p-ISSN: 2549-8231
Asri Gita 1), Nerru Pranuta Murnaka 2), Klara Iswara Sukmawati 3)
1,2,3) Pendidikan Matematika, STKIP Surya Tangerang
nerru.pranuta@stkipsurya.ac.id
ABSTRAK
Kesalahan dalam memahami konsep menjadi salah satu faktor yang menyebabkan miskonsepsi
pada pelajaran matematika. Miskonsepsi pada materi bangun datar disebabkan oleh cara belajar
siswa yang hanya menghafalkan bentuk dasar tanpa memahami hubungan antar bangun datar
dan sifat-sifatnya. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi miskonsepsi tersebut adalah dengan
menerapkan pembelajaran konstruktivis. Salah satu model pembelajaran konstruktivis adalah
Conceptual Understanding Procedures (CUPs). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs)
sebagai upaya mengatasi miskonsepsi matematis siswa pada materi sifat-sifat bangun datar
segiempat. Subjek penelitian adalah 12 orang siswa SMP yang mengalami miskonsepsi pada
materi sifat-sifat bangun datar segiempat. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui
tes, video, observasi, dan wawancara. Validitas dan reliabilitas data melalui credibility,
dependability, transferability, dan confirmability. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) yang terdiri
dari fase individu, fase kelompok triplet, dan fase interpretasi seluruh kelas dapat mengatasi
miskonsepsi siswa pada materi sifat-sifat bangun datar segiempat. Perubahan miskonsepsi
siswa juga dapat dilihat dari nilai tes yang mengalami peningkatan nilai berdasarkan nilai tes
awal dan tes akhir siswa.
ABSTRACT
Mistakes in understanding the concept became one of the factors that led to misconceptions in
mathematics. The misconceptions in plane shapes are caused by the way of learning of
students who only memorize the basic form without understanding the relationship between the
plane shapes and its properties. Efforts made in overcoming these misconceptions is to apply
constructivist learning. One of the constructivist learning models is Conceptual Understanding
Procedures (CUPs). The purpose of this research is to know the application of conceptual
learning model Conceptual Understanding Procedure (CUPs) as an effort to overcome
students' mathematical misconception on the properties of quadrilateral. Research subjects
were 12 students who experienced misconceptions on the properties of quadrilaterals. Data
collection was conducted through test, video, observation, and interview. Validity and
reliability of data through credibility, reliability, transferability, and confirmability. The
results of this study indicate that the application of learning models. Comprising individual
phases, triplet group phases, and all-class interpretation phenomena can overcome student
misconceptions on quadrilateral properties. Changes in student misconceptions can also be
seen from tests that have improved
How to Cite: Gita, A., & Murnaka, N. P., Sukmawati, K. I. (2018). Penerapan Model Pembelajaran
Conceptual Understanding Procedures (CUPS) sebagai Upaya Mengatasi Miskonsepsi Matematis Siswa.
Journal of Medives, 2 (1), 65-76.
66 | Journal of Medives, Volume 2, No. 1, 2018, pp. 65-76
memahami hubungan antar bangun datar digunakan untuk mengajar fisika kepada
dan sifat-sifatnya. siswa yang mengalami miskonsepsi pada
Berdasarkan pernyataan di atas materi mekanik (Mills, et al., 1999)
diperlukan suatu inovasi dalam Selanjutnya, model pembelajaran CUPs
pembelajaran yang mampu mengatasi memiliki fase-fase yang memberikan
miskonsepsi matematis siswa. Inovasi kesempatan kepada siswa untuk
pembelajaran yang dapat digunakan agar mengonstruksikan pengetahuannya
siswa lebih memahami konsep suatu sendiri. Hal tersebut juga sesuai dengan
materi adalah pembelajaran konstruk- pernyataan McKittrick & Mulhall (2002)
tivis. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang menyatakan bahwa terdapat fase-
Iskandar (2015) yang menyatakan bahwa fase dalam model pembelajaran CUPs
salah satu upaya yang dapat dilakukan yang dapat menuntut siswa dalam
untuk mengatasi miskonsepsi siswa mengembangkan pemahaman yang telah
adalah melalui pembelajaran konstruk- ada sebelumnya. Kemudian berdasarkan
tivis. Pembelajaran konstruktivis ini pengetahuan yang ada, siswa akan saling
akan melibatkan interaksi antara berbagi ide kepada siswa lain melalui
pengetahuan baru dan pengetahuan yang fase triplet dan fase interpretasi seluruh
telah siswa miliki sebelumnya (Sadia, kelas. Berdasarkan uraian yang telah
2014). Selanjutnya, teori konstruktivis dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk
Vygotsky menyatakan bahwa perkem- melakukan penelitian dengan menerap-
bangan kognitif seseorang dalam proses kan model pembelajaran Conceptual
belajar juga dapat terjadi melalui Understanding Procedures (CUPs) dalam
pembelajaran secara kooperatif (Amir & mengatasi miskonsepsi matematis siswa.
Risnawati, 2016). Pembelajaran Adapun tujuan penelitian ini yaitu
kooperatif inilah yang dapat mengem- mengetahui penerapan model
bangkan cara berpikir dengan berbagi pembelajaran Conceptual Understanding
ide, mengaplikasikan pengetahuan, dan Procedures (CUPs) dalam mengatasi
menuntun untuk saling bekerjasama miskonsepsi siswa pada materi sifat-sifat
dengan kemampuan siswa yang berbeda bangun datar segiempat.
(Slavin, 2005).
Salah satu model pembelajaran METODE PENELITIAN
konstruktivis dan kooperatif yang dapat Metode penelitian yang digunakan
diterapkan dalam belajar matematika pada penelitian ini adalah metode
adalah model pembelajaran Conceptual kualitatif. Penelitian kualitatif dapat
Understanding Procedures (CUPs). digunakan untuk meneliti kondisi objek
Model pembelajaran CUPs pertama kali secara alamiah. Kondisi secara alamiah
digunakan untuk mengajar pada pelajar- artinya peneliti akan melihat hubungan,
an fisika, tetapi dapat juga dikembang- aktivitas, dan situasi yang terjadi selama
kan dan dirancang untuk pembelajaran penelitian (Fraenkel, et al., 2012). Pada
lain seperti kimia, biologi, dan matema- penelitian ini, aktivitas yang telah
tika (Mulhall & McKittrick, 2014). Pada diamati, yaitu aktivitas subjek penelitian
mulanya model pembelajaran CUPs selama pembelajaran dengan model
68 | Journal of Medives, Volume 2, No. 1, 2018, pp. 65-76
berdasarkan pengamatan terhadap subjek layang tetapi siswa tersebut tidak bisa
penelitian yang terdiri dari tiga siswa. menyebutkan secara tepat bahwa bangun
Adapun hasil dari penerapan model tersebut bukanlah layang-layang.
pembelajaran CUPs dalam penelitian ini Kemudian selama diskusi kelompok
adalah sebagai berikut: triplet, dua siswa yang lain juga
Pada penelitian ini, ketiga siswa kebingungan dalam mengidentifikasi
telah mengerjakan Lembar Kerja Siswa bangun E. Bangun E terlihat seperti
(LKS) secara mandiri. segiempat layang-layang, tetapi ketiga
siswa juga belum bisa menyebutkan
alasan yang tepat apabila bangun
tersebut bukan layang-layang. Padahal
ketiga siswa telah mengetahui sifat-sifat
dari layang-layang. Percakapan ketiga
siswa dalam menentukan bangun E
adalah dapat dilihat pada Percakapan 1.
berikut:
Gambar 1. Kegiatan Diskusi Kelompok Triplet
Percakapan 1
Siswa 1 : Eh ini layang-layang bukan ya?
Berdasarkan hasil pengamatan Siswa 2 : Itu layang-layang kok bentuknya
pada fase individu, ketiga siswa telah Siswa 3 : Kalau layang-layang tapi kok ada
mengerjakan LKS secara individu. sisi yang miring gitu.
Selama proses pengerjaan, tampak Siswa 1 : Ah ini trapesium
beberapa siswa kesulitan menggunakan Siswa 2 : Gak ada materi trapesium hari ini