' £ * OLJ\J Udf J I | IflHII Iflll IIU I I I I I lllll • •III • • • • ! !•••• • • I I . i,., I . . I UU
ID0200102
INVENTARISASI SEKTOR POTENSIAL U MENTAWA KALIMANTAN TENGAH
TAHAPAN PROSPEKSl SISTEMATIK
ABSTRAK
INVENTARISASI SEKTOR POTENSIAL U MENTAWA KALIMANTAN TENGAH TAHAPAN
PROSPEKSI SISTEMATIK. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi geologi,
karakteristik mineralisasi U dan sebarannya di permukaan. Penelitian ini berdasarkan hasil
penelitian terdahulu berupa anomali radiometri singkapan (1000 - 15.000 cps) dengan kadar U
68,51 - 9759,25 ppm. Metode penelitian yang dilakukan adalah pemetaan geologi dan studi
kupasan, topografi, radiometri dan percontohan batuan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
litologi penyusun daerah penelitian terdiri dari kelompok batuan malihan (kuarsit dan sekis) dar»
kelompok batuan beku (tonalit dan granit). Staiktur geologi yang berkembang beaipa sesar
mendatar berarah NNW-SSE dan NE - SW. Mineralisasi U terorientasi WNW- ESE pada litologi
kuarsit yang dikontrol oleh staiktur sekistositas. Mineral U berupa uraninit dan pikblende
berasosiasi dengan turmalin, kuarsa, molibdenit, pirit, kalkopirit, ilmenit dan rutil. Kadar U pada
singkapan batuan mencapai 3200 ppm. Zona favorabel membentuk jalur memanjang berarah
WNW - ESE dengan sektor sumber daya U yang dianggap potensial seluas 0,3 Km2 .
ABSTRACT
INVENTORY OF U POTENTIAL SECTOR AT MENTAWA CENTRAL KALIMANTAN
SYSTEMATIC PROSPECTING STAGE. The investigation was carried out in order to get
geological information, characteristic ofuranium mineralization and surface distribution ofuranium
mineralization. The investigation based on the former research which found some radiometric
anomaly of outcrop (1000 - 15.000 cps) with uranium content 68.51 - 9759.25 ppm. The
investigation was carried out vsing geological, topographic, radiometric mapping and rock
sampling. The lithology of the sector consists of metamorphic rocks (guarsite and schist), and
igneous rocks (tonalite and granite). The geologic structures are NNW-SSE and NE-SW strike slip
faults. Uranium mineralizations are distributed in WNW - ESE as quarzite, controlled by
schistosity. U minerals are uraninite and pitchblende associated with tourmaline, quartz,
molibdenite, pyrite, chalcopyrite, ilmenite and rvtile. The uranium content in outcrop is 3200 ppm.
The favorable zone has a stretch long shape WNW-ESE. The high potential of uranium resource
area is covering an area ofaboutis 0,3 Km2
17
Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir V ISSN 1410-1998
P2TBDUdan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
18
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V
P2TBDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebtvaril 2000
menjari. Secara regional batuan malihan di Cabang Kiri Ujang Dua) miring kuat ke
daerah ini dapat disebandingkan dengan selatan.
Batuan Malihan Pinoh yang berumur Trias -
Yura' 3 ' • Sekistositas
Sekistositas pada daerah penelitian pada
umumnya mempunyai jurus WNW - ESE
• Kelompok Batuan Beku. , subvertikal. Di bagian selatan daerah
Batuan beku yang ditemukan di penelitian pada umumnya ditemukan
daerah penelitian bersifat granitik berupa miring kuat ke utara sedangkan pada
tonalit dan terobosan granit. bagian utara daerah penelitian ditemukan
• Tonalit miring kuat ke selatan. Sekistositas
Tonalit tersingkap di bagian utara daerah tersebut hampir searah dengan sisa
penelitian meliputi 5 % dari seluruh luas perlapisan.
