Anda di halaman 1dari 10

EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259

Juli 2014, Vol. 7 No. 1, hal. 1 - 10

ESTIMASI BIAYA DENGAN MENGUNAKAN “COST SIGNIFICANT MODEL”


PADA PEKERJAAN JEMBATAN RANGKA BAJA DI PROYEK
PEMBANGUNAN JALAN LINTAS SELATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Abu Bakar
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
e-mail: sipil@untag-sby.ac.id

Abstrak

Pada tahap awal perencanaan proyek pembangunan jembatan, seperti pada saat penyusunan anggaran
proyek, jelas estimasi tidak mungkin didasarkan pada perhitungan kuantitas (volume) pekerjaan karena uraian
dan spesifikasi pekerjaan belum tersusun. Metode yang paling sering digunakan adalah dengan estimasi
parameter panjang jembatan, yaitu dengan menghitung biaya pembangunan jembatan untuk setiap 1 m
panjang jembatan berdasarkan data proyek sebelumnya. Sehingga dengan anggaran yang tersedia pemilik
proyek (owner) dapat memberikan informasi panjang jembatan yang akan mendapatkan kegiatan
pembangunan jembatan. Seiring dengan kebutuhan akan efisiensi, perlu dikembangkannya teknik pembuatan
suatu model estimasi biaya yang sederhana. Hal yang penting dalam model estimasi biaya pada tahap awal
perencanaan proyek adalah harus cepat, mudah dalam penggunaannya, akurat dan menghasilkan estimasi
yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode Cost Significant Model yang akan dikembangkan dalam
penelitian ini diharapkan memberi jawaban terhadap tuntutan akan tersedianya estimasi biaya awal proyek
pembangunan jembatan rangka baja. Hasil penelitian menunjukkan Pengadaan bangunan atas dan
pemasangan, pekerjaan tulangan, pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi dan pekerjaan beton berpengaruh secara
signifikan terhadap biaya pembangunan jembatan rangka baja, dimana 85,39 % biaya pembangunan
jembatan, sedangkan sisanya 14,61% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Model estimasi biaya pembangunan
Jembatan Lintas Selatan Jawa Timur dengan “Cost Significant Model” adalah : y = Y = 75.709.920,922+
0,709 X7 + 0,573 X5 + 0,917 X3. Akurasi model estimasi biaya pembangunan jembatan dengan metode
“Cost Significant Model” adalah berkisar antara -3,47% sampai dengan +27,26%, dengan rata-rata +1,17%.

Kata kunci : Significant Cost Model, jembatan rangka baja

I. PENDAHULUAN Sejak diterbitkannya kesepakatan


bersama Pemerintah Propinsi (Gubernur)
1.1. Latar Belakang Masalah Jawa Timur dengan 8 (delapan) Bupati
Persoalan yang paling mendasar yang tentang pembangunan wilayah selatan Jawa
dihadapi wilayah selatan Jawa Timur dalam Timur tahun 2001, dan ditandatanganinya
peningkatan perekonomiannya adalah Draft Kesepakatan Bersama oleh DPRD
faktor aksesibilitas. Hal ini karena wilayah Kabupaten, maka program pembangunan
ini letaknya relatif jauh dari pusat Jalan Lintas Selatan Jawa Timur mulai
perekonomian Jawa Timur (Surabaya dan dilaksanakan.
sekitarnya) disertai prasarana transportasi Sampai tahun 2013, untuk
yang tidak memadai. Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan jembatan di
dirasakan perlu untuk membangun suatu trase Pembangunan Jalan Lintas Selatan
jaringan Jalan Lintas Selatan Provinsi Jawa Jawa Timur sudah di tangani sepanjang
Timur yang menghubungkan Jawa Timur 2.921 m yang terdiri dari 450 m di
dan Jawa Tengah dibagian selatan, melalui Kabupaten Pacitan, 319 m di Kabupaten
Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Trenggalek, 183 m di Kabupaten
Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Tulungagung, 195 m di Kabupaten Blitar,
Jember, dan Banyuwangi. 575 m di Kabupaten Malang, 636 m di
Kabupaten Lumajang, 387 di Kabupaten

