LKjIP BUPATI 2014 REVIU PDF
LKjIP BUPATI 2014 REVIU PDF
1 KATA PENGANTAR
P
uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Laporan Kinerja ini disusun dengan membandingkan target dan capaian indikator
kinerja daerah yang bersifat outcomes, yang menggambarkan capaian kinerja pelayanan
sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran pemerintah daerah. Laporan ini akan
memberikan gambaran yang komprehensif terhadap pelaksanaan kinerja daerah dan
berbagai inovasi daerah yang dilakukan pada Tahun 2014.
Secara umum kinerja tahun 2014 telah memberikan hasil yang positif, namun
masih terdapat beberapa indikator yang perlu akselerasi dalam upaya mencapai
kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya laporan ini dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi
agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dalam manajemen kinerja dan keuangan.
Akhirnya atas segala kekurangan dalam penyampaian laporan ini, kami mohon
maaf yang setulus-tulusnya.
1 IKHTISAR EKSEKUTIF
P
enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dengan institusi
pemerintah melaporkan kinerja dalam memberikan pelayanan publik menjadi
salah satu upaya yang dilakukan pemerintah merupakan bentuk dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang menjadi core instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses
penilaian kinerja yang terukur dan bersifat outcomes menjadi bagian dari upaya untuk
terus meningkatkan kapasitas kelembagaan, sehingga bisa terus meningkatkan kinerjanya
sesuai peran yang diemban.
Laporan Kinerja Tahun 2014 ini merupakan pengukuran dan evaluasi pelaksanaan
kinerja tahun ke-3 periode RPJMD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016, sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pemerintah daerah secara transparan dan
akuntabel. Pengumpulan data dan analisa dilakukan terhadap sasaran pembangunan yang
menunjukkan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati yang telah
dicanangkan pada tahun 2014.
Hasil analisis akuntabilitas kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Kulon
Progo tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa dari 21 indikator yang ditargetkan, terealisasi
20 indikator yang berkinerja Sangat Baik (95,24%) dan 1 indikator berkinerja Tidak Berhasil
(4,76%).
Indikator Kinerja Utama Bupati yang telah berkinerja Sangat Berhasil sebanyak 20
indikator, pada indikator sasaran strategis sebagai berikut:
a. rata-rata lama sekolah tercapai 101,67%
b. angka melek huruf tercapai 102,14%
c. persentase akses dan mutu pendidikan tercapai 101,03%;
d. angka harapan hidup tercapai 100,56%;
e. angka kematian ibu 99,38%;
f. angka kematian bayi 106,63%
g. angka kemiskinan tercapai 110,58%;
h. angka pengangguran tercapai 86,61%;
Sementara itu satu Indikator Kinerja Utama Tidak Berhasil yaitu indikator sasaran
Persentase peningkatan kunjungan wisata yang pertumbuhannya ditargetkan 9,95 %
terealisasi pertumbuhan sebesar -0,45% atau dengan tingkat capaian -4,50%;
Disamping itu, juga telah dilakukan perumusan indikator kinerja yang terdapat
keterkaitan indikator kinerja SKPD, indikator kinerja program dan indikator kinerja
kegiatan untuk mencapai indikator kinerja daerah (Peta Kinerja). Untuk menyajikan
capaian kinerja sasaran strategis atau hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU),
maka telah disusun petunjuk pelaksanaan evaluasi LAKIP SKPD dan diterapkannya sistem
informasi manajemen akuntabilitas kinerja mulai dari perencanaan, pengendalian dan
pelaporan kinerja online yang berbasis website. Langkah ini akan meningkatkan perbaikan
kinerja dan pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
akuntabel.
1 DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM x
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
1.1 Dasar Hukum .................................................................................... 1
1.2 Gambaran Umum Daerah ................................................................. 2
1.3 Struktur Organisasi ............................................................................ 13
1.4 Permasalahan Utama (Isu Strategis) ……………………………………………… 15
1 DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas 9
Dasar Harga Konstan ..........................................................................
Tabel 1.2 Garis Kemiskinan ................................................................................ 10
Tabel 1.3 Rasio Gini Kab. Kulon Progo ............................................................. 11
Tabel 1.4 Rasio Gini Kabupaten/Kota di DIY ..................................................... 11
Tabel 1.5 Indikator Komponen IPM .................................................................... 12
Tabel 1.6 Organisasi Perangkat Daerah ........................................................... 13
Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ............................................ 22
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2014 ........................................................... 31
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja .................................................................. 33
Tabel 3.2 Pencapaian IKU Bupati Tahun 2014 .................................................. 34
Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Derajat Pendidikan 37
Masyarakat ........................................................................................
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Akses/Pemerataan Pendidikan Dasar .......................... 40
Tabel 3.5 Capaian Kinerja Akses/Pemerataan Pendidikan Menengah ................... 42
Tabel 3.6 Capaian Kinerja Peningkatan Mutu Guru ............................................... 43
Tabel 3.7 Capaian Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan ..................................... 44
Tabel 3.8 Capaian Kinerja Pendidikan Non Formal .............................................. 45
Tabel 3.9 Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Derajat Kesehatan 45
Masyarakat ........................................................................................
Tabel 3.10 Cakupan Pengembangan Kesehatan .................................................. 47
Tabel 3.11 Capaian Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ......... 48
Tabel 3.12 Capaian Pelayanan Kesehatan Masyarakat ......................................... 48
Tabel 3.13 Capaian Kinerja Program Pelayanan Medis ......................................... 49
Tabel 3.14 Capaian Kinerja Pelayanan Mutu dan Manfaat .................................... 49
Tabel 3.15 Performa RSUD Wates ......................................................................... 50
Tabel 3.16 Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Keberdayaan 55
Masyarakat .........................................................................................
Tabel 3.17 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Keterserapan 58
Tenaga Kerja ................................................................
Halaman
GAMBAR :
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo ................................... 2
Gambar 3.1 Layanan Pendidikan Sekolah .......................................................... 38
Gambar 3.2 Layanan Kesehatan Dasar Puskesmas dan Posyandu ................... 47
Gambar 3.3 Grafik Performa RSUD Wates Tahun 2014 ...................................... 51
Gambar 3.4 Bedah Rumah dan Geblek Renteng ................................................ 56
Gambar 3.5 Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan ............................... 57
Gambar 3.6 Halaman Muka Website Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi 70
Kinerja .............................................................................................