daerah penelitian. Satuan ini terdiri dari • Struktur Sesar
tonalit, berwarna putih - putih abu-abu, Struktur sesar yang terdapat di daerah
holokristalin, berukuran mineral sedang, penelitian berupa sesar mendatar
komposisi kuarsa, felspar dan mika berarah NE-SW dan NNW-SSE . Sesar
(muskovit dan biotit). yang berarah NE-SW merupakan sesar
Radiometri rata-rata 60 cps, di Ano 237 mendatar dekstral. sesar ini berkembang
mencapai 150 cps. Secara regional pada cabang kiri S. Ujang Dua Sesar
satuan tonalit dapat disebandingkan yang berarah NNW - SSE merupakan
dengan Tonalit Sepauk yang berumur sesar mendatar sinistral yang sebagian
Kapur [3] berkembang menjadi sesar normal.
Struktur sesar ini berkembang di S.
• Terobosan Granit Ampola dan Cabang Kiri S. Mentawa.
Terobosan granit berupa korok umumnya
tidak terpetakan, tersingkap di S. 4. Radiometri
Mentawa dan Cabang-cabangnya dan di
JI.PT SBK Km 81 ke arah Bukit Erai. • Radiometri Soil
Granit menerobos satuan kuarsit, Pengukuran radiometri soil dilakukan
sebagian memotong dan sejajar secara sistematik dengan jaring-jaring 20
perlapisan (So), tebal tersingkap 0,2 - 4 x 20 meter dengan arah N 120°E dan N
meter. Granit berwarna abu-abu cerah, 30°E. Pada daerah seluas 0,7 Km2
holokristalin, equigranular, ukuran dengan jumlah pengukuran radiometri
mineral halus-kasar, bentuk butir soil sebanyak 1633 titik, kisaran
subhedral-anhedral komposisi kuarsa, radiometri 45 - 500 cps, rata-rata 88,54
alkali felspar, plagioklas, dan mika cps. Pada tempat yang menarik nilai
(muskovit dan biotit), serisit, apatit, radiometrinya dilakukan perapatan
zirkon, klorit. Pada biotit ditemukan pengukuran dengan jaring-jaring
pleokroik halo dengan inti mineral opak. pengukuran menjadi 5 x 1 0 meter. Dari
Dari hasil analisis petrografi, granit ini hasil pengukuran tersebut kemudian
merupakan jenis granit leukokratik. Pada dibuat peta kesamaan radiometri soil.
Ano CG 6 granit memotong mineralisasi Pada peta tersebut terlihat bahwa
uranium. Radiometri pada granit berkisar anomali radiometri soil berpola dengan
antara 100-175 cps. Pada sekitar korok arah WNW - ESE (Gatnbar 3 : Peta Iso
granit tidak ditemukan adanya indikasi Radiometri Soil).
kenaikan nilai radiometri dibandingkan
• Radiometri Singkapan Batuan
dengan radiometri batuan pada
Hasil pengukuran radiometri singkapan
umumnya.
batuan, pada kuarsit dan sekis umumnya
100-150 cps. Nilai anomali diasumsikan
3. Struktur geologi 3 kali harga latar setempat. Karena harga
• Perlapisan batuan latar pada umumnya 100 cps maka
Pada umumnya perlapisan batuan singkapan batuan dengan radiometri >
merupakan perlapisan sisa dengan jurus 300 cps dianggap anomali. Berdasarkan
arah WNW - ESE pada bagian selatan hal tersebut, maka di lokasi penelitian
(hulu S. Mentawa dan hulu S. Ampola) telah ditemukan 22 lokasi anomali
miring kuat ke utara, sedangkan di radiometri singkapan yang terdiri dari 4
bagian utara (hulu S. Rongka dan Hulu anomali temuan Tim Prospeksi Detil
19
Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuktir V ISSN 1410-1998
P2TBDU dan P2BGN-8ATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
1994 (Ano 48, Ano 181 Ano 237 dan Ano 6. Sumberdaya Uranium
240) dan 18 Anomali temuan baru
Zona favorabel ditentukan
(Prospeksi Sistematik 1997) ( Tabel 1
berdasarkan atas kedapatan anomali
dan Gambar 4 : Peta Lokasi Anomali ).