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 1


Jember dan 176 di Kabupaten Banyuwangi. pada masa yang lalu. Metoda ini
Sedangkan proyek pembangunan jembatan mempunyai akurasi yang sangat bergantung
yang belum tertangani menurut rencana pada informasi yang tersedia pada waktu
sepanjang 5.064 m yang terdiri dari 140 m membuat estimasi serta tingkat pengalaman
di Kabupaten Trenggalek, 615 m di orang yang melakukan estimasi tersebut.
Kabupaten Tulungagung, 905 m di Bagaimanapun juga estimasi awal ini
Kabupaten Blitar, 1.042 m di Kabupaten sangat diperlukan sebagai pendekatan,
Malang, 593 m di Kabupaten Lumajang, sehingga perkiraan besarnya biaya yang
1.179 m di Kabupaten Jember dan 590 m di akan dibutuhkan proyek dapat diketahui
Kabupaten Banyuwangi. Dari data tersebut pada tahap awal proyek tersebut
maka diperlukan suatu perencanaan awal direncanakan.
proyek pembangunan jembatan agar Estimasi awal biaya pelaksanaan ini
diketahui estimasi biaya yang diperlukan digunakan oleh pihak-pihak yang terlibat
untuk menyelesaikan proyek. dalam suatu proyek seperti konsultan,
Pada tahap awal perencanaan suatu kontraktor, developer, bank dan pihak
proyek misalnya proyek-proyek dibidang lainnya untuk berbagai tujuan, misalnya
pekerjaan umum, salah satu hal penting sebagai bagian dari studi kelayakan, sebagai
yang perlu diketahui atau direncanakan pembanding dalam mengevaluasi alternatif-
adalah berapa besar perkiraan biaya yang alternatif perencanaan atau alat pengendali
akan diperlukan untuk pelaksanaan proyek pada tahap pengembangan design dan lain-
tersebut nantinya. Hal ini sangat diperlukan lain.
terutama oleh pemilik proyek atau pemberi
tugas karena untuk merealisasikan rencana 1.2. Rumusan Masalah
tersebut pemilik harus mengalokasikan 1. Komponen pekerjaan apakah yang
sejumlah dana (anggaran) jauh sebelum berpengaruh secara signifikan terhadap
proyek tersebut dilaksanakan. biaya total pembangunan jembatan
Panjang suatu jembatan memperlihat- rangka baja?
kan karakteristik dan ukuran fisik dari suatu 2. Bagaimanakah model estimasi biaya
proyek pembangunan jembatan yang dalam pembangunan jembatan rangka baja
kepraktisannya informasi ini bisa tersedia dengan metode “Cost Significant
dengan mudah pada tahap awal peren- Model“ di Proyek Pembangunan
canaan proyek. Seiring dengan kebutuhan Jembatan Lintas Selatan Provinsi Jawa
akan efisiensi, perlu dikembangkannya Timur?
teknik pembuatan suatu model estimasi 3. Bagaimanakah akurasi model estimasi
biaya yang sederhana. Hal yang penting biaya pembangunan jembatan rangka
dalam model estimasi biaya pada tahap baja dengan metode “Cost Significant
awal perencanaan proyek adalah harus Model“ terhadap realisasi biaya?
cepat, mudah dalam penggunaannya, akurat 4. Bagaimanakah perbandingan akurasi
dan menghasilkan estimasi yang dapat model estimasi biaya pembangunan
dipertanggungjawabkan. Metode Cost jembatan rangka baja menggunakan
Significant Model yang akan dikembangkan metode “Cost Significant Model“
dalam penelitian ini diharapkan memberi dengan model estimasi yang sudah
jawaban terhadap tuntutan akan tersedianya digunakan pada Dinas Pekerjaan Umum
estimasi biaya awal proyek pembangunan Provinsi Jawa Timur?
jembatan rangka baja.
Untuk mengetahui besarnya biaya 1.3. Tujuan Penelitian
satuan tersebut maka diperlukan penga- 1. Mengetahui komponen pekerjaan yang
matan terhadap data biaya dari proyek- berpengaruh secara signifikan terhadap
proyek sejenis yang telah dilaksanakan biaya total pembangunan jembatan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 2


rangka baja. diantara harga peralatan utama dengan
2. Menemukan model estimasi biaya komponen-komponen yang terkait.
pembangunan jembatan rangka baja 5. Quantity take-off, yaitu dengan
dengan metode “Cost Significant Model membuat perkiraan biaya dengan
“ di Proyek Pembangunan Jembatan mengukur kuantitas komponen-
Lintas Selatan Provinsi Jawa Timur. komponen proyek dari gambar,
3. Mengetahui akurasi model estimasi spesifikasi, dan perencanaan.
biaya pembangunan jembatan rangka 6. Metode harga satuan, yaitu dengan
baja dengan metode “Cost Significant memperkirakan biaya berdasarkan
Model“ terhadap realisasi biaya. harga satuan, dilakukan bilamana angka
yang menunjukkan volume total
4. Memperbandingkan akurasi model pekerjaan belum dapat ditentukan
estimasi biaya pembangunan jembatan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya
rangka baja menggunakan metode “Cost (per meter persegi, per meter kubik)
Significant Model“ dengan model telah dapat dihitung.
estimasi yang sudah digunakan pada 7. Memakai data dan informasi proyek
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa yang bersangkutan, yaitu metode yang
Timur. memakai masukan dari proyek yang
sedang ditangani, sehingga angka-angka
yang diperoleh mencerminkan keadaan
II. KAJIAN PUSTAKA yang sesungguhnya.

