Anda di halaman 1dari 11

1 Lainnya Blog Berikut»

Selama_

Sabtu, 07 Februari 2015 Cari Blog Ini

Tangga Darurat/Tangga Kebakaran


Bangunan gedung harus disediakan sarana vertikal selain lift, seperti tangga darurat. Dalam Bab 1 butir 69 Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008, tangga kebakaran adalah tangga yang direncanakan khusus untuk penyelamatan bila terjadi Besta's Blog
kebakaran.
My Best Bl
Isi blog ini mer
pengetahuan te
teknik sipil Se
Bermanfaat..
Lihat profil lengkapku

Do'a

Tangga darurat di luar gedung

Total Penayangan

4 7 6 3 5 8 4
6 0
Tangga darurat di dalam gedung
Like Ya!!

Dalam perencanaan tangga darurat/tangga kebakaran ada beberapa kriteria yang disyaratkan untuk digunakan dalam perancangan
menurut Juwana (2005:139) dan dalam Bab 3 butir 3.8.1.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 bahwa semua Besta's Bl
77 suka
tangga darurat, terutama pada bangunan tinggi harus aman dan terlindung dari api dan gas panas yang beracun.
Pada SNI 03-1746-2000 butir 5.2 kriteria tangga darurat, antara lain:
Konstruksi
Sukai Halaman
Semua tangga yang digunakan sebagai sarana jalan ke luar sesuai persyaratan, harus dari konstruksi tetap yang permanen.
Jadilah orang pertama ya
Setiap tangga, panggung (platform) dan bordes tangga dalam bangunan yang dipersyaratkan dalam standar ini untuk ini.
konstruksi kelas A atau kelas B harus dari bahan yang tidak mudah terbakar.

Bordes tangga

Tangga dan bordes antar tangga harus sama lebar dengan tanpa pengurangan lebar sepanjang arah lintasan jalan ke luar.
Dalam bangunan baru, setiap bordes tangga harus mempunyai dimensi yang diukur dalam arah lintasan sama dengan lebar
tangga. Pengecualian: Bordes tangga harus diijinkan untuk tidak lebih dari 120 cm (4 ft) dalam arah lintasan, asalkan
tangga mempunyai jalan lurus.

Permukaan anak tangga dan bordes tangga Dokumen Besta's Blog

► 2016 (19)
Anak tangga dan bordes tangga harus padat, tahanan gelincirnya seragam, dan bebas dari tonjolan atau bibir yang dapat
menyebabkan pengguna tangga jatuh. Jika tidak tegak (vertikal), ketinggian anak tangga harus diijinkan dengan ▼ 2015 (60)
kemiringan di bawah anak tangga pada sudut tidak lebih dari 30 derajat dari vertikal, bagaimanapun, tonjolan yang ► September (1)
diijinkan dari pingulan harus tidak lebih dari 4 cm (1½ inci). ► Juli (5)

Kemiringan anak tangga harus tidak lebih dari 2 cm per m (¼ inci per ft ) (kemiringan 1 : 48). ► Juni (15)
Ketinggian anak tangga harus diukur sebagai jarak vertikal antar pingulan anak tangga. ► Mei (8)
► April (1)
Kedalaman anak tangga harus diukur horisontal antara bidang vertikal dari tonjolan terdepan dari anak tangga yang
bersebelahan dan pada sudut yang betul terhadap ujung terdepan anak tangga, tetapi tidak termasuk permukaan anak ▼ Februari (20)
tangga yang dimiringkan atau dibulatkan terhadap kemiringan lebih dari 20 derajat (kemiringan 1 : 2,75) Metode Uji Pembeba
(Load Test)
Metode Hammer Tes
Geotekstile
Geomembrane
Pompa Pemadam Ke
Sistem Deteksi dan A
Kebakaran
Sistem Sprinkler Oto
Sistem Hidran
Pengukuran tinggi anak tangga dengan kemiringan kedepan
Sistem Pipa Tegak
Pengendali Asap
Tangga Darurat/Tang
Kebakaran
Jalan Keluar/Akses E
Pintu Keluar/Pintu
Kebakaran
Akses Petugas Pema
Kebakaran
Pengukuran tinggi anak tangga dengan kemiringan ke belakang Lapis Perkerasan
(Ha
Standing) dan Jalu
M...
Pencegahan Bahaya
Kebakaran
Bendung
Mesin Perawatan Jala
(MPJR)
Pemadatan Tanah de
cara Ledakan (Bla
Pemadatan Tanah de
Kedalaman anak tangga cara Vibrocompac

