Anda di halaman 1dari 18

PIRANTI ALAT ORTODONSIA LEPASAN

Nama Mahasiswa : Maria leonita sanggeuw

NRI : 15011103027

Tutor : drg. Merlin Melinda Liempepas

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2018
I. IDENTITAS
Operator : Maria leonita sanggeuw

No. Mahasiswa : 15011103023

Pembimbing : drg. Merlin Melinda Liempepas

Semester : VI

No. Kartu :

No. Model : 014.18.0.22

Nama Pasien : cliviane kewas

Suku : minahasa

Umur : 20 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : JL kuala popo

No. Telp : 08234902119

Pekerjaan : Mahasiswi

Nama Ayah : felix elvis kewas

Suku : minahasa

Umur : 44 Tahun

Nama Ibu : seflin margaretha ruus

Suku : minahasa

Umur : 39 Tahun

Pekerjaan Orang Tua : petani

Alamat Orang Tua : desa pakuure jaga ,kec.tengah kab.minsel

No. Telp : 085342261552


II. WAKTU PERAWATAN
Pendaftaran : Tgl. 6 Maret 2018
Pencetakan : Tgl. 13 Maret 2018

III. PEMERIKSAAN KLINIS


A. Pemeriksaan Subjektif
1. Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan gigi jarang sehinga tiap kali makan
sisa makanan akan tertingal disela-sela gigi,pasien juga ingin
dirapikan giginya agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal.
2. Riwayat Kesehatan :
Pasien tidak pernah melakukan perawatan di Rumah Sakit.
3. Riwayat Pertmbuhan dan Perkembangan Gigi-geligi :
a. Gigi desidui :
Pasien pada sia dibawah 6 tahun tidak mengalami keluhan pada
gigi desidinya.
b. Gigi bercampur :
Gigi geraham kiri bawah pasien pada usia 9 tahun berlubang
tetapi pasien membiarkannya hingga sekarang tanpa dilakukan
perawatan.
c. Gigi permanen :
Gigi depan atas pasien terlalu kecil dan pasien merasa ngilu
waktu memakan makanan dingin

4. Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien : Ada


No Jenis Durasi Frekuensi Intensitas Ket
Kebiasaan
1 - - - - -
5. Riwayat keluarga yang berkaitan dengan keluhan pasien :
Ayah : Gigi rapi
Ibu : Gigi rapi
Anak ♀ (pasien) :Gigi pasien rapi

B. Pemeriksaan Objektif
1. Umum
a. Jasmani : baik
b. Mental : baik
c. Status Gizi : normal
Tinggi Badan ( TB ) : 1,59 m
Berat Badan (BB) : 68 kg

Indeks Masa Tubuh : BB (kg) X 100 = 26,8


TB2 (m)

2. Lokal
a. Extra Oral
 Kepala
Lebar kepala : 150 mm
Panjang kepala : 170 mm
Indeks kepala : Lebar kepala X 100 = 88,2
Panjang kepala
Bentuk kepala : Bakisefali
 Muka
Jarak Nasion – Gnation : 125 mm
Lebar Bizygomatic : 155 mm
Indeks muka : Jarak N - Gn X 100 = 80,6
Lebar Bizygomatik

Bentuk muka : euriprosop


Asimetris
Keterangan : Bagiaan kanan lebih besar
dari bagian kiri

 Profil muka : lurus


 Garis Simon ( Bidang Orbital)
Melewati : 1/3 distal caninus maksila dan
premolar 1 bawah.
 Posisi rahang terhadap bidang Orbital / garis Simon
Maksila : protrusif
Mandibula : Normal

 Sendi Temporomandibuler (TMJ) : abnormal


Keterangan : terdapat bunyi
kliking tiap kalipasien membka mulut
 Tonus Otot Mastikasi : Normal
Keterangan : t.a.k
 Tonus Otot Bibirr : Normal
Keterangan : t.a.k
 Bibir posisi Istirahat : normal
 Free way space : 2 mm

b. Intra Oral
 Higiene Mulut
OHI : 0,5
Baik
 Pola Atrisi : Normal
 Lingua : Sedang
Keterangan : lingua mentupi sebagian oklusal gigi
 Palatum
Vertikal : Tinggi
Lateral : Sedang
Keterangan : Tidak ada tors
 Gingiva : Nomal
 Mukosa : Normal
 Frenulum
Frenulum Labii Superior : Normal
Keterangan : Frenulum berada diantara
tepi fornix gingiva
Fren. Labii Inferior : Normal
Keterangan : Frenulum berada diantara
tepi fornix gingiva
Frenulum Lingualis : Normal
Keterangan : Frenulum sejajar dengan
garis median
 Tonsila : Normal
 Pemeriksaan gigi –gigi :