2.1. Tinjauan Estimasi Biaya Proyek 2.2. Dasar-Dasar Dari Cost Significant
Beberapa metode estimasi biaya Model
menurut Soeharto (1997) adalah sebagai Menurut Poh dan Horner (1995)
berikut : dalam jurnal “Cost-significant modelling-its
1. Metode Parameter, ialah metode yang potential for use in south-east Asia”,
mengaitkan biaya dengan karakteristik menyatakan bahwa proses tender di
fisik tertentu dari obyek, misalnya : Indonesia kadangkala dipengaruhi budaya
luas, panjang, berat, volume dan setempat. Hubungan berdasarkan
sebagainya. kepercayaan antara pelanggan (owner)
2. Memakai daftar indeks harga dan dengan kontraktor dapat mengurangi
informasi proyek terdahulu, yaitu perhitungan estimasi proyek secara detail.
dengan mencari angka perbandingan Kontraktor cukup hanya mengidentifikasi
antara harga pada suatu waktu (tahun dan menggambarkan secara kasar
tertentu) terhadap harga pada waktu kebutuhan proyek dan melaksanakan
(tahun) yang digunakan sebagai dasar. negosiasi harga.
Juga pemakaian data dari manual, hand Sebagai dasar dari Cost Significant
book, katalog, dan penerbitan berkala, Model adalah dengan mengandalkan ada
amat membantu dalam memperkirakan penemuan yang terdokumentasi dengan
biaya proyek. baik bahwa 80% dari nilai total biaya
3. Metode menganalisis unsur-unsurnya proyek termuat di dalamnya 20% item-item
(Elemental Cost Analysis), yaitu dengan pekerjaan yang paling mahal. Untuk proyek
cara menguraikan lingkup proyek yang memiliki ciri-ciri yang sejenis, item-
menjadi unsur-unsur menurut item cost significant secara kasar adalah
fungsinya. sama.
4. Metode faktor, yaitu dengan memakai Cost significant items dapat
asumsi bahwa terdapat angka korelasi dikumpulkan dengan menggunakan teknik
yang bervariasi ke dalam nomor yang sama

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 3


dari item-item pekerjaan cost-significant, 3. Menghitung pengaruh time value
yang dapat mempresentasikan proporsi terhadap harga-harga item pekerjaan.
yang tepat dari total biaya anggaran yang Harga pekerjaan pada tahun
biasanya mendekati 80%. Nilai total dari pelaksanaan disesuaikan dengan harga
proyek biasanya dapat diperhitungkan pada tahun yang diproyeksikan dengan
dengan mengalikan total harga dari paket- memperhitungkan faktor inflasi.
paket cost-significant dengan faktor yang 4. Mencari cost-significant items, yang
tepat, mendekati 1,25. Nilai dari faktor ini diidentifikasi sebagai item-item terbesar
bervariasi tergantung dari kategori dan yang jumlah prosentasenya sama atau
analisis data historis. Paket pekerjaan lebih besar dari 80% total biaya proyek.
direncanakan dapat mencerminkan 5. Membuat model biaya dari cost
pelaksanaan lapangan, dengan demikian significant items yang telah ditentukan.
umpan balik dan kontrol bisa difasilitasi. 6. Mencari rata-rata Cost Model Faktor
Secara kesamaan hanya sekitar 10% dari (CMF) . CMF didapatkan dengan cara
jumlah item dari anggaran konvensional. membagi nilai proyek yang didapatkan
Penyederhanaan dari model ini mengurangi dari model dengan nilai aktual proyek.
waktu untuk mengestimasi biaya 7. Menghitung estimasi biaya proyek dari
dibandingkan dengan anggaran biaya Cost Significant Model, dengan cara
tradisional, yang dapat terdiri dari ribuan membagi nilai proyek yang diprediksi
item. Cost Significant Models dapat dari model dengan rata-rata CMF.
digunakan untuk mengestimasi biaya lebih 8. Menghitung akurasi model dalam
baik dari 5%, dan perhitungan akhir lebih bentuk prosentase dari selisih antara
baik dari 1%. Akurasinya dapat harga yang diprediksi dengan harga
ditingkatkan atau diturunkan dengan sebenarnya dibagi dengan harga
memperbaiki model dan tergantung dari sebenarnya.
data yang tersedia. Kelebihan dari metode “Cost Significant
Model” adalah dapat memprediksi biaya
2.3. Tahapan Cost Significant Model proyek dengan mudah, cepat, dan cukup
Menurut Poh and Horner (1995), akurat, walaupun belum tersedianya uraian
metode “Cost Significant Model” yang dan spesifikasi pekerjaan. Metode ini dapat
digunakan dengan mendasarkan pada digunakan pada tahap-tahap awal proyek
analisa data proyek yang lalu, mempunyai seperti pada saat penyusunan konsep, studi
langkah-langkah sebagai berikut : kelayakan, dan perencanaan pendahuluan.
1. Tidak mengikutsertakan item pekerjaan Sedangkan kelemahannya adalah proyek
yang terkadang jumlahnya cukup besar yang ditinjau harus sama, dibutuhkan data
namun tidak setiap pekerjaan ada. Item- historis proyek yang terdahulu dan akurasi
item tersebut sering merupakan variabel model sangat dipengaruhi oleh baik
biaya tinggi dan tergantung sekali pada tidaknya data yang dikumpulkan.
karakteristik lapangan dan persyaratan “Cost Significant Model” adalah salah
pelanggan, sehingga akan menghambat satu model peramalan biaya total konstruksi
keakuratan pengembangan model. berdasarkan data penawaran yang lalu, yang
2. Mengelompokkan item-item pekerjaan lebih mengandalkan pada harga paling
dimana penggabungan item pekerjaan signifikan di dalam mempengaruhi biaya
bisa dilaksanakan apabila pekerjaan total proyek sebagai dasar peramalan
tersebut mempunyai satuan ukuran yang (estimasi), yang diterjemahkan ke dalam
sama, harga satuannya tidak berbeda perumusan regresi berganda (Pemayun,
secara signifikan, atau bisa 2003).
menggambarkan operasi kerja lapangan.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 4


2.4. Pembangunan Jalan Lintas Selatan Dalam penelitian ini, pengumpulan data
Jawa Timur. dilaksanakan dengan metode observasi
Menurut rencana trase Jalan Lintas langsung dengan acuan sebagai berikut :
Selatan Jawa Timur terbentang sepanjang a. Mengumpulkan data histori penawaran
618,80 km yang terdiri dari panjang jalan proyek yang sejenis pada kegiatan
85,30 km di Kabupaten Pacitan, 66,00 km pembangunan Jembatan Lintas Selatan
di Kabupaten Trenggalek, 55,10 km di Jawa Timur.
Kabupaten Tulungagung, 62,50 km di b. Data yang dikumpulkan adalah paket
Kabupaten Blitar, 93,50 km di Kabupaten pekerjaan untuk anggaran dari tahun
Malang, 62,90 km di Kabupaten Lumajang, 2011 sampai dengan 2013, yang
83.50 km di Kabupaten Jember dan 110,00 jumlahnya 10 (sepuluh) paket
km di Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan pekerjaan.
untuk jembatan menurut rencana memiliki c. Data yang dihimpun berupa Rencana
panjang 450 m di Kabupaten Pacitan, 459 Anggaran Biaya (RAB), yang diajukan
m di Kabupaten Trenggalek, 798 m di oleh rekanan/kontraktor yang
Kabupaten Tulungagung, 1.100 m di memenangkan pelelangan/tender untuk
Kabupaten Blitar, 1.617 m di Kabupaten masing-masing paket pekerjaan.
Malang, 1.229 m di Kabupaten Lumajang, d. Harga komponen biaya pekerjaan dan
1.566 m di Kabupaten Jember dan 766 m di biaya total pekerjaan yang dikumpulkan
Kabupaten Banyuwangi. tanpa Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

3.4. Variabel Penelitian


III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian


Penelitian ini mengambil obyek
penelitian pada Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga Provinsi Jawa Timur, untuk
kegiatan Pembangunan Jembatan Lintas
Selatan dengan lokasi di Kabupaten
Trenggalek, Tulungagung, Malang,
Lumajang dan Jember.

3.2. Data Penelitian


Data penelitian diambil dengan
melaksanakan sensus pada paket-paket
pekerjaan pembangunan jembatan Popinsi
yang sejenis yang dananya bersumber dari
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Gambar 3.1. Hubungan antara variabel bebas dengan
Daerah), dari tahun 2011 sampai dengan variabel terikat
2013. Data penelitian terdiri dari data
proyek yang hampir sama berjumlah 10 Keterangan gambar :
(sepuluh) paket pekerjaan, dengan perincian X1 = Biaya pekerjaan mobilisasi
X2 = Biaya pekerjaan drainase
sebagai berikut: X3 = Biaya pekerjaan tanah
a. Tahun anggaran 2011 : 2 paket X4 = Biaya pekerjaan beton
b. Tahun anggaran 2012 : 4 paket X5 = Biaya pekerjaan tulangan
c. Tahun anggaran 2013 : 4 paket X6 = Biaya pekerjaan pondasi
X7 = Biaya pengadaan bangunan atas
X8 = Biaya pemasangan bangunan atas
3.3. Prosedur Pengumpulan Data X9 = Biaya pekerjaan pasangan batu dan bata

