I. PENDAHULUAN
organisme; faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotik) atau variabel-
variabel yang tidak hidup (abiotik) misalnya suhu, curah hujan, panjangnya siang,
Lingkungan hidup dapat didekati dari semua disiplin ilmu antara ilmu
kimia, sehinga muncul ilmu kimia lingkungan. Hal ini wajar karena semua
lingkungan hidup terdiri dari unsur dan senyawa kimia, di mana saja akhirnya
kimia. Dengan demikian ilmu kimia memegang peranan penting dan turut
biokimia yang terjadi di alam.Bidang ilmu ini dapat didefinisikan sebagai studi
terhadap sumber, reaksi, transpor, efek, dan nasib zat kimia di lingkungan udara,
tanah, dan air; serta efek aktivitas manusia terhadapnya. Kimia lingkungan adalah
ilmu antardisiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer, akuatik, dan tanah, dan
juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidang-
konflik yang berkaitan dengan hak-hak atas sumberdaya alam antara masyarakat,
dan beragam misalnya pemanasan bumi, penipisan lapisan ozon, hujan asam, efek
rumah kaca, penjarahan hutan hujan tropik yang akan mencapai sangat kritis pada
hujan asam. Hujan asam merupakan segala macam hujan dengan pH dibawah 5,6.
menyebabkan kematian pohon. Selain itu asam juga merusak material gedung,
Kualitas air merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi suatu
perairan yang dijadikan sebagai tempat budidaya. Dengan kualitas air yang baik,
produktifitas dan kesuburan perairan akan lebih baik dan menjanjikan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik pula. Kualitas air yang di perlukan yaitu
adanya pH yang cukup. Salah satu faktor kimia dari kualitas air tersebut adalah
Alkalinitas.
alkalinitas pada air laut sangat erat hubungannya dengan konsentrasi total
kesadahan air. Sebagai media hidup ikan, kondisi alkanitas air perlu diketahui
karena alkanitas merupakan salah satu parameter kimia yang dapat dipakai untuk
atau perubahan cukup drastis. Hal ini kurang menguntungkan, sebab akan
alkalinitasnya ?
perairan ?
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh atau efek
organik atau alkalinitas pada air laut atau untuk mempelajari cara mentitrasi dan
kadar alkalinitas yang baik untuk perairan. Manfaat dari praktikum ini adalah
mahasiswa dapat mengetahui proses, pengaruh atau efek hujan asam terhadap
analisa atau titrasi alkalinitas pada air laut, mulai dari persiapan, penyediaan alat,
kandungan alkalinitas.
4
2.1 Alkalinitas
asam atau yang lebih kenal dengan nama ANC (Acid Neutralizing Capacity).
2003).
(Anonim, 2012).
perairan yang terdiri atas anion-anion seperti anion bikarbonat (HCO3-), karbonat
(CO32-) dan hidroksida (OH-), Borat (H2BO3-), silikat (HSiO3-), fosfat (HPO42-
dan H2PO4-) sulfide (HS-) dan amonia (NH3) dalam perairan yang dapat
Alkalinitas adalah jumlah asam (ion hidrogen) air yang dapat menyebar
sebagai milligram per liter atau bagian per juta kalsium karbonat (mg/l atau ppm
CaCO3-alkalinitas total 20 mg/l atau lebih banyak diperlukan untuk tambak yang
berproduksi baik).
5
disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas larutan penyangga dari ion
bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air.
Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga
dalam satuan ppm (mg/l) kalsium karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan
kalsium karbonat lebih dari 100 ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air
dengan kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat
alkalinitas sedang. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan ikan
yang sama dengan total kesadahan air. Hal ini disebabkan karena kesadahan atau
yang disebut juga sebgai konsentrasi ion-ion logam bervalensi 2 seperti Ca2+ dan
Mg2+ dipasok dalam jumlah yang sama dari lapisan tanah dengan HCO3- dan
Pada saat asam baru ditambahkan, pH akan terukur rendah, tapi setelah
beberapa waktu kemudian, ketika reaksi mulai bergerak ke kiri, pH akan kembali
bergerak ke angka semula. Itulah hukum alam dan karena itu juga kita masih bisa
tidak akan efektif kalau hanya dilakukan dengan penambahan asam saja. Untuk
dalam jumlah lebih banyak yaitu untuk mengatasi alkalinitasnya terlebih dahulu,
(2004) mendefenisikan presipitasi sebagai bentuk air cair dan padat (es) yang
Hujan asam adalah hujan dengan pH yang sangat rendah pada tetesan
airnya. Penyebab hujan asam yang paling dominan adalah SO2, CO2, dan NO.
Dengan komposisi udara pada atmosfer yang normal, hujan akan turun dengan pH
5,6 sehingga hujan yang memiliki pH < 5,6 dapat dikategorikan sebagai hujan
sampai 4 terjadi karena banyaknya gas buangan yang memicu terjadinya hujan
asam dengan pH mencapai 2,4 (pH yang dimiliki asam cuka). Gas-gas penyebab
hujan asam dihasilkan oleh alam (letusan gunung merapi dan daur biologis tanah)
dan manusia (asap kendaraan bermotor dan industri). Gas-gas di atas selanjutnya
Proses terjadinya hujan asam diawali dengan asap-asap yang salah satunya
yang dikeluarkan industri atau pabrik karena asap tersebut mengandung gas SO
(Sulfur Oksida) dan N (Nitrogen) dan gas yang dihasilkan kendaraan bermotor.