Gambar 3.7 Alur Kerja Sistem Kinerja Daerah Terintegrasi ................................ 70
DIAGRAM :
Diagram 1.1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi ......................................................... 7
Diagram 1.2 Peranan Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku .............................. 8
Diagram 1.3 Grafik Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku .............................. 9
Diagram 3.1 Capaian IKU Tahun 2014 ................................................................... 36
Diagram 3.2 Jumlah Kunjungan Pasien RSUD Wates ............................................ 52
Diagram 3.3 Kondisi Pegawai Menurut Golongan ............................................. 123
Diagram 3.4 Kondisi Pegawai Menurut Pendidikan ........................................... 124
1 PENDAHULUAN
1
1.1 Dasar Hukum
Ngargosari
Banjaroyo
Gerbosari
Pagerharjo
Sidoharjo
Banjarharjo
KEC. SAMIGALUH
9150000
9150000
Banjarasri
Banjarsari
Purwoharjo
KEC. KALIBAWANG
Kebonharjo
Banjararum
Purwosari
KEC. GIRIMULYO
PROVINSI Kembang
Pendoworejo
JAWA TENGAH KAB. SLEMAN
Jatimulyo Jatisarono
Giripurwo
Tanjungharjo
Wijimulyo
Sidomulyo
KEC. NANGGULAN
Hargotirto
Banyuroto
Donomulyo
Banguncipto
9135000
9135000
Sendangsari
Kalirejo Hargowilis
KEC. PENGASIH Kaliagung Sentolo
Margosari
KEC. KOKAP KAB. BANTUL
Pengasih Salamrejo
Kedungsari
Hargomulyo Hargorejo Bendungan Sukoreno
Tawangsari #
S KEC. SENTOLO
Temon Giripeni Karangsari
Karangwuluh Kulur
Janten
Wetan Wates Tuksono
Kaligintung Triharjo
Sindutan Kebonrejo
Demen Krembangan
Temon Kulon KEC. WATES Gotakan Demangrejo
Kedundang
Palihan Kalidengen Wates Cerme Srikayangan Ngentakrejo
Jangkaran Kulwaru
KEC. TEMON PlumbonSogan Ngestiharjo Tayuban
Glagah Bumirejo
Panjatan KEC. LENDAH
Karangwuni Bojong Depok Gulurejo
Sidorejo
KEC. PANJATAN Wahyuharjo
Garongan Jatirejo
Pleret
Tirtarahayu Pandowan
Brosot
Bugel
Kranggan
9120000
9120000
Karangsewu Nomporejo
KEC. GALUR
mU
Banaran
LEGENDA
WILAYAH ADMINISTRASI
U
% Ibukota provinsi Wilayah administrasi kecamatan
KABUPATEN
Ibukota kabupaten di Kabupaten Kulon Progo :
#
S PROVINSI
GALUR
KULON PROGO
KAB. SLEMAN JAWA TENGAH
PROVINSI
JAWA TENGAH
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo
Kawasan Industri Sentolo sesuai dengan RTRW DIY dan Kulon Progo
direncanakan dengan luas 42.000 ha di 4 Desa Kecamatan Sentolo dan 2 Desa
Kecamatan Lendah. Selain sebagai kawasan industri berbasis baja direncanakan
pengembangan industri secara umum, pada tahun 2013 telah dimulai dibangun
pabrik hand tractor oleh PT Kubota. Kawasan industri baja akan disinergikan
dengan serangkaian kegiatan penambangan dan pengolahan pasir besi dan
pemrosesannya, antara lain: industri pengolahan, pabrik baja, pabrik besi, dan
pabrik baja khusus. Pemenuhan sarana pendukung telah dibangun pelebaran
sarana jalan, penyiapan kebutuhan air bersih, dan listrik.
Untuk Kawasan Industri Sentolo pada tahun 2014 telah masuk beberapa
investor yaitu: PT IGP International yang memproduksi boneka, PT Odixa Pharma
Laboratories dari industri obat, PT. Cakra Persada Adikarya yang memproduksi
plastik dan PT Dian Niaga Yogyakarta yang memproduksi arang briket. Beberapa
investasi tersebut, sinergis dan sesuai dengan rencana pengembangan kawasan
industri di Kulon Progo dalam wilayah DIY dan sesuai Masterplan Perluasan dan
Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Kabupaten Kulon Progo juga memiliki berbagai potensi unggulan lain yang
memberikan keunggulan daya saing daerah yang bertumpu pada pemberdayaan
ekonomi lokal, antara lain: komoditas pertanian unggulan daerah (padi, jagung,
semangka, melon, cabe, bawang merah, buah Naga), industri (batik tulis/cap,
serat alam, akar wangi), dan perkebunan (cengkeh, kopi, panili dan kakao).
| LKjIP Kabupaten Kulon Progo 6
Potensi pariwisata dibagi pada 2 (dua) kawasan yaitu: Kawasan Pantai dan
Kawasan Pegunungan. Karena kawasan pantai arah pengembangan untuk
investasi, maka pengembangan pariwisata diarahkan ke wilayah utara terutama
untuk pengembangan obyek wisata Suroloyo yang hanya berjarak 7 km dengan
Candi Borobudur, obyek wisata religius Sendangsono dan Waduk Sermo.
4,50
3,97
4,00
3,06
3,50
3,00
2,50
2,00
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber data : BPS Kabupaten Kulon Progo, 2014, **angka sangat sementara
perhitungan Bappeda Kabupaten Kulon Progo, 2015
Diagram 1.1
Grafik Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2014
Pertanian;
Jasa-jasa; 22,64 22,87 Pertambangan
Keuangan dan dan Penggalian;
Lembaga 0,94
Keuangan; 6,25
Industri
Pengolahan;
Pengangkutan 14,01
dan Komunikasi;
Listrik, Gas dan
8,46
Air Minum; 0,86
Perdagangan,
restoran dan Konstruksi; 6,7
hotel; 17,27
60%
0%
2009 2010 2011 2012 2013
Nilai PDRB perkapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Kulon Progo
selalu meningkat selama 5 tahun terakhir, yang mengindikasikan terjadi
peningkatan pendapatan rata-rata penduduk. PDRB atas dasar harga berlaku
Tahun 2012 sebesar 4,196 triliun rupiah dengan jumlah penduduk sebesar
393.221 jiwa, maka diperoleh PDRB per kapita sebesar Rp 10.671.984,-.Sedangkan
dilihat dari pertumbuhan rata-rata pendapatan, pada tahun 2011 PDRB perkapita
atas dasar harga konstan sebesar Rp. 4.790.630,- menjadi Rp. 4.992.301,- pada
tahun 2012 atau mengalami laju pertumbuhan 4,21%. Perkembangan tingkat
PDRB Per kapita selama 5 tahun terakhir sebagai berikut:
Tabel 1.1
Perkembangan PDRB Per Kapita
Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009 – 2014
Nilai PDRB Nilai PDRB Penduduk Nilai PDRB Nilai PDRB
No. Tahun ADHB (Jutaan ADHK Pertengahan Perkapita Perkapita
Rp) (Jutaan Rp) Tahun *) ADHB (Rp) ADHK (Rp)
1 2009 3.286.278 1.728.304 387.493 8.480.876 4.460.215
2 2010 3.547.055 1.781.227 388.869 9.121.466 4.580.532
3 2011 3.867.136 1.869.338 390.207 9.910.472 4.790.630
d. Angka Kemiskinan
Rasio Gini Kabupaten Kulon Progo angka sangat sementara tahun 2014
sebesar 0,2828 lebih baik pemerataan pendapatan dibanding tahun 2013 sebesar
0,2959. Rasio Gini ini menunjukkan kriteria ketimpangan moderat (Ketimpangan
rendah dengan nilai 0,0 - 0,3, ketimpangan moderat dengan nilai 0,3 ‐ 0,5).