► Januari (10)

► 2014 (152)

► 2013 (35)
► 2012 (20)

Download Peraturan Pen


Konstruksi
Pengukuran anak tangga dengan tumpuan yang stabil
Konsolidasi PerPres RI No
2010
Penjelasan PerPres RI Nom
2012
PerPres RI Nomor 70 Tahu
Perubahan Ke 2
PerPem RI Nomor 29 Tahu
PerPem RI Nomor 59 Tahu
PerPres RI Nomor 35 Tahu

Download Peraturan Baja

Tata cara Perencanaan Stru


Bangunan Gedung
Pengukuran anak tangga dengan permukaan injakan yang tidak stabil Perencanaan Struktur Baja

Pada pingulan anak tangga, pemiringan atau pembulatan harus tidak lebih dari 1,3 cm (½ inci) dalam dimensi horisontal Download Peraturan
Beto

Harus tidak ada variasi lebih dari 1 cm (3/16 inci) di dalam kedalaman anak tangga yang bersebelahan atau di dalam Peraturan Beton Bertulang
ketinggian dari tinggi anak tangga yang bersebelahan, dan toleransi antara tinggi terbesar dan terkecil atau antara anak Tata cara Perhitungan Struk
tangga terbesar dan terkecil harus tidak lebih dari 1 cm (3/8 inci) dalam sederetan anak tangga. Pengecualian: Apabila Bangunan Gedung
Perencanaan Struktur Beton
anak tangga terbawah yang berhubungan dengan kemiringan jalan umum, jalur pejalan kaki, jalur lalu lintas, mempunyai Jembatan
tingkat ditentukan dan melayani suatu bordes, perbedaan ketinggian anak tangga terbawah tidak boleh lebih dari 7,6 cm (3 Baja Tulangan Beton
Cara Uji Berat Beton Ringa
inci) dalam setiap 91 cm (3 ft) lebar jalur tangga harus diijinkan. Cara Uji Kuat Beton Ringa

Pagar pengaman dan rel pegangan tangan


Sarana jalan ke luar yang lebih dari 75 cm (30 inci) diatas lantai atau di bawah tanah harus dilengkapi dengan pagar Download Peraturan Jala
Jembatan
pengaman untuk mencegah jatuh dari sisi yang terbuka. Tata cara Perencanaan G
Jalan antar Kota
Tangga dan ram harus mempunyai rel pegangan tangan pada kedua sisinya. Di dalam penambahan, rel pegangan tangan Petunjuk Lokasi dan
Standa
harus disediakan di dalam jarak 75 cm (30 inci) dari semua bagian lebar jalan ke luar yang dipersyaratkan oleh tangga. Bangunan Pengaman Tepi J
Lebar jalan ke luar yang dipersyaratkan harus sepanjang jalur dasar dari lintasan. Pedoman Penanganan Loka
Kecelakaan Lalu Lintas
Pedoman Perambuan Seme
Pekerjaan Jalan
Petunjuk Perencanaan
Teba Lentur Jalan Raya
dengan Komponen
Pedoman Perencanaan T
Perkerasan Lentur
Tata cara Perencanaan P
Sebidang Jalan Perkotaa
Manual Kapasitas Jalan
I (MKJI)
Panduan Penempatan
Fa Perlengkapan Jalan
Pedoman Pemeriksaan J
Rangka Baja
Peraturan Perencanaan
T Jembatan (Lampiran
A) Tahan Gempa
RSNI Perencanaan Struk
(1) Dianggap jalur lintasan biasa pada tangga monumental Jembatan
dengan lokasi rel pegangan tangan yang beragam RSNI Perencanaan Struk
untuk Jembatan
Standar Pembebanan un
Spesifikasi pilar dan kepala
sederhana bentang 5 m sam
m dengan fondasi tiang pan
Gambar Standar Pekerjaan
Jembatan
Peraturan Menteri Tata C
Persyaratan Laik Fungsi
Panduan Teknis Uji Laik
(Bina Marga Tahun 2012
Panduan Teknis Pengisia
Laik Fungsi Jalan

