Anda di halaman 1dari 22

Modul Perancangan Eksperimen Statistik

PERTEMUAN 7:
RANCANGAN FAKTORIAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan faktorial. Setelah
menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
7.1 Menjelaskan tentang definisi rancangan percobaan dua faktor.
7.2 Memahami analisis ragam dalam rancangan percobaan menggunakan
rancangan faktorial.
7.3 Memecahkan suatu masalah rancangan percobaan menggunakan rancangan
faktorial.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 7.1:
Menjelaskan Tentang Definisi Rancangan Percobaan Dua Faktor.

Rancangan pengukuran merupakan rancangan mengenai bagaimana respons


percobaan diambil dari unit-unit percobaan yang diteliti. Penamaan suatu
rancangan merupakan kombinasi dari rancangan perlakuan dan rancangan
lingkungan yang digunakan. Rancangan percobaan (eksperimen) adalah suatu tes
atau serangkaian tes dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan-
perubahan pada output respons yang disebabkan oleh perubahan-perubahan yang
dilakukan pada variabel input dari suatu proses (Montgomery, 2001:1).
Rancangan percobaan bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan
informasi sebanyak yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penelitian
dengan persoalan yang akan diangkat. Rancangan percobaan banyak
dimanfaatkan dalam dunia industri atau penelitian yang berkaitan dengan
rancangan produk, perbaikan produk, penggunaan alat dan lain sebagainya. Suatu
percobaan yang dirancang dengan melibatkan lebih dari faktor dengan beberapa
taraf sebagai perlakuan disebut dengan percobaan dua faktor.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 66


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

Tujuan Pembelajaran 7.2:


Memahami Analisis Ragam Dalam Rancangan Percobaan
Menggunakan Rancangan Faktorial.

Dalam kehidupan biologis, pengaruh satu faktor tidak pernah berdiri sendiri,
tetapi saling berinteraksi dengan faktor lain dalam menentukan suatu kejadian
biologis. Faktor-faktor tersebut secara alami ada dalam berbagai tingkat atau taraf
sehingga adanya interaksi antara faktor pada berbagai taraf merupakan suatu
keadaan yang biasa terjadi. Ciri percobaan faktorial adalah perlakuan yang
merupakan komposisi dari semua kemungkinan kombinasi dari taraf-taraf dua
faktor atau lebih. Istilah faktorial mengacu pada bagaimana perlakuan-perlakuan
yang akan diteliti disusun, tetapi tidak menyatakan bagaimana perlakuan-
perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-unit percobaan.
Ini menegaskan perbedaan antara rancangan perlakuan dan rancangan
lingkungan. Singkatnya, percobaan yang menggunakan dua faktor atau lebih
secara serentak dengan perlakuan berupa kombinasi antara taraf dari satu faktor
dengan taraf dari faktor lain disebut percobaan faktorial. Ada dua cara pencatatan
untuk percobaan faktorial, yaitu dengan huruf latin besar atau dengan angka Arab.
Misalnya, percobaan faktorial menggunakan faktor A dan faktor B, dengan faktor
A memiliki dua taraf dan faktor B memiliki tiga taraf, maka cara menatanya,
yaitu:
Faktorial AxB atau Faktorial 2x3
Kata “faktorial” dalam hal ini terimplikasi pengertian “rancangan perlakuan”.
Sebagai catatan, untuk menyusun rancangan perlakuan faktor diberi notasi huruf
latin besar dan taraf dengan huruf latin kecil sesuai dengan faktornya. Jika
percobaan dua faktor dapat diterapkan secara langsung terhadap seluruh unit-unit
percobaan dengan syarat unit percobaannya relatif homogen, maka rancangan
tersebut dinamakan Rancangan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap atau
Faktorial RAL dan bila percobaan dua faktor dapat diterapkan secara langsung
terhadap seluruh unit-unit percobaan dengan syarat unit percobaannya relatif
homogen pada Rancangan Acak Kelompok (RAK) disebut Faktorial RAK.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 67


