Suatu metode yang berhubungan dengan memori, yang berguna untuk meningkatkan kesehatan mental
dan kualitas hidup. Reminiscence tidak hanya kegiatan mengingat peristiwa masa lalu tetapi juga
merupakan proses yang terstruktur secara sistematis dan berguna untuk merefleksikan kehidupan
seseorang untuk mengevaluasi ulang, menyelesaikan konflik dari masa lalu, menemukan makna
kehidupan, dan menilai koping adaptif mana yang sebaiknya digunakan. Terapi ini dilakukan dengan cara
diskusi tentang kejadian masa lalu yang dialami seseorang kemudian disharingkan kepada keluarga,
kelompok, atau staf keperawatan (Chen et al., dalam Arumsari 2014).
Dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan beberapa manfaat dari Reminiscence
Therapy, antara lain (Mackin and Arean cit. Wheller, dalam Arumsari 2014):
Aspek Kognitif
Secara umum, individu pada usia lanjut mengalami penurunan fungsi kognitif seperti: pemrosesan
informasi, memori, kecerdasan dan perhatian. Kemunduran kognitif yang dialami lanjut usia menurut
DepKes RI (1998) salah satunya adalah fungsi ingatan cenderung lebih baik pada hal-hal yang berkaitan
dengan masa muda, dibanding pada hal yang baru saja terjadi. Pada bu Murtini, ia dengan lancar
menceritakan pengalamannya sebagai pengrajin mote di masa muda dulu.
Normative life events merupakan peristiwa-peristiwa hidup yang dapat diduga berdasarkan waktu
tertentu. Peristiwa-peristiwa di masa muda bu Murtini membuat perubahan yang mempengaruhi
kepribadiannya. Bu Murtini menjadi lebih mampu untuk mensyukuri hidupnya yang sekarang yang
dimana berbeda dengan masa lalunya.
DAFTAR PUSTAKA