Download Peraturan Utili

(2) Dianggap jalur lintasan biasa pada tangga monumental Instalasi Pompa Yang Di
dengan lokasi rel pegangan tangan yang beragam Untuk Proteksi
Kebakara
Sistem Pengendalian Asa
pada Bangunan Gedung
Tata cara Perencanaan A
Bangunan dan Akses Lin
untuk Pencegahan Bahay
pada Bangunan Gedung
Tata cara Perencanaan d
Pemasangan Sarana Jala
untuk Penyelamatan terh
Kebakaran pada Bangun
Tata cara Perencanaan d
Pemasangan Sistem Pipa
Slang untuk Pencegahan
Kebakaran pada Bangun
Gedung
Tata cara Perencanaan d
Pemasangan Sistem Spri
(3) Dianggap jalur lintasan biasa pada tangga monumental Otomatik untuk Pencega
Kebakaran pada Bangun
dengan lokasi rel pegangan tangan yang beragam Tata cara Perencanaan
Si
Protekasi Pasif untuk Pe
Pengecualian 1: Bahaya Kebakaran pada
Pada tangga yang sudah ada, pegangan tangga harus disediakan di dalam jarak 110 cm ( 44 inci ) dari semua bagian lebar jalan ke luar Rumah dan Gedung
Tata cara Perencanaan, P
yang disyaratkan oleh tangga. dan Pengujian Sistem De
Pengecualian 2: Alarm Kebakaran untuk
Bahaya Kebakaran pada
Jika bagian dari batu penahan pinggiran trotoir memisahkan sisi pejalan kaki dari jalan kendaraan, sebuah langkah tunggal atau sebuah
Gedung
ram tidak harus disyaratkan untuk mempunyai rel pegangan tangan. Petunjuk Teknis Rencan
Pengecualian 3: Darurat Kebakaran pada
Tangga yang sudah ada, ram yang sudah ada, tangga di dalam unit rumah tinggal dan di dalam wismar tamu, dan ram di dalam unit Gedung (Kep. Dirjen Per
Pemukiman)
rumah tinggal dan di dalam wisma tamu, harus mempunyai sebuah rel pegangan tangan tidak kurang pada satu sisi. Persyaratan Teknis Siste
Kebakaran pada Bangun
Pagar pengaman dan rel pegangan tangan yang disyaratkan harus menerus sepanjang tangga. Pada belokan tangga, rel Lingkungan (Permen PU
pegangan tangan bagian dalam harus menerus antara deretan tangga pada bordes tangga. Pengecualian: Pada tangga yang Pemeriksaan
Keselamata
sudah ada, rel pegangan tangan harus tidak dipersyaratkan menerus antara deretan tangga pada bordes. Bangunan Gedung

Rancangan dari pagar pelindung dan rel pegangan tangan dan perangkat keras untuk memasangkan rel pegangan tangan
Bukaan pagar
ke pagar pelindung, balustrade atau dinding-dinding harus sedemikian sehingga tidak ada tonjolan yang mungkin
pelindung harus
menyangkut pakaian.
dirancang untuk
mencegah pakaian yang menyangkut menjadi terjepit pada bukaan seperti itu.