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

Keuntungan percobaan faktorial adalah mampu mendeteksi respon dari taraf


masing-masing faktor (pengaruh utama) serat interaksi antar dua faktor (pengaruh
sederhana). Dalam percobaan faktorial, faktor adalah sejenis perlakuan dan taraf
adalah banyak perlakuan dalam satu faktor. Berikut adalah hal yang harus
diperhatikan dalam percobaan faktorial, yaitu:
1. Jika faktor yang diuji bersifat kuantitatif, perlakuan umumnya berupa level
atau taraf.
2. Jika faktor yang diuji bersifat kualitatif, perlakuannya berpa varietas (V) atau
strain (S), dan sebagainya.
Rancangan perlakuan merupakan suatu percobaan yang bertujuan untuk
pengujian dari dua faktor perlakuan (setiap faktor dua taraf) dan menggunakan
satuan percobaan yang ciri-cirinya homogen. Dalam menguji dua faktor perlakuan
masing-masing faktor dua taraf dapat dilakukan percobaan faktorial yang
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Dari percobaan faktorial 2x2
dalam rancangan acak lengkap (RAL), rancangan perlakuan dapat dibuat sebagai
berikut ini, yaitu:
Faktor A Faktor B Ulangan
n1 n2 n3
a1 b1 a1b1 a1b1 a1b1
b2 a1b2 a1b2 a1b2
a2 b1 a2b1 a2b1 a2b1
b2 a2b2 a2b2 a2b2

Dari rancangan perlakuan tersebut, komponen-komponen keragaman yang


akan diuji dapat dibuat dan disusun dalam tabel analisis ragam. Berikut ini adalah
tabel analisis ragam percobaan faktorial 2x2, yaitu:
Sumber Keragaman (SK) Derajat bebas
Faktor A a-1
Faktor B b-1
Faktor AB (a-1)(b-1)
Galat ab(n-1)
Total abn – 1

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 68


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

Dalam menguji kombinasi dari dua faktor perlakuan masing-masing faktor


dua taraf dapat dilakukan percobaan faktorial yang menggunakan rancangan acak
kelompok (RAK). Dari percobaan faktorial 2x2 dalam rancangan acak kelompok
(RAK), rancangan perlakuan dapat dibuat sebagai berikut ini, yaitu:
Faktor A Faktor B Kelompok
n1 n2 n3
a1 b1 a1b1 a1b1 a1b1
b2 a1b2 a1b2 a1b2
a2 b1 a2b1 a2b1 a2b1
b2 a2b2 a2b2 a2b2

Dari rancangan perlakuan tersebut, komponen-komponen keragaman yang


akan diuji dapat dibuat dan disusun dalam tabel analisis ragam. Berikut ini adalah
tabel analisis ragam percobaan faktorial 2x2, yaitu:
Sumber Keragaman (SK) Derajat bebas
Kelompok n-1
Faktor A a-1
Faktor B b-1
Faktor AB (a-1)(b-1)
Galat (ab-1)(n-1)
Total abn – 1

Tujuan Pembelajaran 7.3:


Memecahkan Suatu Masalah Rancangan Percobaan Menggunakan
Rancangan Faktorial.

Untuk melakukan rancangan percobaan faktorial dengan menggunakan


rancangan acak lengkap (RAL) dapat digunakan dengan metode analisis ragam
(ANOVA). Berikut ini adalah langkah-langkah untuk penggunaan rancangan
faktorial dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan metode analisis
ragam (ANOVA), yaitu:

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 69


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

1. Sebelum melakukan analisis ragam, asumsikan bahwa data dipilih secara


random, berdistribusi normal, dan variannya homogen.
2. Buatlah hipotesis (H0 dan Ha) dalam bentuk kalimat.
3. Buatlah hipotesis (H0 dan Ha) dalam bentuk statistika.
4. Buatlah daftar statistika induk.
5. Buatlah ringkasan daftar statistika induk.
6. Hitunglah faktor koreksi (FK).
7. Hitunglah Jumlah Kuadrat Total (JKT).
8. Hitunglah Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor A (JKPA).
9. Hitunglah Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor B (JKPB)
10. Hitunglah Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor AB (JKPAB)
11. Hitunglah Jumlah Kuadrat Galat (JKG).
12. Hitunglah derajat bebas Perlakuan Faktor A (dbPA).
13. Hitunglah derajat bebas Perlakuan Faktor B (dbPB).
14. Hitunglah derajat bebas Perlakuan Faktor AB (dbPAB).
15. Hitunglah derajat bebas Galat (dbG).
16. Hitunglah derajat bebas Total (dbT)
17. Hitunglah Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor A (KTPA).
18. Hitunglah Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor B (KTPB).
19. Hitunglah Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor AB (KTPAb).
20. Hitunglah Kuadrat Tengah Galat (KTG).
21. Carilah F hitung.
22. Tentukan taraf signifikansi (alpha).
23. Carilah F tabel.
24. Buatlah Tabel Ringkasan ANOVA
25. Tentukan kriteria pengujian: Jika F hitung ≥F tabel, maka tolak H0 yang berarti
signifikan dan Konsultasikan antara F hitung dengan F tabel kemudian
bandingkan.
26. Buatlah kesimpulan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 70


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

Berikut ini adalah contoh kasus yang dapat diselesaikan dengan Analysis Of
Varians (ANOVA) menggunakan Rancangan Faktorial dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL), yaitu:

Suatu penelitian direncanakan akan dilaksanakan melalui percobaan untuk


mengetahui pengaruh pemberian kapur dan fosfat pada tanaman kacang tanah
terhadap produksi biji kering.
a. Faktor A : Kapur : k0 (0 gram/pot) dan k1 (4 gram/pot).
b. Faktor B : Fosfat : f0 (0 gram/pot), f1 (1,75 gram/pot), dan f2 (3,50 gram/pot).
Jika setiap kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, maka didapatkan data hasil
produksi biji kering (gram/pot) dengan rancangan perlakuan sebagai berikut:
Kombinasi Ulangan
Perlakuan n1 n2 n3
k0f0 22,32 28,32 28,47
k0f1 19,10 23,46 19,37
k0f2 26,92 29,50 32,52
k1f0 27,32 21,89 21,72
k1f1 38,77 25,64 37,32
k1f2 40,32 34,13 22,59
a. Apakah pengaruh kapur dan fosfat tersebut terhadap produksi biji kering
memiliki perlakuan yang sama atau berbeda?
b. Berikanlah kesimpulan dari percobaan tersebut?

1. Diasumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan


variannya homogen.
2. Hipotesis (Ha dan H0) dalam bentukkalimat.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh kapur dan fosfat pada
tanaman kacang tanah terhadap produksi biji kering.
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh kapur dan fosfat pada
tanaman kacang tanah terhadap produksi biji kering.
3. Hipotesis (Ha dan H0) dalam bentuk statistika.
Ha : n1 ≠ n2 ≠ n3 H0 : n1 = n2 = n3

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 71


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

4. Daftar statistika induk.


Kombinasi Ulangan (n) Jumlah Perlakuan
Perlakuan n1 n2 n3 (∑p)
k0f0 22,32 28,32 28,47 79,11
k0f1 19,10 23,46 19,37 61,93
k0f2 26,92 29,50 32,52 88,94
k1f0 27,32 21,89 21,72 70,93
k1f1 38,77 25,64 37,32 101,73
k1f2 40,32 34,13 22,59 97,04
Dimana ∑p = total penjumlahan antara kombinasi perlakuan dengan ulangan.

5. Ringkasan daftar statistika induk.


Faktor A Faktor B ∑A
f0 f1 f2
k0 79,11 61,93 88,94 229,98
k1 70,93 101,73 97,04 269,70
∑B 150,04 163,66 185,98 ∑AB = 499,68
Dimana ∑AB = total keseluruhan dari kombinasi perlakuan atau total keseluruhan
dari ulangan.

6. Menghitung Faktor Koreksi (FK) dengan rumus:

FK = = = = 13871,116 = 13871,12

Dimana p adalah jumlah kombinasi perlakuan dan n adalah jumlah ulangan.

7. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT) dengan rumus:


JKT = ( – FK
= (( +( +( +( +( +( +
( +( +( +(
)
– 13871,12
= (498,18+802,02+810,54+364,81+550,37+375,20+724,69+870,25+

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 72


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

1057,55+746,38+479,17+471,76+1503,11+657,41+1392,78+1625,70+
1164,86+510,31) – 13871,12
= 14605,09 – 13871,12
= 733,97

8. Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor A (JKPA) dengan rumus:

JKPA = ( ) – FK

=( ) – 13871,12

=( ) – 13871,12

=( ) – 13871,12

= 13958,77 – 13871,12
= 87,65
Dimana pb adalah jumlah perlakuan pada faktor B dan n adalah jumlah
ulangan.

9. Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor B (JKPB) dengan rumus:

JKPB = ( ) – FK

=( ) – 13871,12

=( ) – 13871,12

=( ) – 13871,12

= 13980,86 – 13871,12
= 109,74
Dimana pa adalah jumlah perlakuan pada faktor A dan n adalah jumlah
ulangan.

10. Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor AB (JKPAB) dengan rumus:

JKPAB = ( ) – FK - JKPA - JKPB

=( ) – 13871,12 – 87,65 –

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 73


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

109,74

=( ) – 13871,12 – 87,65 –

109,74

=( ) – 13871,12 – 87,65 – 109,74

= 14266,95 – 13871,12
= 395,83
Dimana ∑p adalah total penjumlahan antara kombinasi perlakuan dengan
ulangan dan n adalah jumlah ulangan.

11. Menghitung Jumlah Kuadrat Galat (JKG) dengan rumus:


JKG = JKT – JKPA– JKPB– JKPAB = 733,97-87,65-109,74-395,83 = 140,75

12. Menghitung derajat bebas Perlakuan Faktor A (dbPA) dengan rumus:


dbPA = a -1 = 2 – 1 = 1 (a = adalah jumlah perlakuan Faktor A)

13. Menghitung derajat bebas Perlakuan Faktor B (dbPB) dengan rumus:


dbPB = b -1 = 3 – 1 = 2 (b = adalah jumlah perlakuan Faktor B)

14. Menghitung derajat bebas Perlakuan Faktor AB (dbPAB)dengan rumus:


dbPAB = (a-1)(b-1) = (2-1)(3-1)= 1 . 2 = 2

15. Menghitung derajat bebas Galat (dbG)dengan rumus:


dbG = ab (n-1) = 2 . 3 (3– 1) = 2 . 3 . 2 = 12

16. Menghitung derajat bebas Total (dbT)dengan rumus:


dbT = abn -1 = 2.3.3– 1 = 18-1 = 17

17. Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor A (KTPA) dengan rumus:


KTPA = JKPa / dbPA = 87,65 / 1 = 87,65

18. Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor B (KTPB) dengan rumus:


KTPB = JKPB / dbPB = 109,74 / 2 = 54,87

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 74


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

19. Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor AB (KTPAB) dengan rumus:


KTPAB = JKPAB / dbPAB = 395,83 / 2 = 197,92

20. Menghitung Kuadrat Tengah Galat (KTG) dengan rumus:


KTG = JKG / dbG = 140,75 / 12 = 11,73

21. Carilah F hitung dengan rumus:


Fhitung (faktor A) = KTPA / KTG = 87,65 / 11,73 = 7,47
Fhitung (faktor B) = KTPB / KTG = 54,87 / 11,73 = 4,68
Fhitung (faktor AB) = KTPAB / KTG = 197,92 / 11,73 = 16,87

22. Taraf signifikansi sebesar alpha = 0,05 dan 0,01.

23. Carilah F tabel Perlakuan Faktor A menggunakan Tabel Distribusi F dengan


rumus:
Ftabel = Ftabel (alpha) (dbPA ; dbG) = Ftabel (0,05) (1,12) = 4,75
= Ftabel (0,01) (1,12) = 9,33
Cara mencari F tabel: Angka 1 = pembilang dan Angka 12 = penyebut
Apabila angka 1 dicari ke kanan dan angka 12 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 4,75 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 9,33
untuk taraf signifikansi 0,01.

24. Carilah F tabel Perlakuan Faktor B menggunakan Tabel Distribusi F dengan


rumus:
Ftabel = Ftabel (alpha) (dbPB ; dbG) = Ftabel (0,05) (2,12) = 3,89
= Ftabel (0,01) (2,12) = 6,93
Cara mencari F tabel: Angka 2 = pembilang dan Angka 12 = penyebut
Apabila angka 2 dicari ke kanan dan angka 12 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 3,89 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 6,93
untuk taraf signifikansi 0,01.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 75


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

25. Carilah F tabel Perlakuan Faktor AB menggunakan Tabel Distribusi F dengan


rumus:
Ftabel = Ftabel (alpha) (dbPAB ; dbG) = Ftabel (0,05) (2,12) = 3,89
= Ftabel (0,01) (2,12) = 6,93
Cara mencari F tabel: Angka 2 = pembilang dan Angka 12 = penyebut
Apabila angka 2 dicari ke kanan dan angka 12 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 3,89 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 6,93
untuk taraf signifikansi 0,01.

26. Tabel ringkasan ANOVA

Tabel 7.1. Ringkasan ANOVA Rancangan Faktorial Pada Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F hitung Taraf Signifikan
Varian (SV) Kuadrat Bebas Tengah
(JK) (db) (KT)
Faktor A 87,65 1 87,65 7,47 α 0,05 F tabel = 4,75
α 0,01 F tabel = 9,33
Faktor B 109,74 2 54,87 4,68 α 0,05 F tabel = 3,89
α 0,01 F tabel = 6,93
Faktor AB 395,83 2 197,92 16,87 α 0,05 F tabel = 3,89
α 0,01 F tabel = 6,93
Galat 140,75 12 11,73 - -
Total 733,97 17 - - -

27. Kriteria pengujian: Jika F hitung ≥ F tabel maka tolak H0 berarti signifikan.

28. Kesimpulan
a. Fhitung < Ftabel atau 7,47 < 9,33 untuk taraf signifikan 0,01 maka H0
diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pengaruh kapur dan fosfat pada tanaman kacang tanah terhadap
produksi biji kering.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 76


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

b. Fhitung > Ftabel atau 7,47 > 4,75 untuk taraf signifikan 0,05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh
kapur dan fosfat pada tanaman kacang tanah terhadap produksi biji kering.
c. Fhitung < Ftabel atau 4,68 < 6,93 untuk taraf signifikan 0,01 maka H0
diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pengaruh kapur dan fosfat pada tanaman kacang tanah terhadap
produksi biji kering.
d. Fhitung > Ftabel atau 4,68 > 3,89 untuk taraf signifikan 0,05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh
kapur dan fosfat pada tanaman kacang tanah terhadap produksi biji kering.
e. Fhitung > Ftabel atau 16,87 > 6,93 untuk taraf signifikan 0,01 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pengaruh kapur dan fosfat pada tanaman kacang tanah terhadap
produksi biji kering.
f. Fhitung > Ftabel atau 16,87 > 3,89 untuk taraf signifikan 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
pengaruh kapur dan fosfat pada tanaman kacang tanah terhadap produksi
biji kering.

Untuk melakukan rancangan percobaan faktorial dengan menggunakan


rancangan acak kelompok (RAK) dapat digunakan dengan metode analisis ragam
(ANOVA). Berikut ini adalah langkah-langkah untuk penggunaan rancangan
faktorial dengan rancangan acak kelompok (RAK) menggunakan metode analisis
ragam (ANOVA), yaitu:
1. Sebelum melakukan analisis ragam, asumsikan bahwa data dipilih secara
random, berdistribusi normal, dan variannya homogen.
2. Buatlah hipotesis (H0 dan Ha) dalam bentuk kalimat.
3. Buatlah hipotesis (H0 dan Ha) dalam bentuk statistika.
4. Buatlah daftar statistika induk.
5. Buatlah ringkasan daftar statistika induk.
6. Hitunglah faktor koreksi (FK).
7. Hitunglah Jumlah Kuadrat Total (JKT).

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 77


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

8. Hitunglah Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK).


9. Hitunglah Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor A (JKPA).
10. Hitunglah Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor B (JKPB)
11. Hitunglah Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor AB (JKPAB)
12. Hitunglah Jumlah Kuadrat Galat (JKG).
13. Hitunglah derajat bebas Kelompok (dbK).
14. Hitunglah derajat bebas Perlakuan Faktor A (dbPA).
15. Hitunglah derajat bebas Perlakuan Faktor B (dbPB).
16. Hitunglah derajat bebas Perlakuan Faktor AB (dbPAB).
17. Hitunglah derajat bebas Galat (dbG).
18. Hitunglah derajat bebas Total (dbT).
19. Hitunglah Kuadrat Tengah Kelompok (KTK).
20. Hitunglah Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor A (KTPA).
21. Hitunglah Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor B (KTPB).
22. Hitunglah Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor AB (KTPAb).
23. Hitunglah Kuadrat Tengah Galat (KTG).
24. Carilah F hitung.
25. Tentukan taraf signifikansi (alpha).
26. Carilah F tabel.
27. Buatlah Tabel Ringkasan ANOVA
28. Tentukan kriteria pengujian: Jika F hitung ≥F tabel, maka tolak H0 yang berarti
signifikan dan Konsultasikan antara F hitung dengan F tabel kemudian
bandingkan.
29. Buatlah kesimpulan.

Berikut ini adalah contoh kasus yang dapat diselesaikan dengan Analysis Of
Varians (ANOVA) dengan Rancangan Faktorial menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK), yaitu:
Suatu penelitian direncanakan akan dilaksanakan melalui percobaan untuk
mengetahui pengaruh pemberian protein dan zeolit pada ternak babi fase grower
terhadap pengukuran pertumbuhan berat badan babi. Penelitian dilakukan melalui
percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK).