radiometri singkapan batuan yang didukung
Pada beberapa anomali yang ditemukan oleh pola kesamaan radiometri tanah serta
tersebut dilakukan kupasan yaitu Ano CG kesamaan batuan cebakannya berupa fasies
6, Ano 181A, Ano CRN 1, Ano CZN 4, kuarsit. Maka berdasarkan hal tersebut
dan Ano DMN 5, yang menunjukkan pola ditentukan zona favorabel daerah penelitian
anomali radiometri berarah WNW - ESE. sepanjang 1200 meter dan lebar sekitar 100 -
400 meter pada luas 0,3 Km2 (Gambar 5 ).
5. Mineralisasi Uranium
SIMPULAN
Pada pengamatan lapangan
mineralisasi uranium diindikasikan oleh harga
Litologi penyusun daerah penelitian dapat
radiometri singkapan batuan yang berkisar
dikelompokkan menjadi kelompok
antara 300 - 15.000 cps. Mineralisasi
batuan malihan yang terdiri dari satuan
tersebut berada pada batuan kuarsit.
kuarsit dan satuan sekis dan kelompok
Mineralisasi U berasosiasi dengan turmalin,
batuan beku yang terdiri dari satuan
kuarsa dan sulfida. Mineralisasi umumnya
tonalit dan terobosan granit (tak
berarah WNW - ESE , berupa segregasi
terpetakan).
mineral yang berbentuk lensa, tebal
milimetrik sampai dengan desimetrik Di lokasi Struktur geologi (tektonik) yang ada di daerah
pengamatan 13 (ANO CG6) mineralisasi penelitian berupa sesar mendatar
dipotong oleh korok granit. Mineralisasi pada dekstral berarah NE - SW dan sesar
daerah ini searah dengan bidang sekistositas mendatar sinistral berarah NNW - SSE
(N120E) yang sebagian telah berkembang
menjadi sesar normal.
Hasil analisis mineragrafi dan Pola zona anomali radiometri soil berarah
petrografi memperlihatkan bahwa mineral WNW-ESE.
uranium yang terdapat pada daerah ini Mineralisasi U terdapat pada kuarsit, berarah
adalah uraninit dan pikblende, sebagian WNW - ESE, berasosiasi dengan
teralterasi menjadi autunit, berasosiasi turmalin, kuarsa, molibdenit, pirit,
dengan turmalin, kuarsa, pirit, kalkopirit, kalkopirit, ilmenit dan rutil, diduga
molibdenit, ilmenit dan rutil. Kedapatan terbentuk selama proses metamorfisme
mineral U pada batuan mengisi retakan dan berlangsung.
berada di antar butir. Zona favorabel sumberdaya U mencakup
luas 0,3 Km2 yang memanjang ± 1200
Hasil analisis kadar U total contoh
m dengan arah WNW - ESE.
batuan kuarsit 4,5-18 ppm (2 contoh), pada
batuan mineralisasi 22 - 3200 ppm (24
contoh), dan pada granit 25 - 37,5 ppm (2 PUSTAKA
contoh).