Dengan adanya kenaikan indeks /nilai Rasio Gini di Kabupaten Kulon Progo pada
tahun 2014 berarti ada penurunan dalam pemerataan pendapatan di Kabupaten
Kulon Progo dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.Adapun data Rasio Gini
Kabupaten Kulon Progo sebagaimana pada tabel berikut.
Tabel 1.3
Rasio Gini Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 – 2014
No. Tahun Rasio Gini Kriteria Oshima
1 2010 0,2408 Ketimpangan Rendah
2 2011 0,3365 Ketimpangan Moderat
3 2012 0,3429 Ketimpangan Moderat
4 2013 0,2959 Ketimpangan Rendah
5 2014** 0,2828 Ketimpangan Rendah
Angka Harapan Hidup Kabupaten Kulon Progo untuk tahun 2014 sebesar
75,20 meningkat dibanding angka tahun 2013 sebesar 75,03 tahun. Dibanding
kabupaten/kota lain di DIY pada tahun 2013 menempati posisi kedua setelah Sleman
yang mencapai 75,79 tahun. Angka harapan hidup penduduk ini juga berada di atas
rata-rata angka harapan hidup provinsi tercatat sebesar 73,62 tahun. Hal ini
menunjukkan keberhasilan capaian pembangunan manusia bidang peningkatan
derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kulon Progo.
Pada tahun 2014, angka melek huruf penduduk dewasa Kabupaten Kulon
Progo mencapai 94,09 meningkat dibanding angka tahun 2013 sebesar 93,13 persen.
Dibanding kabupaten/kota lain di DIY pada tahun 2013 berada di atas Kabupaten
Gunung Kidul dan Bantul dengan capaian angka melek huruf masing-masing sebesar
85,22 persen dan 92,81 persen. Namun capaian Kulon Progo masih berada di bawah
Kota Yogyakarta sebesar 98,43 persen, dan Kabupaten Sleman sebesar 95,11 persen.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kulon Progo tahun 2010 - 2014
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1.5
Indikator Komponen IPM Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009 - 2012
Tabel 1.6
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kulon Progo
Lembaga Teknis
Sekretariat Dinas Daerah Kecamatan Lainnya
Daerah
Sekretariat Dinas Pendidikan Badan Perencanaan Kecamatan RSUD Wates
Daerah Pembangunan Temon
Daerah
Sekretariat Dinas Kesehatan Badan Kepegawaian Kecamatan Badan
DPRD Daerah Wates Penanggulangan
Bencana Daerah
Dinas Pendapatan Inspektorat Daerah Kecamatan Kelurahan Wates
Pengelolaan Panjatan
Keuangan dan Aset
Dinas Pertanian dan Badan Pemberdy Kecamatan Satuan Polisi
Kehutanan Masyarakat Pemdes Galur Pamong Praja
Perempuan dan KB
Dinas Perindustrian, Badan Penanaman Kecamataan
Perdagangan, dan Modal dan Perizinan Lendah
Energi Sumber Daya Terpadu
Mineral
Dinas Kelautan, Kantor Lingkungan Kecamatan
Perikanan dan Hidup Kokap
Peternakan
| LKjIP Kabupaten Kulon Progo 13
Lembaga Teknis
Sekretariat Dinas Daerah Kecamatan Lainnya
Daerah
Dinas Pekerjaan Kantor Ketahanan Kecamatan
Umum Pangan dan Pengasih
Penyuluhan
Pertanian Perikanan
dan Kehutanan
Dinas Perhubungan Kantor Kesatuan Kecamatan
Komunikasi dan Bangsa dan Politik Sentolo
Informatika
Dinas Kebudayaan Kantor Perpustakaan Kecamatan
Pariwisata Pemuda dan Arsip Daerah Girimulyo
dan Olah Raga
Dinas Sosial Tenaga Kecamatan
Kerja dan Nanggulan
Transmigrasi
Dinas Kependudukan Kecamatan
dan Catatan Sipil Samigaluh
Dinas Koperasi dan Kecamatan
Usaha Mikro Kecil Kalibawang
Menengah
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo, 2015
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan
bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi
isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian
yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan
peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
2 PERENCANAAN KINERJA
c. Tujuan
Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun mengacu pada Misi yang telah ditetapkan yaitu :
1) Misi : Mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas tinggi dan berakhlak
mulia melalui peningkatan kemandirian, kompetensi, ketrampilan, etos kerja,
tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan kualitas keagamaan, dengan
sasaran :
a. Meningkatnya derajat pendidikan masyarakat;
b. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat;
c. Meningkatnya keberdayaan masyarakat;
d. Meningkatnya keterserapan tenaga kerja;
e. Meningkatnya pengembangan dan pelestarian nilai-nilai budaya.
2) Misi : Mewujudkan peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur
pemerintahan yang berorientasi pada prinsip-prinsip clean government dan
good governance, dengan sasaran Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan
aparatur pemerintahan.
3) Misi : Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah yang berbasis pada
pertanian dalam arti luas, industri dan pariwisata yang berdaya saing dan
berkelanjutan bertumpu pada pemberdayaan masyarakat, dengan Sasaran :
a. Meningkatnya kinerja ekonomi dan pendapatan masyarakat;
b. Meningkatnya daya saing investasi daerah;
c. Meningkatnya kunjungan wisatawan.
4) Misi : Meningkatkan pelayanan infrastruktur wilayah, dengan sasaran
Meningkatnya pelayanan infrastruktur yang mendukung pengembangan
wilayah.
5) Misi : Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara
optimal dan berkelanjutan, dengan sasaran Meningkatnya perlindungan dan
konservasi sumberdaya alam.
6) Misi : Mewujudkan ketentraman dan ketertiban melalui kepastian,
perlindungan dan penegakan hukum, dengan sasaran Terwujudnya
masyarakat yang tenteram dan tertib berdasarkan kesadaran hukum.