Odontogram

K K X K
K
Keterangan :

K : Karies R : Radiks

T : Tambalan I: Inlay

X : Telah dicabut P : Persistensi

Im : Impaksi J: Jaket

O : Belum Erupsi Ag : Agenese

B : Bridge (GTC) En : Per Endodontik

IV. ANALISIS FOTO MUKA

Tampak Depan Tampak Samping

Bentuk Muka : Euprosop

Asimetris

Profil Muka : lurus


V. ANALISIS MODEL STUDI

A. Bentuk lengkung gigi


 Rahang atas : U form
Asimetris
 Rahang bawah : Parabola
Simetris

B. Malposisi gigi individual


 Rahang atas
Gigi 11 : distolabioversi
Gigi 14 : Palatoversi
Gigi 15 : palatoversi
Gigi 16 : distopalatoversi
Gigi 17 : bukoversi
Gigi 21 : Distolabioversi
Gigi 22 : distolabioversi
Gigi 25 :bukoversi
Gigi 26 : bkoversi
 Rahang bawah
Gigi 32 : Mesiolingoversi
Gigi 33 : Distolabioversi
Gigi 35 : rotasi
Gigi 41 : Mesiolinguoversi

C. Relasi gigi-gig pada oklusi sentrik

Tampak sisi kanan Tampak sisi kiri

Tampak depan
Tampak oklusal

 Anterior
Overjet : 3 mm
Overbite : 2 mm

Palatal bite : Tidak ada

Deep bite : Tidak ada

Open Bite : Tidak ada

Edge to edge bite : Tidak ada

 Posterior
Cross bite : Tidak ada
Open bite : Tidak ada
Scissor bite : Tidak ada
Cup to cup bite : Tidak ada
Relasi molar pertama kanan : kelas 1 Angel
Relasi molar pertama kiri :
Relasi kaninus kanan :
Relasi kanins kiri : Kelas I Angle

Garis tengah Rahang Bawah terhadap Rahang Atas : Tak Segaris


Garis inter insisivi sental terhadap garis tengah rahang : Segaris

RA bergeser ke : -

RB bergeser ke :2

D. Lebar mesiodistal gigi-gigi (mm)

Rahang Atas Rahang Bawah


Gigi Kanan Kiri Normal Ketr. Kanan Kiri Normal Ketr.
1 8,1 8,1 7.40 - 9.75 N 5,7 5,9 4.97-6.60 N
2 5,25 5,45 6.05 - 8.10 Ka dan 5,65 6,25 5.45-6.85 N
ki TN
3 7,35 8,2 7.05 - 9.32 N 6,65 6,4 6.15-8.15 N
4 7,6 7,7 6.75 - 9.00 N 6,65 6,6 6.35-8.75 N
5 7,35 7,65 6.00 - 8.10 N 7,7 7,9 6.80-9.55 N
6 10,65 11,35 9.95 - 12.10 N 9,5 - 10.62-13.05 -
7 9,55 9,55 8.75 - 10.87 N 11,15 11,15 8.90-1137 N
Keterangan : lebar mesio-distal pada gigi 12 dan 21 tidak normal karna lebih
kecil daripada normal sedangkan gigi lainnya normal

VI. GAMBAR GIGI DARI OKLUSAL

Rahang Atas Rahang Bawah


VII. PERHITUNGAN-PERHITUNGAN

A. Metode Pont
Jumlah mesiodistal 21!12 : 28 mm

Jarak P1 – P1 pengukuran : 35 mm

Jarak P1 – P1 perhitungan : ∑ │ X 100 = 35 mm


80
Diskrepansi : 0 mm => normal

Jarak M1 – M1 pengukuran : 49,5 mm

Jarak M1 – M1 perhitungan : ∑ │ X 100 = 43,15 mm


64
Diskrepansi : 5,75 mm => distaksi

Keterangan : berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan diperoleh


hasil dari jarak P1-P1 lebih kecil dari pada hasil perhitungan
normal. Dan hasil dari jarak M1-M1 didapat nilai 5,75 yaitu
distraksi ringan.

B. Metode korkhaus

Jumlah mesiodistal 21!12 : 28 mm

Tabel Korkhaus : 16,5mm

Jarak I - ( P1 – P1 ) pengukuran : 15,5 mm

Diskrepansi : -1 mm => Protraksi

Keterangan : Berdasarkan perhitungan dengan metode korkhaus


diperloeh nila tabel sesuai dengan jumlah mesiodistal 22-
12 = 28 mm yaitu 18,8 mm lebih kecil dari jarak I - ( P1 –
P1 ) = 15,5 mm pengkuran yaitu -1 mm. Hal ini berarti
pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pasien
kearah anterior adalah retrusif sehingga diperlukan
tindakan retraksi.

