28
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165
29
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165
Vuforia Software Development Kit (SDK). pengembang untuk menciptakan sebuah aplikasi.
Yang dikembangkan oleh Qualcomm yang Android merupakan generasi baru platform mobile
memungkinkan seorang developer untuk membuat yang memberikan keleluasaan kepada pengembang
aplikasi berbasis teknologi augmented reality. untuk melakukan pengembangan sesuai yang
Dulu lebih dikenal dengan QCAR (Qualcomm diinginkan. Tidak hanya menjadi system operasi di
Company Augmented reality). Ditambah Smartphone, saat ini Android menjadi pesaing
menggunakan teknologi Computer Vision untuk utama Apple pada sistemoperasi Tablet PC.
mengenali dan melacak gambar planar (Target Pesatnya pertumbuhan Android disebabkan karena
Image) dan objek 3D sederhana seperti kotak Android merupakan platform yang sangat lengkap
secara real-time. Dengan support iOS, Android dan baik dari system operasinya, aplikasi dan tool
Unity3D, platform Vuforia mendukung para pengembangnya[8].
pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat
digunakan di hampir seluruh jenis smartphone. III. PERANCANGAN SISTEM
1. Use Case Diagram
F. Unity Perancangan Use Case DiagramAplikasi AR
Unity merupakan salah satu game engine yang wudhu dapat dilihat pada Gambar 3.2.
banyak digunakan. Unity menyediakan fitur System
pengembangan game dalam berbagai platform,
yaitu Unity Web, Windows, Mac, Android, iOS,
tracking image target
XBox, Playstation 3 dan Wii. Dan kabarnya, Unity
akan merilis versi berikutnya dengan dilengkapi user
platform Flash.
Petunjuk
Adapun fitur-fitur yang dimilik oleh Unity 3D
antara lain sebagai berikut:
1. Integrated development environment (IDE)
atau lingkungan pengembangan terpadu.
2. Penyebaran hasil aplikasi pada banyak Gambar 3.2 Use case Diagram
platform.
3. Engine grafis menggunakan Direct3D 2. Class Diagram
(Windows), OpenGL (Mac, Windows), Perancangan class diagram AR wudhu dapat
OpenGL ES (iOS), and proprietary API (Wii). dilihat pada gambar berikut:
Scenes
+setCamera()
dibangun pada Mono, implementasi open +ChooseMulai()
+getCurrentScene()
+getCurrentCamera()
+choosePetunjuk()
+showPetunjuk()
5 : DataSetLoadBehaviour()
30
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165
2 : setCamera()
b. Activity Diagram Petujuk
3 : getCurrentScene()
User System
4 : startTracking()
5 : DataSetLoadBehaviour()
6 : TrackableLoadBehaviour()
7 : Capture
8 : setstatusTrackable()
10 : renderObjek()
Scenes Petunjuk
Gambar 3.8Activity Diagram Petunjuk
: user
1 : choosePetunjuk()
Pada gambar 3.8 menunjukkan aktivitas
2 : getCurrentScene()
pemain untuk melihat halaman petunjuk
3 : showPetunjuk
penggunaan aplikasi AR wudhu.
IV. IMPLEMENTASI
Gambar 3.6 Sequence diagram Petunjuk A. Implementasi User Interface
1. Tampilan Splashscreen
4. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.
a. Activity Diagram Tracking image target
User System
Valid
Tidak Valid
Menampilkan Objeck 3D
31
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165
Tampilan gambar 4.4 merupakan tampilan Tabel 4.3 Uji Tracking Image target
menu petunjuk aplikasi AR wudhu. Pada menu ini
terdapat informasi cara penggunaan aplikasi AR
wudhu.
B. Pengujian
Pengujian sistem merupakan proses untuk
menjalankan perangkat lunak untuk mencari
kesalahan atau kekurangan pada perangkat lunak
yang diuji dan menentukan apakah perangkat lunak
layak seperti spesifikasi sistem yang diinginkan.
Metode pengujian yang digunakan dalam
penelitian tugas akhir ini adalah metode pengujian
Alpha-Beta.