Download Peraturan Ban

KP 01 Perencanaan
KP 02 Bendung
KP 03 Saluran
KP 04 Bangunan
Petunjuk Desain Drainase P
Pedoman Perencanaan Siste
Jalan (Pd. T-02-2006-B)
Pedoman Pembuatan Bend
dengan Sekat Semikedap ai
Desa
Pedoman Perencanaan Hidr
dan Pelimpah Bendungan T
Perencanaan Bendung Kare

Download Peraturan Man


Proyek dan RAB

Tata cara Perhitungan H


Pekerjaan Tanah (SNI
28 Tata cara
Perhitungan H
Pekerjaan Pondasi (SNI
Tata cara Perhitungan H
Pekerjaan Beton (SNI 73
Tata cara Perhitungan H
Pekerjaan Dinding (SNI
Tata cara Perhitungan H
Pekerjaan Plesteran
(SNI Tata cara
Perhitungan H
Pekerjaan Kayu (SNI
343 Tata cara
Perhitungan H
Pekerjaan Penutup
Lanta (SNI 7395-2008)
Tata cara Perhitungan
H Pekerjaan Langit-
Langit 2008)
Tata cara Perhitungan H
Detail rel pegangan tangan Pekerjaan Besi dan
Alum 7393-2008)
Tata cara Registrasi
Kon Badan Usaha Jasa
Konst Rancangan
Pedoman Umu Pengadaan
Barang/Jasa Pe
Rel pegangan tangan pada tangga harus paling sedikit 86 cm (34 inci) dan tidak lebih dari 96 cm (38 inci) di atas Lingkungan Kementerian/L
Kerja Daerah/Institusi Lain
permukaan anak tangga, diukur vertikal dari atas rel sampai ke ujung anak tangga. Pengecualian 1: Ketinggian dari rel Analisa Biaya Konstruksi (
pegangan tangan yang diperlukan yang membentuk bagian dari pagar pelindung harus diijinkan tidak lebih dari 107 cm Bangunan Gedung dan
Peru
(42 inci) diukur vertikal ke bagian atas rel dari ujung anak tangga. Pengecualian 2: Rel pegangan tangan yang sudah ada Pekerjaan Persiapan
harus paling sedikit 76 cm (30 inci) dan tidak lebih dari 96 cm (38 inci) di atas permukaan atas anak tangga, diukur
vertikal ke bagian atas rel dari ujung anak tangga. Pengecualian 3: Rel pegangan tangan tambahan yang lebih rendah atau
lebih tinggi dari pada rel pegangan tangan utama harus diijinkan. Download Peraturan Uji
Pelaksanaan Bahan
Rel pegangan tangan yang baru harus menyediakan suatu jarak bebas paling sedikit 3,8 cm (1½ inci) antara rel pegangan
tangan dan dinding pada mana rel itu dipasangkan. Lapis Pondasi Pasir Aspal
Metode Pengujian Penetras
Rel pegangan tangan yang baru harus memiliki luas penampang lingkaran dengan diameter luar paling sedikit 3,2 cm (1¼ Bitumen
inci) dan tidak lebih dari 5 cm (2 inci). Rel pegangan tangan yang baru harus dengan mudah dipegang terus menerus Metode Pengujian
Campura
Alat Marshall
sepanjang seluruh panjangnya. Pengecualian 1: Setiap bentuk lain dengan satu dimensi keliling paling sedikit 10 cm (4 Tata cara Pelaksanaan Lapi
inci) tetapi tidak lebih dari 16 cm (6¼ inci), dan dengan dimensi penampang terbesar tidak lebih dari 5,7 cm (2¼ inci) (Laston) untuk Jalan Raya
Spesifikasi Aspal Keras Be
harus diijinkan, asalkan ujungnya dibulatkan sampai satu jarak radius minimum 0,3 cm (1/8 inci). Pengecualian 2: Penetrasi
Pengikat rel pegangan tangan atau balustrade dipasang ke bagian bawah permukaan dari rel pegangan tangan, yang mana
tonjolan horisontalnya tidak melewati sisi sisi dari rel pegangan tangan dalam jarak 2,5 cm (1 inci) dari bagian bawah rel
pegangan tangan dan yang memiliki ujung dengan radius minimum 0,3 cm (1/8 inci), harus tidak dipertimbangkan sebagai
penghalang pada pegangan tangan. Download Peraturan Fasi
dan Bangunan Gedung
