Anda di halaman 1dari 5

TELESKOP REFLEKTOR

Reflektor. Dari namanya saja mungkin anda akan menebak nya dengan sesuatu yang
berhubungan dengan cermin atau pemantulan. Ya, Teleskop Reflektor merupakan salah satu
jenis teleskop yang menggunakan cermin sebagai pengumpul cahaya layak nya lensa objektif
pada teleskop refraktor. Kemampuan nya yang bisa dibilang cukup hebat dalam pengumpulan
cahaya (light gathering) membuat teleskop jenis reflektor sering digunakan dalam
pengamatan benda langit khusus nya pengamatan DeepSky dimana light gathering menjadi
hal yang sangat penting. Karenanya bila anda ingin membeli teleskop pastikan tujuan anda,
jika objek deepsky adalah tujuan anda maka pilihan jatuh pada Teleskop Reflektor atau
Teleskop Katadioptri(Sistem lensa dan cermin)
Asal muasal nya teleskop reflektor ditemukan oleh ilmuwan inggris ternama. Dari nama nya
saja mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, ia adalah Sir Issac Newton. Ditahun 1668
newton menemukan teleskop reflektor untuk yang pertama kali nya. Ketika itu newton
membuat percobaan dengan menggunakan sinar matahari yang dilewatkan prisma. Ia
menemukan bahwa sinar matahari yang tampak putih ternyata saat melewati prisma sinar
matahari terbagi menjadi beberapa warna pelangi dan ia menemukan hal sama pada teleskop
refraktor. Dari percobaan inilah newton mengembangkan gagasan nya untuk menggunakan
cermin cekung parabolik sebagai pengumpul cahaya pada teleskop.

Replika Teleskop Newtonian. Credit: wikipedia.org


Teleskop reflektor bekerja menggunakan prinsip yang hampir sama dengan teleskop refraktor
yaitu sama-sama nya mengumpulkan cahaya. Gelombang cahaya yang masuk melalui tabung
optik akan di teruskan menuju cermin cekung parabolik. Semua cahaya yang mengenai
cermin cekung parabolik akan dipantulkan kedepan dan dikumpulkan dalam satu titik fokus.
Namun dalam desain teleskop newtonian sebelum mencapai titik fokus, cahaya yang
terkumpul akan dipantulkan ke samping dengan menggunakan cermin datar sehingga letak
dari titik fokus berada di samping. Dari titik fokus yang berada disamping tabung optik inilah
yang kemudian diperbesar menggunakan eyepiece(lensa mata) pengamat dapat melihat citra
hasil pengumpulan cahaya(bayangan) yang telah diperbesar menggunakan eyepiece.

Desain teleskop reflektor Newtonian atau yang sering disebut teleskop newtonian merupakan
teleskop reflektor pertama dan sempurna. Desain Newtonian mempunyai cermin utama
paraboloid dengan rasio fokus f/8 yang dapat menampilkan tampilan visual dengan resolusi
yang tinggi dan mempunyai cermin sekunder berupa cermin datar yang diletakkan didepan
cermin utama. Fungsi dari cermin sekunder yaitu merefleksikan citra dari cermin utama ke
bidang fokus disisi atas tabung teleskop sehingga pada desain newtonian cermin utama tidak
berlubang seperti pada desain gregorian. Desain newtonian merupakan salah satu desain yang
paling sederhana untuk ukuran tujuan tertentu.

Skema desain Newtonian


Setelah penemuan reflektor munculah inovasi-inovasi baru teleskop reflektor dengan
berbagai macam ukuran dan desain salah satunya adalah teleskop reflektor terbesar
dizamannya yang diciptakan oleh sang penemu planet uranus yaitu William Herschel. Di
tahun 1789, herschel menciptakan teleskop berukuran sangat besar yaitu dengan ukuran
diameter 1,26 meter dan panjang fokus 12 meter. Pada desain Reflektor Herschelian(nama
design teleskop herschel) cermin utama dimiringkan sehingga kepala pengamat tidak
menghalangi cahaya yang masuk. Meskipun hal ini menciptakan kelainan geometri, herschel
menggunakan desain ini untuk mencegah penggunaan cermin sekunder newtonian sejak cepat
nya spekulasi yang menodai cermin logam yang hanya dapat mencapai 60% reflektifitas.