1. Pengujian Aplha
Pengujian Alpha merupakan pengujian yang
dilakukan dengan mencari kesalahan pada
sebuah sistem yang berfokus pada persyaratan
fungsional perangkat lunak yang dibangun.
Pengujian ini menggunakan pengujiann black-
box. Pengujian black-box berfokus pada
persyaratan fungsionalitas sistem yang 2. Pengujian Beta
dibangun. Pengujian betha merupakan pengujian yang
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
Pengujian aplikasi dibawah ini: mana kualitas sistem pada aplikasi yang dibangun,
Tabel 4.1 Uji Menu Mulai apakah sudah memenuhi harapan atau belum.
Untuk itu dalam pengujian betha dilakukan
penelitian terhadap responden atau pengguna
sistem dengan melakukan pengumpulan data
menggunakan kuesioner atau angket.
32
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165
Dalam melakukan pencarian persentase dari 2. Penggunaan marker tidak hanya menggunakan
masing-masing jawaban dapat menggunakan buku/poster tetapi dapat juga menggunakan
rumus: media lain dilingkungan sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
Keterangan :
Y = Nilai presentase. [1] Yuen, S. C.-Y., Yaoyuneyong, G., & Johnson,
TS = Total skor responder = Σbobot x frekuensi. E. 2011. “Augmented Reality: An Overview
Skor ideal = Bobot maksimal x jumlah responden and Five Directions for AR in Education”.
= 5x 20 = 100 Journal of Educational Technology
Development and Exchange, 119-140.
Tabel 4.4 Hasil Penilaian [2] Radu, I. 2012. Why should my students use
AR? A comparative review of the educational
impacts of augmented-reality. Mixed and
Augmented Reality (ISMAR), IEEE
International Symposium (pp.313-314).
[3] Bala, Kiran., Sharma, Sumit., Kaur, Gurpreet.
2015. "A Study on Smartphone based Operating
System". International Journal of Computer
V. KESIMPULAN Applications (0975 – 8887).
A. Kesimpulan [4] Azuma, Ronald T. Aug. 1997. “A Survey of
Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian Augmented Reality”. In Presence:
tugas akhir yang berjudul: “Impelementasi Teleoperators and Virtual Environments 6, 4,
Teknologi Augmented Reality Pada Buku Panduan 355-385.
Wudhu Berbasis Mobile Android”. Maka dapat [5] Siltanen, S. 2012. Theory and applications of
diambil kesimpulan sebagai berikut : marker-based augmented reality. Finland. 42
1. Telah dirancang dan dibangun aplikasi [6] Rizki, Yoze. 2012. “Markerless Augmented
augmented reality wudhu pada perangkat Reality Pada Perangkat Android”. Jurnal
mobile android sebagai media pembelajaran Teknik Elektro. Institut Teknologi Surabaya.
untuk anak-anak dalam mengenali tata cara [7] Fidelis, Joshapat Soekahar. 2004 : "Open
gerakan wudhu berbentuk simulasi animasi Source 3D Animation Blender Publisher”.
gerakan wudhu yang dibangun dengan Jakarta.
menggunakan game engine Unity 3D, Vuforia [8]Safaat, Nazruddin. 2011. Pemograman Aplikasi
SDK dan blender sebagai tool untuk membuat Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis
model animasi model 3D. Android. Informatika: Bandung.
2. Metode markerless augmented reality dapat
diterapkan pada aplikasi augmented reality
wudhu pada buku panduan wudhu sebagai
media pembelajaran untuk anak-anak. Dengan
menggunakan metode markerless dapat
mempermudah untuk pembuatan markernya
dan lebih menarik yaitu dengan menggunakan
gambar halaman buku panduan wudhu
dibandingkan dengan menggunakan marker
hitam putih.
B. Saran
Adapun saran-saran untuk mengembangan
penelitian kedepannya sebagai berikut:
1. Antar muka aplikasi augmented realty wudhu
pada perangkat android yang dibuat agar lebih
bagus dan animasi diperhalus serta
penambahan audio agar lebih interaktif.
33