Gangguan Jiwa Pada Anak Dan Remaja
Gangguan Jiwa Pada Anak Dan Remaja
PENDAHULUAN
B. Etiologi
Tidak ada penyebab tunggal dalam gangguan jiwa pada anak-anak
dan remaja. Berbagai situasi, termasuk faktor psikobiologik, dinamika
keluarga, dan faktor lingkungan berkombinasi secara kompleks.
1. Faktor-faktor psikobiologik
a. Riwayat genetika keluarga, seperti retardasi mental, autisme,
skizofrenia, gangguan per ilaku, gangguan bipolar, dan gangguan
ansietas.
b. Abnormalitas struktur otak. Penelitian menemukan adanya
abnormalitas struktur otak dan perubahan neurotransmitter pada
pasien yang menderita autisme, skizofrenia kanak-kanak, dan
ADHD.
c. Pengaruh pranatal, seperti infeksi maternal, kurangnya perawata
pranatal, dan ibu yang menyalahgunakan zat, semuanya dapat
menyebabkan abnormalitas perkembangan saraf yang berkaitan
dengan gangguan jiwa. Trauma kelahiran yang berhubungan dengan
C. Patofisiologi
Retardasi mental termasuk kelemahan atau ketidak mampuan kognitif
yang muncul pada masa kanak – kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai
dengn fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang) dan
disertai dengan keterbatasan – keterbatasan lain pada sedikitnya dua area
fungsi adaptif : berbahasa dan berbicara, ketrampilan merawat diri,
kerumahtanggaan, keterampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas,
pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bersantai
dan bekerja (AAMR 1992). Penyebab retardasi mental dapat digolongkan
menjadi penyebab prenatal,yaitu penyakit kromosom (trisomi 21/down
sindrom, sindrom Fragile-X, ganggunan sindrom (distrofi otot duchenne,
neurofibromatosis (tipe1)) dan gangguan metabolisme sejak lahir
(fenilketonuria), perinatal, penyebab perinatal yaitu yang berhubungan
dengan masalah intrauterin seperti abrupti plasenta, DM, prematur, serta
D. Manifestasi Klinik
Gangguann kognitif
Lambatnya ketrampilan ekpresi dan resepsi bahasa
Gagal melewati tahap perkembangan yang utama
Lingkar kepala diatas atau dibawah normal
Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
Kemungkinan tonus otot abnormal
Kemungkinan ciri-cir dismorfik
Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar
H. Komplikasi
Serebral palsi
Ganguan kejang
Gangguan kejiwaan
Gangguan konsentrasi/hiperaktif
Defisit komunikasi
Konstipasi (karena penurunan motilitas usus akibat obat-obatan
antikonvulsi, kurang mengkonsumsi makanan berserat dan cairan)
B. Pohon Masalah
E. Evaluasi
1. Pasien mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal.
2. Pasien dan keluarganya menunjukkan perbaikan keterampilan koping
3.1 Kesimpulan
Gangguan Jiwa pada Anak dan Remaja adalah perilaku yang tidak sesuai
dengan tingkat usianya, menyimpang bila dibandingkan dengan norma budaya,
yang mengakibatkan kurangnya atau terganggunya fungsi adaptasi (Townsend,
1999). Dasar untuk memahami gangguan yang terjadi pada anak dan remaja
adalah dengan menggunakan teori perkembangan. Penyimpangan dari norma-
norma perkembangan merupakan tanda bahaya penting adanya suatu masalah.
Berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan, remaja adalah usia yang rentan,
konsep diri nya belum matang, masih terlalu mudah meniru perilaku dari
idolanya, kemampuan analisisnya masih rendah, kemampuan kontrol emosi juga
masih rendah.
3.2 Saran
1) Untuk Penulis
Agar dapat meningkatkan pengetahuan maupun wawasan pembelajaran
serta pengalaman dalam praktek asuhan keperawatan. Khususnya mengenai
asuhan keperawatan gangguan jiwa pada anak dan remaja.
2) Untuk Pembaca
Diharapkan dapat menjadi bahan kajian maupun referensi dalam
menambah wawasan tentang gangguan jiwa pada anak dan remaja.