7
Gas-gas tersebut akan bereaksi dengan uap air yang ada di udara, hasil dari reaksi
tersebut menghasilkan asam sulfat, asam nitrit, dan juga nitrat lalu secara
bersamaan akan berkondensasi membentuk awan. Lalu saat terjadi hujan maka air
yang turun akan terasa asam dan sangat berbahaya bagi makhluk hidup yang ada
Laboratorium Kimia Laut Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau pada
hari Rabu, tanggal 22 April 2017 dan pengamatan hujan asam dari tanggal 23-29
April 2017.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini dapat
dan juga dari kawasan yang relatif jauh dari aktivitas antropogenik yang
diambil berupa air laut dengan satu kali pengambilan. Sampel diambil
sudah diambil tadi kemudian diberi label dan disimpan dalam coolbox
sebanyak 50 ml.
Orange.
Terdapat PP Alkalinitas
sebanyak 50 ml.
terdapat PP Alkalinitas.
digunakan (Y).
orange.
1. Beri label/tanda satu pot dengan label “asam” dan satu pot
matahari.
tambahkan H2SO4.
tanda “air biasa” pada botol penyemprot berisi air dan label
Analisis data adalah suatu bentuk atau segala cara yang digunakan untuk
mengolah data agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh para pembaca. Berikut
1. PP Alkalinitas
(𝑋+𝑌)𝑥(50)𝑥(1000)𝑥(𝑋)
Alkalinitas= Keterangan:
𝑉𝑜𝑙𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
(𝑁)𝑥(50)𝑥(1000)𝑥(𝑋)
Alkilinitas = Keterangan:
𝑉𝑜𝑙𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
N = Normalitas H2SO4
50 = Berat molekul CaCO3
X = Volume pemakaian H2SO4
3.5. Asumsi Data
1. Sampel air laut yang diambil mempunyai kesempatan yang sama untuk
terambil pada setiap stasiun dan dianggap telah mewakili kondisi perairan
yang ada.
4.1. Hasil
1010.28’ 13’ Lintang Utara dan antara 10.23’ - 10.24’-23’ Bujur Timur. Dengan
luas wilayah 1.727.385 km2 (BPS Dumai, 2007) dan merupakan kota terluas ke
berikut:
ketinggian berkisar 1.3-6.3 m dari permukaan laut dan kemiringan 0-3 % sehingga
bervariasi antara 21.62ºC hingga 35.02ºC di siang hari dengan suhu maksimum
berikut:
4.1.4. Alkalinitas
Untuk hasil pengamatan hujan asam dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
08.00 Senin 52 cm - 60 - 50 -
16.00 - - 5
08.00 Selasa 52 3 60 - 50 45
16.00 - - 55
08.00 Rabu 52 2 60 2 50 3
16.00 - 5 8
08.00 Kamis 52 - 60 2 50 5
16.00 - 3 20
08.00 Jumat 52 - 60 2 50 6
16.00 - 3 10
16
08.00 Sabtu 52 - 60 3 50 4
16.00 - 1 8
08.00 Senin 53 - 63 - 60 -
16.00 2 - -
08.00 Selasa 53 3 63 4 60 1
16.00 - 5 -
08.00 Rabu 53 8 63 3 59 1
16.00 - - 1
08.00 Kamis 53 4 63 - 59 2
16.00 - 6 0
08.00 Jumat 53 - 63 - 59 3
16.00 2 8 0
08.00 Sabtu 53 12 63 10 59 11
16.00 - 13 3
08.00 Senin 60 - 69 - 50 -
16.00 - 2 2
08.00 Selasa 60 2 69 1 50 -
16.00 1 1 2
08.00 Rabu 60 8 68 2 50 -
16.00 5 - -
08.00 Kamis 60 7 68 - 50 5
16.00 6 3 20
08.00 Jumat 60 11 68 - 50 6
17
16.00 4 2 10
08.00 Sabtu 60 13 67 - 50 4
16.00 5 9 8
Tinggipohon Daungugur
(cm)
08.00 Senin 60 -
16.00 5
08.00 Selasa 60 3
16.00 2
08.00 Rabu 60 3
16.00 3
08.00 Kamis 60 1
16.00 3
08.00 Jumat 60 3
16.00 5
08.00 Sabtu 60 8
16.00 4
4.2. Pembahasan
salinitas, pH, dan suhu merupakan parameter perairan yang sangat penting, karena
alkalinitas perairan yaitu 116.4 mg/L CaCO3 diperairan Selat Rupat. Nilai
alkalinitas yang cukup tinggi karena pada daerah tersebut banyak terdapat pH
18
yang berasal dari bahan organik yang mengalami pembusukan sehingga sedikit
kondisi alkanitas air perlu diketahui karena alkanitas merupakan salah satu
parameter kimia yang dapat dipakai untuk mengetahui kebasaan air. Kisaran pH
suatu perairan kadang mengalami fluktuasi atau perubahan cukup drastis. Hal ini
perairan.
silikat, maka pada perairan tersebut akan memiliki pH diatas netral (bersifat basa)
tumbuhan pucuk merah yang di semprot dengan larutan HCl 0.05 N setiap pagi
dan sore hari. Penyemprotan dilakukan setelah menghitung jumlah daun dan
memberikan efek satu hari setelah penyemprotan awal, berupa gugurnya daun.
memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada
lingkungan abiotik.
19
5.1. Kesimpulan
warna air sampel Tidak berubah, ini menunjukkan tidak terdapat alkalinitas pada
Setelah satu hari ada beberapa daun yang gugur disebabkan efek yang diberikan
oleh HCL 0.5 N. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang
asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada
lingkungan abiotik.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
22
Pipet tetes
Gelas Ukur
Botol Semprot
Hand refractometer
pH Indikator Termometer
24
Proses pengambilan sampel air laut Sampel air laut dimasukkan ke botol
sampel