialah membahas pemimpin dan menejer ,
pembagian antara inspektur, kepemimpinan, dan manajemen.
Sedangkan pada buku pembanding 1 “Manajemen Sekolah” pengarang
Kisbiyanto tidak ada membedakan kepemimpinan dan menagemen dan inspektur.
Sedangkan pada buku pembanding 1 “Manajemen Pendidikan” pengarang Dr.
Muhammad Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri, Rena Lestari sudah membahas mengenai
“Konsep Manajemen Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar" ada beberapa sub bab dari
bab ini yaitu: Pengertian Manajemen Sekolah Dasar, Kerangka Manajemen Sekolah
Dasar, Ruang Lingkup Manajemen Sekolah Dasar, Sekolah Dasar Yang Efektif, Fokus
Manajemen Sekolah Dasar, Penerapan.
d. Pembahasan Bab 5 tentang “Seni Sukses Managemen Berbasis Sekolah”
Pada buku utama “Educational Administration : The Roles of Leadership And
Management” Editor Dewan Nasional Guru Besar Administrasi Pendidikan bab ini
membahas “Seni Sukses Managemen Berbasis Sekolah” adapun penjelasan dari bab
ini ialah membahas penulis menggunakan pendekatan berbasis seni untuk
menenunkan gagasan tentang keterampilan kepemimpinan berbasis penelitian
untuk manajemen berbasis sekolah yang sukses dengan standar kompetensi
profesional seperti yang ditunjukkan oleh Konsorsium Pelatih Interstate School
Leaders (ISLLC) Standar untuk Pemimpin Sekolah.
Sedangkan pada buku pembanding 1 “Manajemen Sekolah” pengarang
Kisbiyanto tidak ada membahas tentang seni dalam bermenegemen. Tetapi didalam
buku ini ada dijelaskan bagaimana memanagemen sekolah dengan berlatar belakang
islam atau biasa dikenal dengan sekolah madrasah
Sedangkan pada buku pembanding 2 “Manajemen Pendidikan” pengarang Dr.
Muhammad Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri, Rena Lestari sudah membahas mengenai
“Konsep Manajemen Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah” ada beberapa sub bab
dari bab ini yaitu: Konsep Manajemen Mutu Sekolah Menengah, Sasaran Mutu
Pendidikan, Karakteristik Menjadikan Sekolah Bermutu.
e. Pembahasan Bab 6 tentang “Mengapa Persiapan Kepemimpinan Sekolah harus
Kompleks”
Pada buku utama “Educational Administration : The Roles of Leadership And
Management” Editor Dewan Nasional Guru Besar Administrasi Pendidikan bab ini
membahas “Mengapa Persiapan Kepemimpinan Sekolah harus Kompleks” adapun
penjelasan dari bab ini ialah membahas mengenai kepemimpinan itu seperti
kecantikan, sulit didefinisikan, namun jelas. Setiap semester di kelas kepemimpinan
organisasi, saya meminta siswa untuk mendefinisikan kepemimpinan. Definisi
kepemimpinan telah berevolusi dari waktu ke waktu.
Sedangkan pada buku pembanding 1 “Manajemen Sekolah” pengarang
Kisbiyanto memberikan beberapa model kepemimpinan seperti sebagai berikit ini :
1. Model formal
2. Kepemimpinan yang normative
3. Kepemimpinan yang selektif dan
4. Kepemimpinan yang objektif
Sedangkan pada buku pembanding 2 “Manajemen Pendidikan” pengarang Dr.
Muhammad Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri, Rena Lestari sudah membahas mengenai
“Konsep Manajemen Pendidikan Tinggi” ada beberapa sub bab dari bab ini yaitu:
Konsep Dasar Pendidikan Tinggi Dan Perguruan Tinggi, Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi, Manajemen Perguruan Tinggi, Dimensi Makna Perguruan Tinggi,
Perguruan Tinggi Dan Tantangan Globalisasi.
f. Pembahasan Bab 7 tentang “Tantangan Menghadapi Prinsipal Amerika Hitam:
Percakapan tentang Mengatasi Masalah”
Pada buku utama “Educational Administration : The Roles of Leadership And
Management” Editor Dewan Nasional Guru Besar Administrasi Pendidikan bab ini
membahas ”Tantangan Menghadapi Prinsipal Amerika Hitam: Percakapan tentang
Mengatasi Masalah” adapun penjelasan dari bab ini ialah membahas mengenai
kepala sekolah biasanya mencoba mengerahkan fungsi kepemimpinan mereka
dengan cara yang sesuai dengan nilai pribadi, mentor dan pengalaman anak didik,
dan pelatihan profesional.
Sedangkan pada buku pembanding 1 “Manajemen Sekolah” pengarang
Kisbiyanto tidak ada permasalahan mengenai prinsip dari kehitaman amerika ini
atau membandingkan beberapa masalah yang ada diluar negri dengan didalam
negeri
Sedangkan pada buku pembanding 2 “Manajemen Pendidikan” pengarang Dr.
Muhammad Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri, Rena Lestari sudah membahas mengenai
“Sekolah Sebagai Suatu Sistem” ada beberapa sub bab dari bab ini yaitu: Pendidikan
Sistem, Sekolah Sebagai Suatu Sistem, Input Sekolah, Proses Sekolah, Output Sekolah,
Outcome Sekolah.
g. Pembahasan Bab 8 tentang “Biografi Editor”
Pada buku utama “Educational Administration : The Roles of Leadership And
Management” Editor Dewan Nasional Guru Besar Administrasi Pendidikan bab ini
membahas mengenai Biografi Editor.
Pada buku pembanding 1 “Manajemen Sekolah” pengarang Kisbiyanto ada
mengenai biografi penulis buku.
Pada buku pembanding 2 “Manajemen Pendidikan” pengarang Dr. Muhammad
Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri, Rena Lestari sudah membahas mengenai “Manajemen
Pendidik Dan Peserta Didik” ada mengenai biografinya sipenulis buku.
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku
1. Di lihat dari aspek tampilan buku
Tampilan buku yang saya review lebih menarik dari pada buku-buku
pembandingnya, karena buku yang di review cover depannya menarik ada gambar
dan warnanya sedangkan buku pembanding hanyalah tulisan judul dan pengarang
buku saja, tidak ada pewarna cover atau gambar. Tetapi di balik cover depan yang
bagus buku yang saya review atau buku utama tidak terdapat halaman pada buku
hanya menuliskan daftar isi saja, tetapi buku pembanding terdapat halaman di
setiap lembarnya. Pada buku utama yang berjudul “Educational Administration : The
Roles of Leadership And Management” terdapat Biografi Editor dan pada buku Dr.
Muhammad Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri, Rena Lestari yang berjudul “Manajemen
Pendidikan” juga terdapat Biografi Penulis.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk menggunakan font
Buku utama tidak Memiliku kata pengantar dikarena buku berasal dari luar
negeri yang memiliki kaidah penulisan suatu karya ilmiah yang berbeda, pada buku
Muhibbuddin Abdulmuid yang berjudul “Manajemen Pendidikan” letak kata
pengantar itu berada setelah daftar isi seharusnya kata pengantar sebelum daftar isi.
Pada buku utama yang berjudul “Educational Administration : The Roles of
Leadership And Management” menggunakan jenis font Arial dengan ukuran font
yang berbeda ada ukuran “14”,”14,5”,”15”. Pada buku Dr. Muhammad Kristiawan,
M.Pd., Dian Safitri , Rena Lestari yang berjudul “Manjemen Pendidikan”
menggunakan jenis font Cillibri dengan ukuran font 11.
3. Dari aspek isi buku
Pada buku pembanding 1 buku Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd., Dian Safitri ,
Rena Lestari yang berjudul “Manjemen Pendidikan” menurut saya isi buku atau
kedalaman materi sangat bagus terdapat pengertian manajemen menurut para
beberapa ahli dan bukan hanya manajemen aja banyak pengertian lain dalam buku
di jelaskan dalam beberapa ahli atau pendapat orang banyak. Pada buku utama isi
buku tersebut cukup bagus dan hampir lengkap, tetapi kurang mengenai pada
materi yang telah disajikan.
4. Dari aspek tata bahasa buku tersebut
Pada buku utama dikarenakan saya mentranslate nya kurang bagus tata
bahasanya menjadi kurang mudah dipahami oleh setiap pembaca, dan mungkin
pada saat saya menterjemahkan buku tersebut ada kata-kata yang terselip atau yang
tidak di pahami dan buku tersebut juga mencantumkan nama pengarang dan tahun
terbit pada setiap kutipan.
BAB IV.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sering kali kepemimpinan dikaitkan dengan manajemen. Dari penjelasan diatas


