Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Awal siklus menstruasi dihitung sejak terjadinya perdarahan pada hari ke-1
dan berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Umumnya, siklus
menstruasi yang terjadi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang
memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi
sesaat setelah menarche dan sesaat sebelum menopause.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Haid (menstruasi) ialah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda
bahwa alat kandungan menunaikan faalnya.Panjang siklus haid ialah jarak antara
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid yang baru. Hari mulainya
perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Panjang siklus haid yang normal atau
siklus dianggap sebagai siklus yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas,
bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Juga pada
kakak beradik bahkan saudara kembar, siklusnya selalu tidak sama. Lebih dari 90%
1-2.3
wanita mempunyai siklus menstruasi antara 24 sampai 35 hari.
Lama haid biasanya antara 3 – 6 hari, ada yang 1 – 2 hari dan diikuti darah
sedikit sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7 – 8 hari. Pada setiap wanita
biasanya lama haid itu tetap. Kurang lebih 50% darah menstruasi dikeluarkan dalam
24 jam pertama. Cairan menstruasi terdiri dari autolisis fungsional, exudat inflamasi,
sel darah merah, dan enzym proteolitik.
Siklus menstruasi normal pada manusia dapat dibagi menjadi dua segmen :
siklus ovarium dan siklus uterus. Siklus ovarium lebih lanjut dibagi menjadi phase
follikular dan phase luteal, mengingat siklus uterus juga dibagi sesuai phase
proliferasi dan sekresi. Pemantauan siklus menstruasi bermanfaat dalam menilai
subfertilitas.
2.2 Lapisan endometrium terdiri dari :
a. Perimetrium (Peritoneum)
Meliputi dinding uterus (rahim) sebelah luar, meliputi bagian luar uterus,
merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe
dan urat syaraf. Meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen. Perimetrium
berhubungan dengan perimetrium dan ligamentum-ligamentum.
2
Ligamentum adalah sesuatu yang menyangga uterus dalam tulang/rongga
panggul. 4.5
Ligamen – Ligamen Uterus adalah :
1) Ligamentum Latum
Merupakan lipatan peritoneum sebelah lateral kanan dan kiri
daripada uterus meluas sampai kedinding panggul dan dasar
panggul sehingga seolah – olah menggantung pada tuba.
2) Ligamentum Rotundum
Terdapat di bagian atas lateral dari uterus terdiri dari jaringan otot
polos dan jaringan ikat fungsinya menahan uterus dalam posisi
antefleksi.
3) Ligamentum Infundibulo Pelvicum
Ligamentum ini mengantungkan uterus pada dinding panggul.
4) Ligamentum Cardinale
Menghalangi pergerakan ke kiri – kanan dan merupakan tempat
masuknya pembuluh darah menuju uterus.
5) Ligamentum Sacro Uterinum
Kiri Kanan dari seviks sebelah belakang ke sacrum
menggelingirectum.
6) Ligamentum Vesico Uterinum
Dari uterus ke kendung kencing
Merupakan lapisan yang paling tebal. Terdiri dari otot polos.Otot ini akan
tersusun menyerupai jala rapat, pada sela jala terdapat pembuluh darah
uterus. Bila otot ini berkontraksi maka akan terjadi penyempitan pembuluh
darah dan menimbulkan nyeri sehingga mendorong keluar isi uterus saat
persalinan.
- Lapisan luar
Seperti kap melengkung dari fundus uteri menuju ligamentum
- Lapisan tengah
3
Terletak diantara kedua lapisan tersebut membuat lapisan tebal
anyaman serabut rahim yang ditembus pembuluh – pembuluh darah
arteri dan vena.Lengkung serabut otot ini membuat angka 8
sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit, sehingga
perdarahan dapat terhenti.Makin ke serviks lapisan otot rahim makin
berkurang dan jaringan ikat bertambah.
