Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

EKOLOGI HEWAN

KELOMPOK 1
NAMA
1.TUSMIANA (1210013221001)
2.

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

201
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT. yang telah melimpahkan Rahmat


dan Karunia-Nya sehingga makalah Ekologi Hewan, ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada
junjungan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, atas bimbingan Beliau
sehingga kita dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Ucapan terimakasih kepada dosen mata kuliah Ekologi Hewan yang telah
memberikan kami kesempatan untuk membuat makalah ini sebagai pedoman,
acuan, dan sumber belajar.
Akhir kata, Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan baik
dari segi bahasa, tulisan, maupun kalimat yang kurang tepat dalam makalah ini,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya.

Padang, 30 Agustus 2014

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan bagi hewan adalah semua faktor biotic dan abiotik yang ada di
sekitarnya dandapat mempengaruhinya. Dalam konsep rantai makanan, hewan
ditempatkan sebagai konsumen, sedangkan tumbuhan sebagai produsen. Hewan
disebut sebagai makhluk hidup yang heterotrof.
Setiap organisme di muka bumi menempati habitatnya masing-masing. Dalam
suatuhabitat terdapat lebih dari satu jenis organisme dan semuanya berada dalam
satu komunitas.Komunitas menyatu dengan lingkungan abiotik dan membentuk
suatu ekosistem. Dalamekosistem hewan berinteraksi dengan lingkungan biotic ,
yaitu hewan lain, tumbuhan serta mikroorganisme lainnya. Interaksi tersebut dapat
terjadi antar individu, antar populasi danantar komunitas.
Setiap organisme harus mampu beradaptasi untuk menghadapi kondisi
faktor lingkungan abiotik. Hewan tidak mungkin hidup pada kisaran faktor abiotik
yang seluas-luasnya. Pada prinsipnya masing-masing hewan memiliki kisaran
toleransi tertentu terhadapsemua semua faktor lingkungan.

Rumusan Masalah
1. Konsep dan difinisi ekologi
2. Keluasan investigasi: ekologi dari sel sampai isuglobal
3. Ekologi sebagai disiflin ilmu
4. Fenomena ekologi dalam skala ruang dan waktu
BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian Ekologi dan Konsep Ekologi


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”)
dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel
(1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau
sistem dengan lingkungannya.
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara
seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi
yang stabil dan seimbang(homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen
akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan
sistembiologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen
penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat
dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung mengganggu
sistem pengendalian alamiah ini. ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-
macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang
terakhir manusia
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik
antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk
hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan
merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi,ekologi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup
dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar
makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau
lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi
dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba
memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai
makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk
hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang
menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-
faktor yang menyebabkannya.
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang


mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah
bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi
pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas,
penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia
lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan
sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari
pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup
dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan
timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di
sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada
manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam
kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan
adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan
di Indonesia sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah
pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah
makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau
pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan efek yang
mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang
merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang
menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.

Pembagian Ekologi
Berdasarkan atas komposisi jenis organisme yang dikaji maka Ekologi
dapat dibagi menjadi:
1. Autekologi, membahas pengkajian individu organisme atau individu
spesies yang penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dan kelakuan
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Misalnya, mempelajari
sejarah hidup suatu spesies, perilaku maupun adaptasinya terhadap
lingkungan.
2. Sinekologi, membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-
organisme sebagai satuan. Misalnya, mempelajari struktur dan komposisi
spesies tumbuhan di hutan rawa, mempelajari pola distribusi binatang liar
di hutan alam, hutan wisata, atau taman nasional.
Berdasarkan atas habitat suatu spesies atau kelompok spseie organisme
maka ekologi dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Ekologi daratan (terestrial), yaitu mempelajari hubungan timbal balik
antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua
wilayah daratan tegalan, kebun, ladang, hutan lahan kering, padang
rumput, atau gurun.
b. Ekologi air tawar (freshwater), yaitu mempelajari hubungan timbal
balik antara organisme lainnya serta dengan semua komponen
lingkungan yang ada di wilayah perairan tawar. Contoh wilayah
perairan tawar adalah danau, sungai, kolam, sumur, rawa atau sawah.
c. Ekologi bahari, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen
lingkungan yang ada di wilayah perairan asin atau lautan.
d. Ekologi estuarin, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua
komponenlingkungan yang ada di wilayah perairan payau. Contoh
wilayah perairan payau adalah muara sungai, teluk dan laguna.
e. Ekologi hutan, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen
lingkungan yang ada di ekosistem hutan.
f. Ekologi padang rumput, yaitu mempelajari hubungan timbal balik
antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua
komponen lingkungan yang ada di ekosistem padang rumput.
Berdasarkan taksonomi atau sistematikanya, ekologi dibedakan menjadi:
1. Ekologi tumbuhan
2. Ekologi serangga
3. Ekologi burung
4. Ekologi vertebrata
5. Ekologi mikroba