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka
upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui
perumusan strategi, arah kebijakan, dan program. Selain itu, untuk mengukur
capaian kinerja, maka dirumuskan indikator sebagai tolok ukur kinerja.
a. Strategi
Strategi yang ditempuh untuk mencapai misi adalah sebagai berikut :
1) Strategi untuk mencapai misi Mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas
tinggi dan berakhlak mulia melalui peningkatan kemandirian, kompetensi,
ketrampilan, etos kerja, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan kualitas
keagamaan
a. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan serta ketrampilan masyarakat
untuk pengembangan sumberdaya lokal
b. Peningkatan akses dan kualitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
c. Peningkatan keberdayaan masyarakat
d. Pengembangan kapasitas dan kompetensi ketenagakerjaan
e. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian
nilai-nilai budaya
2) Strategi untuk mencapai misi 2 : Mewujudkan peningkatan kapasitas
kelembagaan dan aparatur pemerintahan yang berorientasi pada prinsip-
b. Arah Kebijakan
1) Arah kebijakan untuk mewujudkan Sumberdaya Manusia Berkualitas Tinggi
Dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Kemandirian, Kompetensi,
Ketrampilan, Etos Kerja, Tingkat Pendidikan, Tingkat Kesehatan dan Kualitas
Keagamaan
a. Meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah dari 8,37 tahun menjadi 8,40 tahun
b. Meningkatkan Angka Melek Huruf dari 92,00 persen menjadi 92,20 persen
2.1.3 Program
Program untuk mewujudkan capaian keberhasilan misi pembangunan,
Pemerintah Daerah telah menetapkan program pembangunan menurut sasaran
yang terdiri dari:
1) Sasaran Meningkatnya derajat Pendidikan Masyarakat terdiri dari Program-
program :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
c. Program Pendidikan Menengah
d. Program Pendidikan Non Formal
e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
g. Program Peningkatan Peran Serta Pelajar
h. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Kinerja
No Sasaran
Indikator Target
1. Meningkatnya derajat Rata-rata lama sekolah 8,38 tahun
pendidikan masyarakat Angka Melek Huruf 92,12%
Persentase Akses dan Mutu 90,97%
Pendidikan
2. Meningkatnya derajat Angka Harapan Hidup 74,78 tahun
kesehatan masyarakat Angka Kematian Ibu per 100.000 93,67
Kelahiran Hidup
Angka Kematian Bayi per 1.000 12,32
Kelahiran Hidup
3. Meningkatnya Keberdayaan Angka Kemiskinan 21,27%
Masyarakat
4. Meningkatnya keterserapan Angka Pengangguran 2,54%
Tenaga Kerja
5. Meningkatnya Pengembangan Persentase Partisipasi Masyarakat 81,55%
dan Pelestarian Nilai-Nilai dalam Pengembangan dan
Budaya Pelsetarian Budaya.
6. Meningkatnya Kapasitas Nilai Evaluasi Kinerja 3,25
Kelembagaan dan Aparatur Penyelenggaraan Pemerintahan
Pemerintah Daerah.
Nilai Akuntabilitas Kinerja 3 (CC)
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan 4 (WTP)
Daerah (Opini BPK)
7. Meningkatnya Kinerja Pertumbuhan Ekonomi 5,12
Ekonomi dan Pendapatan Pendapatan Perkapita Penduduk 5.334.059
Masyarakat (Atas Dasar Harga Konstan)
Rasio Gini 0,3400
8. Meningkatnya Daya Saing Nilai Realisasi Investasi 406.916
Investasi Daerah (PMA/PMDN) (Jutaan rupiah)
9. Meningkatnya Kunjungan Persentase Peningkatan Kunjungan 3,36
Wisatawan Wisata
3 AKUNTABILITAS KINERJA
S
esuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012-2016, terdapat 12 Sasaran. Berdasarkan
dari hasil pengukuran Kinerja Sasaran dapat disimpulkan bahwa dari 11
Sasaran dapat dicapai dengan Sangat Berhasil dan 1 Sasaran Tidak Berhasil, dengan
skala pengukuran kinerja sebaga berikut :
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Kinerja
Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Tahun 2014 yang berjumlah 21 indikator,
20 Indikator Kinerja telah memenuhi kriteria Sangat Berhasil sebesar 95,24%, dan 1
indikator kinerja kriteria Tidak Berhasil sebesar 4,76% yang digambarkan pada
diagram berikut :
Diargam 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama Bupati Tahun 2014
Bagian ini akan manganalisis dan menguraikan evaluasi dan analisis capaian
kinerja yang menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan
dalam bab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan per sasaran
strategis.
Tabel 3.3
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya derajat pendidikan
masyarakat
Capaian 2014 Capai
Target an
Akhir s/d
Indikator Capaian
No Sasaran Satuan Reali- RPJM 2013
Kinerja 2013 Target %
sasi D terha
(2016) dap
2016
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11
1. Meningkatnya Rata-rata tahun 8,37 8,38 8,52 101,67 8,4 101,43
derajat lama
pendidikan sekolah**
masyarakat Angka Melek persen 92,08 92,12 94,09 102,14 92,20 102,05
Huruf **
Persentase persen 89,96 90,97 91,9 101,53 91,53 100,42
Akses dan
Mutu
Pendidikan
Sumber Data : **angka sangat sementara perhitungan Bappeda Kulon Progo dan Dinas
Pendidikan
| LKjIP Kabupaten Kulon Progo 37
Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja dapat diketahui bahwa capaian
rata-rata lama sekolah Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2014 adalah 8,52 tahun
telah mencapai target RPJMD sebesar 8,38 tahun. Angka rata-rata lama sekolah
Kabupaten Kulon Progo telah melebihi target tingkat Nasional tahun 2014 sebesar
8,25 tahun. Kondisi ini menunjukkan semakin meningkatnya derajat pendidikan
masyarakat Kulon Progo.
Sedangkan presentase akses dan mutu pendidikan pada tahun 2013 sebesar
90,63 % meningkat sebesar 1,95% menjadi 91,91 % pada tahun 2014. Capaian ini telah
melebihi target RPJMD 90,97%. Capaian akses dan mutu pendidikan ini merupakan
agregasi Angka Partisipasi Sekolah sebesar 99,01%, Angka Kelulusan sebesar 98,98%
dan sekolah berakreditasi A sebesar 76,74%.