- Lapisan dalam
Merupakan serabut otot yang berfungsi sebagai spingter terletak
pada ostium internum sampai ostium uteri eksternum
4
Gambar 1. Siklus mentruasi melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium
Gambar 2 :
Siklus Menstruasi
6
Siklus haid (siklus ovarium) normal di bagi menjadi :
7
1. Fase follikuler
Tidak lama sesudah haid mulai, pada fase follikuler dini, beberapa follikel
berkembang oleh pengaruh FSH yang meningkat.Meningkatnya FSH ini
disebabkan oleh regresi korpus luteum, sehingga hormon steroid
berkurang.Dengan berkembangnya follikel, produksi estrogen meningkat, dan ini
menekan produksi FSH.
Pada saat ini LH juga meningkat, namun peranannya pada tingkat ini hanya
membantu pembuatan estrogen dalam follikel. Perkembangan follikel berakhir
setelah kadar estrogen dalam plasma meninggi. Pada awalnya estrogen meninggi
secara berangsur angsur, kemudian dengan cepat mencapi puncaknya.Ini
memberikan umpan balik positif terhadap pusat siklik dan dengan mendadak
terjadi puncak pelepasan LH (LH-surge) pada pertengahan siklus yang
mengakibatkan terjadinya ovulasi.
LH yang meninggi itu menetap kira kira 24 jam dan menurun pada fase luteal.
Dalam beberapa jam setelah LH meningkat, estrogen menurun dan mungkin
inilah yang menyebabkan LH menurun. Menurunnya estrogen mungkin
disebabkan perubahan morfologik pada follikelatau mungkin juga akibat umpan
balik negatif yang pendek dari LH terhadap hipotalamus.
LH-surge yang cukup saja tidak menjamin terjadinya ovulasi; follikel
hendaknya pada tingkat yang matang agar dapat dirangsang untuk
1,2,4,5,6
brovulasi.Pecahnya folikel terjadi antara 16 – 24 jam setelah LH-surge.
2. Fase Luteal
Pada fase luteal, setelah ovulasi sel sel granulasa membesar membentuk
vakuola dan bertumpuk pigmen kuning (lutein), follikel menjadi korpus luteum.
Vaskularisasi dalam lapisan granulose juga bertambah dan mencapi puncaknya
pada hari 8 – 9 setelah ovulasi . Luteinized granulose cells dalam korpus luteum
membuat progesterone banyak, dan luteinized theca cells membuat pula estrogen
yang banyak sehingga kedua hormon itu meningkat pada fase luteal. Mulai 10 –
12 hari setelah ovulasi korpus luteum mengalami regresi berangsur angsur
8
disertai dengan berkurangnya kapiler kapiler dan diikuti oleh menurunnya sekresi
progesterone dan estrogen.
Masa hidup korpus luteum pada manusia tidak bergantung pada hormon
gonadotropin.Pada kehamilan hidupnya korpus luteum diperpanjang oleh adanya
rangsangan dari Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang dibuat oleh
sinsiotrofoblast.Rangsangan ini dimulai pada puncak perkembangan korpus
luteum (8 hari pasca ovulasi), waktu yang tepat untuk mencegah terjadinya
regresi luteal. HCG memelihara steroidogenesis pada korpus luteum hingga 9 –
10 minggu kehamilan.Kemudian fungsi ini diambil alih oleh plasenta.
Gambar 3 :
Ovarium dan Folikel-Folikel dalam berbagai Tingkat Perkembangan
9
menyebabkan lonjakan LH. Hidupnya korpus luteum tergantung pula kadar minimum
LH yang terus-menerus.
Dari kesimpulan diatas maka Hubungan antara folikel dengan hipotalamus
bergantung pada fungsi esterogen, yang menyampaikan pesan-pesan berupa umpan
balik positif atau negatif. Segala keadaan yang menghambat produksi esterogen
dengan sendirinya akan mempengaruhi siklus reproduksi yang normal. dapat
dikatakan bahwa siklus haid tergantung pada perubahan-perubahan esterogen.
1,2,4,5,6
1. Fase menstruasi atau deskuamasi (hari ke-28 sampai hari ke-2 atau 3)
Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses peluruhan dari lapisan
endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalamnya. Hanya lapisan tipis
yang tinggal yang disebut dengan stratum basale, stadium ini berlangsung 4
hari.Dengan haid itu keluar darah, potongan potongan endometrium dan lendir dari
cervik.Darah tidak membeku karena adanya fermen yang mencegah pembekuan
darah dan mencairkan potongan potongan mukosa.Hanya kalau banyak darah
keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah
dalam darah haid.
Terjadi kembali peningkatan kadar dan aktivitas hormon-hormon FSH dan
10
.
1. Fase post menstruasi atau stadium regenerasi (hari ke-1 sampai hari ke-5)
Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan kembali lapisan
endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai beraktivitas kembali membentuk
folikel-folikel yang terkandung di dalamnya melalui pengaruh hormon-hormon FSH
dan estrogen yang sebelumnya sudah dihasilkan kembali di dalam ovarium.
Pada waktu ini tebal endometrium ± 0,5 mm, stadium sudah mulai waktu
stadium menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.
11
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid. Fase proliferasi dapat
dibagi dalam 3 subfase yaitu :
a) Fase proliferasi dini
Fase proliferasi dini berlangsung antara hari ke 4 sampai hari ke 9.Fase
ini dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel,
terutama dari mulut kelenjar.Kelenjar kebanyakan lurus, pendek dan
sempit.Bentuk kelenjar ini merupakan ciri khas fase proliferasi; sel sel kelenjar
mengalami mitosis.Sebagian sediaan masih menunjukkan suasana fase
menstruasi dimana terlihat perubahan perubahan involusi dari epitel kelenjar
yang berbentuk kuboid.Stroma padat dan sebagian menunjukkan aktivitas
mitosis, sel selnya berbentuk bintang dan lonjong dengan tonjolan tonjolan
anastomosis.Nukleus sel stroma relatif besar karena sitoplasma relatif sedikit.
b) Fase proliferasi akhir
Fase ini berlangsung pada hari ke 11 sampai hari 14.Fase ini dapat
dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak
mitosis.Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi.Stroma bertumbuh
aktif dan padat Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seorang wanita.
Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di
dalam ovarium.
Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga
merangsang pertumbuhan sekitar 3 -30 folikel yang masing-masing
mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang
lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon
terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium
terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan,
sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel
baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.
12
Pada akhir dari fase ini terjadi lonjakan penghasilan hormon LH yang
13
4. Fase pramenstruum atau stadium sekresi
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14 sampai
ke 28.Pada fase ini endometrium kira kira tetap tebalnya, tetapi bentuk
kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk keluk dan mengeluarkan getah
yang makin lama makin nyata.
Peningkatkan hormon progesteron yang bermakna, yang diikuti oleh
penurunan kadar hormon-hormon FSH, estrogen, dan LH. Keadaan ini
digunakan sebagai penunjang lapisan endometrium untuk mempersiapkan
dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan,
digunakan untuk penghambatan masuknya sperma ke dalam uterus dan
proses peluruhan dinding rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir fase
ini.
14
Stratum kompaktum, yaitu lapisan atas yang padat. Saluran saluran
kelenjar sempit, lumennya berisi sekret dan stromanya edema.
15
darah berkembang dan menjadi lebih berkeluk keluk dan segera setelah
mencapai permukaan, membentuk jaringan kapiler yang banyak.
Pada miometrium kapiler kapiler mempunyai endotel yang tebal dan
lumen yang kecil.Vena vena yang berdinding tipis membentuk pleksus pada
lapisan yang lebih dalam dari lamina propria mukosa dan membentuk
jaringan anastomosis yang tidak teratur dengan sinusoid sinusoid pada
semua lapisan.
Hampir sepanjang siklus haid pembuluh pembuluh darah menyempit dan
melebar secara ritmis, sehingga permukaan endometrium memucat dan
berwarna merah karena penuh dengan darah, berganti ganti. Bila tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum mengalami kemunduran yang menyebabkan
kadar progesterone dan estrogen menurun.
Penurunan kadar hormon ini mempengaruhi keadaan endometrium ke
arah regresi, dan pada suatu saat lapisan fungsionalis dari endometrium
terlepas dari stratum basale yang di bawahnya. Peristiwa ini menyebabkan
pembuluh pembuluh darah terputus, dan terjadilah pengeluaran darah yang
disebut haid.