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 5


X10 = Biaya pekerjaan pengembalian kondisi dan struktur jembatan rangka baja tipe A-40,
pekerjaan minor pemasangan struktur jembatan rangka baja
Y = Jumlah nilai pekerjaan/real cost
tipe A-40, pemasangan gelagar beton
pratekan pracetak type I bentang 20 m,
Definisi secara operasional
diafragma beton pracetak, slab deck beton
variabel-variabel penelitian tersebut
pracetak, expantion joint asphaltic plug dan
adalah sebagai berikut :
perletakan elastomer.
Pertama, variabel biaya pekerjaan
Kesembilan, variabel biaya pekerjaan
mobilisasi adalah menyatakan banyaknya
pasangan batu dan bata adalah menyatakan
biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada
banyaknya biaya-biaya yang harus
pekerjaan tersebut, yaitu pekerjaan sewa
dikeluarkan untuk pekerjaan pasangan batu
barak kerja dan kelengkapannya, kendaraan
dan pasangan bata.
operasional dan biaya komunikasi.
Kesepuluh, variabel biaya pekerjaan
Kedua, variabel biaya pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor
drainase adalah menyatakan biaya yang
adalah menyatakan banyaknya biaya-biaya
dikeluarkan untuk pasangan batu dengan
yang harus dikeluarkan untuk pekerjaan
mortar dan pengadaan dan pemasangan U
patok pengarah, kerb beton pra cetak dan
gutter beton bertulang.
railing (sandaran) jembatan.
Ketiga, variabel biaya pekerjaan tanah
Kesebelas, variabel jumlah nilai
adalah menyatakan banyaknya biaya yang
pekerjaan/real cost adalah menyatakan
dikeluarkan untuk pekerjaan pembersihan
banyaknya biaya-biaya yang harus
dan pembongkaran, galian biasa, galian
dikeluarkan untuk menyelesaikan seluruh
konglomerat, galian batu, galian struktur,
komponen pekerjaan pembangunan
urugan biasa, urugan pilihan dan penyiapan
jembatan rangka baja.
badan jalan.
Keempat, variabel biaya pekerjaan
3.5. Analisis Data
beton adalah menyatakan banyaknya biaya
Teknik analisis data yang
yang dikeluarkan untuk pekerjaan beton K-
digunakan di dalam penelitian ini adalah
350, beton K-300, beton K-250, beton K-
menggunakan analisis statistik deskriptif
175 dan beton K-125.
dan analisis inferensial.
Kelima, variabel biaya pekerjaan
Analisis statistik deskriptif berguna
tulangan adalah menyatakan banyaknya
untuk mendapatkan informasi yang bersifat
biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan
deskriptif mengenai variabel-variabel
baja tulangan U32 polos dan U39 ulir.
penelitian. Statistik deskriptif dimaksudkan
Keenam, variabel pekerjaan pondasi
untuk menganalisa data yang terkumpul
adalah menyatakan banyaknya biaya yang
sebagaimana adanya tanpa bermaksud
dikeluarkan untuk pekerjaan pengadaan dan
membuat suatu kesimpulan yang berlaku
pemasangan dinding sumuran dan
untuk umum. Sehingga jenis analisis ini
pengadaan dan pemancangan tiang pancang
bersifat mendukung analisis data
baja.
selanjutnya.
Ketujuh, variabel pekerjaan bangunan
Sedangkan analisis statistik
atas adalah menyatakan banyaknya biaya
inferensial berkaitan dengan pengambilan
yang dikeluarkan untuk pekerjaan
keputusan dari data yang ada. Analisis
pengadaan rangka baja A-40, rangka baja
statistik inferensial meliputi analisis regresi
A-60 dan gelagar beton pratekan pracetak
berganda yang dipergunakan untuk
type I bentang 20 m.
mengetahui model estimasi biaya proyek.
Kedelapan, variabel pekerjaan
Metode regresi berganda ini menggunakan
pemasangan bangunan atas adalah
asumsi bahwa biaya konstruksi sebagai
menyatakan banyaknya biaya yang
variabel terikat dan biaya item-item
dikeluarkan untuk pekerjaan pemasangan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 6


pekerjaan sebagai variabel bebas. Kedua pasangan batu dan bata (X9), dan pekerjaan
variabel tersebut mempunyai regresi linier pengembalian kondisi dan pekerjaan minor
berganda yang dapat dirumuskan sebagai (X10).
berikut :
4.2 Pengolahan Data
Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 + a3 X3 + a4 X4 + Biaya total pekerjaan (Y) dan
a5 X5 + a6 X6 + a7 X7 + a8 X8 + a9 X9 komponen biaya pekerjaan (X1 s/d X10)
+ a10X10 ....................................... (3.1)
dibagi panjang jembatan untuk masing-
Dimana :
Y = Variabel terikat
masing paket pekerjaan, sehingga Y adalah
X1 s/d X10 = Variabel bebas biaya per m panjang jembatan dan X1 s/d
a1 s/d a10 = Koefisien persamaan X10 adalah komponen biaya per m panjang
a0 = Konstanta jembatan. Berikut contoh perhitungannya :
Data paket Pembangunan Jembatan
Untuk dapat melaksanakan teknik Tawing (APBD), dengan panjang jembatan
analisis data, pada awalnya data 60 m, sehingga biaya per m untuk masing-
dikelompokkan berdasarkan variabel- masing variabel menjadi :
variabel seperti pada uraian sebelumnya. 1. Y = Rp. 9.197.708.670 / 60 m = Rp.
Selanjutnya teknik analisis data pada 153.295.145 per m.
penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan 2. X1 = Rp. 79.250.000 / 60 m = Rp.
1.320.833 per m.
sebagai berikut : (1) menentukan cost-
3. X3 = Rp. 930.264.809 / 60 m = Rp.
significant items; (2) perhitungan pengaruh 15.504.413 per m.
time value; (3) uji persyaratan untuk Pelaksanaan proyek ini dikerjakan
analisis; (4) analisis data; dan (5) pengujian dari tahun anggaran 2011 sampai 2013,
model. maka untuk keseragaman dengan proyek-
proyek lain yang juga diambil sebagai data
masukan, masing-masing harga harus
IV. ANALISIS DATA DAN dibawa ke harga pada tahun yang
PEMBAHASAN ditentukan, dalam hal ini diproyeksikan ke
tahun 2013. Akibatnya besar harga harus
4.1 Data Proyek disesuaikan dengan inflasi yang berlaku
Data yang disajikan meliputi : tahun pada tahun itu. Data inflasi yang digunakan
pelaksanaan, panjang jembatan, biaya total adalah inflasi umum yang didapatkan dari
proyek (Y) dan pengelompokan komponen Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa
biaya pekerjaan. Dimana data-data tersebut Timur.
sudah melalui proses perhitungan pada
Tabel 4.1 Inflasi Umum di Provinsi Jawa Timur
setiap item, berdasarkan analisa satuan
No Tahun Inflasi Umum (%)
pekerjaan untuk masing-masing paket 1 2011 4,09
pekerjaan. Pengelompokan komponen biaya 2 2012 4,50
pekerjaan disesuaikan dengan identifikasi
variabel bebas yang telah ditentukan Berikut contoh perhitungannya (pada
diantaranya : pekerjaan mobilisasi (X1), proyek pembangunan jembatan kaligede):
Data pada tahun 2012 diproyeksikan
pekerjaan drainase (X2), pekerjaan tanah
pada tahun 2013 :
(X3), pekerjaan beton (X4), pekerjaan Biaya total (Y) = Rp. 113.030.140,00
tulangan (X5), pekerjaan pondasi (X6), ( 1 + 0,0409)1 = Rp. 118.116.497,00
pengadaan bangunan atas (X7), Data pada tahun 2011 diproyeksikan
pemasangan bangunan atas (X8), pekerjaan pada tahun 2013 :

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 7


Biaya total (Y) ={Rp.29.987.499,00 metode yang sering digunakan dalam
(1+0,0450)1}(1+0,0409)1= Rp. analisis regresi berganda adalah dengan
32.618.617,00 menggunakan Stepwise Method yaitu
metode untuk menentukan variabel bebas
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian yang dominan. Variabel yang telah
Dari data proyek yang dianalisis yaitu dimasukkan ke dalam model regresi bisa
10 (sepuluh) paket pekerjaan dapat dikeluarkan lagi dari model. Metode ini
diketahui bagaimana rata-rata proporsi dimulai dengan memasukkan variabel bebas
komponen biaya per m panjang jembatan, yang mempunyai korelasi paling kuat
pekerjaan Pembangunan Jembatan Lintas dengan variabel terikat. Kemudian setiap
Selatan Jawa Timur dari tahun anggaran kali pemasukan variabel bebas yang lain,
2011 sampai dengan 2013. Proporsi dilakukan pengujian untuk tetap
komponen biaya diuraikan dari yang memasukkan variabel bebas atau
terbesar yaitu : proporsi pengadaan mengeluarkannya.
bangunan atas (X7) rata-rata sebesar
40,35%, pekerjaan tulangan (X5) sebesar 4.5 Pembahasan
13,59%, pekerjaan tanah (X3) sebesar Hasil analisis regresi secara parsial
12,01%, pekerjaan pondasi (X6) sebesar pada masing-masing variabel bebas dengan
11,11%, pekerjaan beton (X4) sebesar mengunakan program SPSS didapatkan
8,33%, pekerjaan pasangan batu dan bata regresi paling kuat dan digunakan untuk
(X9) sebesar 6,12%, pemasangan bangunan penelitian ini yaitu untum item Pengadaan
atas (X8) sebesar 4,52%, pekerjaan drainase Bangunan Atas (X7), Pekerjaan Tulangan
(X2) sebesar 2,82%, pekerjaan mobilisasi (X5), Pekerjaan Tanah (X3), terhadap
(X1) sebesar 0,89%, dan pekerjaan variabel terikat biaya proyek (Y), seperti
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3
Tabel 4.2. Input Data SPSS 4.8Variabel
Input Data SPSS
Beban3 Variable Bebas
(X10) sebesar 0,24%. Sedangkan rata-
ratanya meliputi : Biaya (Y) = Rp. No. TAHUN NAMA JEMBATAN
PANJANG
JEMBATAN
Y
X3 X5 X7
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
143.930.121,60; pekerjaan mobilisasi (X1) 1 2013 TAWING 60 153,295,145 15,504,413 13,331,405 67,691,000
= Rp. 1.286.684,30; pekerjaan drainase 2
3
2013
2013
KALICILIK
KALIURANG
40
80
180,444,961
131,212,543
50,790,725
17,172,936
19,559,786
19,987,218
57,399,500
61,221,644

(X2) = Rp. 4.065.648,70; pekerjaan tanah 4 2013


5 2011/2012
BLATER V
KALIGEDE
40
120
157,807,064
150,735,113
36,929,677
7,917,589
27,793,756
29,923,487
57,399,500
58,389,273

(X3) = Rp. 17.289.140,40. 6


7
2012
2012
KEDUNGIJO
BULUREJO
40
40
158,262,987
127,204,990
13,315,601
3,543,227
15,672,741
11,135,781
53,295,000
63,953,896
8 2012 BLATER VII 40 145,702,134 4,331,960 26,925,355 54,993,125
9 2011 GONDANG TOWO 40 105,011,147 8,876,199 20,275,566 53,843,155
10 2011 MANDILIS 40 129,625,132 14,509,077 11,016,584 52,619,447
4.4 Menentukan Cost-Significant Items Sumber : Penulis
Dari deskripsi hasil penelitian, dapat
ditentukan cost-significant items yaitu : Dari hasil perhitungan mengunakan
1. Pengadaan Bangunan Atas (X7) : program SPSS didapatkan hasil yang di
prosentasenya = 40,35%. tampilkan pada tabel 4.3 dan tabel 4.4
2. Pekerjaan Tulangan (X5) :
prosentasenya = 13,59%. Tabel 4.3 Ringkasan Model (Model Summary)
3. Pekerjaan Tanah (X3) : prosentasenya = Adjust Std. Error of the
12,01%. R
Model R2 ed R2 Estimate
4. Pekerjaan Pondasi (X6) : prosentasenya
= 11,11%
5. Pekerjaan Beton (X4) : prosentasenya = 1 0,707 0,500 0,250 18.320.339,26
8,33%
Jumlah Total Significant Cost Items = Sumber : Hasil SPSS
85,39%
Selanjutnya dianalisis dengan Dari tabel 4.9 ringkasan model
menggunakan program SPSS. Salah satu didapatkan angka Standar error of the