Ujung rel pegangan tangan yang baru harus dikembalikan ke dinding atau lantai atau berhenti pada tempat terbaru.
Kebijakan Kementerian
Rel pegangan tangan yang baru yang tidak menerus diantara sederetan anak tangga harus melebar horisontal, pada tentang Penetapan
Ruma
Pendidikan
ketinggian yang diperlukan, paling sedikit 30 cm ( 12 inci ) tidak melebihi tiang tegak teratas dan menerus miring pada Pedoman Teknis Penyele
kedalaman satu anak tangga di atas tiang tegak paling bawah. Pengecualian: Apabila disetujui oleh instansi yang Fasilitas Parkir
berwenang karena keterbatasan tempat dan di dalam unit hunian, kepanjangan horisontal di atas anak tangga teratas tidak Pedoman Persyaratan Te
Bangunan Gedung
diperlukan asalkan rel pegangan tangan memanjang pada ketinggian yang diperlukan sampai pada satu titik langsung di Standar Sarana dan Pras
atas tiang tegak teratas. Sekolah/Madrasah Pend
Manual Pembangunan G
Ketinggian pagar pengaman yang dipersyaratkan harus diukur vertikal ke bagian atas pagar pengaman dari permukaan Pedoman Teknis Bangun
Tahan Gempa
yang dekat dimaksud. Pedoman Teknis Fasilita
Aksesibilitas pada Bangu
Pagar pengaman paling sedikit harus 100 cm (42 inci) tingginya. Pengecualian 1: Pagar pengaman yang sudah ada yang di dan Lingkungan
(Permen
dalam unit hunian harus sedikitnya 90 cm (36 inci) tingginya. Pengecualian 2: Seperti yang ada pada bangunan kumpulan. Pedoman Teknis
Pemban
Bangunan Gedung Negar
Pengecualian 3: Pagar pengaman yang sudah ada pada tangga yang sudah ada harus paling sedikit tingginya 80 cm (30 PU)
inci).
Pagar pengaman terbuka harus mempunyai rel atau pola ornamen sehingga bola berdiameter 10 cm (4 inci ) harus tidak Download Peraturan
Lain
bisa lolos melalui bukaan sampai ketinggian 80 cm (34 inci ). Pengecualian 1: Bukaan segitiga yang dibentuk oleh tiang AMDAL, dan sebagainya
tegak, anak tangga, dan elemen bawah rel pagar pengaman pada sisi terbuka dari sebuah tangga harus ukurannya
Standar Perencanaan Ke
sedemikian rupa sehingga sebuah bola dengan diameter 15 cm (6 inci) harus tidak dapat lolos melalui bukaan segitiga itu.
Gempa untuk Struktur B
Pengecualian 2: Dalam rumah tahanan, dalam hunian industri, dan di dalam gudang, jarak bebas antara rel terdekat diukur Gedung (SNI-1726-2002
Panduan Penilaian AMD
tegak lurus pada rel harus tidak lebih dari 50 cm (21 inci). Pengecualian 3: Pagar pengaman yang sudah ada yang UKL/UPL untuk Kegiata
Pembangunan Jalan
disetujui. Keputusan Menteri Negara
Ruangan tertutup dan proteksi dari tangga Hidup (Jenis Rencana Usah
Kegiatan yang Wajib Dilen
Semua tangga di dalam, yang melayani sebuah eksit atau komponen eksit harus tertutup (harus aman dan terlindung dari Analisis Mengenai
Dampak
Hidup)
api dan gas panas yang beracun). Pedoman Pemeliharaan
Bangunan Gedung
Semua tangga lain di dalam harus diproteksi sesuai dengan bukaan vertikalnya. Pengecualian: Dalam bangunan gedung Pedoman Teknis IMB
Gedu
yang sudah ada, apabila sebuah ruangan eksit dua lantai menghubungkan lantai eksit pelepasan dengan lantai berdekatan,
eksit tersebut harus dipersyaratkan untuk ditutup pada lantai eksit pelepasan dan paling sedikit 50% dari jumlah dan
kapasitas eksit pada lantai eksit pelepasan harus tersendiri ditutupnya. Download E-Book