Berdasarkan data mineralisasi yang [1]. RAMADANUS, NGADENIN,
memperlihatkan bahwa sebarannya searah SUJIMAN, HARNADi, Inventarisasi
dengan sekistositas, berasosiasi dengan Sumber Daya Uranium Daerah
turmalin, kuarsa dan sulfida dimana mineral Mentawa Kalimantan Tengah
U ada yang mengisi retakan dan di antara Tahapan Prospeksi Detil. Pusat
butir dan terdapatnya korok granit yang Pengembangan Bahan Galian Nuklir
memotong mineralisasi U di lokasi CG6 yang - Batan, Jakarta, 1995.
tidak menunjukkan indikasi peningkatan [2]. NGADENIN, TUGIJO, BOMAN,
radiometri di sekitar korok granit tersebut, SUWARDI, RAHMAT ISWANTO.
serta kadar U total contoh batuan kuarsit Inventarisasi Sektor Potensial U
yang relatif tinggi ( mencapai 18 ppm) maka Mentawa Kalimantan Tengah
diduga mineralisasi U terbentuk dari Tahapan Prospeksi Sistematik. Pusat
reakumulasi U yang berasal dari batuan Pengembangan Bahan Galian Nuklir
kuarsit selama metamorfisme berlangsung. -Batan, Jakarta, 1997.
Sehingga kontrol mineralisasi U berupa [3]. AMINUDDIN dan TRAIL D.S. Peta
kontrol litologi kuarsit. Geologi Permulaan Lembar Nanga
Pinoh Kalimantan Skala 1 : 250.000.
20
ISSN1410-1998 PnosidingPresentasillmiahDaurBahanBakarNuklirV
P2TBDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruaril 2000
TANYA JAWAB
Sumantri
• Apakah ada prediksi mendapatkan
minimal U yang lebih besar dan dengan
spasing berapa kalau diadakan
pemboran
Widiyanta
• Ada, berdasarkan pola/model
mineralisasi yang terlihat pada kupasan
yaitu bentuk mineralisasi melensa yang
kadang-kadang menebal atau menipis
baik secara lateral maupun vertikal.
Dengan demikian yang tersingkap
dipermukaan tipis ada harapan menebal
kearah bawah.
• Apabila dilakukan pemboran (eksplorasi)
cukup dua titik yaitu dibagian timur dan
dibagian barat {spasi ± 200 m)
Sartapa
• Temuan mineralisasi U di puncak dan di
lembah beda tinggi 200 m diharapkan
merupakan kelanjutan. Faktor atau
kontrol apa yang mendukung bahwa
mineralisasi U diharapkan
menenjs/menyatnbung ?
Widiyanta
• Faktor yang mendukung bahwa
mineralisasi U diharapkan menerus
adalah adanya indikasi radiometri soil
yang tinggi yang menghubungkan kedua
mineralisasi tersebut.
Wahlan
• Pada tingkatan penelitian sistematik
apakah dilakukan analisis statistik
sehingga kita dapat menentukan adanya
anomali semu/benar dengan
memasukkan frekwensi kumulatif.
Widiyanta
• Yang telah dilakukan perhitungan secara
statistik adalah nilai radiometri soil.
21
Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan BakarNuklir V ISSN 1410-1998
P2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakaria, 22Pebruari2000
LAMPIRAN
Keterangan:
* : Anomali temuan Tim PD tahun 1994
** : dibuat kupasan
22
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir V
P2TBDU dan P2BGN -BATAN Jakarta, 22 Pebruaril 2000
Keterangan :
* : Anomali temuan Tim PD tahun 1994
** : dibuat kupasan
23
Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir V ISSN 1410-1998
P2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
10 20 Km
^ DAEEAH PENELITIAH
113"
24
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V
P2TBDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruahl 2000
A* | Tonalit
Sk :Sekis
K : Kuarsit
_--- Batas litologi
-•"^" Sesar mendalar
Sesar
Sekistositas
Perlapuan
UrAt kuarsa.
Kotok eranit
25
Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir V ISSN 1410-1998
P2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
Lokaii Pengembangan
pengukuran R.a. Soil
KETERANGAN
26
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan Bakar Nuklir V
P2TBDU dan P2BGN -BATAN Jakarta, 22 Pebruarit 2000
0 $o m
27
Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V ISSN 1410-1998
P2TBDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
Sektor potensial U
28