Gambar 3.1
Layanan Pendidikan Sekolah
Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan dasar jenjang SD/MI pada tahun
2013 sebesar 97,72 % % dan tahun 2014 sebesar 103,52 % atau mengalami
kenaikan 5,8 %. APK jenjang SMP/MTs tahun 2013 sebesar 97,09% dan tahun
2014 sebesar 101,20% atau mengalami kenaikan 4,18, %. Realisasi APK jenjang
SD diatas seratus 100 % artinya keterjangkuan pendidikan dasar merata, hal ini
dimungkinkan terdapat siswa SD/MI yang usianya di bawah 7 tahun karena
keberhasilan program Pendidikan Anak Usia Dini atau ada siswa SD/MI yang
usianya diatas 12 tahun. APK jenjang SMP/MTs diatas 100 % artinya
keterjangkuan pendidikan dasar merata, dimungkinkan ada siswa SMP/MTs yang
usianya di bawah 13 tahun atau di atas 15 tahun atau ada siswa SMP/MTs Daerah
lain khususnya di wilayah perbatasan.
Kondisi ruang kelas SD/MI dalam keadaan baik sebanyak 1.625 ruang
dibandingkan jumlah ruang kelas SD/MI seluruhnya sebanyak 2.173 ruang
Realisasi capaian kinerja pendidikan non formal pada tahun 2014 sebesar
99,54% telah melebihi target RPJMD sebesar 80,51%. Adapun secara rinci capaian
kinerja program peningkatkan mutu pendidikan terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.9
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Derajat Kesehatan
Masyarakat dengan Tahun 2013-2014
Capaian 2014 Capai
Target an s/d
Indikator Capaian Akhir 2013
No Sasaran Satuan Realisa
Kinerja 2013 Target % RPJMD terha
si (2016) dap
2016
1 2 3 4 6 7 8 9 10
1. Meningkatnya Angka Harapan Tahun 74,68 74,78 75,20 100,56 74,98 100,29
derajat Hidup **
kesehatan Angka per 131,5 93,67 94,25 99,38 53,21 22,87
masyarakat Kematian Ibu 100.000
kelahira
n hidup
Angka Kematian Ibu (AKI) Pada tahun 2014 belum mencapai target yaitu
tercapai 94,25/100.000 KH dari target yang telah ditetapkan yaitu 93,67/100.000KH,
naun demikian secara absolut jumlah kematian Ibu tahun 2014 sudah menurun
yaitu dari 7 kasus pada tahun 2013 menjadi 5 kasus pada tahun 2014, sedang
untuk Angka kematian bayi telah mencapai target yaitu dari 12,32/1.000 KH
terealisasi 11,50/1.000 KH (106,63%). Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013
maka terjadi penurunan yang cukup signnifikan yaitu dari 18,00/1.000 KH pada
tahun 2013 menjadi 11,06/1.000 KH pada tahun 2014 (target 12,32/1.000 KH).
Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di
Kabupaten Kulon Progo sudah berada jauh di bawah capaian angka Nasional, tetapi
bila dibandingkan dengan Tingkat Propinsi Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten
Kulon Progo masih berada diatas AKI DIY, yaitu sudah mencapai 87,04 /100.000
Gambar 3.2
Layanan Kesehatan Dasar Puskesmas dan Posyandu
Capaian Kinerja
No. Uraian Indikator Program 2014
2013
Target Realisasi
1 Jumlah penanganan penyakit menular 505 502 408
2 Jumlah penemuan penyakit menular 505 502 408
3 Jumlah puskesmas yang mampu 11 14 21
memberikan pelayanan penyakit tidak
menular
4 Jumlah puskesmas 21 21 21
5 Jumlah Desa dengan KLB tertangani <24 jam 22 22 16
6 Jumlah Desa KLB 22 22 16
Capaian Indikator Kinerja Program 84,13 88,89 100,00
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2014
Capaian kinerja Program Pelayanan Medis pada Tahun 2014 sebesar 94,12%
lebih rendah dari target sebesar 94,76%, hal ini disebabkan karena jumlah pemohon
ijin industri rumah tangga melebihi dari yang ditargetkan berdasarkan target pada
Capaian Kinerja
No. Uraian Indikator 2014
2013
Target Realisasi
1 Jumlah Puskesmas yang tersedia kebutuhan 21 21 21
obat dan perbekalan kesehatan
2 Jumlah Puskesmas dapat melaksanakan 21 21 21
pelayanan kegawatdaruratan (UGD)
3 Jumlah Puskesmas 21 21 21
4 Jumlah ijin industri rumah tangga yang 92 50 100
diterbitkan
5 Jumlah pemohon ijin industri rumah tangga 102 105 122
Capaian Indikator Kinerja Program 99,02 94,76 94,95
Sumber data : Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2014
Daerah
Efisien
9,0 BOR
8,0 BTO
7,0 Performa RSUD
aLOS (hari)
6,0 TOI
Wates 2014
5,0 aLOS
4,0
3,0
2,0
1,0
0,0
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0
TOI (hari)
Gambar 3.3
Grafik Performa Rumah Sakit Umum Darah Wates Tahun 2014
Menggunakan Barber Johnson
Keterangan:
Standar Grafik Barber Johnson Kondisi RSUD Wates Tahun 2013
BOR = 75-85% BOR = 94,5 %
LOS = 3-12 Hari LOS = 3, 27 Hari
TOI = 1-3 Hari TOI = 0,2 Hari
BTO = > 30 kali BTO = 105 kali
Nilai Ideal menurut DEPKES RI :
BOR = 60 – 85 %
LOS = 6-9 Hari
TOI = 1 – 3 hari
BTO = 40-50 kali
150.000
100.000
50.000
-
Tahun Tahun Tahun
2012 2013 2014
Rawat Inap 17.485 19.498 19.095
Rawat Jalan 127.572 136.260 148.241
Jika capaian kinerja 2014 ini dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun
2013 sebesar 21,39 juga mampu naik menjadi 111,08%. Hal ini berarti capaian tahun
2014 telah naik melampaui kinerja tahun sebelumnya sebesar 11,08%.
Gambar 3.4
Bedah Rumah dan Geblek Renteng
Ketercapaian sasaran meningkatnya keberdayaan masyarakat juga didukung
oleh ketepatan obyek sasaran program dan kegiatan yaitu adanya database album
kemiskinan by name, by address dan by case yang secara transparan dipublikasikan
Faktor lain yang mendukung ketercapaian sasaran ini adalah adanya program
penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan bersumber Non APBD Kabupaten,
yaitu dari APBD Provinsi, kebijakan CSR perusahaan, Gerakan Gotong Royong
Masyarakat (Gentong Rembes), Program Bela Beli dan Desa Binaan. Berbagai
program diarahkan pada data album kemiskinan.