Utilitas Bangunan (Ir. Harto


The Civil Engineering Han
Chen Dkk)
Teknologi Bangunan (Balai
Struktur dan Konstruksi Ba
Sistem Top and Down (Mis
Pokok Teknologi Struktur u
dan Arsitektur (Burl E. Dis
Pemeliharaan Bangunan
Facility Management (He
Kumpulan Gambar Tekn
(Drs. Daryanto)
Konstruksi Bangunan Ti
Hartono P., M. Arch)
Kokoh (Y. T. Hadi)
Kamus Istilah PU (Depar
Jalur tangga dengan dinding luar tidak tahan api Eksplorasi Teknologi dal
dalam bidang yang sama dengan dinding luar Konstruksi (Wulfram I.
E
Civil Engineering Formu
Hicks)
Buku Teknik Sipil (Ir Sung
Design with Structural Stee
Institute of Steel. Inc)
Structural Steelwork -
desig theory (Dennis Lam,
Dkk) Airport Design and
Oper
E. Caves)
Airport Engineering (No
dkk)
Planning dan Design of
A (Robert H., Francis
dkk) Buku Referensi
Jalur tangga dengan keliling yang menonjol ke luar untuk Ko PP)
AISC Steel Construction
pada dinding luar bangunan Tabel Profil Konstruksi B
Dasar-dasar Perencanaa
Bertulang (Gideon)
Pedoman Perencanaan
K Gempa untuk Rumah
da Struktur Beton
Bertulang Grafik dan
Tabel Perhitu Bertulang
(Gideon)
Ilmu Konstruksi Bangun
Ilmu Konstruksi Bangun
Findings in Built and Ru
Environments (Fibreseri
Site Guide (Suspended C
Architectural Privacy
Jalur tangga dengan dinding luar tidak diproteksi berhadapan Fen AISC (360-05)
Specificat Structural
Steel Building
Manual of Steel Construc
dengan dinding luar yang bersebelahan dari bangunan Resistance Factor
Design
Survey Hidrografi (Poerb
Teknik Jalan Raya Jilid 1
Apabila dinding yang bukan tahan terhadap api atau bukan tidak terproteksi menutup bagian luar jalur tangga dan dinding Perkerasan Lentur Jalan
Sukirman)
serta bukaan itu di ekspos pada bagian lain dari bangunan pada satu sudut tidak lebih dari 180 derajat, dinding penutup Mekanika Teknik 1 (Ir H
bangunan dalam jarak 3 m (10 ft) horisontal dari dinding yang bukan tahan api atau bukan yang terproteksi harus Mekanika Teknik 2 (Ir H
Penyelesaian Konstruksi
dikonstruksikan seperti dipersyaratkan untuk ruang jalur tangga tertutup termasuk proteksi untuk bukaannya. Konstruksi
Konstruksi Kuda-Kuda K
harus menjulur vertikal dari dasar ke suatu titik 3 m (10 ft) di atas bordes tangga di puncak paling tinggi atau pada garis Ilmu Konstruksi Bangun
atap, yang mana yang lebih rendah. Heinz F)
Panduan Membangun R
Untuk perencanaan tangga darurat/tangga kebakaran, perlu mempertimbangkan jumlah orang (N) yang dapat terakomodasi, lebar Irawan)
Pokok Teknologi Struktu
tangga darurat, dan jumlah lantai. Perhitungan ini dilakukan sesuai dengan persamaan berikut: Konstruksi dan
Arsitektu
P = 200w + [50(w – 0,3)] (n – 1) Dishongh)
Dimana: Penuntun Praktis Perenc
Jalan Raya (Shirley L.H.)
P = jumlah orang yang direkomendasi Pengantar Fisika
Bangun
w = lebar tangga dalam meter Mangunwijaya)