b. Ekologi sebagai disiflin ilmu


Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari
perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan
hampir semua ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-
pautnya ekologi, persoalnnya harus dipandang dalam hubungan antara organism
dan lingkungan, semua bidang ilmu yang dapat menerangkan tentang komponen-
komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sanagt diperlukan. Jika berbicara
mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan,
penggunaan energy, kenaikkan suhu bumi karena efek rumah kaca atau
pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya, hal ini berarti juga harus berbicara
mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi dan
lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungannya
ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa
semua orang harus memahami ekologi dan jika tidak berlebihan dapat dikatakan
bahwa ekologi merupakan ilmu dasar dari semua cabang ilmu yang ada. Ekologi
merupakan salah satu cabang biologi dan mempunyai ruang lingkup yang sangat
luas. Ruang lingkup ekologi dapat dilihat pada gambar spectrum biologi.
Ekologi memperhatikan secara luas sebelah kanan dari spectrum tersebut,
yaitu tingkat-tingkat system setelah atau di atas tingkat-tingkat organism. Didalam
ekologi populasi dinyatakan sebagi golongan-golongan individu-individu dari
setiap spesies organisme. Sedangkan komubitas adalah semua populasi-populasi
yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup
berfungsi bersama sebagi system ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui
bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukkan pada spectrum yang
dimaksud.
Interaksi dengan lingkungan sisik (energy dan mineral) pada setiap tingkat
menghasilkan system-sistem fungsional yang khas. Di mana system itu
mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara
teratur berinterakk si satu sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk
satu kesatuan secara keseluruhan. Agar mudah di mangerti hubungan organisme
dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang dapat menerangkan setiap makhluk
hidup dan lingkungan sangat di perlukan. Penyebaran, adptasi dan aspek aspek
fungsi organisme dari komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan erat
hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti teksonomi morfologai,
fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah, geologi, dan fisika
memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan. Jadi pengetahuan fisika dan
biologi sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untukdapat mengungkapkan
hubungan antara lingkungan dan dunia lingkungan.
Kemajuan teknologi sekarang memungkinkan penelitiaan ekologi secara
kuantitatif dari ekosistem yang besar dan kompleks. Dengan model matematika
serta pengolahan secara computer maka akan dapat diramal apa yang akan terjadi
bila sesuatu parameter dalam model itu diubah dan ini menimbulkan bidang baru
yang dikenal sebagai ekologi stetistik dan ekologi sistem (model-model
ekosistem). Kalau direnungkan kemajuan teknologi dapat dikatakan merupakan
pedang bermata dua yang dapat digunakan untuk menghancurkannya. Oleh karena
itu agar teknologi yang ditemukan manusia itu, bermanfaat ubtuk kesejahteraan
manusia, maka manusia sebagai insan pemakai harus mmpertimbangkan prinsip-
prinsip ekologi.