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 78


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

a. Faktor A : Protein : a1 (18%) dan a2 (14%).


b. Faktor B : Zeolit : b1 (0%), b2 (1,5%), dan b3 (3%).
Jika satuan percobaan menggunakan 3 kelas berat badan, maka didapatkan data
hasil pengukuran pertumbuhan berat badan ternak babi fase grower dengan
rancangan perlakuan sebagai berikut:

Faktor A Faktor B Kelas Berat Badan


(Protein) (Zeolit) k1 k2 k3
a1 b1 352 383 390
b2 393 434 442
b3 457 462 467
a2 b1 278 292 296
b2 308 320 326
b3 347 388 391

Pertanyaan:
a. Apakah pengaruh pemberian protein dan zeolit tersebut memiliki perlakuan
yang sama atau berbeda?
b. Berikanlah kesimpulan dari percobaan tersebut?

Langkah-Langkah Menjawab:
1. Diasumsikan bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan
variannya dikelompokkan secara homogen.

2. Hipotesis (Ha dan H0) dalam bentukkalimat.


Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan perlakuan pengaruh protein dan
zeolit terhadap pertumbuhan berat badan ternak babi fase grower.
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan perlakuan pengaruh protein dan
zeolit terhadap pertumbuhan berat badan ternak babi fase grower.

3. Hipotesis (Ha dan H0) dalam bentuk statistika.


Ha : k1 ≠ k2 ≠ k3 H0 : k1 = k2 = k3

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 79


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

4. Daftar statistika induk.


Faktor A Faktor B Kelas Berat Badan Total (∑p)
(Protein) (Zeolit)
k1 k2 k3
a1 b1 352 383 390 1125
b2 393 434 442 1269
b3 457 462 467 1386
Total (∑k) 1202 1279 1299 3780
a2 b1 278 292 296 866
b2 308 320 326 954
b3 347 388 391 1126
Total (∑k) 933 1000 1013 2946
Total (∑kp) 2135 2279 2312 6726
Dimana ∑p adalah total keseluruhan dari jumlah perlakuan. ∑k adalah total
keseluruhan dari jumlah kelompok. ∑N adalah total jumlah dari ∑p dan ∑k.

5. Ringkasan daftar statistika induk.


Faktor A Faktor B (Zeolit) ∑B
(Protein) b1 b2 b3
a1 1125 1269 1386 3780
a2 866 954 1126 2946
∑A 1991 2223 2512 ∑N = 6726
Dimana ∑A adalah total seluiruh dari ∑p. ∑B adalah total seluruh dari ∑k
.
6. Menghitung Faktor Koreksi (FK) dengan rumus:

FK = = = = 2513282

Dimana a adalah jumlah perlakuan faktor A, r adalah jumlah kelompok, dan b


adalah jumlah perlakuan faktor B.

7. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT) dengan rumus:


JKT = ( – FK

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 80


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

= (( +( +( +( +( +( +( +(
+( +(
– 2513282
= (123904+146689+152100+154449+188356+195364+208849+213444
+218089+77284+85264+87616+94864+102400+106276+120409
+150544+152881) - 2513282
= 2578782 – 2513282
= 65500

8. Menghitung Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) dengan rumus:

JKK = ( ) – FK

=( ) – 2513282

=( ) – 2513282

=( ) – 2513282

= 2516235 – 2513282
= 2953
Dimana a adalah jumlah perlakuan pada faktor A dan b adalah jumlah
perlakuan pada faktor B.

9. Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor A (JKPA) dengan rumus:

JKPA = ( ) – FK

=( ) – 2513282

=( ) – 2513282

=( ) – 2513282

= 2551924 – 2513282
= 38642
Dimana b adalah jumlah perlakuan pada faktor B dan r adalah jumlah
kelompok.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 81


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

10. Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor B (JKPB) dengan rumus:

JKPB = ( ) – FK

=( ) – 2513282

=( ) – 2513282

=( ) – 2513282

= 2535992,33 – 2513282
= 22710,33
Dimana a adalah jumlah perlakuan pada faktor A dan r adalah jumlah
kelompok.

11. Menghitung Jumlah Kuadrat Perlakuan Faktor AB (JKPAB) dengan rumus:

JKPAB = ( ) – FK - JKPA - JKPB

=( ) – 2513282 – 38642

- 22710,33

=( ) – 2513282 – 38642

-22710,33
=( ) – 2513282 – 38642 -22710,33

= 2574976,67 – 2513282 – 38642 -22710,33


= 342,34
Dimana ∑p adalah total masing-masing penjumlahan antara kombinasi
perlakuan dengan kelompok dan r adalah jumlah kelompok.

12. Menghitung Jumlah Kuadrat Galat (JKG) dengan rumus:


JKG = JKT – JKK - JKPA– JKPB– JKPAB
= 65500–2953-38642–22710,33–342,34
= 852,33

13. Menghitung derajat bebas Kelompok (dbK) dengan rumus:


dbk = r -1 = 3 – 1 = 2 (r = adalah jumlah kelompok)

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 82


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

14. Menghitung derajat bebas Perlakuan Faktor A (dbPA) dengan rumus:


dbPA = a -1 = 2 – 1 = 1 (a = adalah jumlah perlakuan Faktor A)

15. Menghitung derajat bebas Perlakuan Faktor B (dbPB) dengan rumus:


dbPB = b -1 = 3 – 1 = 2 (b = adalah jumlah perlakuan Faktor B)

16. Menghitung derajat bebas Perlakuan Faktor AB (dbPAB)dengan rumus:


dbPAB = (a-1)(b-1) = (2-1)(3-1)= 1 . 2 = 2

17. Menghitung derajat bebas Galat (dbG)dengan rumus:


dbG = (ab-1) (n-1) = (2.3 – 1) (3– 1) = (6-1) (3-1) = 5 . 2 = 10

18. Menghitung derajat bebas Total (dbT)dengan rumus:


dbT = abn - 1 = 2.3.3– 1 = 18-1 = 17

19. Menghitung Kuadrat Tengah Kelompok (KTK) dengan rumus:


KTK = JKk / dbk = 2953 / 2 = 1476,5

20. Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor A (KTPA) dengan rumus:


KTPA = JKPA / dbPA = 38642 / 1 = 38642

21. Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor B (KTPB) dengan rumus:


KTPB = JKPB / dbPB = 22710,33 / 2 = 11355,17

22. Menghitung Kuadrat Tengah Perlakuan Faktor AB (KTPAB) dengan rumus:


KTPAB = JKPAB / dbPAB = 342,34 / 2 = 171,17

23. Menghitung Kuadrat Tengah Galat (KTG) dengan rumus:


KTG = JKG / dbG = 852,33 / 10 = 85,23

24. Carilah F hitung dengan rumus:


Fhitung (kelompok) = KTK / KTG = 1476,5 / 85,23 = 17,32

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 83


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

Fhitung (faktor A) = KTPA / KTG = 38642 / 85,23 = 453,39


Fhitung (faktor B) = KTPB / KTG = 11355,17 / 85,23 = 133,23
Fhitung (faktor AB) = KTPAB / KTG = 171,17 / 85,23 = 2,01

25. Taraf signifikansi sebesar alpha = 0,05 dan 0,01.

26. Carilah F tabel Kelompok menggunakan Tabel Distribusi F dengan rumus:


Ftabel = Ftabel (alpha) (dbK ; dbG) = Ftabel (0,05) (2,10) = 4,10
= Ftabel (0,01) (2,10) = 7,56
Cara mencari F tabel: Angka 2 = pembilang dan Angka 10 = penyebut
Apabila angka 2 dicari ke kanan dan angka 10 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 4,10 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 7,56
untuk taraf signifikansi 0,01.

27. Carilah F tabel Perlakuan Faktor A menggunakan Tabel Distribusi F dengan


rumus:
Ftabel = Ftabel (alpha) (dbPA ; dbG) = Ftabel (0,05) (1,10) = 4,96
= Ftabel (0,01) (1,10) = 10,04
Cara mencari F tabel: Angka 1 = pembilang dan Angka 10 = penyebut
Apabila angka 1 dicari ke kanan dan angka 10 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 4,96 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 10,04
untuk taraf signifikansi 0,01.

28. Carilah F tabel Perlakuan Faktor B menggunakan Tabel Distribusi F dengan


rumus:
Ftabel = Ftabel (alpha) (dbPB ; dbG) = Ftabel (0,05) (2,10) = 4,10
= Ftabel (0,01) (2,10) = 7,56
Cara mencari F tabel: Angka 2 = pembilang dan Angka 10 = penyebut
Apabila angka 2 dicari ke kanan dan angka 10 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 4,10 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 7,56
untuk taraf signifikansi 0,01.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 84


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

29. Carilah F tabel Perlakuan Faktor AB menggunakan Tabel Distribusi F dengan


rumus:
Ftabel = Ftabel (alpha) (dbPAB ; dbG) = Ftabel (0,05) (2,10) = 4,10
= Ftabel (0,01) (2,10) = 7,56
Cara mencari F tabel: Angka 2 = pembilang dan Angka 10 = penyebut
Apabila angka 2 dicari ke kanan dan angka 10 ke bawah maka akan bertemu
dengan nilai F tabel = 4,10 untuk taraf signifikansi 0,05 dan nilai F tabel = 7,56
untuk taraf signifikansi 0,01.

30. Tabel ringkasan ANOVA

Tabel 7.2. Ringkasan ANOVA Rancangan Faktorial Pada Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F hitung Taraf Signifikan
Varian (SV) Kuadrat Bebas Tengah
(JK) (db) (KT)
Kelompok 2953 2 1476,5 17,32 α 0,05 F tabel = 4,10
α 0,01 F tabel = 7,56
Faktor A 38642 1 38642 453,39 α 0,05 F tabel = 4,96
α 0,01 F tabel = 10,04
Faktor B 22710,33 2 11355,17 133,23 α 0,05 F tabel = 4,10
α 0,01 F tabel = 7,56
Faktor AB 342,34 2 171,17 2,01 α 0,05 F tabel = 4,10
α 0,01 F tabel = 7,56
Galat 852,33 10 85,23 - -
Total 65500 17 - - -

31. Kriteria pengujian: Jika F hitung ≥ F tabel maka tolak H0 berarti signifikan.

32. Kesimpulan
a. Fhitung > Ftabel atau 17,32 > 7,56 untuk taraf signifikan 0,01 maka H0
ditolak dan Ha diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pengaruh protein terhadap pertumbuhan ternak babi fase grower.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 85


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

b. Fhitung > Ftabel atau 17,32 > 4,10 untuk taraf signifikan 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pengaruh protein terhadap pertumbuhan ternak babi fase
grower.
c. Fhitung > Ftabel atau 453,39 > 10,04 untuk taraf signifikan 0,01 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
pengaruh protein terhadap pertumbuhan ternak babi fase grower.
d. Fhitung > Ftabel atau 453,39 > 4,96 untuk taraf signifikan 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
pengaruh protein terhadap pertumbuhan ternak babi fase grower.
e. Fhitung > Ftabel atau 133,23 > 7,56 untuk taraf signifikan 0,01 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
pengaruh protein terhadap pertumbuhan ternak babi fase grower.
f. Fhitung > Ftabel atau 133,23 > 4,10 untuk taraf signifikan 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
pengaruh protein terhadap pertumbuhan ternak babi fase grower.
g. Fhitung < Ftabel atau 2,01 < 7,56 untuk taraf signifikan 0,01 maka H0
diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pengaruh protein terhadap pertumbuhan ternak babi fase
grower.
h. Fhitung < Ftabel atau 2,01 < 4,10 untuk taraf signifikan 0,05 maka H0
diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pengaruh protein terhadap pertumbuhan ternak babi fase
grower.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Suatu penelitian direncanakan akan dilaksanakan melalui percobaan untuk
mengetahui pengaruh pemberian kapur dan fosfat pada tanaman kacang hijau
terhadap produksi biji kering.
a. Faktor A : Kapur : k0 (0 gram/pot), k1 (4 gram/pot), dan k2 (8 gram/pot).
b. Faktor B : Fosfat : f0 (0 gram/pot), f1 (1,75 gram/pot), dan f2 (3,50 gram/pot).

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 86


Modul Perancangan Eksperimen Statistik

Jika setiap kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, maka didapatkan data hasil
produksi biji kering (gram/pot) dengan rancangan perlakuan sebagai berikut:
Kombinasi Ulangan
Perlakuan n1 n2 n3
k0f0 39,0 36,9 27,4
k0f1 33,1 27,2 29,2
k0f2 33,8 29,7 26,7
k1f0 33,0 28,5 30,9
k1f1 40,3 25,6 24,9
k1f2 34,1 29,8 21,7
k2f0 27,1 37,3 26,9
k2f1 22,6 27,3 29,5
K2f2 38,8 21,9 28,1

Ujilah apakah pengaruh pemberian kapur dan fosfat tersebut terhadap hasil
produksi biji kering sama atau berbeda dengan taraf nyata 0,01 dan 0,05.

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hanafiah, KA. 2003. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Matjik AA dan Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan. Bogor: IPB
Press
Tapehe, Yusuf. 2012. Statistika dan Rancangan Percobaan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

Link and Sites:


Raupong.2011.”Drs. Raipong, M.Si Perancangan Percobaan.pdf. Web.
http://www.googledrive.com/host/0Byp6EJD-
1552bjlLcldGTzBmOU0/ppt%202C/Praktikum%20Metode%20Statisti
k%20ll/Pertemuan12/Drs.%20Rapupong,M.Si%20Perancangcan%20Pe
rbaan.pdf/ diakses tanggal 19 Juli 2016

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang 87

Anda mungkin juga menyukai