Utilitas Bangunan Buku
n = jumlah lantai bangunan Mahasiswa Sipil dan
Arsi
Berikut ini contoh perhitungan lebar minimum tangga yang diperlukan untuk menghindari penumpukan penghuni pada tiap lantai: Hartono P., M.Arcth)
P = 226 orang (bisa di dapat dari perhitungan Jumlah Orang = Luas bangunan/Beban Okupansi) Utilitas Bangunan (Dwi
T
Struktur Bangunan Berti
n = 10 (Wolfgang S.)
P = 200w + [50 (w – 0,3)] (n – 1) Ilmu Konstruksi Perleng
Utilitas Bangunan (Hein
226 = 200w + [50 (w – 0,3)] (10 – 1) L.S.)
226 = 200w + (50w – 15) 9 Tabel Beton Bertulang (I
226 = 200w + 450w – 135 Fisika Bangunan (Prasas
226 + 135 = 200w + 450w Konstruksi Baja
Perhitun
Pelaksanaan (AP Potma,
361 = 650w Modul 1 Pengertian
Dasa
w = 1,80 m Thamrin Nasution)
Modul 2 Balok Terjepit S
Jadi lebar tangga yang diperlukan untuk tiap lantai adalah 1,80 m Thamrin Nasution)
Modul 3 Balok Di Atas D
Pada tangga darurat harus diadakan penandaan jalur tangga. Dalam perencanaan penandaan tangga darurat/kebakaran ada beberapa (Ir Thamrin Nasution)
Modul 4 Balok Menganju
kriteria yang disyaratkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 Bab 3 butir 3.8.4, antara lain: Di Atas Dua Perletakan (
Nasution)
1. Menunjukkan tingkat lantai, Modul 6 Garis Pengaruh
Modul 7 Bangunan Porta
2. Menunjukkan akhir teratas dan terbawah dari ruang tangga terlindung, N)
3. Menunjukkan tingkat lantai dari, dan ke arah eksit pelepasan, Modul 8 Bangunan
Porta
Rasuk Gerber (Ir Thamri
4. Diletakkan di dalam ruang terlindung di tempat mendekati 1,5 m di atas bordes lantai dalam suatu posisi yang mudah terlihat Modul 9 Pelengkung Tig
bila pintu dalam posisi terbuka atau tertutup, Thamrin N)

5. Dicat atau dituliskan pada dinding atau pada penandaan terpisah yang terpasang kuat pada dinding,
6. Huruf identifikasi jalur tangga harus ditempatkan pada bagian atas dari penandaan dengan tinggi minimum huruf 2,5 cm dan
harus memenuhi ketentuan tentang “karakter huruf",dan
7. Angka level lantai harus ditempatkan di tengah-tengah penandaan dengan tinggi angka minimum 12,5 cm.

Contoh Penandaan Tanda Arah (Tanda Pengenal Tangga)

Penempatan tanda arah tangga

Catatan Sumber:

1. Juwana, J. S. 2005. Sistem Bangunan Tinggi, Jakarta: Erlangga


2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan. 2008. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
3. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1746-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk
Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung. 2000. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Diposkan oleh My Best Blog di Sabtu, Februari 07, 2015 +1 Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

P u b lik a s i k a n Pratinjau

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai