MAKALAH Tari Kecak
MAKALAH Tari Kecak
TARI KECAK
Disusun Oleh
DILLA LUKYTA SARI /08
X PH
SMK N 1 SAPTOSARI
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kemurahan, kemudahan dan petunjuk yang telah diberikan Allah SWT
kepada kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah tentang tari kecak dengan segala
rintangan dan hambatan yang telah kami lewati.
Makalah ini disusun bertujuan untuk melaporkan hasil pencarian kami dalam
mengenal, mengamati, dan menganalisis segala aspek dalam Tari Kecak..Selain itu,
tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan tugas Bahasa Indonesia, laporan ini
diperuntukan sebagai sumberwawasan dan pengetahuan di bidang kesenian.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, arahan dan dukungan yang
diberikan kepada kami. Ucapan terima kasih khususnya kepada :
1. Bapak Ibu Guru selaku Guru Mata Pelajaran Seni Budaya.
2. Orang tua dan saudara-saudara kami yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
3. Rekan-rekan kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari tidak sempurnanya laporan ini, baik dari segi penyusunan, bahasan,
ataupun penulisannya dikarenakan keterbatasan pengetahuan, sarana dan sumber daya
lainnya. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menyempurnakan laporan kami yang
sederhana ini.Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi pembaca, pelajar dan masyarakat pada
umumnya.
Tak diketahui secara pasti darimana tarian kecak berasal dan dimana pertama kali
berkembang, namun ada suatu macam kesepakatan pada masyarakat Bali kecak pertama
kali berkembang menjadi seni pertujukan di Bona, Ganyar, sebagai pengetahuan tambahan
kecak pada awalnya merupakan suatu tembang atau musik yang dihasil dari perpaduan
suara yang membentuk melodi yang biasanya dipakai untuk mengiringi
tarian Sahyang yang disakralkan. Dan hanya dapat dipentaskan di dalam pura. Kemudaian
pada awal tahun 1930an astist dari desa Bona, Gianyarmencoba untuk mengembangkan
tarian kecak dengan mengambil bagian cerita Ramayana yang didramatarikan sebagai
pengganti Tari Sanghyang yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi
tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian
menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat, sehingga tari ini akhirnya bisa
dipertontontan di depan umum sebagai seni pertunjukan.
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan
alternatif: Ketjak, Ketjack, dan Ketiak), adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan
pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki.
B. Gerak Tari
Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang
duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat
kedua lengan,menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama
melawan Rahwana.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti
papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain
yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman,
dan Sugriwa.
C. Iringan Musik
Iring-iringan lagu atau musik yang mengiringi tari Kecak selama berlangsung
diambil dari ritual tarian Sanghyang, yang tidak menggunakan alat musik. Akan tetapi
hanya menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki atau tangan penari yang
memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
D. Cerita dalam Tari Kecak
Cerita yang paling popular dalam tari kecak adalah cerita Ramayana pada bagian
dimana Raja Rama dan istrinya Dewi Shita serta adiknya Laksamana tengah berada di
dalam hutan karena diasingkan dari kerajaan mereka. Berikut scene scene dalam tari kecak:
Scene 1 :
Rama Sita dan Laksamana sedang berada dalam hutan tiba tiba muncul seekor kijang
emas (penjelmaan dari pembantu Raja Rahwana yang ditugaskan untuk memancing agar
Rama meninggalkan Sita sendirian) mendekati mereka kemudian menjauh seakan ingin
mengajak mereka bermain melihat kijang yang lucu tersebut Sita minta ke pada raja Rama
untuk menangkapnya. Sebelum Rama pergi meninggalkan Sita, Rama minta adiknya
Laksamana menjaga Sita, kemudian Rama meninggalkan Sita dan laksamana untuk
mengejar kijang emas yang berlari menjauh………. Tak selang beberapa lap kemudian
terdengar suara kesakitan yang mirip suara Rama serta minta tolong…… . Mendengar itu
Sita merasa cemas kemudian minta Laksamana untuk menyusul Rama, Laksamana tidak
percaya kalau suara itu adalah suara Rama karena dia tahu Rama tidak mungkin dapat
dilukai oleh sekor kijang. Namun Sita tidak mau mengerti dia malah marah pada
Laksamana dan menuduh Laksamana sengaja membiarkan Rama mati sehingga dia bisa
mengawini Sita kelak. Karena terus didesak oleh Sita akhirnya Laksmana mau pergi
menyusul Rama. Sebelum meninggalkan Sita sendirian Laksamana membuat lingakaran
dan minta Sita untuk tetap berada dalam lingkaran. Setelah Laksamana pergi kemudian
muncul sorang pendeta yang sebenarnya adalah penjelmaan Rahwana. Pendeta ini minta
air kepada Sita. Karena merasa iba Sita memberikan air kepada pendeta tersebut dengan
menjulurkan tangannya keluar lingkaran. Seketika itu juga pendeta tua itu berubah menjadi
Rahwana. Kemudian membawa Sita pergi.
Scene 2
Dikisahkan Sita telah berada di Kerajaan Alengka ditemani oleh Trijata –
kemenakan dari Rahawana yang ditugaskan untuk menjaga Sita. Sita terlihat sedih
menangisi nasib yang menimpanya sanbil terus berharap Rama datang untuk
menyelamatkannya. Kemudian muncul Kera Putih – Hanoman. Pada awalnya Sita mengira
Hanoman ini juga merupakan penjelmaan Rahwana, namun setelah Sang Hanoman
menjelaskan bahwa dirinya adalah utusan dari Raja Rama, serta menyerahkan cincin
sebagai bukti. Kemudian Sita memberikan bunga kepada Hanoman untuk diserahkan
kepada raja Rama. Sebelum meninggalkan kerajaan Alengka Hanoman membakar taman
dan beberapa tempat di kerajaan Alengka sebagai pesan pada Rahwana bahwa Rama akan
datang untuk menyelamatkan Sita.
Scene 3
Peperangan dimulai, Rama dengan pelayannya bernama Tualen serta tentara keranya
tiba di Alengka untuk menyerang dan menghancurkan kerajaan Rahwana. Pada awal
pertempuran putra Rahwana yang bernama Megananda serta pelayannya Delem berhasil
mengalahkan Mengikat Rama dengan kekuatan sihirnya sehingga Rama serta anak
buahnya tidak bisa bergerak dan menjadi lemas. Kemudian Rama berdoa memohon kepada
para Dewata untu k menyelamatkannya, kemudian munculah seekor burung garuda
membantu Rama melepaskan diri dari sihir Megananda.
Scene 4
Kemudian Rama beserta tentaranya kembali pulih seperti sedia kala lalu Rama
memerintahkan Raja Kera Sugria untuk melawan Megananda, Pada scene ini para penari
cak akan membentuk 2 kelompok satu kelompok menjadi tentara Megananda, satu
kelompok yang lain menjadi tentara Sugriwa. Dalam pertempuran ini Sugriwa berhasil
mengalahkan Megananda. Kemudian para penari cak kembali menjadi satu kelompok.
Scene 5
Diceritakan bahwa Rahwana telah dapat dikalahkan dan Rama berkumpul kembali
dengan istrinya Sita. Pertemuan mereka ini disaksikan oleh Laksamana, Sugriwa dan
Hanoman.
E. Properti
Properti yang digunakan dalam pergelaran tari kecak diantaranya:
1. Kain atau selendang yang bercorak kotak-kotak.
2. Gelang kincringan
3. Make up
4. Tempat sesajen
5. Topeng