Anda di halaman 1dari 12

I.

LATAR BELAKANG MASALAH


Sebuah perusahaan didirikan memiliki tujuan untuk memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham, dengan demikian pula beberapa tujuan harus dapat dicapai oleh perusahaan
tersebut agar nilai suatu perusahaan dapat meningkat. Karena, dengan meningkatnya nilai
perusahaan kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat dan ini, merupakan sebuah
tujuan yang sesuai dengan keinginan pemiliknya. Saat sekarang ini pertumbuhan ekonomi di
indonesia sangat baik dalam berbagai bidang industri. Suatu perusahaan harus mampu
bersaing dengan perusahaan lainnya. Dalam menghadapi persaingan global setiap perusahaan
dituntut agar dapat mengantisipasi persaingan yang terjadi antar perusahaan. Agar tetap
bertahan dalam persaingan yang ketat perusahaan harus mampu melakukan kegiatan
ekonomi, dan mengelola setiap fungsi- fungsi yang terdapat dalam perusahaan secara efektif.
Karna semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan berupaya
untuk memiliki keunggulan untuk bersaing agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaannya.
Seiring dengan keunggulan yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan memerlukan
investasi yang besar dan dana yang besar pula agar dapat mewujudkannya. Nilai perusahaan
mencerminkan aset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai perusahaan dapat dinilai dari harga
sahamnya yang stabil dan mengalami kenaikan dalam jangka panjang. Harga saham yang
tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Semakin tinggi nilai peusahaan
mengindikasikan kemakmuran pemegang saham. Harga saham dipasar modal terbentuk
berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor, sehinnga harga saham
merupakan fair price yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat ditingkatkan melalui implementasi keputusan keuangan yang
terdiri dari keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden. Keputusan
investasi berkenaan dengan unsur yang ada di sisi aktiva, maka keputusan pendanaan
mempelajari tentang sumber pendanaan di sisi passiva. Keputusan pendanaan menyangkut
penetapan sumber dana guna membiayai investasi dan penetapan tentang struktur modal yang
optimum. Sedangkan kebijakan deviden merupakan keputusan tentang penentuan deviden
yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Karena, itu dalam pelaksanaannya harus
dilakukan dengan hati-hati dan tepat, mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil
akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan akan berdampak terhadap pencapaian
tujuan perusahaan. Pada sebuah perusahaan bagian-bagian yang sangat penting yang harus
ada didalamnya seperti keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan deviden.
Nilai perusahaan juga dapat mengidentifikasi seberapa besar para investor bersedia
membayar untuk setiap keuntungan yang diperoleh perusahaan, dapat dijadikan salah satu
alat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Untuk mengetahui nilai perusahaan dapat
diukur dengan menggunakan rumus rasio Price to Book Value (PBV), merupakan rasio yang
menunjukkan hasil perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per
lembar saham. Peningkatan nilai perusahaan dari investasi akan tercermin pada
meningkatnya harga saham. Dengan kata lain, keputusan investasi harus dinilai dalam
hubungannya dengan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih
besar dari yang di isyaratkan oleh pemilik modal. Pengertian nilai yang dmaksudkan adalah
nilai intrinsik investasi yang tidak lain adalah sebesar nilai sekarang dari aliran kas yang
diharapkan atas investasi.
Keputusan investasi ini tidak hanya mencakup pada investasi atas asset riil seperti
tanah, bangunan, alat kantor, kendaraan, dan asset riil lainnya melainkan juga investasi pada
assel finansill seperti investasi pada saham dan obligasi. Investasi suatu perusahaan yang
memberikan nilai NPV (Net Present Value) positif mengindikasikan bahwa investasi tersebut
layak untuk dijalankan. Investasi yang tepat diharapkan akan memberikan keuntungan yang
lebih besar dimasa yang akan datang bagi perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada para pemegang saham sebagai deviden sera ditahan untuk membiayai
perkembangan perusahaan. Peningkatan laba yang diperoleh perusahaan dari kegiatan
investasi tersebut akan berdampak terhadap pembagian deviden kepada para pemegang
saham. Keputusan investasi merupakan ketetapan yang dibuat oleh pihak perusahaan dalam
membelanjakan dana yang dimilikinya dalam bentuk asset tertentu dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Keputusan investasi adalah keputusan yang akan diambil mengenai aktiva apa yang
akan dibeli dan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi merupakan keputusan yang
sangat penting bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena keputusan investasi akan
berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas (cash
flow) perusahaan untuk waktu yang akan datang. Rentabilitas investasi (return on investment)
merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari suatu investasi.
Keputusan pendanaan pada suatu perusahaan menentukan kemampuan perusahaan dalam
melakukan aktivitas operasinya selain itu keputusan ini sangat berpengaruh terhadap risiko
perusahaan itu sendiri.
Suatu perusahaan dalam permulaan usahanya akan memenuhi kebutuhan dananya
dengan mengutamakan pemenuhan sumber dari internal perusahaan, sehingga dapat
mengurangi ketergantungan kepada pihak luar. Sesudah usaha yang dijalankan ini
berkembang, perusahaan dituntut untuk mencari alternatif pendanaan dari sumber yang lain,
atau dari luar perusahaan (sumber eksternal). Pendanaan mempunyai kaitan yang erat dengan
berbagai pihak, seperti pemegang saham, pihak kreditur, dan pihak manajemen perusahaan
itu sendiri. Permasalahan yang muncul dalam pendanaan adalah seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana dan kegiatan operasi perusahaan dalam
mengembangkan perusahaannya.
Suatu perusahaan harus mempertimbangkan suatu keputusan yang berkaitan dengan
pendanaan baik itu yang bersumber dari internal maupun eksternal untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Kebijakan deviden salah satu kebijakan juga memegang peranan yang penting
dalam suatu perusahaan. Kebijakan deviden yang ketat akan mensubtitusi hak investor yang
lemah. Semakin lemah hak innvestor maka kebijakan pembayaran deviden juga akan lemah.
kebijakan deviden berhubungan dengan penentuan besarnya devidend payout ratio, yaitu
besarnya presentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai deviden kepada
pemegang saham. Keputusan deviden merupakan bagian dari keputusan pembelanjaan
perusahaan, khususnya berkaitan dengan pembelanjaan intern perusahaan. Besar kecilnya
deviden yang dibagikan akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang ditahan. Laba ditahan
merupakan salah satu sumber pembelajaan intern perusahaan. Permasalahan yang muncul
dalam kebiakan deviden adalah seberapa besar kebijakan deviden dapat mempengaruhi nilai
perusahaan.
Pembagian deviden merupakan permasalahan yang rumit di suatu perusahaan. Hal ini
dapat menimbulkan perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajamen
perusahaan. Setiap perusahaan menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaannya
namun disuatu pihak lain juga dapat membayarkan deviden kepada pemegang saham. Namun
tujuan tersebut selalu bertentangan, hal ini disebabkan karena kebijakan deviden merupakan
kebijakan dari manajemen perusahaan dalam menentukan laba yang tersedia bagi para
pemegang saham. Jika manajemen memutuskan untuk membagikan deviden maka
konsekuensinya adalah jumlah laba ditahan akan berkurang. Namun jika manajemen
perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran deviden, dan itu dapat
meningkatkan ekuitas.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti termotivasi untuk Menulis Kembali Pengaruh
Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia pada 2016. Berikut tabel daftar
perusahaan yang di pakai pada penelitian ini :
Tabel.1
Daftar Perusahaan yg List di BEI (www.sahamok.com)
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk
3 ADES Akasha Wira Internasional Tbk
4 ADMG Polychem Indonesia Tbk
5 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
6 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
7 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk
8 AKRA AKR Corporindo Tbk
9 ALKA Alakasa Industrindo Tbk
10 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
11 AMFG Asahimias Flat Glass Tbk
12 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
13 ARGO Argo Pantes Tbk
14 ASBI Asuransi Bintang Tbk
15 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk
16 ASGR Astra Graphia Tbk
17 ASII Astra International Tbk
18 ASRM Asuransi Ramayana Tbk
19 AUTO Astra Otoparts Tbk
20 BATA Sepatu Bata Tbk
21 BAYU Bayu Buana Tbk
22 BBCA Bank Central Asia Tbk
23 BBLD Buana Finance Tbk
24 BBNI Bank Negara indonesia Tbk
25 BCIC PT Bank Jtrust Indonesia Tbk
26 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
27 BFIN BFI Finance Indonesia Tbk
28 BHIT PT MNC Investama Tbk
29 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk
30 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk
31 BKSL Sentul City Tbk
32 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk
33 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk
34 BMTR Global Mediacom Tbk
35 BNBR Bakrie & Brothers Tbk
36 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
37 BNII PT Bank Maybank Indonesia Tbk
38 BNLI Bank Permata Tbk
39 BRAM Indo Kordsa Tbk
40 BRNA Berlian Tbk
41 BRPT Barito Pacific Tbk
42 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk
43 BUMI Bumi Reseources Tbk
44 BVIC Bank Victoria International Tbk
45 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
46 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk
47 CKRA Cakra Mineral Tbk
48 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
49 CMPP Rimau Multi Putra Pratama Tbk
50 CNTX Centex Tbk
II. RUMUSAN MASALAH
Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan maka timbul beberapa pertanyaan yang
merupakan rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan?
2. Seberapa besar pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan?
3. Seberapa besar pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan?

III. KERANGKA TEORITIS


A. Kerangka Teori
1. Nilai Perusahaan
1.1. Pengertian Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahan tersebut dijual, hal yang sama dikemukakan oleh sujoko dan soebiantoro bahwa
nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja
perusahaan saat ini namun juga ada prospek perusahaan dimasa depan. Nilai perusahaan
dapat diukur melalui nilai harga saham di pasar, berdasarkan terbentuknya harga saham di
pasar, yang merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja perusahaan secara riil.
Karena terbentuknya harga di pasar merupakan bertemunya titik- titik kestabilan kekuatan
permintaan dan titik kestabilan kekuatan penawaran harga yang secara riil terjadi transaksi
jual beli surat berharga di pasar modal antara para penjual (emiten) dan para investor, atau
sering disebut sebagai ekuilibrium pasar disebut sebagai konsep nilai perusahaan. Nilai
perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual. Nilai perusahaan dapat diukur dari tinggi rendahnya harga saham di
perusahaan yang bersangkutan. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh
kondisi perusahaan itu sendiri. Memaksimumkan nilai perusahaan merupakan memberikan
kemakmuran bagi para pemegang saham dan arti dari memaksimum nilai perusahaan lebih
luas dibandingkan memaksimumkan laba perusahaan, dan hal ini mempunyai 3 alasan pokok
yaitu:
1. Waktu
2. Arus kas masuk yang akan diterima pemegang saham
3. Resiko
Untuk mengetahui nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rumus rasio
Price to Book Value (PBV), merupakan rasio yang menunjukkan hasil perbandingan antara
harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Rasio ini digunakan
untuk mengukur tingkat harga saham apakah Overvalue atau Undervalue. Jika nilai pasar
suatu saham lebih tingggi dari nilai saham berarti nilai tersebut tergolong mahal
(Overvalued). Dalam keadaan ini investor dapat mengambil keputusan untuk menjual saham
tersebut. Sebaliknya jika nilai pasar saham dibawah nilai saham berarti nilai saham tergolong
murah (Undervalued), dalam keadaan ini investor sebaiknya membeli saham. Berdasarkan
perbandingan tersebut, harga saham dapat diketahui berada diatas atau dibawah nilai
bukunya. Oleh karena itu keberadaan PBV sangat penting bagi para investor untuk
menentukan stategi dalam berinvestasi.
PBV yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan dengan nilai
buku perlembar saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin berhasil menciptakan
nilai bagi pemegang sahamnya. Nilai perusahaan sering diproksikan dengan PBV. PBV
adalah perhitungan atau perbandingan antara market value dengan book value suatu saham.
Dengan rasio PBV ini, investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value
suatu saham dihargai dari book value nya. PBV merupakan salah satu cara yang
menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin
besar rasio ini berarti makin besar kepercayaan pasar pada perusahaan ini. Nilai perusahaan
dalam penelitian ini diproksikan dengan Price Book Value (PBV). PBV mengukur nilai yang
diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah
perusahaan yang terus tumbuh. PBV dirumuskan sebagai berikut :
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒑𝒆𝒓 𝑳𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
PBV =
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑩𝒖𝒌𝒖 𝑳𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎
1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah :
a. Keputusan investasi yang diindentifikasikan dengan PER
nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat
dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Nilai perusahaan sematamata
ditentukan oleh keputusan investasi.
b. Kebijakan deviden yang ingin diindikasikan dengan DPR
Menurut Hatta dalam arie, terdapat sejumlah perdebatan mengenai bagaimana
kebijakan deviden mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat pertama menyatakan
bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang disebut
dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua menyatakan bahwa dividen yang
tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan, yang disebut dengan Bird in The Hand
Theory. Pendapat ketiga menyatakan bahwa semakin tinggi dividend payout ratio
suatu perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah.
c. Keputusan pendanaan diproksikan dengan DER
Peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis
yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Terdapat dua
pandangan tentang keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan
pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai
perusahaan. Peningkatan pendanaan melalui utang merupakan salah satu alternatif
untuk mengurangi biaya keagenan. Hutang dapat mengendalikan manajer untuk
mengurangi tindakan perquisites dan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien
sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat.

2. Keputusan Investasi
2.1 Pengertian keputusan investasi
Keputusan investasi adalah keputusan yang akan diambil mengenai aktiva apa yang
akan dibeli dan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi merupakn keputusan yang
sangat penting bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena keputusan investasi akan
berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas (cash
flow) perusahaan untuk waktu yang akan datang. Rentablitas investasi (return on invesment)
meruakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari suatu investasi.
Setiap keputusan yang dibuat seorang investor, membeli, menjual, mempertahankan, atau
tidak berbuat apapun adalah hasil dari pemikirannya tentang apa yang membuat pasar
berjalan, dari hasil filosofi investasinya. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan
harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah deviden
dimasa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang tekait dengan investasi
tersebut.
Pihak- pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada
umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual dan investor institusional.
Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivias investasi.
Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi,
lembaga penyimpanan dana, lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
Menurut standar akuntansi keuangan tahun 2002 (PSAK No.13), investasi adalah suatu aktiva
yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui
distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai
investasi, atau untuk manfaat lain bagi peusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan. Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang.
2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor
dalam menanamkan modalnya, anatara lain :
a. Faktor kestabilan perekonomian Negara, Merupakan suatu pertimbangan yang penting
dalam melakukan investasi.
b. Faktor perubahan dan perkembangan teknologi, Penting dalam peningkatkan efisiensi
produksi dann mengurang biaya produksi dengan kemajuan yang dimiliki suatu negara
akan memberikan peluang lebih besar untuk dapat mendorong masuknya lebih banyak
investasi.
c. Faktor tingkat suku bunga, Faktor ini juga tidak kalah pentingnya dalam menentukan
tingkat investasi yang terjadi dalam suatu negara. Apabila disuatu negara tingkat suku
bunga rendah maka tingkat investasi yang terjadi akan tinggi karena kredit dari bank
masih menguntungkan untuk mengadakan investasi, sebaliknya bila tingkat suku bunga
tinggi maka kredit dari bank pun akan tidak menguntungkan.
d. Faktor prospek ekonomi dimasa dating, Faktor yang paling mempengaruhi tingkat
investasi dalam perekonomian suatu negara. Tidak dapat dipungkiri, harapan untuk
adanya suatu peningkatan aktivitas perekonomian dimasa akan datang merupakan salah
satu faktor penentu untuk para investor dalam melakukan atau tidaknya suatu investasi.
Keputusan Investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan PER (Price Earning
Ratio), dimana PER menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar
saham (earning per share). PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan
antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham.
PER dirumuskan dengan :
MPS
PER =
EPS
Keterangan :
PER = Price Earning Ratio atau rasio harga laba
MPS = Market Price Pershare atau harga pasar saham
EPS = Earning Per Share atau laba per lembar saham
PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan dimasa yang akan
datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk
tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

3. Keputusan Pendanaan
3.1. Pengertian keputusan pendanaan
Keputusan pendanaan adalah keputusan keuangan yang menyangkut sumber- sumber
dana atau modal, yang dalam neraca berada dalam sisi pasiva. Keputusan pendanaan
menyangkut beberapa hal yaitu:
a. Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai
investasi dapat erupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal
sendiri.
b. Penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik bagi perusahaan atau penetapan
struktur modal yang optimum.
Keputusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputuasan yang menyangkut(financial
structure) struktur keuangan perusahaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan
yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan modal sendiri. Pada
penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur struktur pendanaan adalah Debt to
Equity Ratio ( DER ) menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui
hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. DER merupakan rasio hutang yang digunakan
untuk menilai hutang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan
antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengatahui setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan hutang.
Dalam penelitian ini untuk mengukur keputusan pendanaan mengunakan rasio Debt to
Equity Ratio ( DER ). Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan
pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas
DER dirumuskan dengan :
Total Hutang
Debt to Equity Ratio =
Total Ekuitas
4. Kebijakan Deviden
4.1. Pengertian Kebijakan Deviden
Kebijakan deviden merupakan suatu keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
pada akhir tahun akan dibagi kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan
ditahan didalam perusahaan dan akan dipergunakan sebagai sumber pendanaan dalam
pembiayaan investasi perusahaan. Kebijakan deviden dapat mempengaruhi secara signifikan
kebutuhan pembiayaan eksternal perusahaan dengan atau lain jika perusahaan membutuhkan
pembiayaan, maka semakin besar deviden tunai yang akan dibayarkan, semakin besar jumlah
pembiayaan yang harus diperoleh dari eksternal melalui pinjaman atau melalui penjualan
saham biasa atau sahan preferen.
4.2. Jenis- Jenis Kebijakan Deviden
a. Kebijakan deviden rasio pembayaran konstan
Kebijakan deviden yang didasarkan dengan presentase tertentu dari pendapatan.
Masalah dengan kebijakan ini adalah jika pendapatan perusahaan turun atau rugi pada
suatu periode tertentu maka deviden menjadi rendah atau tidak ada. Karena deviden
merupakan indikator dari kondisi perusahaan yang akan datang maka mungkin dapat
berdampak buruk terhadap harga saham.
b. Kebijakan deviden teratur
Kebijakan deviden yang didasarkan atas pembayaran deviden dengan rupiah yang
tetap dalam setiap periode. Bahkan sering kali kebijakan deviden teratur ini digunakan
dengan memakai target rasio pembayaran deviden.
c. Kebijakan deviden rendah teratur dan ditambah ekstra
Kebijakan deviden yang didasarkan pembayaran deviden rendah yang teratur,
ditambah dengan deviden ekstra jika ada jaminan pendapat. Jika pendapatan lebih
tinggi dari biasanya pada periode tertentu, perusahaan boleh membayar tambahan
deviden, yang disebut dengan deviden ekstra.
Kebijakan deviden dalam penelitian ini di konfirmasi dalam bentuk Devidend Payout
Ratio (DPR). Menurut brigham dan houston dalam gany, rasio pembayaran deviden adalah
presentase laba dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk kas.
Dividend per share
DPR =
Earning per share
B. Kajian Terdahulu

Tabel.2
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul penelitian Variabel Penelitian Hasil penelitian
1 Karina Meidiawati pengaruh size, growth, Dependen : Berpengaruh positif
dan Titik Mildawati profitabilitas, struktur Nilai perusahaan struktur modal,
(2016) Vol.5 No.2 modal, kebijakan deviden profitabilitas
ISSN : 2460-0585 terhadap nilai perusahaan. Independen : Berpengaruh negatif
Size, growth, :
profitailitas, sturuktur Size, growth dan
modal, kebijakan kebijakan deviden
deviden.
2 I Gusti Ngurah Pengaruh Ukuran Dependen : Berpengaruh positif
Gede Rudangga Perusahaan, Leverage,Dan Nilai perusahaan, dan signifikan :
dan Gede Merta Profitabilitas Terhadap Ukuran perusahaan,
Sudiarta (2016) Nilai Perusahaan Independen : Leverage, dan
Vol.5 No.7 ISSN : Ukuran perusahaan,, Profitabilitas
2302-8912 Leverage dan
Profitabilitas
3 Hazlina Safitri pengaruh size growth Dependen : Berpengaruh positif
(2015) Vol.4 No.4 dengan kebijakan deviden Nilai perusahaan, dan signifikan :
sebagai variabel Size, growth dan
moderating terhadap nilai Independen : kebijakan deviden
perusahaan Size, growth dan
kebijakan deviden

4. Gany Ibrahim Pengaruh keputusan Dependen : Pengaruh positif


Fernandar dan investasi, keputusan dan signifikan :
Surya Raharja pendanaan, dan kebijakan Nilai perusahaan keputusan investasi,
(2012) Vol.1 No.2 deviden terhadap nilai dan kebijakan
perusahaan. deviden.
Independen :
Keputusan investasi,
Tidak berpengaruh
keputusan pendanaan,
signifikan :
dan kebijakan
keputusan
deviden.
pendanaan.

5. Putri Juwita Pertiwi pengaruh kebijakan Dependen : Pengaruh positif


dkk (2016) Vol.4 hutang, keputusan secara parsial:
No.1 ISSN 2303- investasi, dan profitabilitas Nilai Perusahaan keputusan investasi,
1174 terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas.
food and beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indenpenden :
Indonesia.
Tidak berpengaruh
kebijakan hutang,
secara parsial :
keputusan investasi,
kebijakan hutang.
dan profitabilitas
6. entis haryadi (2016) pengaruh size perusahaan, Variabel dependen : Pengaruh positif dan
Vol.3 No.2 ISSN keputusan pendanaan, Nilai perusahaan signifikan :
2339-2436 profitabilitas dan profitabilitas dan
keputusan investasi Independen : keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan. size perusahaan,
keputusan pendanaan, Tidak berpengaruh
profitabilitas dan signifikan :
keputusan investasi Ukuran perusahaan,
keputusan pendanaan

C. Kerangka Pemikiran

Gambar.1 Kerangka Pemikiran

Keputusan Investasi (X1)

Keputusan Pendanaan (X2) Nilai Perusahaan (Y)

Kebijakan Deviden (X3)

IV. PEMBAHASAN

A. Pendekatan Teoritis

Anda mungkin juga menyukai