Anda di halaman 1dari 14

Makalah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu Sun Suntini, M.Pd

“Kalimat Efektif”

Disusun Oleh :

Kelompok 2
Nama : Ahmad Zaenul Arifin
Citra Sari Dewi
Dede Sulaiman
Ilham Farid Hamzah
Reny Hernawati
Kelas : SI A 2016

Universitas Kuningan
Jl.Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho, Kuningan
Telp. (0232)874824
Kata Pengantar
Daftar Isi

Kata pengantar ..............................................................................................................

BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang ...................................................................................................
B. Rumusan masalah .............................................................................................
C. Tujuan penulisan ...............................................................................................

BAB II Pembahasan
A. Pengertian kalimat efektif .................................................................................
B. Ciri – ciri kalimat efektif ...................................................................................
C. Faktor yang mempengaruhi kalimat efektif ......................................................
D. Pengaruh kalimat efektif pada bahasa asing dan bahasa daerah .......................
E. Contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif ..............................................

BAB III Penutup


Kesimpulan ...................................................................................................................
Daftar pustaka ...............................................................................................................
BAB I
Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota
masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan
yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat
mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu
dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Jika gagasan yang
disampaikan sudah tepat maka pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut
dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada
sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau
yang dituliskan. Agar kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-
unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kalimat efektif?
4. Bagaimana pengaruh kalimat efektif pada bahasa asing dan bahasa daerah?
5. Bagaimana contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga
menjadi baik dan benar.
2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa.
3. Menjaga kemurnian Bahasa Indonesia.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat ditangkap dan mudah dipahami oleh
pembaca, menghayati masing – masing tuturan itu. Keterpahaman inilah yang
menjadi salah satu kriteria kalimat efektif. Kriteria lain adalah kelaziman. Pemakaian
kata, susunan frasa dan kalimat tertentu dipandang lazim dalam ragam bahasa
tertentu, namun belum tentu lazim dalam ragam bahasa lain. Dalam karanagan
keilmuan sudah barang tentu diharapkan memakai kata, susunan frasa dan kalimat
yang lazim dalam ragam bahasa keilmuan.

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah tata bahasa, baik itu
ejaan maupun tanda bacanya. Sehingga kalimat tersebut mudah dipahami oleh
pembaca atau pendengarnya. Selain itu, kalimat efektif juga dapat menyampaikan
gagasan-gagasan atau ide yang ingin disampaikan oleh penulis, atau pembicara pada
pembaca maupun pendengar.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa. Salah satu
faktor yang dijadikan penanda untuk melihat efektivitas suatu kalimat. Penanda
tersebut adalah ketersampaikan pesan penulis atau pembicara pada pembaca maupun
pendengar. Jika pesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar sama dengan yang
ditulis oleh penulis maupun yang dibicarakan oleh pembicara. Maka kalimat-kalimat
tersebut merupakan kalimat efektif

B. Ciri – Ciri Kalimat Efektif


Dalam membuat kalimat efektif tidaklah sulit, asalkan sudah memahami ciri-
cirinya. Berikut ini adalah ciri-ciri kalimat efektif :
1. Kesepadanan

Kesapadanan merupakan keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa


yang digunakan. Kesepadanan kalimat bisa terlihat dari kesatuan pokok pikiran suatu
kalimat yang kompak dan kesepadanan pikiran yang baik.

Ciri-ciri kesapadanan struktur suatu kalimat adalah sebagai berikut :


a. Kalimat tersebut harus mempunyai subjek dan predikat yang jelas.

b. Tidak terdapat subjek yang ganda.

c. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata penghubung yang.

Contoh :

 Dalam musyawarah itumenghasilkan lima keputusan (salah)


 Musyawarah itu menghasilkan lima keputusan (benar)
 Di Sekolah kami mengadakan lomba baca puisi (salah)
 Sekolah kami mengadakan lomba baca puisi (benar)

2. Kesajajaran

Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan


dalam kalimat tersebut. Jika bentuk pertama memakai verba, yang kedua juga harus
memakai verba. Dan apabila kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan
me-, maka kalimat selanjutnya juga harus menggunkan kata kerja berimbuhan me-.

Contoh :

 Bapak menolong anak itu dengan dipapahnya kepinggir jalan (salah)


 Bapak menolong anak itu dengan memapahnya kepinggir jalan (benar)

3. Ketegasan

Ketegasan merupakan suatu perlakuan, penekanan, atau penonjolan terhadap


suatu ide pokok dari suatu kalimat. Untuk membuat penekanan dalam suatu kalimat,
ada beberapa cara yang harus dilakukan, yaitu :
a. Meletakkan ide pokok itu didepan kalimat

Contoh :

 Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain
(salah)
 Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini
(benar)

b. Membuat rangkaian kata yang bertahap

Contoh :

 Tidsak seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan
kepada anak yatim (salah)
 Tidak seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan
kepada anak yatim (benar)

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi)

contoh :

Cerita itu benar-benar menari, cerita itu sangat mengharukan

d. Melakukan pertentangan terhadap ide pokok

contoh :

Anak itu nakal, tetapi baik

e. Menggunakan partikel penegasan, seperti partikel –lah, -pun, dan –kah.

Contoh :

Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?


4. Kecermatan

Kecermatan adalah tidak menggunakan kata yang mempunyai banyak makna


atau tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh :

 Siswa kelas 6 yang terkenal itu menerima hadiah (salah)


 Siswa yang terkenal di kelas 6 itu menerima hadiah (benar)

5. Kehematan

Kehematan adalah menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain dengan yang
wajar dan perlu saja. Namun, perlu diingat bahwa tidak menyalahi dengan kaidah tata
bahasa. Penggunaan kata yang berlebihan akan merusak maksud kalimat.

Yang harus diperhatikan dalam penghematan kata, yaitu :

 Menghilangkan pengulangan subjek.


 Menghindari penggunaan kata yang menunjukkan nama taksonomi dan
anggotanya.
 Menghindari sinonim dalam satu kalimat
 Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Contoh :

 Dia memakai topi warna putih (salah)


 Dia memakai topi putih (benar)

6. Kepaduan

Kepaduan adalah menggunkan gabungan kata supaya informasi yang


disampaikan tidak terpecah-pecah dan bisa dipahami.

Yang harus diperhatikan dalam kepaduan kalimat, yaitu :

 Kalimat tidak berkepanjangan dan kagak mencerminkan cara berpikir yang bukan
simetris.
 Kalimat menggunkan bentuk aspek, agen, verbal secara tertib dalam kalimat-
kalimat yang berpredikat pasif pesona.
 Kalimat tidak harus menyelipkan kata seperti dari pada atau tentang antara
predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh :

 Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat (salah).
 Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (benar).

7. Kelogisan

Kelogisan bisa disebut juga dengan masuk akal atau bisa diterima oleh akal
sehat. Maksud kelogisan dalam kalimat efektif adalah kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami, dan penulisannya sesuai dengan EYD.

Contoh :

 Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus (salah).


 Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik di kampus (benar).

C. Faktor yang Mempengaruhi Kalimat Efektif


1. Pleonastis
Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan),
yang sebenarnya tidak perlu. Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan
pleonastis antara lain:
 Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.
Kalimat ini seharusnya : Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.
 Kita harus saling tolong-menolong.
Kalimat ini seharusnya : Kita harus saling menolong.

2. Kontaminasi
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat pada
kalimat berikut ini:
 Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya dihilangkan.
Sehingga menjadi :
 Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

3. Salah pemilihan kata


Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat
pada kalimat berikut ini:
 Saya mengetahui kalau ia kecewa.
Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa.

4. Salah nalar
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada
kalimat berikut ini:
 Bola gagal masuk gawang.
Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.

5. Kata depan yang tidak perlu


Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung kata depan yang
tidak perlu seperti pada kalimat berikut:
Contoh :
Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan kata depan di,
sehingga kalimatnya menjadi:

Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

D. Faktor Pengeruh Bahasa Asing pada Kalimat Efektif


Bahasa Asing
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa asing
terlihat pada kalimat berikut:
Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.
Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan
kalimat berikut:
I live in Semarang where my mother work
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.

Bahasa daerah
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa
daerah dapat kita lihat pada kalimat berikut:
Anak-anak sudah pada datang.
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Anak-anak sudah datang.

Contoh lain pengaruh bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, juga dapat kita
lihat pada kalimat berikut. Penulis menemukan contoh ini dari sebuah rubrik di
tabloid anak-anak Yunior.
Masuknya keluar mana? (Jawa: Mlebune metu endi?)
Kita sebaiknya mengganti kalimat tersebut dengan:
Masuknya lewat mana?

E. Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif


1. Hadirin di persilahkan menempati tempat yang telah di sediakan. (kalimat
tidak efektif)
Hadirin di persilakan menempati tempat yang telah di sediakan. (kalimat
efektif)

2. Saya di lahirkan pada bulan pebruari. (kalimat tidak efektif)


Saya di lahirkan pada bulan Februari. (Kalimat efektif)

3. Kepada bapak camat waktu dan tempat kami persilakan. (Kalimat tidak
efektif)
Bapak camat kami persilakan. (Kalimat efektif)

4. Semua orang tau bahwa dia yang mencuri kalung itu. (Kalimat tidak efektif)
Semua orang tahu bahwa dia yang mencuri kalung itu. (Kalimat efektif)
5. Mobil yang diparkir yang diujung itu milik ayahku. (Kalimat tidak efektif)
Mobil yang diparkir di ujung itu milik ayahku. (Kalimat efektif)

6. Banyak juga yang menyangka kalau dia itu seorang pahlawan. (Kalimat tidak
efektif)
Banyak juga yang menyangka bahwa dia seorang pahlawan. (Kalimat efektif)

7. Guru-guru sudah pada hadir di rapat itu. (Kalimat tidak efektif)


Guru-guru sudah hadir di rapat itu. (Kalimat efektif)
8. Budi tidak masuk hari ini. Jangan-jangan dia sedang sakit. (Kalimat tidak
efektif)
Budi tidak masuk hari ini. Mungkin dia sedang sakit. (Kalimat efektif)

9. Kejadian kemarin sore itu membuat aku benar-benar menyesal. (Kalimat tidak
efektif)
Sungguh aku sangat menyesal atas kejadian kemarin sore. (Kalimat efektif)

10. Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi. (Kalimat tidak
efektif)
Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi. (Kalimat efektif)

11. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan. (Kalimat tidak


efektif)
Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. (Kalimat efektif)

12. Motor yang di parkir yang di ujung itu miliknya. (Kalimat tidak efektif)
Motor yang di parkir di ujung itu miliknya. (Kalimat efektif)

13. Melakukan tindakan baik kepada orang lain adalah merupakan perbuatan
terpuji. (Kalimat tidak efektif)
Melakukan tindakan baik kepada orang lain merupakan perbuatan terpuji.
(Kalimat efektif)

14. Banyak beragam macam jenis-jenis bunga yang di perjual belikan di rumah
Raisa. (Kalimat tidak efektif)
Banyak macam jenis bunga yang di perjual belikan di rumah Raisa. (Kalimat
efektif)

15. Nadia setiap hari belajar dari pagi hingga tengah malam. (Kalimat tidak
efektif)
Nadia setiap hari belajar dari pagi sampai tengah malam. (Kalimat efektif)
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai