Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

EKONOMI PERUSAHAAN PETERNAKAN

MAKALAH
“SIKLUS HIDUP PRODUK”

OLEH

NAMA : FADHLIYAH AMINUDDIN


NIM : I111 16 057
KELAS : A2

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap perusahaan mulai dari yang kecil sampai yang besar, pasti

memerlukan pemasaran dalam segala aspek dan di dalam pemasaran inilah

perusahaan akan mengetahui seberapa jauh produknya akan diterima dan

dijadikan unggulan oleh pelanggannya serta bagaimana produk tersebut mampu

bersaing secara kompetitif dengan para pesaing.

Seorang manajer marketing dari suatu produk harus memiliki strategi

dalam menentukan posisi siklus hidup dari produk yang dijual. Identifikasi

tahapan siklus hidup produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan

kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan

hasilnya dengan pola yang umum.

Konsep siklus hidup produk bisa dimanfaatkan oleh manajer agar bisa

memahami dinamika produk dan pasar. Manfaat sesungguhnya bisa beragam

tergantung dari situasi pengambilan keputusan. Sebagai alat perencanaan, konsep

daur hidup produk bisa membantu memperjelas tantangan-tantangan pemasaran

pada setiap tahap dan alternatif strategi apa saja yang bisa digunakan perusahaan.

Sebagai alat pengendalian, konsep ini membantu perusahaan dalam

membandingkan prestasi dengan produksi sejenis di masa lalu.

Di dalam pemasaran ada suatu siklus atau tahapan yang dapat membantu

perusahaan untuk mengetahui dan menganalisa secara jelas sejauh mana produk

yang dihasilkan dapat bertahan secara kompetitif. Proses ini dikenal dengan nama

Product Life Cycle atau siklus hidup produk. Hal inilah yang melatarbelakangi

dibuatnya makalah Ekonomi Perusahaan mengenai Siklus Hidup Produk.


Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan siklus hidup produk?

B. Apa saja tahapan siklus hidup produk ?

C. Apa strategi siklus hidup produk ?

Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ekonomi perusahaan mengenai Siklus Hidup

Produk adalah untuk mengetahui tentang siklus hidup produk dan segala sesuatu

yang berkaitan dengan siklus hidup produk.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Hidup Produk

Siklus hidup produk (bahasa Inggris: Product life cycle) adalah siklus

hidup suatu produk/organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan

hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand

launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi

dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi

produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.

Dalam konteks organisasi siklus hidup suatu organisasi menjadi organisasi

yang dihargai dan memiliki kredibilitas yang tinggi. Setelah mencapai puncaknya

maka produk akan turun dengan alamiah. Perubahan citra produk/ organisasi lalu

dilakukan untuk mendukung inovasi dan menghindari penurunan drastis akibat

kejenuhan produk. Jangka waktu titik jenuh tidak saja ditentukan dari jenis produk

tapi bisa dilihat menggunakan indikator seperti penjualan produk, komplain yang

tidak tertangani, distribusi dll.

Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya

seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga

istilah daur ulang siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari

penurunan dengan memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti

pengemasan ulang dan pemotongan harga.

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan

pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan

manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk

(Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk

sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran

karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing

suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian

penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

B. Tahapan Siklus Hidup Produk

Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus

Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya

menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu

ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk

(Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market

acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline

(obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah

penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan

decline.

Sumber : Setyawan, 2000

1. Tahap perkenalan (introduction)


Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar

walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya

barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan,

biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang

dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di

samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh

masih rendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth)

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan

cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah

mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh

perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai

memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat

dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan

menurunkan harga jualnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)

Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih

meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen

maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam

sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru.

Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi

untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)


Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu

mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru.

Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang

lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi

pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh

menurun. Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti

dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu

yang sangat terbatas. Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen

pada saat penjualan menurun antara lain:

 Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).

 Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program

produksinya agar lebih efisien.

 Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.

 Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada

barang yang sudah ada.

 Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

C. Strategi Siklus Hidup Produk

Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai

strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan

dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi

tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan

kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan

hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya

dalam market volume, rate of change of market volume.

Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life

Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :

1. Tahap Perkenalan (Introduction)

 Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)

Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang

tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh

keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran

dari pemasaran.

 Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)

Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit

promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit

promosi untuk menekan biaya pemasaran.

 Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)

Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya

promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling

cepat dan pangsa pasar yang paling besar.

 Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)

Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan

harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang

cepat dan biaya promosi yang rendah.


2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi

untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan

cara:

 Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk

baru dan gaya yang lebih baik.

 Perusahaan menambahkan model-model baru dan produk-produk penyerta

(yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang

melindungi produk utama)

 Perusahaan memasuki segmen pasar baru.

 Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran

distribusi yang baru.

 Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk

(product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih

produk (product preference advertising)

 Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif

terhadap harga dilapisan berikutnya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)


 Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih

berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan

pada produk baru.

 Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar

untuk merek yang mapan.


 Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai

produknya.

 Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement)

yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas

keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.

 Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang

mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.

 Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan

produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.

 Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik

estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.

 Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi

yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi

ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam

kematangan.

4. Tahap Penurunan (Decline)


 Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi

persaingan yang baik

 Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk

 Mencari pasar baru

 Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian

dalam industri dapat diatasi

 Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara

meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.


 Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara

cepat

 Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

PENUTUP

Kesimpulan

Siklus hidup produk adalah siklus hidup suatu produk/organisasi dengan

tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft


launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu

mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga

melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/

penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar. Adapun tahap-tahap siklus hidup

produk yaitu introduction, growth, maturity dan decline.

DAFTAR PUSTAKA

http://mussmadri.blogspot.co.id/2014/10/makalah-product-life-cycle.html?m=1.
Di akses pada tanggal 15 April 2018
https://anggih91.wordpress.com/2015/03/10/product-life-cycle-plc/. Di akses pada
tanggal 15 April 2018
Setyawan, A. A. 2000. Daur hidup produk dan alih teknologi: dekonstruksi
industry nasional. Jurnal JEP. Vol 1 (1) : 11-20

Anda mungkin juga menyukai