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 8


estimate = 18.320.339,26 < standar deviasi
= 21.158.848,43 (sesuai tabel 5.1) Hasil estimasi cost significant model
menyatakan bahwa model regresi layak yang didapatkan dari perhitungan
digunakan. dibandingkan dengan biaya pelaksanaan
Tabel 4.4 Coefficients (biaya aktual) proyek yang ditinjau. Tingkat
akurasinya adalah dengan menghitung
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients selisih dari estimasi cost significant model
B Beta dengan biaya pelaksanaan, dibagi dengan
1 (constant) 75.709.920,922 0,940 0,383
X7 0,709 0,165 biaya pelaksanaan, dan dikali 100%.
0,555 0,599
X5 0,573 0,187 Sebagai perbandingan, dihitung juga
0,624 0,555
X3 0,917 0,654 2,244 0,066
akurasi metode yang selama ini digunakan
Sumber : Hasil SPSS
yaitu metode parameter panjang jalan
Berdasarkan dari tabel 4.10 dapat terhadap biaya pelaksanaan. Komparasi
diringkaskan bahwa nilai B constant, B X7, model estimasi pemeliharaan jalan disajikan
B X5 dan B X3 pada tabel 5.6, maka dapat seperti pada Tabel 4.12 berikut :
dibuatkan persamaan regresi : Tabel 4.12 Komparasi Model Estimasi Biaya Pembangunan Jembatan
Y = 75.709.920,922+ 0,709 X7 + 0,573 COST SIGNIFICANT METODE PARAMETER
X5 + 0,917 X3 ................ 4.1 NO
NAMA PAKET
PROYEK
BIAYA TOTAL PANJANG
PELAKSANAAN JEMBATAN
MODEL
ESTIMASI AKURA
PANJANG JEMBATAN
AKURA
ESTIMASI BIAYA
Y = Biaya pembangunan jembatan (Rp.) (m)
BIAYA
(Rp.)
SI
(Rp.)
SI

rangka baja per m panjang 1


1
2
TAWING
3
9,197,708,670 60
4
8,733,556,920
5
-5.05%
6 7
7,500,000,000 18.46%
jembatan 2
3
KALICILIK
KALIURANG
7,217,798,445
10,497,003,446
40
80
6,967,560,724
11,705,305,971
-3.47%
11.51%
5,000,000,000
10,000,000,000
30.73%
4.73%
X7 = Biaya Pengadaan Bangunan Atas 5 KALIGEDE 18,088,213,614
4 BLATER V 6,312,282,569 40
120
6,647,860,098
16,981,740,299
5.32%
-6.12%
5,000,000,000
15,000,000,000
20.79%
17.07%
per m panjang jembatan (Rp/m). 7 BULUREJO
6 KEDUNGIJO 6,330,519,497
5,088,199,616
40
40
5,387,478,492
5,227,326,997
-14.90%
2.73%
5,000,000,000
5,000,000,000
21.02%
1.73%
X5 = Biaya Pekerjaan Tulangan per m 9 GONDANG TOWO 4,200,445,891
8 BLATER VII 5,828,085,348 40
40
5,364,027,289
5,345,683,639
-7.96%
27.26%
5,000,000,000
5,000,000,000
14.21%
-19.03%
panjang jembatan (Rp/m). 10 MANDILIS 5,185,005,276 40 5,305,377,379 2.32% 5,000,000,000 3.57%
Max 27.26% 30.73%
X3 = Biaya Pekerjaan Tanah per m Min -3.47% -19.03%
Rata-rata 1.17% 11.33%
panjang jembatan (Rp/m). Sumber : Penulis

4.6 Pengujian Model Akurasi dengan “Cost Significant


Dalam penelitian ini biaya estimasi Model” berkisar antara -3,47% sampai
model dihitung dengan memasukkan harga dengan +27,26%, dengan rata-rata +1,17%.
satuan variable bebas X7, X5 dan X3 per m, Sedangkan dengan menggunakan metode
ke dalam persamaan 4.1. Hasil estimasi parameter panjang jalan yang selama ini
biaya dengan Cost Significant Model digunakan pada Bidang Bina Marga Dinas
didapatkan dengan cara membagi biaya Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana,
estimasi model dengan Cost Model Factor berkisar antara -19,03% sampai dengan
(CMF). CMF merupakan rata-rata rasio +30,35%, dengan rata-rata + 11,33%.
dari biaya estimasi model dengan biaya Estimasi biaya dengan “Cost Significant
aktual. Rangkuman hasil perhitungan Cost Model” yang dikembangkan menghasilkan
Model Factor (CMF) dapat dilihat pada estimasi yang lebih baik dibandingkan
Tabel 4.11. dengan estimasi dengan menggunakan
Tabel 4.11 Rangkuman hasil perhitungan CMF
parameter panjang jembatan.
BIAYA BIAYA
HARGA PER M
NAMA HARGA PER M HARGA PER M ESTIMASI AKTUAL PER M
NO PENGADAAN CMF
JEMBATAN TULANGAN TANAH MODEL PER M PANJANG
RANGKA
PANJANG JEMBATAN
(Rp/m) (Rp/m) (Rp/m) (Rp/m) (Rp/m)