c. fenomena ekologidalam skala ruang dan waktu


Berikut ini contoh-contoh fenomena alam yang termasuk pendekatan
ekologi
1. Banjir
Fenomena alam ini terjadi karena manusia membuang sampah tidak pada
tempatnya. Manusia malah membuang sampah di selokan, sungai, dan tempat-
tempat penampungan atau tempat irigasi air yang lain. Sehingga ketika terjadi
hujan deras, air pun meluap dan terjadilah banjir.
2. Tanah Longsor
Fenomena alam ini terjadi karena manusia menebang pohon secara liar,
sehingga tanah seperti tidak punya 'penyokong' lagi, dan terjadilah tanah longsor.
3. Kerusakan Hutan
Fenomena alam ini dikarenakan manusia menebang pohon-pohon secara
liar, tanpa mengindahkan peraturan dari pemerintah. Selain itu, manusia 'merusak'
hutan dengan tujuan digunakan untuk lahan pertanian ataupun pemukiman. Hal-
hal tersebut yang merupakan penyebab terjadinya kerusakan hutan.
4. Punahnya Hewan-Hewan Langka
Fenomena ini merupakan kelanjutan dampak dari kerusakan hutan oleh
manusia. Karena hutan rusak, maka banyak hewan yang kehilangan habitat
aslinya dan mati. Selain itu, pemburuan hewan-hewan langka secara liar juga
merupakan salah satu penyebab terjadinya fenomena ini.
5. Rusaknya Ekosistem Laut
Rusaknya ekosistem laut disebabkan karena manusia membuang limbah
pabrik ke dalam laut sehingga mencemari air laut tersebut, dan ikan-ikan pun
mati. Selain itu, menangkap ikan dengan cara mengebom atau juga menggunakan
pukat harimau juga bisa merusak ekosistem laut. Karena dengan kedua cara di
atas benih-benih ikan dan terumbu karang juga bisa ikut mati, dan ekosistem di
laut tersebut pun rusak..
Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari
perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan
hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya
ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu
lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang
ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan
lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan,
perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu
bumi karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan
lainnya, ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian,
kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin
hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang
ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.
Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-
individu dari setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua
populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan
yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem.
Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada
spektrum yang dimaksud. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral)
pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana
sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai
komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling
ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan. Agar mudah
dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang
dapat menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan.
Penyebaran, adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak
dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya
seperti taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu
tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan.
Jadi pengetahuan dan biologi sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untuk
dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme
dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan
terhadap jasad hidup. Ekologi dapat juga dikatakan ekonomi alam yang
melakukan transaksi dalam bentuk materi, energi dan informasi. Namun demikian
manusia juga tidak dapat terlepas dari kebutuhan materi, energi dan informasi
yang terus beredar. Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas,
ekosistem, hingga biosfer. ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Sedangkan
lingkungan hidup adalah segenap faktor dan kondisi fisik, sosial dan budaya yang
mempengaruhi eksistensi (keberadaan) serta perkembangan sutu makhluk hidup
atau sekumpulan makhluk.
DAFTAR PUSTAKA

 Djamal Irwan, Zoer’aini. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi


Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. (Jakarta: Bumi Aksara. 2003
Cetakan ke-3)
 Heddy, Suwasono, dkk. Pengantar Ekologi. (Jakarta: Rajawali, 1986).
Mc. Noughton, S.J., Larry L. Wolf. Ekologi Umum. (Yogyakarta: Gajah
Mada University. 1990.
 P. Odum, Eugene. Dasar-Dasar Ekologi. (Yogyakarta: Gajah Mada
University. 1996 Cetakan ke Endnote
 http://dedeh89-psikologi.blogspot.com/2013/05/definisi-ekologi-dan-
kaitan-dengan-ilmu.html
 http://en.wikipedia.org/wiki/Environmental_science
 http://ratudwinandamasdar.wordpress.com/2013/05/13/hubungan-antara-
ekologi-dan-ilmu-lainnya/
 http://andiasoraya.blogspot.com/2014/05/hubungan-ekologi-dan-ilmu-
lainnya.html

Anda mungkin juga menyukai