Gambar 3.5
Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan (Sinangkis)
dan data kemiskinan
Tabel 3.18
Capaian Penyerapan dan Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2014
Tahun 2014
No. Uraian 2013
Target Realisasi
1 Jumlah penduduk yang bekerja 261.410 250.000 219.464
2 Jumlah angkatan kerja 269.741 213.300 245.946
3 Jumlah penempatan tenaga kerja 4.741 5.250 7.104
4 Jumlah pencari kerja yang terdaftar 6.496 7.000 7.000
Capaian indikator kinerja program 84,95% 96,10% 95,36%
Sumber data : Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Kulon Progo, 2014
Tahun 2014
No. Uraian 2013
Target Realisasi
1. Jumlah peserta pelatihan 676 436 384
2. Jumlah rencana peserta pelatihan 755 436 436
3. Jumlah peserta pelatihan yang terserap
371 400 537
di dunia kerja tahun n-1
4. Jumlah peserta pelatihan tahun n-1 667 675 754
Capaian indikator kinerja program 72,58 % 79.63% 79.65%
Sumber data : Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Kulon Progo, 2014
Selain itu yang menerapkan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
ada 116 perusahaan. Gambaran tersebut tentunya menjadi perhatian serius bagi
pemerintah daerah dalam upaya pengawasan dan perlindungan tenaga kerja untuk
terus membina dan mengawasi perusahaan-perusahaan yang ada, apalagi dengan
akan adanya beberapa megaproyek yang akan menyerap banyak tenaga kerja.
Tahun 2014
No. Uraian 2013
Target Realisasi
1. Jumlah kasus ketenagakerjaan yang
diselesaikan 0 3 1
2. Jumlah kasus ketenagakerjaan 0 3 1
3. Jumlah buruh yang menjadi peserta
program Jaminan sosial ketenagakerjaan 3.654 4.000 3.782
4. Jumlah buruh 8.707 9.000 8.768
5. Jumlah perusahaan yang memiliki sarana
Hubungan Industrial 42 46 90
6. Jumlah perusahaan yang sudah
menerapkan K3 132 137 116
7. Jumlah perusahaan 285 290 287
Capaian indikator kinerja program 25,75% 51,89% 53,73%
Sumber data : Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Kulon Progo, 2014
Tabel 3.25
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan
dan Aparatur Pemerintah
Capaian 2014 Capai
Target an s/d
Indikator Capaian Akhir 2014
No Sasaran Satuan Realis
Kinerja 2013 Target % RPJMD terhad
asi
(2016) ap
2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatnya Nilai Evaluasi - 3,225 3,25 3,2 98,89 3,215 97,39
Kapasitas Kinerja
Kelembagaan Penyelenggara
dan Aparatur an Pemerintah
Pemerintah Daerah
Nilai - B CC B** 133,33 B 100
Akuntabilitas
Kinerja
Akuntabilitas - WTP WTP WTP 100 WTP 100
Pengelolaan
Keuangan
Daerah (Opini
BPK)
Catatan : ** data sementara
Untuk indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja dari target yang telah ditetapkan di
tahun 2014 dengan nilai “C” sampai saat ini masih menggunakan data sementara tahun
2013 dengan predikat “B”. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD telah tercapai
100%.
| LKjIP Kabupaten Kulon Progo 68
Sementara itu, indikator Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah telah
sesuai target yang ditetapkan yaitu “WTP”. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir
RPJMD telah sesuai target.
ePlanning
SIMDA eMonev
Keu
• Renstra
SKPD • ROFK
• RKPD • Realisasi Fisik
• Renja • APBD • Realisasi
SKPD • Realisasi Keuangan
• PPAS Anggaran • Realisasi Kinerja
• Evaluasi RKPD
eMusrenbang
•
eSAKIP
RKPDesa
• RPTK
• Pokpik DPRD
• Ranc. Renja SKPD • Capaian IKU
• Ranc. RKPD Pemda, IKU
SKPD (LAKIP)
Gambar 3.7
Alur Kerja Sistem Kinerja Daerah Terintegrasi
Jumlah dokumen keuangan daerah yang ditetapkan tepat waktu meliputi APBD,
perubahan APBD dan perhitungan APBD. Tertib administrasi asset telah dilakukan oleh
semua SKPD.
Meningkatnya daya saing investasi daerah adalah salah satu indikator keberhasilan
pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Dalam IKU Bupati 2014, Nilai
Realisasi Investasi (PMA/PMDN) ditargetkan sebesar Rp. 406.916 juta. Pada akhir
tahun 2014 nilai realisasi investasi mencapai 619.962,78 juta, atau melampaui target
sebesar Rp. 213.046,78 juta, atau capaian kinerjanya sebesar 152,36% dibandingkan
target.
Dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar Rp. 143.654 juta, maka pada tahun
2014 terjadi pertumbuhan nilai investasi sebesar 331,57%. Dibandingkan dengan
capaian tahun 2013 sebesar Rp. 363.137 juta, maka terjadi pertumbuhan nilai investasi
sebesar 70,72%. Selain itu, capaian ini telah menyumbang 125,38% dari target akhir
tahun RPJMD sebesar 494.471 juta pada tahun 2016. Dengan kata lain target IKU
Bupati dalam hal meningkatnya daya saing investasi daerah telah tercapai pada tahun
ketiga pemerintahan. Berikut tabel yang memuat realisasi capaian sasaran
Meningkatnya Daya Saing Investasi Daerah dari tahun 2013 sampai tahun 2014.
Tabel 3.30
Perbandingan Realisasi Nilai Investasi Kabupaten dengan Realisasi Nilai Investasi Nasional
Tahun 2013 - 2014
Nilai Investasi Nilai Investasi
Kenaikan
No Tingkat Tahun 2013 Tahun 2014
Juta (Rp)
Juta (Rp) Juta (Rp)
1 Nasional 398.600.000,00 463.100.000,00 64.500.000,00
2 Kabupaten Kulon 363.137,00 619.962,00 256.825,00
Progo
Persentase capaian 0,09 0,15 0,06
Kabupaten terhadap
Nasional
Sumber: Press Realese Triwulan IV, BKPM (2014) dan BPMPT Kab. Kulon Progo
Kenaikan capaian nilai investasi dari 2012 sampai dengan 2014 antara lain
karena upaya pemerintah daerah, yaitu dengan:
a) Melakukan sosialisasi dalam pembangunan wilayah lebih intensif, sehingga
investasi mendapat dukungan masyarakat.
1) Permasalahan :
a) Keterbatasan sarana prasarana dan belum adanya fasilitas rekreatif di obyek
wisata yang mampu menjadi magnet kunjungan wisata.
b) Keterbatasan dalam penyusunan paket wisata yang ada di Kabupaten Kulon Progo
karena belum begitu dikenal oleh pasar wisata nusantara maupun mancanegara.
c) Peluang usaha pariwisata belum banyak ditangkap oleh pelaku usaha dan
masyarakat.
d) Masih belum optimalnya kinerja penarikan retribusi masuk obyek wisata.
