A. Epidemiology
Pada bayi dibawah 2 tahun, insiden tertinggi terjadi pada umur 6 bulan.
Insiden tertinggi terjadi di negara 4 musim
Pria : wanita = 1:1
70% kasus bronkiolitis pada bayi harus dirawat inap
B. Etiologi
Penyebab Bronkiolitis Angka kejadian
C. Factor Risk
Tidak pernah diberi air susu ibu sehingga tidak menerima perlindungan kekebalan dari
ibu
Kelahiran prematur
Pajanan ke asap rokok
Sering dititipkan pada tempat banyak bayi-bayi contoh tempat penitipan anak, panti
asuhan
Saudara kandung lebih tua dengan kontak infeksi dari sekolah/ tempat bermain.
D. Klasifikasi
Bronkiolitis akut
Bronkiolitis obliteran.
F. Manifestasi Klinis
Bronkiolitis Akut
o Bayi mendapatkan infeksi saluran napas ringan berupa pilek encer, batuk, bersin-
bersin, dan kadang-kadang demam. Gejala ini berlangsung beberapa hari,
kemudian timbul distres respirasi yang ditandai oleh batuk paroksimal, mengi,
dispneu, dan iritabel.
Bronkiolitis Obliterans
o Pada mulanya dapat terjadi batuk, kegawatan pernafasan dan sianosis dan
disertai dengan periode perbaikan nyata yang singkat. Penyakit yang progresif
terlihat dengan bertambahnya dispnea, batuk, produksi sputum, dan mengi.
G. Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
o Dengan hitungan jumlah sel darah lengkap jarang bermanfaat karena sel darah
putih pada umumnya di dalam batas normal atau naik dan hitung jenis mungkin
normal atau bergeser kekanan atau kekiri
Urin
o Berat jenis urin dapat menyediakan informasi bermanfaat mengenai balance
cairan dan kemungkinan dehidrasi.
Serum darah
o Kimia serum darah tidaklah terpengaruh secara langsung oleh
infeksi/peradangan tetapi dapat membantu menerka beratnya derajat dehidrasi.
Analisa gas darah
o Analisa gas darah mungkin diperlukan pada pasien yang sakitnya berat, terutama
yang menuntut ventilasi mekanik atau buatan.
Radiologi
o Foto sinar x dada cukup diperlukan meliputi foto anterior-posterior dan lateral.
dapat terlihat gambaran (tergantung berat ringannya penyakit)
H. Diagnosis
Diagnosis pasti infeksi VSR didasarkan pada deteksi virus atau antigen virus dalam
sekresi pernafasan. Spesimen harus diletakkan diatas es, dan langsung dibawa ke
laboratorium untuk diproses dengan deteksi antigen atau ditanamkan pada suatu sel
yang rentan. Aspirat mukus dari lubang hidung posterior ( nasal washing ) merupakan
spesimen yang optimal.
Tanda lain yang mungkin membantu adalah umur anak dan epidemiologi keluarga.
I. Management
Bayi umur kurang dari 6 bulan dengan bronkiolitis akut dan distress pernafasan
sebaiknya dirawat di rumah sakit bila ditemukan kadar SpO2 kurang dari 92 %, tidak
dapat mempertahankan hidrasi oral, dan meningkatkan angka respirasi, atau
mempunyai riwayat penyakit kardio-respiratori yang kronik.
Arah utama untuk pengobatan pasien dengan bronkiolitis adalah dengan penggantian
cairan dan suplemen cairan. Pada pasien tersebut biasanya mengalami dehidrasi ringan
dikarenakan berkurangnya asupan cairan dan banyak kehilangan cairan melalui demam
dan takipnea. Pengguanan cairan tambahan agar diawasi agar tidak terbentuknya
formasi edema paru.
Bronkodilator
Kortikosteroid
Antikolinergik
Antibiotik
Heliox
Ventilasi mekanik
Antivirus