dapat ditangkap suatu pengertian bahwa jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai,
pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai tampak. Demikian pula
peranan pemimpin didalan mengatasi konflik, Ada dua hal yang biasa dilakukan oleh
pemimpin terhadap pengikutnya yaitu mengarahkan dan mendukung. Oleh karena itu
fungsi kepemimpinan adalah membuat keputusan, gaya kepemimpinan itu tampak pada
saat ia mengambil sebuah keputusan yang bijak dan baik. Buku ini secara lintas
memperlengkapi pemimpin dalam mengatasi konflik yang terjadi dalam organisasi yang
dipimpinnya.

B. Rekomendasi

Buku ini sangat di rekomendasikan untuk menjadi bahan acuan untuk belajar
leadership, bagaimana cara menejemen sesuatu keadaan pendidikan. Diharapkan
mahasiswa bisa menjadi seorang pemimpin yang baik dan bijaksana. Menerapkan
beberapa gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seseorang sangat mempengaruhi
perilaku maupun kinerja seorang individu atau kelompok. Kepemimpinan kini sangat
penting bagi mahasiswa untuk menyambung aspirasi masyarakat. dengan mempelajari
kepemimpinan mahasiswa mampu menargetkan sebuah target yang sudah dia rencana
kan sebelumnya ingin menjadi seorang pemimpin, jadi jika sudah mempelajari ilmu
kepemimpinan dari awal maka dia akan mengerti seperti apakah pemimpin yang ideal
itu.

DAFTAR PUSTAKA

Creighton,T. Dembowski,F. Bush,T. Kaca,T. Kehelear,Z. Hoyle,J. Echols,C. dan Dewan

Profesor Nasional Administrasi Pendidikan . (2007) . Educational Administration

:The Roles of Leadership And Management . National Council of Professors of

Educational Administration

Kisbiyanto. (2012). Managemen Sekolah. Mahameru : Yogyakarta

Kristiawan,M. Safitri,D. Lestari,R . (2017) . Manajemen Pendidikan . Deepublish


(Grup Penerbitan Cv Budi Utama)
LAMPIRAN

BUKU UTAMA
LAMPIRAN BUKU 2

Anda mungkin juga menyukai