2) Solusi :
a) Mengembangkan daerah tujuan wisata melalui pengadaan/pembangunan fasilitas
dasar maupun rekreatif.
b) Penyelenggaraan kegiatan Widya Wisata, yaitu program pengenalan potensi
obyek dan daya tarik wisata bagi para siswa Sekolah Dasar se- kabupaten Kulon
Progo yang dikemas dalam paket wisata edukatif, dengan tujuan agar para siswa
lebih mengenal potensi wisata di Kulon Progo.
c) Pelatihan bisnis dan ketrampilan para pelaku usaha di sektor pariwisata maupun
peningkatan pengetahuan dan manajemen bagi para pengelola Desa Wisata.
d) Optimalisasi kegiatan promosi wisata
e) Pembinaan kepada para petugas pemungut retribusi serta diadakan pemantauan
secara insidentil maupun berkala.
Tabel. 3.34
Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Pelayanan
Infrastruktur yang mendukung Pengembangan Wilayah
Capaian 2014 Capa
ian
Target
s/d
Indikator Capaia Akhir
No Sasaran Satuan Targe Realisas 2014
Kinerja n 2013 % RPJMD
t i terha
(2016)
dap
2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatnya Persentase persen 75,41 77,5 83,94 108,31 82,28 102,02
Pelayanan Peningkatan
Infrastruktur Pelayanan
yang Infrastruktur
mendukung Daerah.
Pengembangan
Wilayah.
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kulon Progo
Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak
pertumbuhanekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang memadai
Tabel 3.35
Capaian Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik
Kabupaten Kulon Progo tahun 2013-2014
Capaian Kinerja
No. Uraian 2014
2013
Target Capaian
Jumlah panjang kabupaten dalam kondisi
1
baik (km) 535.820 610.944 610.940
2 Jumlah panjang jalan kabupaten (km) 763.680 763.680 763.680
Capaian Indikator Kinerja Program (%) 70,16 80 79,99
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2014
Capaian Kinerja panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik tahun 2014 belum
memenuhi target sebesar 80%, untuk itu pada tahun-tahun berikutnya diharapkan
target capaian jalan kabupaten dalam kondisi baik dapat tercapai. Dengan peningkatan
perbaikan infrastruktur jalan diharapkan dapat memperlancar mobilitas arus barang
dan jasa di Kabupaten Kulon Progo.
Tabel 3.36
Capaian Layanan Uji Laboratorium dan Alat Berat
Kabupaten Kulon Progo tahun 2013-2014
Capaian Kinerja
No. Uraian 2014
2013
Target Capaian
1 Jumlah permohonan uji laboratorium
yang ditangani 140 300 225
2 Jumlah pemohon uji laboratorium 140 300 287
3 Jumlah alat berat dalam kondisi baik
(unit) 10 10 10
4 Jumlah alat berat (unit) 22 22 22
Capaian Indikator Kinerja Program (%) 72,73 72,73 61,92
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2014
Air baku adalah adalah air bersih yang dipakai untuk keperluan air minum,
rumah tangga dan industri. Adapun sumber air baku adalah air permukaan, mata air
dan ait tanah. Sedangkan macam – macam air baku di alam adalah: air sungai, air
danau/waduk,rawa, air tanah dan mata air serta air laut. Untuk menjaga ketersediaan
air baku di Kabupaten Kulon Progo, Pemerintah Daerah Kulon Progo dalam hal ini Dinas
Pekerjaan Umum telah melaksanakan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Bersih dan Air Limbah. Program Pengembangan Kinerja Air Bersih dan Air Limbah
melaksanakan 3 kegiatan, antara lain penyediaan sarana sanitasi dasar, penyediaan
sarana air bersih dan fasilitasi pembangunan air bersih dan sanitasi.
Capaian kinerja ketersediaan air baku di Kabupaten Kulon Progo tahun 2014
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Salah satu sektor yang menjadi komoditi utama Kabupaten Kulon Progo adalah
sektor pertanian. Untuk menunjang sektor pertanian di Kabupaten Kulon Progo telah
dilakukan upaya-upaya antara lain dengan peningkatan pelayanan irigasi. Adapaun
tujuan peningkatan pelayanan irigasi adalah untuk membasahi tanah berkaitan dengan
kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga dapat dicapai suatu kondisi
yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman yang ada di tanah
tersebut. Namun secara tidak langsung irigasi mempunyai tujuan yang meliputi :
mengatur suhu dari tanah, mencuci tanah yang mengandung racun, mengangkut bahan
pupuk dengan melalui aliran air yang ada, menaikkan muka air tanah, meningkatkan
elevasi suatu daerah dengan cara mengalirkan air dan mengendapkan lumpur yang
terbawa air, dan lain sebagainya.
Tabel 3.40
Cakupan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan
Kabupaten Kulon Progo tahun 2013-2014
Capaian Kinerja
No. Uraian 2014
2013
Target Capaian
1 Jumlah panjang jalan desa dalam kondisi
baik 284.060 334.060 360.070
2 Jumlah panjang jalan desa 500.938 500.938 500.938
Capaian Indikator Kinerja Program (%) 56,71 66,69 71,87
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2014
Tabel 3.41
Capaian Peningkatan Infrastruktur Perkotaan
Kabupaten Kulon Progo tahun 2013-2014
Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja 2014
2013
Target Capaian
1 Jumlah panjang jalan perkotaan bertrotoar 5.600 5.600 5.844
2 Jumlah panjang jalan perkotaan 8.890 8.890 8.890
3 Luas RTH perkotaan 983,21 984,21 983,30
4 Jumlah kebutuhan RTH perkotaan 7.124,28 7.124,28 7.124,28
Jumlah panjang jalan perkotaan
5
berdrainase 8.890 8.890 8.890
6 Jumlah panjang jalan perkotaan 8.890 8.890 8.890
Capaian Indikator Kinerja Program (%) 58,93 58,94 59,85
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2014
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih dan Air Limbah melalui
indikator meningkatnya prosentase rumahtangga berakses air bersih dan meningkatnya
prosentase rumahtangga berakses sistem air limbah yang baik. Pada tahun 2014
penyediaan air bersih difokuskan di lokasi bagian utara Kabupaten Kulon Progo dan ber
Tabel 3.42
Capaian Layanan Air Bersih dan Air Limbah
Kabupaten Kulon Progo tahun 2013-2014
Capaian Kinerja
No. Uraian 2014
2013
Target Capaian
1 Jumlah rumah tangga berakses air bersih 95.880 98.043 75.521
2 Jumlah rumah tangga berakses air limbah 45.568 45.787 94.989
3 Jumlah rumah tangga 111.274 112.074 112.074
Capaian Indikator Kinerja Program (%) 60,40 61,12 76,07
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2014
Tabel 3.43
Cakupan Layanan Persampahan
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2014
Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja 2014
2013
Target Capaian
1 Jumlah sampah yang tertangani (ton) 49.952 46.168 37.740
2 Jumlah produksi sampah (ton) 121.532 122.310 122.310
Capaian Indikator Kinerja Program (%) 37,81 37,75 30,85
Sumber data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2014
1) Permasalahan
Beberapa kegiatan pembangunan infrastruktur tidak selesai sesuai dengan waktu
yang telah dijadwalkan.