1 TAWING 67,691,000 13,331,405 15,504,413 145,559,282 153,295,145 0.9495


V. KESIMPULAN DAN SARAN
2 KALICILIK 57,399,500 19,559,786 50,790,725 174,189,018 180,444,961 0.9653
3 KALIURANG 61,221,644 19,987,218 17,172,936 146,316,325 131,212,543 1.1151
4 BLATER V 57,399,500 27,793,756 36,929,677 166,196,502 157,807,064 1.0532
5 KALIGEDE 58,389,273 29,923,487 7,917,589 141,514,502 150,735,113 0.9388 5.1. Kesimpulan
6 KEDUNGIJO 53,295,000 15,672,741 13,315,601 134,686,962 158,262,987 0.8510
7
8
BULUREJO
BLATER VII
63,953,896
54,993,125
11,135,781
26,925,355
3,543,227
4,331,960
130,683,175
134,100,682
127,204,990
145,702,134
1.0273
0.9204
1. Pengadaan bangunan atas dan
9 GONDANG TOWO
10 MANDILIS
53,843,155
52,619,447
20,275,566
11,016,584
8,876,199
14,509,077
133,642,091
132,634,434
105,011,147
129,625,132
1.2726
1.0232
pemasangan, pekerjaan tulangan,
Sumber : Penulis
pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi dan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 9


pekerjaan beton berpengaruh secara Tentang Jalan. Jakarta :
signifikan terhadap biaya pembangunan Departemen Pekerjaan Umum
jembatan rangka baja, dimana 85,39 % Dirjen Bina Marga.
biaya pembangunan jembatan, Anonim. 2006. Peraturan Pemerintah
sedangkan sisanya 14,61% dipengaruhi Republik Indonesia No. 34 Tahun
oleh sebab-sebab lain. 2006 Tentang Jalan. Jakarta :
2. Model estimasi biaya pembangunan Departemen Pekerjaan Umum
Jembatan Lintas Selatan Jawa Timur Dirjen Bina Marga.
dengan “Cost Significant Model”
adalah: Anonim. 2007. Klasifikasi Jaringan Jalan
Y = 75.709.920,922+ 0,709 X7 + 0,573 Menurut Fungsi (Peranan) Dan
X5 + 0,917 X3 Status (Wewenang Pengaturan).
3. Akurasi model estimasi biaya Jakarta : Departemen Pekerjaan
pembangunan jembatan dengan metode Umum Dirjen Bina Marga.
“Cost Significant Model” adalah Dipohusodo, Istimawan 1996.
berkisar antara -3,47% sampai dengan Manajemen Proyek dan
+27,26%, dengan rata-rata +1,17%. Konstruksi Jilid 2. Yogyakarta :
4. Estimasi dengan “Cost Significant Kanisius.
Model” menghasilkan estimasi yang
lebih baik bila dibandingkan dengan Giatman, M. 2007. Ekonomi Teknik.
estimasi menggunakan parameter Jakarta : Raja Grafindo Persada.
panjang jalan yang selama ini Hajek, Victor G. 1994. Manajemen Proyek
digunakan pada Bidang Bina Marga Perekayasaan. Jakarta : Erlangga.
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa
Timur yang akurasinya berkisar antara - Indrawan, Gede Sony. 2011. Estimasi Biaya
19,03% sampai dengan +30,55%, Pemeliharaan Jalan Dengan “Cost
dengan rata-rata + 11,33%. Significant Model” Studi Kasus
Pemeliharaan Jalan Kabupaten di
5.2. Saran Kabupaten Jembrana (tesis).
1. Berdasarkan akurasi model yang Denpasar: Universitas Udayana.
didapatkan, maka estimasi biaya dengan Pemayun, I D.G.A. 2003. Praktek
“Cost Significant Model” baik Estimasi Biaya Dengan Metode
digunakan pada tahap awal perencanaan “Cost Significant Model” Pada
untuk menyusun anggaran proyek Bangunan Gedung Yang Memakai
Pembangunan Jembatan Lintas Selatan Arsitektur Bali (tesis). Yogyakarta:
Jawa Timur dengan mengunakan rangka Universitas Atma Jaya.
baja.
Poh, Paul SH dan Horner R Malcolm W
2. Untuk mengestimasi biaya
.1995. Cost-Significant Modelling-
pembangunan jembatan rangka baja di
Its Potential For Use In South-East
proyek Pembangunan Jembatan Lintas
Asia : Paper in Engineering,
Selatan jawa Timur tahun berikutnya,
Construction and Architectural
diharapkan memperhitungkan besarnya
Management.
inflasi yang berlaku pada tahun
bersangkutan. Santoso, Singgih. 2014. SPSS 22 From
Essential to Expert Skills. Jakarta :
VI. DAFTAR PUSTAKA PT. Elex Media Komputindo.
Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek
Anonim. 2004. Undang - Undang Republik Dari Konseptual Sampai
Indonesia No. 38 Tahun 2004 Operasional. Jakarta : Erlangga.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 10

Anda mungkin juga menyukai