Pada observasi nya, herschel menggunakan teleskop herschelian untuk menjelajahi dan
memetakan bintang-bintang. Ukuran diameter yang lebar dan panjang fokus yang sangat
panjang, membuat teleskop buatan herschel dapat melihat planet yang mempunyai tingkat
kecerahan(magnitude) +5. Beberapa karya nya yang disumbangkan di dunia astronomi yaitu
diagram dari bentuk galaksi bimasakti dengan dekatnya tata surya dari pusat galaksinya,
penemuan 2 satelit saturnus (mimas dan enceladus) dan penemuan planet uranus beserta dua
satelitnya yaitu Titania dan oberon.
Ilustrasi teleskop herschel. Credit: wikipedia.org
Perkembangan teleskop tidak hanya berhenti pada masa herschel saja. Improvisasi dari desain
reflektor ternyata terus berlanjut seiring dengan fungsi dan tujuan nya. Berikut merupakan
desain-desain teleskop reflektor.

Desain Gregorian
Desain gregorian dipaparkan oleh James Gregory di dalam buku nya optica Promota pada
tahun 1663. Bentuk dari desain teleskop reflektor gregorian ialah dengan menggunakan
cermin cekung parabolik atau cermin sekunder yang ditambahkan didepan cermin utama
kemudian gambar yang dihasilkan akan direfleksikan kembali melalui lubang pada cermin
primer ke mata. Sehingga pada desain gregorian cermin utama tidak sepenuh nya cekung
karena pada titik tengah nya berlubang guna meneruskan gambar dari cermin
sekunder/cermin tambahan yang berada didepan cermin utama. Alhasil dari desain ini gambar
yang dihasilkan yaitu gambar tegak dan desain gregorian cocok sekali untuk pengamatan
terestrial. Beberapa contoh teleskop yang menggunakan desain gregorian adalah Vatican
Advanced Technology Telescope, the Magellan telescopes, the Large Binocular Telescope,
dan the Giant Magellan Telescope.

Desain Gregorian
Desain Cassegrain
teleskop Cassegrain atau sering disebut Klasik Cassegrain pertama kali dipublikasikan pada
tahun 1672 oleh Laurent Cassegrain. Desain cassegrain mempunyai cermin utama parabola
dan cermin sekunder hiperbolik yang merefleksikan cahaya kembali turun melalui lubang di
cermin utama. Efek lipat dan menyimpang dari cermin sekunder membuat teleskop
mempunyai panjang fokus yang panjang sementara tabung teleskop pendek.

Desain Cassegrain
Desain Cassegrain Ritchey–Chrétien
Teleskop Reflektor desain Ritchey–Chrétien diciptakan oleh George Wilis Ritchey dan Henri
Chrétien pada awal tahun 1910-an. Desain Cassegrain Ritchey–Chrétien adalah desain
Reflektor cassegrain yang mempunyai dua cermin hyperbolik. Cermin ini terbebas dari koma
dan kelainan bola didekat bidang fokus. Apabila kelengkungan cermin primer dan sekunder
benar-benar presisi maka akan baik untuk field yang luas dan pengamatan fotografi. Hampir
setiap teleskop Reflektor profesional didunia menggunakan desain Ritchey–Chrétien.

Desain Cassegrain Dall–Kirkham


Desain Teleskop Cassegrain Dall–Kirkham dibuat oleh Horace Dall pada tahun 1928. Nama
Dall-Kirham diambil berdasarkan artikel yang dipublikasikan di Scientific American 1930
dan didiskusikan dengan astronom amatir Allan Kirkham dan Albert G. Desain Dall–
Kirkham menggunakan cermin primer cekung elips dan cermin sekunder bulat cembung.
Meskipun sistem ini lebih mudah di bahas daripada klasik Cassegrain atau sistem Ritchey-
Chrétien, desain Ritchey-Chrétien tidak dapat mengkoreksi kelainan off-axis koma dan
kelengkungan bidang sehingga mendegradasi dari gambar off-axis. Karena ini kurang terlihat
pada rasio fokus tinggi, Dall-Kirkhams terkadang lebih cepat dari f/15
Seiring perkembangan zaman kini teleskop-teleskop modern khusus nya teleskop luar
angkasa hampir sebagian besar menggunakan teleskop jenis reflektor sebagai sistem
pengumpulan cahaya. Seperti hubble, chandra dan spitzer menggunakan reflektor untuk
mengumpulkan cahaya dari sisa-sisa ledakan jutaan hingga miliaran tahun yang lalu.
Teleskop generasi kedepan yaitu James Webb Space Telescope (JWST) juga akan
menggunakan reflektor sebagai sistem pengumpulan cahaya dimana diameter dari cermin
yang digunakan berdiameter sekitar 6,5 meter dan panjang fokus 131,4 meter. Hmmm… dari
diameter dan panjang fokusnya bukan lah angka yang kecil. Lantas bagaimana hasil dari
imaging teleskop JWST? Kita tunggu peluncuran nya di tahun 2018.
TUGAS

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

TELESKOP REFLEKTOR

Disusun oleh :

Siti Najiah

Khilda Mauliddina

Kelas : VIII. 6

SMP NEGERI 1 CIGUDEG

Anda mungkin juga menyukai