C. Metode Howes

Jumlah lebar mesiodistal M1 – M1 : 94,7 mm

Jarak P1 – P1 (Tonjol) : 43,35 mm


Indeks P : Jarak P1-P1 X 100% = 46,83 %
md M1-M1

Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : Lebih

Jarak Inter Fossa Canina : 37,8 mm


Indeks FC : Jarak FC X 100% = 39,9 %
md M1-M1

ngkung basal untuk menampung gigi-gigi : lebih

Inklinasi gigi-gigi regio posterior : Konvergen

Keterangan : Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh indeks FC lebih


kecil dari indeks P. Hal ini berarti inklinasi gigi posterior regio
premolar konvergen merpakan kontraindikasi.
D. Determinasi Lengkung Gigi

Keterangan gambar : : Lengkung awal RA


------- : Lengkung ideal RA
: Lengkung awal RB
------- : Lengkung ideal RB

Overjet awal : 3 mm

Retraksi RA : 2 mm

Protraksi RB : 0,65 mm

Overjet akhir : 3,1 mm

Rahang atas :

Panjanq lengkung ideal : 134,9 mm

Jumlah lebar mesiodistal : 130 mm

Diskrepansi : +49 mm

Rahang bawah :

Panjang lengkung idial : 115,4 mm


Jumlah lebar mesiodistal : 114,9 mm

Diskrepansi : +0,5 mm

E. Arch Lenght Diskrepancy (ALD)


1. Rahang atas
ALD 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 TOT
PLG 25,6 7,35 13,35 13,55 8,2 26,7 94,75

PLR 26,9 8,1 14,65 14,35 8,3 26,2 98,5

ALD = PLR – PLG


= 98,5 – 94,75
= +3,75 mm (kelebihan ruang)

2. Rahang bawah
ALD 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 TOT
PLG 26,3 6,4 11,35 12,15 6,65 23,85 86,7

PLR 26,6 6,65 11,75 11,9 6,9 25,9 89,7

ALD = PLR – PLG


= 89,7 – 86,7
= +3 (kelebihan ruang)

Keterangan
ALD : Arch Lenght Diskrepancy
PLG : Panjang Lengkung Gigi
PLR : Panjang Lengkng Rahang
DATA PENUNJANG
A. Analisis fotografi

GL

Up Lip
Low Lip
Sy

Tipe profil muka : Cembung

B. Pemeriksaan Ronsenografi
1. Foto Sefalometri
Keterangan

C. Analisis Sefalometri
1. Analisis Steiner
Variabel dan Norma Rata-rata Pasien Ket

SNA 82 ̊ 88 ̊ Prognati
SNB 80 ̊ 81 ̊
ANB 2̊ 7̊
I – NA (mm) 4 mm 2mm
I – NA 22 ̊ 30 ̊
I – NB (mm) 4 mm 4mm
I – NB 25 ̊ 37 ̊
PG – NB (mm) 2 0
I ke I 131 ̊ 103 ̊ Re
Occl ke SN 14,5 ̊ 13 ̊ Cram
GoGn - SN 32 ̊ 31 ̊ Clockwise

2. Analisis Downs
a. Skeletal
No Variabel Rata-rata min mak SD Pasien Ket
s
1 < Facial 87,8 ̊ 82 ̊ 95 ̊ 87 ̊
2 < Conv 0 -8,5 ̊ 10 ̊ 14 ̊
3 Bid. A – B -4,6 ̊ 0 -9 ̊ -9 ̊
4 Bid. Mand 21,9 ̊ 17 ̊ 28 ̊ 27 ̊
5 Sb. Y 59,4 ̊ 53 ̊ 66 ̊ 62,5 ̊

b. Dental
No Variabel Rata- min maks SD Pasien Ke
rata t
1 Bid. Occl 9,3 ̊ 1,5 ̊ 14 ̊ 7̊
2 I–I 135,4 ̊ 130 ̊ 150,5 ̊ 108 ̊
3 I – Bid. Occl 104,5 ̊ 93,5 110 ̊ 123,5 ̊
4 I – Bid. Mand 91,4 ̊ 81,5 ̊ 97 ̊ 103 ̊
5 I – Bid. AP 2,7 mm -1 mm 5 mm 10,5mm
(mm)

Anda mungkin juga menyukai