Jika terjadi kehamilan, maka akan terjadi perubahan-perubahan menetap
pada pembuluh-pembuluh darah. Pada dinding uterus dekat dengan placenta,
dinding pembuluh darah menunjukkan penebalan dari lapisan intimanya
dengan pembentukkan otot-otot polos baru, sedangkan pada lapisan tengah
otot-otot polos baru, sedangkan pada lapisan tengah otot-otot ditunjang oleh
1,2,4,5,6
jaringan elastis yang cukup banyak.
16
endometrium. Karena itu dating hari ke 14 dan ke 15 tidak berguna dilakukan,
dan sebaliknya baru dilakukan pada hari ke 16.
Hari ke 16 : Vakuola basal subnukleus terlihat pada banyak kelenjar. Hari ini
hari terahir pseudostratifikasi barisan inti.Terlihat mitosis pada kelenjar
kelenjar dan stroma.
Hari ke 17 : Nukleus dari kelenjar kelenjar tersusun dalam satu baris, dengan
sitoplasma yang homogen diatasnya dan vakuola yang besar besar di
bawahnya. Pseudostratifikasi menghilang, mitosis di kelenjar dan stroma
jarang.
Hari ke 21 : Mulai terlihat perubahan perubahan pada stroma. Sel sel stroma
mempunyai nukleus yang gelap dan padat.Mulai adanya edema stroma.
17
Hari ke 24 : Kumpulan sel sel pradesidua tampak jelas disekeliling arteriola.
Mitosis aktif, edema berkurang. Endometrium akan mulai berinvolusi, kecuali
terjadi kehamilan.
Hari ke 25 : Sel sel pradesidua mulai terdapat di bawah sel sel epitel
permukaan. Sedikit edema sekitar arteriola.Sedikit infiltrasi limfosit pada
stroma.
3) Faktor Postaglandin
Endometrium banyak mengandung prostaglandin E 2 dan F2.Dengan
desitegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan
berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi
1,2
perdarahan .
Ketegangan pra haid adalah keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu
sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid
datang walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti.
Penyebabnya :
Salah satu penyebab utama premenstrual tension adalah faktor kejiwaan, masalah
dalam keluarga dan masalah sosial. Jika ditinjau dari aspek anatomi penyebab
esensial dari gangguan tersebut adalah adanya defesiensi luteal dan pengurangan
produksi progesterone serta ketidakseimbangan estrogen dan progesteron dengan
akibat retensi cairan dan natrium.
19
Patofisiologi
2. Disminorea
Disminorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita
tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri sering bersamaan dengan rasa
mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah.
Penyebabnya :
Jika ditinjau dari aspek anatomi,yang menjadi salah satu penyebab gangguan
disminorea adanya sekresi hormonsecara berlebihan atau sekresi sejenis zat yang
disebut prostaglandin. Zat inilah yang menyebabkan peningkatan frekuensi
kontraksi otot rahim sehingga menimbulkan nyeri haid.Dikenal adanya disminore
primer dan sekunder.
20
Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu,
tepatnya setelah stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah
menikah dan melahirkan. Nyeri haid itu normal, namun dapat berlebihan jika
dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, dan seperti stres, shock, penyempitan
pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh
yang menurun. Gejala tersebut tidak membahayakan kesehatan.
Biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang
menetap seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, kelainan
kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya.
1) Hipermenore
2) Amenore
Amenore bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala. Amenore adalah tidak
adanya haid selama 3 bulan atau lebih.
Penyebabnya.
Jika ditinjau dari aspek anatomi, penyebab utama terjadinya hipermenore adalah
terhambatnya fase proliferasi pada dinding endometrium, dikarenakan produksi
hormone estrogen kurang optimal. Selain itu, gangguan amenore disebabkan tidak
normalnya produksi FSH serta LH, dalam hal inimasing-masing bertujuan untuk
merangsang pertumbuhan folikel yang terdapat pada ovarium hingga folikel matang
21
BAB II
KESIMPULAN
Haid (menstruasi) ialah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda
bahwa alat kandungan menunaikan faalnya.Panjang siklus haid ialah jarak antara
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid yang baru. Hari mulainya
perdarahan dinamakan hari pertama siklus.
22