2) Solusi
Pembangunan yang tidak selesai tepat waktu, diusulkan untuk dilanjutkan melalui
anggaran perubahan tahun berikutnya
Dilihat dari target kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2011-2016, 2
(dua) indikator kinerja telah mencapai target yang ditetapkan dengan capaian
indikator kinerja Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dari target 79,47%
tercapai 79,55% (100,10%) dan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dari
target 71,59 tercapai 76,44% (106,77%) dengan kriteria sangat berhasil.
Baku Mutu TP I
No. Parameter Satuan Klas II Hasil Uji C/L C/L (baru)
(L) (C)
1. COD mg/l 25 36 0,72 0,72
2. TSS mg/l 50 6,28 0,63 0,63
3. DO mg/l 5 24,1 0,96 0,96
Jumlah 2,32
Rata-rata 0,77
IP 0,87
Kategori Memenuhi
BM
Baku Mutu TP II
No. Parameter Satuan Klas II Hasil Uji C/L C/L (baru)
(L) (C)
1. COD mg/l 25 27 0,54 0,54
2. TSS mg/l 50 5,82 0,68 0,68
3. DO mg/l 5 24,36 0,97 0,97
Jumlah 2,20
Rata-rata 0,73
IP 0,86
Kategori Memenuhi
BM
Tabel 3.46
Indeks Tutupan Hutan
No. Klasifikasi Luas (Ha)
1. Luas Hutan Primer (LHP) 440,60
2. Luas Hutan Sekunder (LHS) 605,89
3. Luas Hutan Rakyat (LHR) 20392,30
4. Luas Hutan Kota (LHK) 9,3
5. Indeks Tutupan Hutan (ITH) 36,58
Sumber data : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, 2014
Perhitungan IKLH
IKLH 2014 = ( 94 + 98,74 + 36,58 )
3
= 76,44
Dari perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup melebihi target karena
meskipun Indeks Pencemar Air menurun dibandingkan tahun 2013, tetapi Indeks
Pencemaran Udara dan Indeks Tutupan Hutan meningkat lebih baik.
1) Permasalahan
a) Masih kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah Perkotaaan Wates,
terutama untuk RTH Publik.
2) Solusi
a) Mengajukan permohonan fasilitasi RTH Perkotaan ke BLH DIY, antara lain untuk
pohon perindang jalan dan penghijauan di kompleks gedung kesenian Wates.
b) Sosialisasi tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar kepada pedagang
melalui poster dan stiker.
c) Telah diterbitkan peraturan Bupati Kulon Progo No. 22 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penerbitan Izin Lingkungan dan Keputusan Bupati Kulon Progo No.
322 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penerbitan Izin Lingkungan
pada Kepala Kantor Lingkungan Hidup.
3.2.12 Terwujudnya Masyarakat yang Tentram, dan Tertib berdasarkan Kesadaran atas
Hukum
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada sasaran ini dilaksanakan untuk
mencapai tujuan mewujudkan ketentraman dan ketertiban melalui kepastian,
perlindungan dan penegakan hukum. Strategi yang dilaksaanakan melalui
terwujudnya masyarakat yang tentram dan tertib, berdasarkan atas hukum.
3000
1.803
2000
Tabel 3.50
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Kulonprogo Tahun Anggaran 2014
Target Realisasi %
No Sumber Pendapatan
(Rp.) (Rp.) Capaian
1 Pendapatan Asli Daerah 131.892.992.136,75 158.623.927.339,19 120,27
2 Dana Perimbangan 710.400.925.480.,00 708.270.656.952.00 99,70
3 Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah 246.518.859.444,66 253.530.191.836,47 102,84
Jumlah 1.088.812.577.061,41 1.120.424.776.127,66 102,90
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2015
Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam struktur APBD terdiri dari Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
Tabel 3.51
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Kulonprogo Tahun Anggaran 2014
No Sumber Pendapatan Target Anggaran Realisasi % Capaian
1. Pajak Daerah 20.447.388.961,66 21.173.933.063,00 103,55
2. Retribusi Daerah 6.776.772.693,00 6.777.314.436,00 100,01
3. Hasil Pengelolaan
Kekayaan daerah
yang dipisahkan 10.255.839.797,41 10.176.928.233,90 99,23
4 Lain-lain PAD yang
sah 94.412.990.684,68 120.498.207.252,29 127,63
Jumlah
131.892.992.136,75 158.623.927.399,19 120,27
Sumber data : DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2015
4 PENUTUP
L
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
disusun sebagai wujud berkembangnya semangat akuntabilitas serta dukungan
sistem administrasi yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan
pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin handal, profesional, efisien, efektif serta
tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis. Tujuan
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja ini adalah sebagai alat umpan balik (feedback)
yang dapat digunakan manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
Hasil analisis akuntabilitas kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Kulon
Progo tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa dari 21 indikator yang ditargetkan, terealisasi
20 indikator yang berkinerja Sangat Baik (95,24%) dan 1 indikator berkinerja Tidak Berhasil
(4,76%).
Indikator Kinerja Utama Bupati yang telah berkinerja Sangat Berhasil sebanyak 20
indikator, yaitu indikator sasaran strategis :
a. rata-rata lama sekolah tercapai 101,67%
b. angka melek huruf tercapain 102,14%
c. persentase akses dan mutu pendidikan tercapai 101,03%;
d. angka harapan hidup tercapai 100,56%;
e. angka kematian ibu 99,38%;
f. angka kematian bayi 106,63%
g. angka kemiskinan tercapai 110,58%;
h. angka pengangguran tercapai 86,61%;
Sementara itu satu Indikator Kinerja Utama Tidak Berhasil yaitu indikator sasaran
Persentase Penigkatan Kunjungan Wisata yang pertumbuhannya hanya -0,45%(-4,25%)
yaitu dari target 458.500 orang terealisasi 415.136 orang (91%);
LAMPIRAN